Bagai mimpi buruk yang nyata. Anna, seorang gadis cantik yang baru menginjak umur 20 tahun itu di ketahui hamil di luar nikah.
Gayanya yang anggun dan polos membuat semua orang tidak menduga ketika Anna diketahui sedang berbadan dua.
Semua orang tidak tahu siapa ayah dari anak dikandungan Anna. Namun sebuah sapu tangan yang di temukan di kamar Anna membuat semua orang percaya bahwa pelaku yang telah menghamili Anna adalah Andreas, majikannya sendiri.
Andreas pun dipaksa menikahi pembantunya sendiri, sementara dia masih memiliki istri yang sangat dia cintai.
Akankah pernikahan Andreas dan Anna akan bertahan lama? Lantas, bagaimana dengan Rayana, istri pertamanya?
follow Instagram: @rafizqi0202
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rafizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
...🍁🍁🍁...
Hening.
Suasana terasa begitu hening. begitulah yang terasa saat ini. Tanpa keributan, tanpa kegiatan, dan tampa pertengkaran satu sama lain.
Anna menyapu air matanya dan menatap anaknya dengan penuh ketegaran, "Maafin ibu ya sayang. Maafin ibu karena sudan memisahkan kamu dari ayahmu. Ibu terpaksa melakukan ini agar ayah mu bisa bahagia bersama wanita pilihannya" Anna terasa tidak sanggup menahan tangisnya. Ketika wajah mungil yang tak berdosa ini terlihat menatapnya dengan raut wajah sendu, seolah Arsy merasakan kepedihan yang dia rasakan saat ini.
Hari ini adalah hari ketiganya setelah pergi dari rumah. Beruntung, Anna masih memiliki tabungan di ATM nya yang dia kumpulkan selama berkerja di rumah besar keluarga Edward.
Uang itu cukup untuk menopang kehidupannya selama berbulan-bulan selagi dirinya masih mencari pekerjaan yang cocok untuk dilakukannya dalam keadaan masih memiliki bayi.
Ya, Anna juga bisa membuat beberapa kue jajanan di rumah untuk di titipkan ke warung-warung.
Setelah memikirkan rencana masa depannya setelah memutuskan pergi dari kehidupan Andreas, Anna merasa yakin bahwa dia bisa melakukannya semuanya sendiri walaupun tidak memiliki suami yang akan menafkahi dirinya dan anaknya.
Sementara itu. Di kantor. Andreas terlihat memijit pangkal keningnya yang terasa berdenyut tak karuan. Selama beberapa hari ini, dia merasa sangat pusing harus mencari keberadaan Anna dimana lagi.
Dia sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencari keberadaan Anna. Bahkan dia menyewa polisi dan menempelkan berita acara di koran-koran yang mengatakan bahwa mereka telah kehilangan Anna.
Tidak hanya itu saja, Andreas juga memerintahkan kepada anak buahnya, termasuk para bodyguard yang berjaga di rumah maupun kantor untuk pergi ke seluruh tempat untuk mencari keberadaan istrinya.
Namun nyatanya, sudah beberapa hari ini, Andreas belum menemukan jawaban atas pencariannya. Bahkan dia merasa sangat gelisah dan khawatir, takut, jika terjadi sesuatu kepada Anna dan Arsy.
Jika hal itu sampai terjadi, maka dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri atas kejadian ini.
"Apa ada berita atau kabar tentang Anna?" Tanya Andreas kepada Ken yang baru sampai ke dalam ruangannya.
"Maaf tuan. Sampai saat ini belum ada kabar tentang Nona Anna." Jawab Ken.
"Tuan!" Seru Ken ragu. Andreas menoleh, "Sebaiknya tuan istirahat saja, kami yang akan mencari keberadaan Nona. Tuan sudah tidak tidur selama tiga hari ini. Jangan menyiksa diri anda tuan. Jika tuan sakit, Nona Anna pasti tidak akan senang melihat ini semua!" Lanjut Ken lagi yang merasa kasihan melihat tuannya tersebut yang sudah seperti seorang yang kebingungan yang tak makan atau minum karena memikirkan Anna yang pergi meninggalkannya.
"Bagaimana aku bisa tidur Ken? Anak dan istriku ada di luaran sana. Entah mereka makan atau tidak? Entah mereka tidur atau tidak. Kamu tahu sendiri bukan? Anna tidak begitu menghapal kota ini. Bagaimana jika dia tersesat? Atau dia di lukai oleh seseorang? Aku bahkan tidak sempat memikirkan hal lain lagi selain mereka berdua Ken!" Jelas Andreas dengan wajah frustasi. Bahkan wajah yang setiap harinya menampilkan wajah dingin dan tak tersentuh, kini terlihat begitu rapuh dan hampir tak berdaya. Matanya nampak berkaca-kaca, membuat Ken merasa begitu kasihan kepada tuannya tersebut.
"Tuan. Kami akan mengerahkan semua orang untuk mencari Nona ke berbagai pelosok. Tuan jangan khawatir. Nona adalah wanita yang kuat, dia akan baik-baik saja di luaran sana." Imbuh Ken yang mencoba untuk membuat Andreas tidak terlalu menghawatirkan Anna.
Andreas hanya mengangguk sebagai respon. Lalu, Ken pun berpamitan untuk pergi setelah memberi hormat.
Di ruangan yang hanya dia seorang di dalamnya, kini dia menatap foto pernikahannya bersama Anna.
Seketika dia terkekeh di dalam tangisnya, "Lihatlah wajah mu Anna. Kenapa kau begitu polos? Apa kau tidak menyadari tatapan tajam ku? Bahkan di foto ini saja, pernikahan kita terlihat sangat konyol." Gumam Andreas sendirian sambil memegang foto pernikahannya bersama Anna, lalu memeluknya dengan di iringi suara isakkan tangisnya yang memilukan.
"Maafkan aku Anna. Aku salah telah menghukum mu selama ini. Aku salah telah membuat mu menderita. Sekarang, kau menghukum ku bukan? Lihatlah aku! Aku bagaikan mayat hidup, hidup segan, mati pun tak mau!"
Andreas benar-benar kehilangan kewarasan sejak kepergian Anna. Dulu, setiap ruangan kerjanya, hingga kamarnya, hanya terpasang foto-foto Rayana. Namun semua itu berubah, ketika Anna pergi. Andreas seolah menolak kepergian Anna dan menggantinya dengan memasang foto Anna di setiap ruangan. Bahkan foto pernikahannya yang dia kubur selama ini, kini terpasang di ruang tengah keluarga. Agar setiap hari, dia merasa bahwa Anna selalu ada di dekatnya.
Namun nyatanya, perasaan itu tidak bertahan lama. Tetap saja kepergian Anna menyisakan kepedihan di hatinya. Dan dia sangat merindukan Anna dan anaknya, Arsy.
Di tempat lain. Rayana mendengus sebal, Abi selalu saja tidak membiarkannya pergi dari apartemen. Bahkan, Rayana merasa bosan melihat tingkah Abi yang selalu saja meminta di layani di atas ranjang walaupun sudah melakukannya berkali-kali.
"Sangat menyebalkan. Jika bukan karena hartamu, aku sudah lama pergi meninggalkan mu dan datang kepada Andreas." Gerutu Rayana kesal.
Dia duduk di balkon teras dengan baju santainya. Setelah berhari-hari kelelahan melayani Abi, Rayana memilih untuk meminum teh di teras sambil membaca koran agar dia tidak terus menerus merasa bosan.
Disaat dia membaca koran sambil menyeruput teh hijau miliknya, Rayana menangkap gambar Rayana terpampang di kabar berita di koran tentang orang hilang.
"Dia pergi?" Gumam Rayana senang.
"Oh astaga. Tanpa aku mengancamnya dia pergi begitu saja meninggalkan Andreas. Syukurlah, dengan begitu, aku tidak akan bersusah payah menyingkirkan dia untuk mendapatkan Andreas kembali!" Lanjutnya yang merasa kegirangan saat ini saking senangnya.
Dia pun beranjak dari sana untuk mengganti pakaian. Lalu pergi diam-diam dari apartemen Abi untuk menemui Andreas.
.
.
.
Bersambung.
Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️
gak ada yg swnpurna di dunia ini
mana bisa???
kan maaih nifas...
teruslah berkarya dan sehat selalu
semangat...😘😘