Jika biasanya protagonis terlahir sebagai sampah, tidak bisa berkultivasi, kontrak pernikahan batal, yatim piatu, dikhianati orang terkasih, konfik internal keluarga di kota terpencil di sudut benua dan nasib malang lainnya...
Tapi plot klise itu tidak berlaku untuk Su Tian yang terlahir di Sekte Segudang Kaisar yang merupakan sekte terkuat di Dunia Dominasi Kaisar yang merupakan dunia terkuat di Semesta Tak Berujung.
Terlahir dengan sendok perak dimulutnya yang membuat protagonis klise menangis dengan air mata karena ketidakadilan dunia, bisakah Su Tian menjadi Kaisar Abadi di generasinya dan menekan para jenius dan protagonis klise yang muncul satu persatu yang selalu mencari masalah dengannya?
Jadwal Update :
Senin-Sabtu : 2 bab
Minggu : 1 bab
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andi Candra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Percobaan Ketiga Menara Hati Dao Bagian Terakhir
Tahap ke-2 percobaan ketiga disebut Neraka Kâïasutta.
Su Tian menemukan tubuhnya dirantai dengan bentuk silang X.
Disini, dia lagi-lagi disiksa yang tidak lebih buruk dari siksaan sebelumnya. Punggung dan dadanya dicambuk oleh iblis berkepala kambing sampai kulitnya hancur dan hanya memperlihatkan dagingnya, setelah itu kepala Su Tian akan dipenggal dengan kapak.
Sama seperti sebelumnya, setelah Su Tian mati terbunuh, dia akan dibangkitkan kembali dan disiksa lagi. Entah berapa kali ia berpikir untuk menyerah karena rasa sakit yang luar biasa, tapi akhirnya ia masih bertahan, proses penyiksaan ini terus berlangsung sampai kematian ke-100 sampai dia dipindahkan ke tahap selanjutnya.
Tahap ke-3 percobaan ketiga disebut Neraka Sanghâta.
Su Tian terbaring tengkurap di tanah kotor, kemudian dia akan ditindas hingga luluh lantak oleh bongkahan besi berapi. Jeritannya bergema di seluruh ruangan selama berjam-jam tanpa akhir, setelah kematian ke-100, dia dipindahkan ke tahap selanjutnya.
Tahap ke-4 percobaan ketiga disebut Neraka Dhûmaroruva.
Su Tian disiksa oleh asap api melalui sembilan lubang dalam tubuh hingga menjerit-jerit kepengapan. Dia bahkan tidak bisa berteriak karena mulutnya disumpal asap api dan dia hanya bisa berguling-guling di tanah untuk menunjukkan rasa sakitnya.
Tahap ke-5 percobaan ketiga disebut Neraka Jâlaroruva.
Mulutnya diberangus dengan api melalui sembilan lubang dalam tubuh hingga meraung-raung kepanasan, Su Tian menyaksikan bagian dalam tubuhnya perlahan dicairkan oleh panas dan uap.
Hanya ada dua cara untuk keluar dari percobaan ketiga Menara Hati Dao, peserta menyerah atau terus melanjutkan sampai kematian ke-100, lalu akan dipindahkan ke tahap selanjutnya.
Pikiran Su Tian hampir diambang batas kegilaan mengalami penyiksaan tidak manusiawi, namun dia enggan untuk menyerah.
Hanya pada tahap ke-6 percobaan ketiga yang disebut Tâpana, tekad Su Tian mulai goyah.
Su Tian dibentangkan di atas besi membara, dia mengalami rasa sakit di kulitnya yang terbakar. Dia bahkan bisa mencium aroma kulitnya yang terbakar.
Jika dia memiliki basis kultivasinya, penyiksaan ini tidak akan ada artinya untuknya. Sayangnya di dalam Menara Hati Dao, semua peserta hanya akan menjadi manusia fana. Su Tian harus mengalami penyiksaan diluar nalar dengan tubuh fana.
(Apa aku harus menyerah)
Pada kematian ke-80 di Neraka Tâpana, pikiran itu muncul dibenak Su Tian. Keinginannya untuk menyerah berkecamuk dalam pikiran batinnya.
Yang Su Tian tidak sadari, tiap kali ia lulus tahap percobaan ketiga, Hati Dao-nya semakin kuat dan kuat. Jika tidak, dia sudah lama menyerah di tahap ke-2 percobaan ketiga.
Alasannya mampu bertahan sampai sekarang karena Hati Dao-nya semakin kuat, namun sekarang Hati Dao Su Tian mendekati batas yang bisa ditanggung.
(TIDAK!!! BAGAIMANA AKU BISA MENYERAH DISINI! AKU AKAN MENJADI KAISAR ABADI, AKU TIDAK AKAN MEMPERMALUKAN PARA LELUHURKU YANG MENJADI KAISAR ABADI!!!)
Di detik-detik terakhir Su Tian ingin menyerah, dia mengingat pencapaian leluhurnya yang luar biasa meninggalkan nama mereka dalam sejarah yang panjang.
Su Tian menolak menyerah dan berteriak keras dalam pikirannya sambil menanggung rasa sakit oleh besi bara yang menggilas kulitnya sampai hangus.
Bertahan dari penyiksaan menyakitkan diluar toleransi manusia, Su Tian akhirnya dipindahkan ke tahap berikutnya setelah dia bertahan dari 100 kematian.
Tahap ke-7 percobaan ketiga disebut Neraka Patâpana.
Su Tian digiring menuju puncak bukit membara oleh iblis berkepala sapi, kakinya melepuh karena berjalan di atas tanah membara. Setelah tiba di atas bukit, dia akan didorong oleh iblis itu ke bawah bukit dan tubuhnya akan ditusuk tombak-tombak terpancang di bawah.
Setelah mati, dia akan bangkit kembali dan mendaki bukit lagi dan didorong iblis ke bawah. Proses ini terus berlangsung sampai Su Tian mati 100 kali.
Tahap ke-8 percobaan ketiga disebut Neraka Avîci.
Sekali lagi Su Tian diikat dengan rantai besi, tubuhnya direntangkan dengan besi membara di empat sisi dan dibakar dengan api karma sepanjang waktu.
Avîci merupakan Neraka tersulit diantara semua Neraka lainnya, karena tiap kali api karma membakar tubuhnya. Tubuh Su Tian akan beregenerasi dengan sangat cepat, ini menyebabkan dia tidak bisa terbunuh.
Sosok Su Tian meraung kesakitan saat tubuh dan jiwanya dibakar oleh api karma tanpa bisa mati.
...
Di luar Menara Hati Dao, banyak murid menyaksikan percobaan ketiga dengan kaget. Terutama murid yang belum pernah mencoba percobaan ketiga, melihat itu dipenuhi penyiksaan gila, itu membuat kaki mereka gemetar ketakutan. Bagi mereka, ini adalah masokisme murni.
Setiap murid harus menderita siksaan yang begitu tragis, mayoritas menyerah begitu saja setelah beberapa percobaan.
"Percobaan ketiga sangat menakutkan... Jika itu aku, aku bahkan tidak akan tahan di percobaan pertama." Ucap salah satu murid luar dengan warna pucat di wajahnya.
"Ini bukan hanya penyiksaan fisik, aku dengar dari temanku yang merupakan seorang murid dalam, percobaan ketiga menyiksa fisik dan jiwa. Itu artinya peserta tidak hanya menanggung rasa sakit fisik tetapi juga jiwa." Bisik seorang murid luar disebelah orang yang barusan berbicara.
"Jiwa juga? Itu sangat gila!" Kata murid luar itu ketakutan.
Perlu diketahui, jiwa adalah bagian terpenting makhluk hidup. Tanpa adanya jiwa, sebuah tubuh tidak lebih cangkang kosong. Karena itu kultivator sangat menjaga jiwanya agar tidak terluka, selain rasa sakit jiwa terluka ribuan kali dari rasa sakit fisik, menyembuhkan jiwa yang terluka jauh lebih sulut daripada menyembuhkan luka fisik.
Seorang wanita mengenakan jubah murid dalam yang menonton Su Tian yang disiksa di Avîci, dia memalingkan wajahnya karena tidak tahan menonton lagi.
"Saint Child memiliki tekad yang luar biasa, dia mampu bertahan semua itu, mulai hari ini aku menjadi pengagum Saint Child!"
Mendengar ini, seorang wanita yang juga murid dalam juga mengangguk setuju.
"Aku juga, aku pengagum Saint Child!"
"Aku juga!"
"Tambahkan aku!"
"Aku juga ikut..."
Semakin banyak murid perempuan yang menjadi pengagum Su Tian tanpa dia sadari. Selain memiliki wajah tampan rupawan, menyaksikan keteguhan dan tekad Su Tian yang bertahan melewati siksaan, para murid perempuan terpesona oleh Su Tian.
...
Waktu di Menara Hati Dao sangat berbeda dengan dunia luar, ada formasi akselerasi waktu. Jadi saat dunia luar baru beberapa jam berlalu, Su Tian sudah di Avîci selama 90 tahun sambil dibakar oleh api karma.
Dia sudah tidak bisa menjerit karena tenggorokannya hangus terbakar, hanya tubuhnya yang menggeliat sebagai bukti dia masih hidup karena dia tidak bisa mati.
Setelah 100 tahun di Avîci, Su Tian dianggap lolos oleh Menara Hati Dao dan dia dikirim ke luar.
Hu Jiao'er dan Hu Mei'er langsung menangkap tubuh Su Tian yang sudah tidak memiliki tenaga untuk berdiri.
"Makan ini Tuan Muda."
Hu Jiao'er memasukkan Pil Bintang 9, Pil Pemulihan Jiwa dan Pil Perbaikan Mental ke dalam mulut Su Tian.
Murid-murid disekitar menatap Su Tian yang terbaring dipelukan Hu Mei'er dengan kekaguman. Terutama murid perempuan pemberian pujian dan penyembahan.
Kemudian Hu Mei'er dan Hu Jiao'er membawa Su Tian kembali ke Puncak Surga Tinggi untuk memulihkan diri.
lah kan dia lagi ngelatih tehknik ramalan nya, emang udah selesai latihan ramalan nya dan udh boleh ngebuka penutup matanya?