Seorang gadis yang berasal dari masa depan bertransmigrasi pada masa lalu di tubuh gadis bodoh keluarga petani yang miskin.
Mereka sebenarnya adalah keluarga bangsawan yang dijebak dan diasingkan.
Bisakah gadis ini dengan sistem pertanian yang mengikutinya bertransmigrasi mengubahkan dan mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga nya...
Atau musuh-musuh ayahnya justru akan menghalangi jalannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liyo Owi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal
Tuan Wang tidak lagi berkerja untuk Joan karena dia sudah memutuskan perjanjian sewa pakai lahan sawahnya dengan Badan Otorita Desa Genteng. Dia merasa malu kalau masih mengambil gaji, jadi dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai manajer pemasaran meskipun Joan tidak memintanya untuk berhenti dari pekerjaannya.
Wakil kepala sekolah Pedang Terbang yang senang karena tuan Wang sudah bersedia untuk menyerahkan hak distribusi beras mistik dari hasil panennya nanti untuk sekte pedang terbang.
Jadi dia pikir bahwa urusannya sementara itu sudah berhasil dan dia bersiap-siap untuk memimpin siswa siswi sekolah Pedang Terbang untuk kembali ke ibukota.
Berapa hari saja mereka melakukan studi tour ke desa Genteng, siswa-siswi Sekolah Pedang Terbang itu sudah menghabiskan semua uang saku mereka bahkan ada berapa dari mereka yang terpaksa harus berkerja secara free karena mereka sudah kehabisan bekal sehingga mereka harus berkerja untuk bisa tetap diijinkan tinggal di sana.
Wakil kepala sekolah mengumpulkan siswa-siswi itu kembali pulang. Saat mereka datang dengan tangan kosong, pulang dengan membawa oleh-oleh yang banyak dari hasil belanja souvernir dari desa Genteng.
Saat datang tidak ada yang menyambut mereka tetapi saat pulang, Badan Otorita Desa Genteng menyiapkan acara pesta perpisahan dan berharap sekolah Pedang Terbang bisa mengadakan studi tour secara berkala setiap libur tahun pembelajaran karena penduduk desa itu merasakan manfaat besar dari kehadiran siswa siswi ini terlebih manfaat secara ekonomi karena mereka membawa jumlah batu roh kelas tinggi yang sangat banyak. Jadi Joan sungguh mendapatkan keuntungan yang luar biasa dari kunjungan itu.
Perpisahan itu disambut haru oleh mereka dan beberapa dari siswa-siswi itu berjanji untuk kembali bukan hanya untuk berkunjung tetapi juga ada yang akan datang untuk melamar gadis desa Genteng karena beberapa dari mereka mendapatkan pacar di desa tersebut.
Seperti datangnya demikian pulangnya, mereka kembali berparade, mengatur barisan yang megah yang menarik perhatian masyarakat sepanjang perjalanan pulang mereka.
Mona yang sudah putus asa karena gagal mendapatkan perhatian Andi juga pulang kembali ke ibukota.
Beberapa tahun kemudian saat dia mengetahui identitas Andi yang sesungguhnya, dia merasa menyesal karena begitu mudah untuk menyerah mengejar Andi. Tentu saja itu sudah kisah yang berbeda.
Persiapan untuk menyambut tamu-tamu pelelangan sudah memasuki tahap akhir, dalam berapa hari depan mereka akan mengadakan gladi resik acara pelelangan.
Pos penjagaan sudah dipercantik dengan panji-panji yang dipasang di tiang-tiang bambu sepanjang berapa ratus meter dari depan gerbang desa
Barang-barang yang akan dilelang sudah di atur per kelompok jenis. Untuk binatang hidup di taruh di kandang-kandang di sepanjang sisi pintu masuk tempat pelelangan.
Ada kursi panjang yang diatur mengelilingi panggung yang terletak di tengah Tribune. Untuk tamu-tamu VIP yang tidak mau dikenali oleh orang lain ada kamar-kamar tertutup tirai yang terletak di atas balkon. Tamu-tamu VIP ini bisa melihat keadaan tamu yang di Tribune tetapi sebaliknya mereka yang duduk di Tribune tidak bisa melihat siapa tamu yang ada di ruang VIP. Mereka hanya bisa mendengar suaranya saja
Kursi dan kamar peserta lelang diberikan nomor-nomor. Jadi peserta lelang tidak perlu disebutkan nama hanya nomor saja. Hanya panitia yang akan mengetahui siapa nama pemilik nomor tersebut, kecuali kalau orang mengenali suara orang tersebut.
Penjagaan juga diperkuat dan diperketat menghindari tamu-tamu yang tidak diundang yang mungkin akan mencoba untuk memancing di air keruh.
Penjaga bayangan yang bersembunyi dalam kegelapan juga disiapkan di sudut-sudut tertentu. Mereka semua disiagakan penuh untuk mengatasi setiap masalah yang tersembunyi.
Untuk itu komandan dari penjaga bayangan yang berjaga di luar desa digawangi oleh Mo Yan, sedang penjaga yang berjaga disekitar area luar pelelangan dikoordinir oleh Mo Shan
Dan untuk area ring dalam langsung diketuai oleh Mo Yi.
Andi seperti biasanya akan mendampingi Joan berjaga-jaga disampingnya seperti bayangannya.
Jalannya pelelangan akan dipindahkan oleh Mo Ying yang merupakan satu-satunya perempuan di dalam kelompok penjaga bayangan yang dimiliki oleh tuan muda.
Apa lagi yang harus dipersiapkan ya? Apa mungkin ada yang terlupa, tolong para pengamat boleh mengingatkan panitia.
Oh ya semua tamu tidak diijinkan membawa senjata, semua senjata tajam harus dititipkan di gerbang desa.
Tamu-tamu juga tidak diijinkan untuk membawa kereta nya ke dalam area desa tetapi seperti biasa harus menitipkan kereta dan juga tunggangan mereka ke instal yang ada di samping pos penjagaan di gerbang satu-satunya dari desa Genteng.
Ada biaya tambahan untuk perawatan hewan tunggangan tamu-tamu yang datang.
Sementara itu tuan Wang mengerahkan buruh taninya untuk menanam padi mistik dengan benih padi yang masih ada di gudang berasnya. Biasanya padi mistik itu tahan terhadap serangan hama tetapi kali ini tuan Wang melihat pertumbuhan padinya tidak secepat yang biasa mereka tanam sebelumnya, meskipun sudah dibantu dengan pemupukan tanaman padinya tetap terasa lambat bertumbuh dan batang-batang padinya kurus-kurus dan tidak terlihat hijau segar.
Tentu saja tuan Wang tidak tahu bahwa tanaman padi yang ditanam sebelumnya mendapatkan asupan air mistis yang disiramkan melalui sprayer otomatis melalui pipa-pipa di dalam tanah, yang sudah dihentikan saat tuan Wang memutuskan untuk menghentikan kerja-sama sewa pakai lahan pertaniannya.
Tuan Wang sangat bingung dan pusing menghadapi semua masalah itu. Dia tidak lagi mendapatkan pemasukan sebab saat dia menyewakan lahan sawah kepada Joan, dia mendapatkan penghasilan dari sewa dan juga gaji dari pekerjaannya sebagai manajer pemasaran desa Genteng.
Saat ini seluruh persediaan dananya benar-benar terkuras. Tidak ada pemasukan karena tidak ada persediaan beras lagi di gudang berasnya sedangkan sekarang baru dia bisa rasakan bahwa kebutuhan biaya hidup di desa Genteng sangat tinggi.
Sebelumnya dia seperti keluarga yang lain di desa Itu mendapatkan jaminan hidup dari Badan Otorita Desa. Setiap keluarga mendapatkan jatah beras mistik dua puluh kilogram per bulan, juga bisa membeli daging, ikan
dan telur dengan potongan harga khusus untuk warga desa .
Saat ini keluarga mereka sudah kehilangan hak-hak istimewa yang mereka rasakan sebelumnya. Mulanya sekte pedang terbang juga memberikan pasokan dana tetapi setelah berapa bulan berjalan tidak ada padi yang bisa dipanen oleh mereka.
Sekte pedang terbang dan tuan Wang benar-benar mengalami pukulan yang besar. Tuan Wang benar-benar sangat menyesal tetapi tentu saja tidak ada obat untuk penyesalan.
Tuan Wang memberanikan diri datang kepada Joan untuk menawarkan kembali lahan sawahnya untuk disewakan kepada Badan Otorita Desa Genteng tetapi Joan dengan tegas menolaknya dan menawarkan untuk membeli semua aset tanah dan bangunan milik tuan Wang.
Tuan Wang pada akhirnya memilih untuk menjual semua aset miliknya di desa Genteng kepada Badan Otorita Desa Genteng dan membawa semua anggota keluarganya untuk kembali kepada keluarga besar nya di ibukota.
Berakhir lah kebersamaan dan keberadaan keluarga dari tuan Wang di desa Genteng. Sekarang desa Genteng benar-benar menjadikan milik dari keluarga Joan yang dikelola melalui Badan Otorita Desa Genteng yang dipilih secara demokratis.
Saham Badan Otorita Desa Genteng dimiliki oleh semua penduduk desa tetapi tentu saja Joan dan keluarganya pemilik jumlah saham terbesar.