NovelToon NovelToon
Zylvanca

Zylvanca

Status: tamat
Genre:Mafia / Teen Angst / Romansa / Roman-Angst Mafia / Chicklit / Tamat
Popularitas:34.1k
Nilai: 5
Nama Author: RR

Ketika seorang gadis yang hidupnya hanya untuk membalaskan dendam kematian keluarganya, tapi hati gadis itu ditakdirkan untuk mencintai pembunuh keluarganya. Akankah gadis itu memilih memaafkan pembunuh keluarganya atau terus pada tujuan utamanya yaitu balas dendam? Ikuti keseruannya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"Jangan pernah coba-coba ngelukain diri sendiri lagi!" perintah Matthew.

"Kenapa?"

"Baby..."

"Haha iya iya, nanti gue sayatin ke lion aja." ucap Zylva. Lion yang dimaksud adalah singa peliharaan kesayangan Matthew.

"Mau gue masukin ke kandangnya Lo?" tanya Matthew mengancam.

"Makasih tawarannya, tapi nggak deh." Jawa Zylva. "Ayo keluar, kerjain tugas kita masing-masing." ucap Zylva mengintruksi saudara-saudaranya.

Mereka keluar markas bersama menggunakan motornya masing-masing. Tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Zylva dan Matthew pergi ke lokasi tempat mereka akan menghabisi mama dari Raka. Gibran dan Reygan bertugas menculik wanita tersebut. Sedangkan Varrel seperti pada penculikan Cainsley kemarin, dia meretas sistem keamanan dan lalulintas agar tidak diketahui penculikan tersebut serta melancarkan jalannya rencana mereka.

 

Sedangkan di bar, mamanya sudah sangat kesal karena selalu ditunggui Raka. Wanita itu jengkel melihat anaknya di goda para pelacur yang ada di bar itu. Tetapi Raka tetap setia menunggui mamanya tanpa menghiraukan para pelacur yang menggoda dirinya. Cowok itu hanya diam duduk memperhatikan mamanya. Walaupun ditawari minuman yang memabukkan, dan digoda wanita-wanita disana Raka masih kuat mempertahankan pendiriannya.

Hingga 30 menit kemudian meeting selesai. Setelah kliennya pergi mamanya langsung menghampirinya.

"Kamu ini kenapa sih?!" tanya mamanya.

"Meeting udah selesai kan? Sekarang pulang ya?"

"Raka!"

Raka hanya diam. Dia bingung bagaimana dia memberitahu mamanya jika ada yang ingin membunuhnya. Pasti mamanya tidak akan percaya, dan meremehkannya seperti tadi.

"Ada yang mau bunuh mama." jawab Raka akhirnya memilih jujur walau kemudian besar namanya tidak percaya.

"Hah? Mama? Mau dibunuh?" wanita itu tertawa tidak percaya. "Siapa yang bisa bunuh saya? Ada yang lebih kuat dari saya?"

Raka diam. Dia sudah menduga hal ini.

"Kamu! Pulang! Jangan ganggu mama!" perintah wanita itu kemudian berjalan pergi meninggalkan bar.

Raka melihat mamanya dari dalam bar karena dinding depan terbuat dari kaca. Wanita itu terlihat pergi naik mobil hitam yang digunakan tadi untuk datang ke bar tersebut.

"Tunggu.." Raka langsung mengerutkan keningnya ketika menyadari sesuatu yang salah. Mobil hitam itu tidak ada nomor platnya.

"Sial, gue kecolongan!"

Raka langsung berlari keluar bar dan menyambar motornya mengejar mobil yang membawa mamanya.

Di mobil mamanya Raka masih tidak sadar jika mobil yang membawanya bukanlah mobil yang di sopir asisten pribadinya. Wanita itu masih fokus dengan iPad miliknya memantau perkembangan perusahaan.

Sesekali Gibran yang mengemudikan mobil tersebut melihat ke belakang melalui spion mobil.

"Apa jadwal besok?" tanya wanita itu tanpa melihat kedepan.

"Masuk tanah." jawab Gibran.

Seketika wanita itu sadar bahwa yang ada di depannya bukanlah asisten pribadinya. "Siapa kau?!"

"Sopir yang akan mengantar nyonya ke malaikat maut." jawab Gibran. Cowok itu melepaskan topi yang menutupi kepalanya lalu melemparkannya ke belakang.

Mamanya Raka memerhatikan logo yang ada di topi tersebut. Lalu terkekeh. "Oh? Kau anak dari Vara?" tanya mamanya Raka.

Gibran tidak menjawab. Tetapi cowok itu masih waspada. Bisa saja wanita yang tengah di culiknya itu membawa senjata. Dia tidak bisa meremehkannya begitu saja karena wanita itu adalah Queen Mafia.

"Rupanya anak dari pelacur itu sudah dewasa sekarang." ucap mamanya Raka.

"Jaga bicara Lo!"

Tiba-tiba seseorang membekap hidung dan mulutnya menggunakan sapu tangan yang sudah diberi obat dari belakang. Ya, itu adalah Reygan yang sejak tadi memantau dari belakang.

"UMM!" wanita itu berusaha memberontak. "Sialan!" batinnya.

"Tante gue bukan pelacur! Lo yang pelacur! Lo yang berusaha rebut om Hendra dari Tante Vara. Karena gagal Lo suruh anak bungsu Lo buat bunuh keluarga mereka!" ucap Reygan dengan menahan emosinya. Jika tidak cowok itu bisa menghabisinya saat ini juga.

Setelah wanita itu pingsan Reygan melepaskan bekapannya. Dan pindah ke depan. Tepatnya ke samping wanita itu.

"Lebih cepat! Anaknya dibelakang." ujar Reygan memberitahu Gibran.

"Hm." Gibran langsung mempercepat laju mobilnya.

Ketika melewati lampu lalulintas yang tadinya merah langsung berubah menjadi hijau agar laju mobil yang dikendarai Gibran tidak terhambat. Tetapi tepat ketika Raka akan lewat lampu langsung berubah menjadi merah.

"Sh***! Fuckk!" umpat Raka yang kesal tiba-tiba lampu mendadak merah.

Gibran dan Reygan tersenyum miring melihatnya. Mereka bangga dengan ulah sepupunya. Ya, siapa lagi kalau bukan Varrel. Cowok itu yang memainkan lampu lalulintas.

*

Setelah beberapa saat, akhirnya Gibran dan Reygan sampai di tempat yang telah di tunjuk oleh Matthew. Disana sudah ada Matthew, Zylva, dan juga Varrel yang anteng dengan laptopnya.

"Bang." panggil Zylva kepada Varrel.

"Hm?"

"Tugas Lo udah selesai." ucap Zylva memberitahu kakak sepupunya tersebut.

Varrel langsung mengembalikan sistem lampu lalulintas seperti semula dan menutup laptopnya.

"Nih taruh dimana?" tanya Gibran sambil menyeret mamanya Raka dibantu Reygan.

"Taruh situ aja." ucap Zylva.

Reygan dan Gibran langsung melepaskan tangan wanita itu hingga jatuh. Mereka tidak sebaik itu mau menggendong mamanya Raka.

Matthew jongkok dan melihat kondisi wanita itu. Dia masih pingsan.

"Kenapa kak?" tanya Zylva.

"Mau bangunin iblis." jawab Matthew. Kemudian tanpa ragu Matthew langsung menampar wanita itu berulang kali. Hingga akhirnya dia sadar.

"SIAPA KALIAN?! JANGAN MACAM-MACAM SAYA QUEEN MAFIA DARK WOLF!" teriak mamanya Raka berusaha mengancam.

"Masa lupa sama saya Tante?" tanya Zylva sambil jongkok di depan wanita itu bersampingan dengan Matthew.

Mamanya Raka melihat wajah Zylva dan Matthew bergantian. Wanita itu langsung mengenali mereka. Karena wajah Zylva yang sangat mirip dengan Vara alias mamanya. Dan wajah Matthew yang seperti wajah Hendra disaat muda.

"Heh, kalian ingin balas dendam?" tanya Mamanya Raka.

"Wow, ternyata anda tidak terlalu bodoh." ucap Matthew.

"Kalian tidak akan bisa membunuh saya! Anak saya pasti akan menyelamatkan saya!"

"Dia bahkan tidak tahu anda ada dimana." jawab Matthew.

"Apa dia masih kau anggap anak?" tanya Varrel.

"Apa maksudmu hah?! Dia darah daging saya!"

Varrel memutar bola matanya malas. Cowok itu berbalik dan duduk di salah satu kayu tumbang yang ada disana. Melihat sepupunya beraksi.

"Ikat dia disana!" perintah Matthew sambil menunjuk sebuah pohon.

Gibran dan Reygan langsung melaksanakan perintah kakak sepupunya tersebut. Walaupun wanita itu memberontak tetapi Gibran dan Reygan dengan mudah menyeretnya karena tenaga wanita itu masih lemah setelah menghirup obat bius.

"Dulu anak Tante bunuh adik-adik saya dengan cara di gorok. Sekarang saya akan terapkan ajaran anak Tante." ucap Zylva sambil mengarahkan sebilah pisau ke leher mamanya Raka.

"JANGAN LUKAI DIA ZYLVA!" teriak seorang cowok yang baru saja datang.

Deg. Zylva langsung berbalik melihat siaa yang datang. Ya dia adalah Raka. Cowok itu berusaha menghampirinya. Tetapi ditahan oleh Gibran, Reygan, dan Matthew. Sedangkan Varrel cowok itu hanya melihat.

"Apa yang Lo tunggu? Bunuh dia." ucap Varrel melihat Zylva yang ragu menggoreskan pisaunya.

Zylva menatap Raka yang seperti bertarung dan pisaunya bergantian. Kemudian sambil memejamkan matanya Zylva langsung menyayat leher mamanya Raka.

"MAMA!!!"

Setelah itu Zylva langsung menjatuhkan pisaunya. Matthew, Gibran, dan Reygan sudah tidak menahan Raka. Cowok itu menghampiri mamanya yang sedang sakaratul maut dan memeluknya erat-erat. Matanya merah, seperti akan menangis tetapi tidak keluar air mata.

"Sorry. Tapi Lo layak ngerasain apa yang pernah gue rasain." ucap Zylva dalam hatinya sambil menatap Raka penuh kasihan.

***

Bersambung...

1
Vvirgo☆
extra part thorr
prist dapet reygan ya thor 😁✌
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: sok ambil😌
total 1 replies
jatuh cinta sama novel ini😩, crazy up thor 😁☝🏻
hohoh, 😌
Memang pengecut,,,, heh, setidaknya tunggu sampai bawahan lo dateng, malah di tinggalin itu mayat orang kesayangan lo.... kgak punya otak memang di Raka ini🤦‍♀️
hohoh, 😌
Lanjutkan kerjs kerasmu thor!!!
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: siappp
total 1 replies
hohoh, 😌
tidk up kah hari ini??
hohoh, 😌: gak sabar nunggu kelanjutannya 😋
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: up kok👍
total 2 replies
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎
bagus
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎
SELIR!!
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: Terserah mo oleng ke siapa aja, asal jangan ke list suami aku😊👍 cukup a'a Sunghoon:)
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎: awoks 🤣
total 3 replies
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎
PUNYA SAYA TITIK!! NO DEBAT
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: Ga nyampe gaplokannya 🤣✌️
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎: GAPLOK!!
total 3 replies
hohoh, 😌
bukanya Matthew ya yng memutuskan telepon nya
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: oh iya salah😭
total 1 replies
hohoh, 😌
gitu amat sih 😆
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎
Gilang punya saya 😌
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎: ahh iya tau 😗
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: Kim Minkyu, lihat aja di eps 10 fotonya.
total 4 replies
hohoh, 😌
telinganya aja yang tajam, tapi bukan otaknya😆😆
hohoh, 😌
lanjut kak !...
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎
yang di sensor itu "jalang"
hohoh, 😌
bukan cewek lagi itu mah 😆
hohoh, 😌
marah ko bilang bilang🤣
hohoh, 😌
nge-JJ?
❥︎𝐦𝐢𝐧🐱{Hyura🐺}❀シ︎: tanya aja gapapa, uthor malah seneng kok kalau ada pembaca yang aktif berkomentar nanya ini itu😌
hohoh, 😌: maklumlah, gadis katrok ga tau apa apa 😆😅yang sabar ya thor nanti kalau aku banyak tanya 😁
total 4 replies
hohoh, 😌
beuh😖
hohoh, 😌
Wah.... benar benar tak pandang Umur😌😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!