Mantan Suami

''Bisa tidak kalian berdua keluar sebentar, aku ingin berbicara empat mata dengan nya. Kalian tidak perlu khawatir, hanya sebentar tak kan lama.'' Ucap Arka.

''Lama juga boleh tuan muda, tidak ada larangan untuk tuan. Bahkan Nyonya Dania berpesan agar tuan muda segera mengetahui nya. Kalau mantan istri Tuan masuk ke dalam Rumah Sakit saat ini.'' Ucap salah satu bodyguard Nyonya Dania.

''Kalau gitu aku permisi dulu tuan, '' Pamit nya dan berlalu pergi keluar dari ruang inap Yolla. .

Kepergian nya pengawal tadi membuat, keheningan di antar mereka berdua. Karena Om Herman ikut juga keluar dari ruang inap milik Yolla.

Tidak sengaja mata mereka bertemu, membuat Arka berdehem untuk mentralkan tenggorokan nya beberapa waktu.

''Apa yang terjadi antara Mama dengan kamu tadi, ? Tanya Arka yang sedikit tak enak ke pada Yolla istrinya.

''Tidak ada apa-apa, ? Hal yang sama seperti biasa,'' Jawab Yolla yang masih lemas.

Arka mengangguk mengerti, ''Mau makan bubur nya, biar aku yang suapin, ya. '' Tawar nya membuat Yolla terkejut.

''Ada apa dengan Arka,? Semenjak bertemu kembali dia banyak berubah.'' Pikir Yolla dengan menatap Arka penuh tanda tanya.

Arka yang tau arti tatapan dari istri, langsung berkata. ''Jangan menatap ku seperti itu, hal seperti ini, yang sudah ingin ku lakukan dari dulu. Dulu, dulu kita satu kamar meskipun tidak satu ranjang. Walau pun satu kamar kamu tidak pernah menganggap ku ada, badahal banyak kesempatan untuk memperbaiki nya namun terlewat begitu saja.'' Ucap Arka sambil membayangkan masa lalu.

''Hingga akhir satu tahun, kita bercerai dengan ada nya perselingkuhan aku bersama model papan atas yang bernama Maya. '' Arka berhenti, beralih menatap Yolla yang sedang menatap nya juga. ''Ini rahasia aku selama ini, bahwa aku tidak pernah berselingkuh. Kita saling membutuhkan bantuan, dia butuh kenaikan popularitas nya sedangkan aku butuh untuk melepaskan kamu dari aturan dari Mama aku.'' Arka memejamkan kedua mata nya. Baru kali ini dia lega bisa berkata jujur, ke pada Yolla istri nya.

Yolla terdiam membeku, ''Jadi selama ini dia yang salah, salah yang telah membenci suami nya sendiri.''

''Tidak, '' Pikir Yolla sambil menggeleng cepat.

''Bagaimana pun, dia juga anak nya dan dia bagian dari keluarga nya. '' Batin nya dengan mata berkaca-kaca.

Ingatan Yolla kembali dimasa lalu, setiap malam sehabis makan mereka tak pernah tegur sapa dalam satu kamar. Hanya aroma tubuh mereka yang bisa dia hirup tanpa batasan.

''Dari awal kita menikah, aku ingin seperti orang-orang menjalani rumah tangga yang saling mengasihi, saling berbagi segala hal, namun semua nya hanya bayangan semu.''

''Kenapa kamu tidak mencoba nya, ?'' Membuat Arka menatap intens ke arah Yolla istri nya.

''Aku ingin mencoba nya, tetapi ada hal yang baru aku tau. Hingga aku mengurungkan niat ku untuk melakukan itu.''

''Hal apa, ?'' Tanya Yolla.

''Nanti aku akan berkata jujur, namun kamu harus sembuh dulu, sahat dulu, sekarang buka dulu mulut kamu, karena kamu harus makan.'' Ucap Arka, yang sendok nya sudah ada bubur nya.

''Bentar, tolong naikan dikit biar enak untuk sandaran.''

''Ok mmm begini, sudah belum, ?''

''Sudah, ''

''Sekarang, buka dulu mulut nya, aaa,''

''Aku bisa makan sendiri, '' Tolak nya seraya mengambil alih sendok tersebut.

''Jangan menolak, kali ini saja.'' Harap Arka. Membuat Yolla tak enak untuk menolak nya lagi.

''Calon Dokter seharus nya bisa menjaga kebersihan, sepulang dari Rumah Sakit jangan langsung tidur. Mandi dulu ganti pakaian rumah yang bersih, setelah itu baru beristirahat.'' Omel Arka sambil menyuapin Yolla. Yang berulang kali hingga tinggal sedikit bubur nya.

''Hmm, emang aku sakit apa, ? Paling juga demam biasa karena kelelahan.'' Ucap Yolla enteng.

''Kamu salah, kamu terkena tipes dan harus di rawar inap selama empat hari atau bisa lebih.'' Arka mendengus kesal.

''.....''

''Jangan entengin penyakit, meskipun hanya demam biasa. Kamu harus bisa mencegah nya. Istirahat dahulu dengan cukup, sebelum kembali melakukan aktivitas biasa yang kamu kakukan. Dan ini wajib yang harus kamu patuhi, karena ini perintah langsung dari suami mu.'' Kalimat terakhir dengan nada bisikan.

''Kamu tau kan, kalau istri yang baik dan juga sholehah harus nurut sama sang suami.''

''Iya, aku tau. Bagaimana kalau kemarin suami berselingkuh, kini giliran istri yang ikutan berselingkuh.?''

''Ck, '' Arka berdecak kesal. ''Tadi aku sudah jelaskan Yolla. Kalau aku tidak pernah berselingkuh. Kamu masih ingat tidak, dimana hari ulang tahun kamu? Aku mengirim pesan untuk datang ke sebuah Restoran untuk merayakan Ulang tahun mu. Di sana ada kado dari Maya tentang kejujuran hubungan kita. Namun kamu tidak pernah datang, membuat aku mantap memperlancar perceraian kita.''