"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."
-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.
Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ponsel Frizz
Cheryl pun begitu terkejut saat Diandra tiba-tiba menampar dirinya. Seketika Gavin pun menarik tubuh Cheryl, dan membiarkan Cheryl menangis dalam pelukannya. Hana sebenarnya berusaha menarik kembali Cheryl, tapi dilarang oleh kedua orang tuanya.
"Apa yang kau lakukan, Diandra!" bentak Gavin.
"Mas, kok Mas Gavin malah bentak aku sih? Apa Mas Gavin ga denger bocah ingusan itu bilang kalo udah suka ke kamu sejak kita belum nikah? Apa itu nggak kurang ajar, Mas? Jadi dari dulu dia udah berencana ngancurin rumah tangga kita, Mas! Kok Mas nggak sadar juga sih?"
"Memangnya kenapa kalau Cheryl sudah menyukaiku sejak dulu? Dia juga tidak pernah punya maksud menghancurkan hubungan kita?"
"Bullshittttt, buktinya kamu jatuh ke pelukan dia Mas!"
"Diandra berapa kali kujelaskan padamu kalau hubungan ini terjadi juga karena kau yang memberi kesempatan pada kami berdua! Apa kau sudah lupa siapa yang menemaniku merawat Frizz saat sakit? Apa kau sudah lupa siapa yang menyiapkan semua kebutuhanku dan menemaniku saat kau tidak pernah ada waktu untukku? Apa kau sudah lupa kalau selama ini kau juga tidak pernah pulang ke rumah? Apa kau juga sudah lupa siapa yang merawatku saat aku sakit? Apa kau sudah amnesia pada semua itu, Diandra? Bahkan sebelum kedatangan Cheryl kau pun sudah lupa tugasmu sebagai ibu dan istri untukku? Lalu sekarang kau hanya bisa menyalahkan Cheryl saja? Lihat bagaimana sikapmu!"
"Oh jadi gitu kelakuan kamu Diandra? Selama ini semua yang kamu lakukan di depan media dan di depan kami semua hanyalah kepalsuan? Dasar munafik!" sahut Lina.
"Nggak Ma, itu alasan Mas Gavin aja untuk membenarkan perselingkuhan dia sama Cheryl Ma."
"Gavin selingkuh? Apa kamu juga nggak nyadar Diandra? Kamu juga udah selingkuh dulu dibandingkan putraku! Lihat janin yang ada di dalam kandungan kamu? Berapa usianya Diandra? Itu menunjukkan kalau kamu udah selingkuh terlebih dulu dibandingkan Gavin!"
"Aku nggak pernah selingkuh, Ma."
"Cukup Diandra, apapun kamu katakan selamanya kami tidak percaya kalau anak yang ada di dalam kandunganmu itu adalah anak Gavin!" balas Lina.
"Daripada kau membela diri, lebih baik kau diam Diandra! Apapun yang kau katakan tidak akan ada yang percaya padamu!" sambung Adam.
Saat kondisi masih memanas, Cheryl yang ada di dalam pelukan Gavin tiba-tiba semakin menempelkan tubuhnya pada Gavin sambil memejamkan matanya.
"Kau kenapa, Cheryl?"
"Pusing Om," jawab Cheryl lemas.
"Kita istirahat!"
"Gavin sebaiknya kau bawa Cheryl pergi, ini kehamilan pertama dia. Dia butuh istirahat, dia juga belum terbiasa dengan kondisi kehamilannya. Kalian pergi saja dari sini, Diandra dan Cheryl sama-sama sedang hamil, tinggal dalam satu rumah hanya akan membuat emosi mereka semakin tidak stabil dan berpengaruh pada kondisi janin mereka. Sebaiknya kau bawa pergi Cheryl ke rumah Mama atau ke apartemenmu saja!"
"Iya Ma, ayo Mba Hana, barangkali Mba Hana mau ikut?" tanya Gavin pada Ibu Cheryl, tapi Hana menggelengkan kepalanya.
"Ya udah kamu bawa Cheryl dulu, nanti mama nyusul," sahut Lina.
"Iya Ma."
Saat Gavin akan melangkah pergi dari rumah itu, tiba-tiba sebuah suara terdengar memanggil mereka. "Papa! Kak Cheryl! Frizz ikut!" teriak sebuah suara. Gavin kemudian tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Anak berusia lima tahun itu kemudian mendekat ke arah Gavin. Namun, sebelum mereka melangkahkan kakinya keluar dari rumah tersebut, tiba-tiba Frizz membalikkan tubuhnya ke seluruh orang yang ada di dalam ruangan itu sambil menatap Diandra dengan tatapan sinis.
"Frizz mau tinggal sama Papa, Frizz ga mau tinggal di sini sama Mama dan Om-om itu yang pernah mama bawa ke rumah kalo Papa pergi ke luar kota!" teriak Frizz yang membuat semua orang terkejut. Termasuk Gavin yang sudah menyangka semua ini akan terjadi, sebenarnya Gavin merasakan sakit setelah tahu Diandra telah mengkhianatinya, apalagi saat ini Frizz membongkar sendiri perselingkuhan ibu kandungnya. Namun, rasa sakit itu bukan karena dia masih mencintai Diandra tapi karena Diandra sudah menyalahi komitmen pernikahan mereka dan kebohongan yang telah dia lakukan sejak memulai hubungan mereka. Semua rasa yang ada untuk Diandra, seolah sudah mengendap begitu saja.
"Frizz, kamu ngomong apaan sih?" tanya Diandra panik. Sedangkan Gavin hanya tersenyum sinis.
"Lihat Diandra, bahkan putramu sendiri yang membongkar perselingkuhanmu itu!" bentak Gavin.
"Frizz boong Mas..."
"Frizz ga boong, nih Frizz sempat foto pas Mama sama Om lagi pangku-pangkuan!"
Gavin kemudian mengambil ponsel milik Frizz dan mengecek foto-foto itu lalu memperlihatkannya pada Cheryl. "Cheryl, apa dia yang bernama Alex?"
"Iya Om," jawab Cheryl lirih.
"Cih, jadi sejak dulu kau masih menjalin hubungan dengan Alex, Diandra? Bahkan saat ini kau sedang mengandung darah daging Alex kan? Kau benar-benar wanita jallang! Hari ini juga aku akan memproses perceraian kita Diandra!" bentak Gavin dengan begitu menggelegar. Diandra pun terkejut bagaimana Gavin bisa tahu tentang Alex, dia hanya menduga Cheryl pasti sudah menceritakan masa lalunya bersama Alex. Cheryl, keponakan kecilnya itu kini bagaikan harimau yang sudah menerkamnya, dan mengobrak-abrik harga dirinya.
Penasaran dengan foto-foto Diandra, Lina kemudian mengambil ponsel yang ada di tangan Gavin, melihatnya beberapa saat bersama Fahri suaminya sambil menggelengkan kepalanya, lalu memberikan ponsel itu pada kedua orang tua Diandra. Adam kemudian mendekat ke arah Diandra, lalu menamparnya berkali-kali.
PLAK PLAK PLAK
"Dasar memalukan! Aku malu punya anak sepertimu, Diandra!" bentak Adam. Diandra lalu berlutut di depan Adam sambil menangis.
"Pa, aku bisa jelasin semuanya Pa."
"Kamu mau jelasin apalagi, Diandra? Apa ini belum cukup membuktikan perselingkuhan kamu! Lalu anak yang kau kandung itu juga bukan anak Gavin kan? Memalukan sekali!" bentak Adam sambil memperlihatkan foto-foto di ponsel Frizz di depan matanya.
Diandra kemudian mengambil ponsel itu melihat semua foto-foto yang dibidik oleh Frizz menggunakan ponsel miliknya, dalam ponsel itu tampak Diandra sedang duduk di pangkuan Alex dan mereka terlihat begitu mesra. Dia tak menyangka, keputusannya memberikan ponsel pada Frizz justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang, dan tanpa ada orang yang tahu Diandra pun menghapus foto-foto di ponsel itu karena merasa malu semua orang sudah tahu perselingkuhan dirinya dan Alex.
"Frizz, ambil ponselmu lalu kita pergi dari sini!"
"Iya Pa."
Frizz kemudian mendekat ke arah Diandra, lalu mengambil ponsel itu begitu saja tanpa melihat wajah Diandra yang sedang menatapnya. Mereka kemudian pergi dari rumah itu, meninggalkan Diandra yang masih mendapat kecaman dari semua orang. Di saat itulah, tiba-tiba darah segar tampak mengalir membasahi kaki Diandra.
Bersambung...