inilah kisah cinta perjalanan rumah tanggaku. yang awalnya begitu sangat indah dan sempurna di mataku kini berubah menjadi malapetaka. kehadiran mertuaku yang mendambakan sosok seorang cucu membuatku harus menerima cacian dan makian tiap harinya.
Hingga pada saat titik di mana mertuaku terus mendesak suamiku harus menikah lagi demi mendapatkan seorang keturunan. Hancur sudah hati yang selama ini aku jaga, hancur sudah rumah tangga yang di bangun kokoh dengan cinta karena kehadiran seorang wanita yang akan menjadi istri dari suamiku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 Boncap
Saat Bastian masih berada di kamar mandi. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka. Kini Agam dan Ramayani masuk ke dalam ruang inap Maharani dengan senyum mengembang di wajahnya.
"Bagaimana kabarmu? Maaf baru bisa datang melihatmu." Ucap Agam sambil mendekati Maharani dan duduk tepat di samping tempat tidur Maharani.
"Maharani, putrimu sangat cantik. Bibirnya begitu mirip dengan Agam." Kata Ramayani saat melihat Baby J yang berada di dalam box bayi. "Agra, lihat lah dia adik perempuanmu. Ayo sapa dia sayang." Lanjut Ramayani yang membuat Maharani tersenyum tipis nan kecut. Terkesan tidak suka dengan kehadiran Ramayani dan Agam di ruangannya ini.
Bastian yang berada di dalam kamar mandi, mendengar suara dari balik pintu. Bastian tetap berada di dalam sana sambil terus mendengar perbincangan yang terjadi di luar sana.
"Terima kasih sayang, kau sudah berhasil melahirkan anak kita." Ucap Agam tanpa rasa malu sama sekali pada Maharani.
Maharani langsung naik pitam mendengar kata sayang yang seenak jidatnya langsung terlontar dari pria yang pernah menjadi suaminya itu. Gampang sekali dia bisa berkata dengan santai dan tersenyun seperti tidak terjadi masalah di antara dirinya dan Maharani. Dan apakah pria ini lupa jika dahulu dia sama sekali tidak pernah menganggap bayi yang di kandung oleh Maharani adalah anaknya. Dan kenapa di saat bayi itu lahir gampang sekali dia berkata seperti itu.
"Sayang?" Ucap Maharani dengan nada tinggi dan emosi. "Gampang sekali kau bilang sayang padaku? Kau lupa jika aku ini istri Bastian? Atau kau sedang hilang ingatan. Ouh yah, satu lagi dia bayiku bukan bayimu." Ucap tegas Maharani.
Ramayani yang mendengar kata itu langsung tersulut emosi.
"Apa yang kau katakan Maharani. Jelas sekali jika bayi ini adalah bayi Agam, cucu kandungku." Tegas Ramayani membuat Maharani tertawa sehingga membuat Agam dan Ramayani saling berpandangan.
"Cucu kau bilang? Ingat, dulu kau bilang jika dia bukan darah daging Agam dan kau pun juga tidak pernah menganggap ku sama sekali. Aku belum pernah lupa dengan apa yang kau lakukan padaku mantan ibu mertua." Ucap Maharani mencoba melawan. "Dulu aku selalu sabar dan menerima perlakuan mu padaku. Tapi sekarang! Tidak akan, apa pun yang kau lakukan aku akan selalu melawan kalian. Dan! Jangan harap kalian bisa menyentuh bayiku. Keluar! Keluar sekarang juga." Usir Maharani.
Jujur Maharani benar-benar sangat jijik dengan ke dua manusia yang saat ini sedang ada di hadapannya. Manusia yang sama sekali tidak tahu diri.
Bastian tersenyum, kini ia semakin yakin jika saat ini di dalam hati Maharani sudah tidak ada nama Agam lagi yang tersisa. Kini Bastian memutuskan untuk keluar dari kamar mandi.
"Kalian dengar sendiri bukan, istriku menyuruh kalian keluar. Jadi aku harap kalian segera pergi. Istri dan anakku ingin istirahat."
"Maharani, maafkan aku. Aku janji tidak akan menyakitimu lagi. Beri aku kesempatan untuk membuktikan, aku akan bisa membahagiakanmu dengan anak kita." Ucap Agam.
"Agam dengar. Kau dan aku, sudah tidak ada lagi hubungan. Dan, kau dan aku tidak ada yang perlu untuk di perbaiki dan tidak ada yang perlu untuk di beri kesempatan. Aku sudah bahagia dengan hidupku, dengan Bastian yang mencintaiku. Dan aku harap kau pun bahagia dengan Arini, istri kesayanganmu."
"Maharani beri Agam kesempatan. Agam masih mencintaimu dia menyesal." Kata Ramayani.
"Dan untukmu, aku bukan menantu idaman seperti yang kau katakan. Jadi jangan pernah memohon hal yang tidak akan pernah terjadi lagi. Dulu aku sudah salah dalam memilih, dan aku tidak ingin melakukan kesalahan yang ke dua kalinya dengan pria yang sama."
Bastian langsung menghubungi pihak rumah sakit. Meminta agar Agam dan Ramayani segerah di bawa keluar.
aduh...
tolong perbaiki lagi dan cari info lagi jangan asal nulis GK tau hukum bisa juga ntar orang pada meniru saat hamil di nikahi
kecuali author GK usah pakai ijab Kabul
mungkin beda tanggapan ku