NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Gray, Baba, Bennet, Bruce, dan Osvaldo Tolliver tengah menjenguk Gavin di sebuah ruangan dengan penjagaan sangat ketat. Para penjaga dan tiga robot anjing berada di luar ruangan dengan persenjataan lengkap. Beberapa robot juga berjaga di dalam ruangan.

Gray memindai keadaan Gavin melalui jam tangannya. "Suhu tubuhnya masih sangat tinggi bahkan tidak berubah semenjak kejadian di peternakan. Gavin pernah berada dalam keadaan seperti ini ketika usianya sepuluh tahun, tepatnya saat Luc memasukkan cairan pengendalian waktu padanya."

"Kalian tidak perlu khawatir. Gavin akan sadarkan diri di saat yang tepat seperti saat dia menolong kita. Waktunya tidak akan lama lagi. Aku juga menduga jika ada seseorang yang akan menemui kita," ujar Osvaldo Tolliver.

Semua orang seketika menoleh pada Osvaldo Tolliver.

Bennet menguap beberapa kali. "Latihan ini membuatku sangat kelelahan bahkan lebih melelahkan saat aku masih menjadi bagian dari kepolisian.”

Baba berkata, "Kita sebaiknya beristirahat sekarang. Kita memiliki banyak pekerjaan yang harus kita lakukan besok. Keberadaan kita di tempat ini juga tidak akan banyak membantu Gavin untuk sadarkan diri."

Luc Besson memasuki ruangan. "Apakah kalian akan tidur sekarang?"

"Jangan katakan jika kami harus berlatih kembali." Bennet memutar bola mata. "Ini sudah terlalu malam untuk bermain-main dengan robot-robot sialan itu."

Luc Besson tertawa. "Aku memiliki informasi penting untuk kalian. George tampaknya berada cukup dekat dengan kediaman Alexander. Dia mendatangi tempat ini karena dia tahu kemungkinan aku berada di sini."

"Apa?" Baba terkejut, mengepalkan tangan erat-erat. Ia sangat kesal ketika mengingat aksi George, Gideon, dan Gabriel saat bertarung dengannya dan yang lain di peternakan.

Gray, Baba, Bennet, Bruce, dan Osvaldo Tolliver saling bertatapan sesaat.

"Pria sialan itu tampaknya ingin kembali bertarung dengan kita." Bruce tersenyum, meninju-ninju udara di depannya. "Aku sudah siap membalas tindakannya padaku saat di pertarungan tempo hari.”

Gray menoleh pada Osvaldo Tolliver. "Jadi, sosok tamu yang kau sebutkan adalah George. Kenapa kau tidak mengatakan secara langsung?"

"Wajah pria itu terhalang oleh cahaya sehingga aku tidak bisa mengatakan dengan jelas siapa yang akan berkunjung ke tempat ini."

"Bukankah kita seharusnya waspada?" Baba mengembus napas panjang. "Dia pasti ingin mengincarmu lagi, Pak Tua. Dari rekaman yang ada di peternakan, George, Gideon, dan Gabriel pergi ke suatu tempat yang kemungkinan adalah markas UltraTech. Mereka kemungkinan datang bersama pasukan UltraTech."

Baba berjalan menuju jendela, mengamati kediaman Xander. "Alexander dan keluarganya akan terlibat, begitupun dengan keluargaku."

"Aku melihat keberadaan George saat menyentuh Axe." Luc Besson duduk di sofa.

"Axe? Siapa dia?" Bennet menekuk alis. "Apakah dia nama robot barumu?"

"Dia adalah nama dari merpati putih yang aku selamatkan. Putra Alexander yang memberikan nama itu padanya. Dia memiliki kemampuan melihat seseorang dari jarak jauh. Kemampuannya hanya bisa dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari. Aku sedang berusaha untuk meningkatkan kemampuan nya sekarang."

"Ah, Alexis. Dia punya kepekaan yang luar biasa dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Dia kemungkinan besar memiliki kemampuan mendapatkan penglihatan masa depan seperti kakekku. Kemampuan itu adalah kemampuan turun menurun, bukan kemampuan hasil percobaan," kata Baba seraya melirik sinis Osvaldo Tolliver.

Osvaldo Tolliver tertawa. "Kau masih saja membenciku, Baba."

Luc Besson melanjutkan, "Aku sudah mengirim beberapa robot kecil untuk mencari dan mengawasi George. Dia kemungkinan akan menemui kita dalam waktu dekat."

"Menemui kita? Bukankah dia ingin menangkapmu? Dia bisa saja bersama pasukan UltraTech." Baba mengepalkan tangan erat-erat.

"Aku melihat ekspresi George yang tertekan dan frustasi. Aku menduga jika ada sesuatu yang sudah terjadi padanya." Luc Besson mengingat Graham.

"Apa George sendirian atau dia bersama Gideon, Gabriel, dan pasukan UltraTech?”

"Dia tampaknya sendirian. Untuk sekarang, kalian harus tetap waspada. Aku akan kembali memberitahu kalian informasi selanjutnya." Luc Besson bergegas keluar dari ruangan, menekan tombol di jam tangan. Ia memeriksa keadaan di beberapa titik hutan.

"Graham, aku merasakan firasat buruk yang terjadi padamu," gumam Luc Besson seraya terus berjalan melewati para pengawal.

Ryder memasuki ruangan tak lama setelah Luc Besson pergi. "Ada beberapa orang yang ingin bertemu dengan kalian. Ikuti aku sekarang."

"Astaga." Bennet memutar bola mata.

Gray, Baba, Bennet, Bruce, dan Osvaldo Tolliver memasuki ruangan di lantai berbeda. Mereka bertemu dengan beberapa orang pria.

"Aku minta maaf karena sudah mengganggu kalian. Aku adalah Darren. Beberapa di antara kalian pasti sudah bertemu denganku, tetapi tidak pernah berbincang denganku. Ayahku dan teman-temanku ingin bertemu dengan kalian," ujar Darren.

Darren menatap sinis Osvaldo Tolliver, mundur selangkah.

Bernard berjalan selangkah. "Aku sudah mendengar dari putraku dan pengawal lain mengenai kalian yang sudah membantuku dan teman-temanku saat kami tidak sadarkan diri."

Gray, Baba, dan yang lain saling berpandangan sesaat.

"Senang bisa membantu kalian," ucap Gray.

Bernard menoleh pada Baba. "Apa kau pria yang bernama Baba?"

Baba mengangguk. "Ya, benar."

"Mendiang ayahku adalah teman dari kakekmu sejak puluhan tahun lalu."

Baba tiba-tiba membungkuk, menyalami Bernard. "Aku mengenalmu dan orang-orang yang ada di tempat ini sekarang. Kalian adalah orang-orang yang sudah menolong keluargaku dari penyerangan kelompok jahat tempo hari. Kalian jugalah yang sudah membawa keluargaku bertemu dengan Alexander sekaligus menempatkannya di tempat ini."

"Aku tidak perlu menjelaskan siapa diriku pada kalian, bukan?" Osvaldo Tolliver tertawa.

Gray, Baba, dan yang lain kembali ke ruangan masing-masing setelah berbincang sebentar dengan Bernard dan yang lain.

Bernard duduk di sofa, tercenung selama beberapa waktu.

Darren tampak sibuk dengan membereskan beberapa perlengkapan Bernard. "Kelly tidak bisa datang karena dia harus menjadi putranya yang sedang sakit. Dia memintaku untuk menggantikan tugasnya."

"Seperti yang kau katakan, mereka adalah orang-orang yang berbahaya. Aku bisa langsung merasakan bulu kudukku merinding."

"Ya, mereka adalah orang-orang yang sangat berbahaya. Untuk itulah Alexander menjaga mereka dengan sangat ketat. Sosok yang paling berbahaya sekarang adalah Luc Besson, pria tua yang merawat Baba selama ini. Mereka semua terhubung dengan kelompok rahasia yang sangat berbahaya. Salah satu anggotanya pernah menyusup ke kediaman ini. Dua anggota lagi pernah berbincang dengan Alexander di hutan."

"Kelompok rahasia." Bernard sontak tercenung. "Ayah tampaknya memiliki beberapa catatan mengenai kelompok rahasia yang dia ketahui. Aku mungkin bisa mendapatkan informasi dari catatan-catatan itu."

Waktu bergerak cepat. Suasana begitu hening begitu memasuki tengah malam. Akan tetapi, di tengah hutan yang gelap, Luc Besson bergerak sangat cepat, terbang melintasi pepohonan di kiri dan kanan. Layar terus menunjukkan beberapa titik yang berkedip.

Di saat yang sama, George berada di dalam mobil, berkutat dengan layar. Robot burung di sampingnya menampilkan sebuah layar mengenai pergerakan pasukan pengintai. "Aku harus segera pergi dari tempat ini secepatnya. Mereka mengikutiku sejak kepergianku dari markas. Beruntung, aku menyadari mereka dengan bantuan robot milik ketua."

George menekan sebuah tombol. Sebuah robot kumbang melesat ke arah hutan, dan di waktu yang bersamaan ia bergegas meninggalkan lokasi.

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!