NovelToon NovelToon
Ashes Of The Fallen Throne

Ashes Of The Fallen Throne

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Barat
Popularitas:838
Nilai: 5
Nama Author: Mooney moon

Perjalanan seorang pemuda bernama Cassius dalam mencari kekuatan untuk mengungkap misteri keruntuhan kerajaan yang dulu merupakan tempat tinggalnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mooney moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu orang baru

"Apa yang kau cari di tempat seperti ini, anak muda?" suara pria tua itu keluar dengan nada ramah, namun ada kesan mendalam yang menyertai setiap kata.

Cassius tersentak, siap menghadapi ancaman dengan pedangnya, namun pria itu hanya menatapnya dengan senyuman lebar yang tertutup kumis. Cassius tetap waspada. "Aku... mencari jalan..." jawabnya dengan naa yang sedikit kebingungan.

Pria tua itu tertawa keras, seakan tau tentang apa tujuan Cassius sebenarnya. "Jalan ya?... aku tau kau tidak hanya sekedar mencari jalan" katanya sambil tertawa menatap langit malam yang mendung. "Dengar nak, kekuatan besar datang dengan konsekuensi yang besar pula. Jangan pernah lupakan itu."

“Aku tidak sedang me-.... !!? huh??... kemana perginya orang tua itu..?”

Sebelum Cassius selesai merespon, pria tua itu mengangguk dan berbalik, hilang begitu saja ke dalam kegelapan hutan. Cassius terdiam, sedikit bingung, kemunculan dan kepergianya yang tiba-tiba itu sempat mengganggu pikirannya beberapa waktu sebelum akhirnya Cassius menganggapnya seperti angin lalu dan melanjutkan perjalananya.

Keesokan harinya, dengan langit yang tampak mulai cerah seiring waktu dan suara gemuruh gunung berapi yang semakin terdengar jelas. Akan tetapi pencarian Cassius akan kekuatan baru tidak menunjukan kondisi yang sama baiknya.

“meskipun aku berniat untuk mencari kekuatan baru, tapi aku juga tidak tau harus mencarinya dimana dan bagaimana caranya... selama ini aku hanya menemukan elemental beast dan mahluk berukuran raksasa saja. Lagi pula kalau diingat-ingat lagi, sejauh ini aku hanya pernah bertemu dua myth creature saja, satu dryad yang mengalahkanku dan wyvern yang kulihat dari kejauhan..” keluhnya sambil berjalan perlahan.

“hmm.. mungkin kali ini aku harus lebih teliti dan memperhatikan sekitar dengan seksama” Akhirnya cassius memutuskan melanjutkan eksplorasinya dengan lebih teliti kali ini, berharap menemukan sesuatu yang bisa berguna untuk membantunya dalam menghadapi para myth creature yang mungkin nantinya akan dia lawan.

Kenyataanya, apa yang ada dalam benak Cassius memanglah benar. Yang bisa ditemui pada area luar hanyalah binatang buas, elemntal beast, mahluk berukuran raksasa, beberapa tanaman beracun, tanaman obat dan tanaman rempah saja, sama sekali tidak ada yang spesial bagi orang seperti Cassius.

Sementara area yang lebih dalam yang lebih kaya akan energi sihir yang menyebar di udara, memiliki sesuatu yang bisa dibilang lebih menakjubkan atau bahkan mengerikan. Memiliki sebuah perisai yang sangat bagus saja tidaklah cukup untuk menjelajahi hutan ini, seseorang yang ingin bertahan dan mendapatkan apa yang diinginkanya juga harus memiliki pedang yang bisa digunakan untuk menebas dan membunuh.

Cassius terus berjalan pelan melewati tanah yang terasa lebih keras dan berwarna hitam pekat. Udarapun juga semakin panas, dari kejauhan nampak sebuah gua besar yang menarik perhatianya. Dibayangi oleh rasa penasaran yang menggebu, Cassius melangkah dengan lebih cepat menuju gua tersebut berharap bisa menemukan sesuatu di dalamnya. Di sepanjang jalan menuju gua itu, dia melihat beberapa bebatuan yang berbentuk aneh, ada yang berbentuk seperti batang pohon yang masih menancap dan ada juga yang terlihat mirip seperti hewan.

“apa yang sebenarya terjadi disini... bebatuan ini terlalu mirip kalau dibilang menyerupai pohon. Dan bahkan ada akar yang masih menancap, yang ini bahkan benar-benar seperti seekor ular besar. Jangan-jangan... ada gorgon di dalam gua itu..?” meski sempat berpikir seperti itu, Cassius tetap melangkah lebih dekat sembari mengaktifkan loomb-nya, bersiap untuk menghadapi situasi yang tak terduga.

Tiba-tiba, suara langkah berat terdengar di kejauhan, teredam oleh angin, namun tetap cukup jelas untuk mengalihkan perhatian Cassius. Ia berhenti sejenak, mata tajamnya menyapu sekitar, mencoba mencari sumber suara tersebut. Ada sesuatu yang aneh—suara itu terdengar seperti langkah kaki seseorang, tetapi lebih berat, lebih tidak teratur.

Cassius melangkah lebih dekat, menyelinap di antara bebatuan besar yang tersebar. Di antara celah batu, ia melihat seorang pria tua dengan pakaian yang koyak dan tubuh yang terlihat lemah, sedang berdiri di dekat mulut gua. Rupanya itu adalah pria tua yang sebelumnya ia temui—terlihat dalam keadaan bingung dan lelah. Matanya terbalik, seperti seseorang yang sedang terhanyut dalam ilusi. Raut wajahnya tak menentu, seperti terseret oleh sebuah pengaruh yang kuat.

“bukankah itu kakek tua yang tiba-tiba muncul dibelakangku tadi malam!! Apa yang dia lakukan di depan gua? Apa dia tinggal di situ? Tapi sepertinya dia terlihat kebingungan..” kepalanya benar-benar dipenuhi banyak pertanyaan.

Pria tua itu berjalan masuk ke dalam gua dengan langkah yang terombang-ambing, ia tampak seolah terseret oleh pesona atau keinginan yang lebih kuat. Cassius perlahan mengikutinya dengan tetap berusaha menyembunyikan keberadaanya sebisa mungkin. Saat mencapai mulut gua entah kenapa di dalam terlihat sebuah cahaya redup yang tampak dari luar, dan ketika Cassius dengan hati-hati mengintip, dia melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya sama sekali. Dia melihat sesosok fire spirit yang sungguh sangat menawan.

Fire Spirit betina itu tubuhnya terbuat dari nyala api yang membara, tetapi dengan keanggunan yang tidak dapat disangkal. Api yang menyelimuti tubuhnya berkelap-kelip dengan gerakan lembut, seperti tarian api yang menggoda. Rambutnya mengalir bak api merah keemasan yang bergerak bebas. Matanya seolah dapat menembus setiap lapisan pertahanan dari siapa pun yang menatapnya terlalu lama. Ketika dia tersenyum, bibirnya terbuka memperlihatkan gigi-gigi tajam yang berkilau indah.

Tubuhnya ramping dan proporsional, siluetnya seolah sempurna, dipenuhi dengan cahaya yang membentuk garis tubuh yang sangat menarik. Saat dia bergerak, api yang mengelilinginya bergerak seperti cairan berwarna merah keemasan menyatu dengan gerakan tubuhnya, memperlihatkan keindahan dan kekuatan yang tak terbantahkan. Kakinya tampak melayang tidak menyentuh tanah dengan gerakan yang sangat elegan. Cassius sempat terperanga beberapa saatdibuatnya.

“waahh... caantik sekali...” ucap Cassius yang hampir terpengaruh, tapi untungnya kesadaranya segera pulih berkat loomb-nya.

“ughh...(menggelengkan kepala) hampir saja... mahluk itu bisa memikat bahkan tanpa menatap korbanya secara langsung, mungkin itu juga yang terjadi pada kakek tua itu, ini gawat”

“haruskah aku menolongnya..? tapi aku bahkan tidak mengenalnya, dan baru bertemu tadi malam. Dia juga tidak bicara banyak, hanya memberi semacam nasehat yang sok tau... “ Cassius tidak terlalu yakin apa ia harus mengambil resiko untuk menolong orang yang tidak dia kenal. Namun, di tengah kegundahanya dia terpikir satu hal.

“tunggu dulu.. nasehat..??“ Dia teringat kalau pernah mengeluh soal tidak adanya orang yang bisa memberinya pengetahuan tentang hutan ini dan kekuatan yang sedang dicarinya, Cassius berpikir mungkin pria tua itu bisa membantunya jika ia menyelamatkanya.

“hmm... tidak ada pilihan lain selain bertaruh pada kesempatan ini... tapi kita lihat dulu kemana mahluk itu akan membawa si kakek” dia memutuskan untuk melihat situasi dulu tanpa terburu-buru.

1
Mưa buồn
Semangat thor, jangan males update ya.
Kovács Natália
Keren, thor udah sukses buat cerita yang bikin deg-degan!
yongobongo11:11
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!