David Ferrero
adalah seorang pengusaha muda yang berbakat dan tampan namun sayang ketampanannya tertutup oleh sikap dingin dan galaknya sebagai CEO dari Ferrero grup. sikapnya yang dingin membuat para wanita takut untuk sekedar menyapa atau meliriknya
Bela diana putri
adalah wanita sederhana yang berasal dari desa terpencil. bela memiliki karakter ceria, ramah dan sangat baik terhadap semua orang, walaupun bela berasal dari desa terpencil tapi otaknya sangat cepat tanggap dalam menerima sesuatu yang berkaitan dengan ilmu atau perusahaan. oleh sebab itulah bela direkomendasikan bekerja oleh kampusnya di perusahaan terkenal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosma Yulianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 25
setelah mendapat izin bela dan rifa langsung bergegas ke kantin, ini pertama kalinya bela menginjakkan kaki dikantin karena selama bekerja david lah yang harus dia temani untuk makan siang
"mau pesan apa?" tanya rifa
"mm apa saja aku ikut" jawab bela sambil melihat-lihat suasana kantin yang ramai dengan karyawan
"baiklah tunggu disini, aku akan memesan makanan" ucap rifa langsung meninggalkan bela
cukup lama rifa memesan makanan karena harus mengantri terlebih dahulu
"hay bela" sapa raka langsung duduk didepan bela
"raka?? kenapa disini?" tanya bela heran
"hiss aku ingin makan siang" jawab raka kesal
"kenapa tidak dikantor mu?" tanya bela
Raka mengangkat bahunya tidak peduli dengan apa yang ditanyakan oleh bela
"mm kau masih,,,,," bela ragu melanjutkan perkataannya
"masih" jawab raka santai
"Ck kenapa? hey kau tidak bisa melihat dunia lebih luas? kenapa kau lebih memilih jalan ini" ucap bela putus asa melihat sahabatnya
"hmm aku juga ingin berhenti tapi mau bagaimana lagi" kata raka ikut putus asa
"kau bisa mencoba, sampai kapan kau ingin hidup seperti ini. mengerikan" ucap bela menatap raka dengan serius
"aku menikmatinya" kata raka tersenyum manis
"jijik" saut bela bergidik ngeri melihat tatapan itu
tak lama rifa datang dengan nampan makanan yang telah ia pesan
"makanan datang!!" ucap rifa tersenyum manis
"eh raka?? ada apa?" tanya rifa menatap raka
"kalian saling kenal?" tanya bela
"tentu saja, dia rekan bisnis kita" jawab rifa
bela mengangguk sambil meminum jus
"kau tidak memesan makanan?" tanya rifa kembali menatap raka
"mm kurasa harus karena aku lapar. aku akan pergi sebentar" jawab raka lalu meninggalkan keduanya
senang sekali rasanya bela bisa terbebas dari bos galaknya itu, dia bisa menghirup nafas lega walaupun hanya sebentar karena sekarang ponsel milik bela sudah berbunyi
"kembali!" hanya itu yang dikatakan oleh david lalu memutuskan sambungan
"ahhh otak ku akan pecah jika seperti ini terus, rifa aku harus pergi" ucap bela frustasi meninggalkan rifa sendiri
bela berjalan cepat masuk kedalam ruangan david karena jika tidak maka terdengarlah suara yang seperti halilintar
"iya tuan anda,,,,mm salah david kau memanggilku?" tanya bela
"duduk!" titah david menunjuk sofa
bela sedikit merasa aneh karena tatapan david tidak seperti biasanya
"apa ini?" tanya david melempar ponselnya di atas meja dekat sofa
bela langsung membulat kan mata saat dirinya terkena rekaman CCTV di kantin saat bersama dengan raka
"jawab!" tatapan david semakin tajam
"mm kau salah paham, raka hanya sahabat ku kami tidak sengaja bertemu lalu berbicara sebentar" jawab bela dengan jujur
"cih kau pikir aku percaya?" kata david dengan senyum sinisnya
"tanya saja ibu ku dia juga kenal dengan raka karena kami memang sahabat tidak lebih dari itu" ujar bela
"bahkan kedua orang tuamu mengenal nya? haahh hebat sekali" ucap david semakin mengembangkan senyum sinisnya
"memangnya kenapa? hey kenapa sikapmu sangat overprotektif seperti sedang menjaga kekasihnya saja" gerutu bela
"apa pantas calon istri seorang david ferrero berprilaku seperti itu?" tanya david kesal
"kurasa tidak ada masalah karena dari awal kami hanya bersahabat jika kau melarang ku untuk memiliki dunia sendiri maaf tuan muda saya mundur. permisi" jawab bela berdiri lalu menunduk dan pergi
david semakin kesal dengan perlawanan bela, gadis ini tidak mudah diatur karena dia cukup pintar untuk menjawab