NovelToon NovelToon
Istri Yang Tersakiti

Istri Yang Tersakiti

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Dendam Kesumat
Popularitas:618.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: neng_yanrie

sekian tahun Tasya mencintai suaminya, selalu menerima apa adanya, tanpa ada seorang anak. bertahun-tahun hidup dengan suaminya menerima kekurangan Tasya tapi apa yang dia lihat penghianatan dari suami yang di percaya selama ini..

apakah Tasya sanggup untuk menjalankan rumah tangga ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_yanrie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

"Pergilah, Mas. Kita akhiri semuanya sekarang. Bila tujuanmu untuk dendam, kamu sudah berhasil. Aku sudah hancur, bila karena orang tuaku, aku meminta dengan kerendahan hati untuk memaafkan aku." Tasya masih bersikap setengah mungkin, ia tidak ingin terbawa emosi. Sudah lelah rasanya terus bergelut dengan masalah yang terus menyita hati dan pikirannya.

Devan masih bergeming, semakin Tasya bersikap seperti ini, semakin tak karuan perasaannya.

Suara ketukan pintu membuyarkan suasana yang tegang, setelahnya seseorang masuk, salah satu staffnya. Ia memberi tahu Tasya untuk segera ke tempat pertemuan, investor baru untuk perusahaannya sudah ada di sana.

"Baik, tunggu lima menit lagi. Saya akan segera naik," ucap Tasya.

Ia mengambil beberapa berkas di meja, kemudian berjalan melewati Devan begitu saja yang masih mematung. Setelah Tasya hilang dari pandangan, segera Devan pun naik ke ruang rapat.

Tasya membuka pintu, ia melangkah masuk dan menyapa orang-orang di sana, pandangannya heran beralih pada Radit, rupanya ia datang sebagai salah satu investor yang akan membantu perusahaan ini.

Tasya menunjukkan wajah heran dan sedikit mengernyitkan dahi, tapi Radit membalas dengan senyum dan mengisyaratkan kabar bahagia.

*****

"Kenapa kamu tidak pernah bilang akan membantu perusahaanku, Dit?" Tasya sedikit mengejar Radit yang berjalan lebih dulu meninggalkan ruang rapat. Devan masih memperhatikan dari jauh dengan wajah tidak suka tentunya.

"Kejutan," jawabnya sambil tertawa kecil.

"Ini gak lucu!" Tasya mengerucutkan bibirnya.

Radit kembali tertawa. "Sepertinya misiku berhasil."

"Kalau begitu biar aku traktir kamu makan," ajak Tasya terlihat begitu semangat.

Radit mengangguk pelan. Keduanya berjalan beriringan untuk makan siang di sebuah kafe yang tidak jauh dari kantor ini. Tasya benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan lega, setidaknya kini perusahaannya akan kembali membaik seperti dulu.

Tasya memilih kafe yang memiliki pemandangan indah dengan semilir angin yang sejuk, sebuah tempat makan yang berada di lantai paling atas gedung ini.

"Kamu mau makan apa?" tanya Tasya bersemangat.

"Samakan saja denganmu," balas Radit.

Tasya pun memilih beef steak tenderloin dengan kematangan medium. Sambil menunggu pesenan datang keduanya mengisi dengan banyak cerita seperti biasa.

"Jawab jujur sekarang. Siapa Kirana? Kalian se-kenal apa dulu?" Tasya masih penasaran tentang ini.

Radit menghela napas dan menyandarkan diri pada kursi, sementara angin mengayunkan rambut Tasya yang tergerai. Wanita itu masih fokus menunggu jawaban.

"Ayo jawab! Siapa dia?" Tasya tidak sabar.

"Kekasihku," balas Radit tenang. Jauh di lubuk hatinya ia berdebar takut Tasya menganggap aneh-aneh.

Memang benar, wajah Tasya seketika berubah.

"Jadi kamu laki-laki yang meninggalkan dia pas tahu dia di perkosa, kalau gitu kamu juga mengkhianati Clarisa juga?"

Radit menggeleng pelan. "Kamu pikir aku pria kurang ajar?"

"Iya, dulu pacarmu banyak."

"Sebenarnya aku juga gak mau punya pacar banyak dulu, tapi ketampanan ini sulit dihindari," jawab dengan begitu percaya

diri.

Tasya menarik sudut bibirnya yang sebal.

"Jadi Kirana pacar kamu kapan? Kenapa aku tidak tahu, semua pacarmu aku tahu, dan hampir semua pacarmu melabrakku karena kedekatan kita. Serasa paling cantik gue."

Radit tertawa kecil. "Kirana tidak seperti itu, dia cukup berbeda dengan yang lainnya."

Kenapa ada sesuatu yang sedang berdenyut sakit di hati ketika mendengar jawaban Radit. Sebuah perasaan yang mendorongnya untuk diam seketika. Sesuatu yang menarik senyum di bibirnya, ia seperti sedang cemburu.

"Kirana memang spesial ya," ucap Tasya seraya menyeruput es jeruk yang baru saja datang.

Sementara Radit kembali tersenyum kecil, ia dapat melihat suasana yang berbeda pada raut wajah Tasya saat ini. Ekspresi wajah yang selalu ia tunjukkan ketika dulu Radit dekat dengan banyak wanita.

"Tidak ada yang lebih spesial dari Clarisa."

Tasya kembali menghela napas mendengar itu, ia benci perasaan tidak nyaman ini

"Juga kamu...," lanjut Radit dengan suara yang lebih pelan.

Ada senyum dan pipi merah merona yang seketika ingin Tasya sembunyikan, tidak lama setelahnya makanan datang. Mereka sangat menikmati makan siang ini.

Setelahnya, Tasya mengantar Radit sampai ke tempat parkir.

"Makasih banyak, Dit. Kabari aku."

Radit tersenyum sambil membalas tatapannya.

"Semangat terus semua akan berlalu,"

Tasya mengangguk, kemudian Radit masuk ke dalam mobil dan perlahan hilang dari pandangan, Tasya pun segera masuk ke kantor dan melanjutkan pekerjaannya. Ia mengambil beberapa dokumen untuk diberikan kepada Rara. Sebelum masuk keruangannya, ia singgah dan membuka pintu perlahan, takut mengganggu sepupunya itu yang sedang fokus berkerja. Karena terkadang Rara tidak suka di ganggu, moodnya sering berubah seketika.

"Kamu mau aku melakukan apalagi, Van?" Rara sedikit menekan suaranya.

"Apa pun, yang pasti Aku dan Tasya tidak bercerai," balas Devan juga penuh emosi.

"Kalau tidak lenyapkan saja sekalian, biar semua berpindah tangan padaku," lanjutnya.

"Gila ya kamu! Enggak! Aku gak bisa!"

"Kamu bisa Rara! Sama seperti ketika kita membuat kendaraan orang tua Tasya mengalami rem blong dan mereka kecelakaan."

Jantung Tasya bergetar hebat mendengar pernyataan Devan baru saja. Ia menutup mulut hampir saja berteriak, tidak sedikit pun terpikir di benaknya bila kematian orang tuanya adalah karena tindakan suami dan sepupunya. Ini kejutan menyakitkan untuk kesekian kalinya. Tidak menyangka bila mereka akan sampai sejauh ini.

.

.

.

.

.

Tega kalian, menghilangkan orang yang amat ku sayangi begitu kejam. Apakah salah kedua orang tuaku tidak bisa di maafkan. Sampai menghilangkan nyawa orang yang ku sayangi.

1
Ryani
Sedarahh?????
Ryani
aduh ini cerita gmna sih, masa Tasya sok²an ikut ngurus selingkuhan Suaminya.. Aneh
Ryani
haruskah aku bilang Waooowwwhhh😲😲😲
Ryani
ohh ya Ampun, pengen aku lempar aja HP ku🤣🤣🤣... bemua jadi yg di bobol Devan
Ryani
baru awal dah bikin naik darahh... ohh Astaga
Ika Surya Ningsih
koq cerita nya gtu" trus sih.. g ada ujungnya.. pdhl bc uda ku lompat" tpi gtu trus
Azalea New
Luar biasa
Rizky Sandy
Tasya ikut sibuk ngurusin gundik suaminya, ceritanya agk aneh,,,,
Depp Kazieh
kirana mntan devan jg ya
Dewa Dewi
kasian Tasya
Dewa Dewi
akhirnya Tasya sadar juga dari koma 👏👏👏👏
Dewa Dewi
Kapan nih Tasya sadarnya?
Dewa Dewi
Semoga Tasya cepat sadar dr koma
Dewa Dewi
congrats ya Tasya & Radit👏👏
Dewa Dewi
Tasya hamil .....Semoga engga keguguran lagi ya
Dewa Dewi
Happy wedding Radit & Tasya ❤️❤️🌹🌹💐🍾🎉🍷🍷🎉🎉
Modish Line
ini kapan bahagianya sih thor? Hidup Tasya sama Radit kok susah terus sih?
Modish Line
kakakmu bejat sekali Sintia 🤬🤬🤬🤬
Modish Line
setuju...m
Modish Line
rasain lu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!