Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Sambil mengerutkan kening dengan heran, lalu melirik ke arah santi yang berdiri di samping Evan
" Kenapa aku? "Suara rindu terdengar tajam " Itu pacar lo lagi berdiri di samping lo " Ucap rindu sambil melihat ke arah santi tampa ekspresi.
Evan mengela nafas panjang " Gue udah putus sama santi "Jawab Evan
Santi yang mendengar jawaban Evan langsung maju beberapa langka di hadapan Evan, " gue nggak pernah mau putus dari lo Evan " Teriak santi
" Udah gais, kita pergi kan rencana kita mau ke rumah Wulan, nggak usah dengar drama murahan " Ucap adel yang melirik ke arah santi.
" Ayo... "Jawab vivian dan di susul oleh rindu.
Rindu yang berhenti melangkah karena tanganya di tahan oleh Evan langsung berbalik
" Ada apa lagi van? Tanya rindu
" Lo mau ke rumah Wulan kan bareng gue "Putus Evan dan langsung menyalahkan motor sport nya.
Rindu yang merasa cape dan tidak mau berdebat oleh Evan akhirnya memilih untuk mengalah , dia langsung menaiki motor Evan dan meminta izin kepada sahabatnya untuk bertemu di rumah Wulan.
Suasana di atas motor terasa canggung. Rindu duduk di bebelakan evan tanpa suara , hanya sesekali menarik nafas panjang. Angin sore tak mampu mengusir kecanggungan yang menggantung di antara mereka . Rindu yang merasa bosan dengan perjalanan ini akhirnya berinisiatif untuk bertanya duluan.
" Lo nggak kasian apa sama santi? " Tanya rindu kepada Evan.
" Kasian karena "Tanya Evan.
" Soal tadi lo tinggalin dia "Jawab rindu
" Bodoh amat lah "Jawab Evan.
Motor yang di kendarai Evan melaju dengan pelan di jalan yang sempit yang jarang di lewati orang. Ia sendiri tidak mengerti kenapa motor nya tiba-tiba menuju ke sini jalanan yang orang jarang lewati. Dari kejauhan terdengar syarat teriakan dan bendah jatuh , Evan memperlambat laju motor dan saat berbelok di ujung jalan mereka mendapati sekelompok geng motor yang tidak asing baginya yang lagi berkelahi sengit. " Eh bukannya ini geng motor yang waktu kapan malam yang mengejar aku dan Wulan "Bisiknya dalam hati
Dan di tengah-tengah ada Kristian yang melawan mereka semua , Kristian berdiri di tengah kerumunan, wajahnya di penuhi amarah tangan kanannya berdarah. Ia baru saja melempar helem ke arah salah satu dari mereka .
" Gila ngapain dia lawan mereka sendiri? "Tanya Evan kepada dirinya sendiri.
" Lo kenapa dia? "Tanya rindu.
" Iya, dia Kristian "Jawab Evan dan langsung memarkir motor asal dan langsung turun, untuk membantu Kristian.
Kristian yang masi mengatur nafas, berbalik mendapati Evan lagi di samping nya.
" Ngapain lo ke sini? "Tanya Kristian kepada Evan.
" Harusnya gue yang Tanya sama lo ngapain lo lawan mereka sendiri "Jawab Evan.
Salah satu tim dari lawan mencoba untuk maju, menyerang dari arah samping , dan Kristian refleks mendorong Evan agar menghindar .
" Jangan gila kalian bisa mati di sini, mending kalian pergi "Ucap Kristian.
" kita nggak akan mungkin ninggalin lo di sini sendiri "Jawab Evan dan langsung maju melawan musuh.
Sirenei polisi terdengar dari kejauhan, para geng motor itu mulai melarikan diri.
Evan menatap Kristian " kita harus pergi sekarang, sebelum kita juga ikut di tangkap" Ucap Evan kepada Kristian.
Karena melihat kondisi Kristian yang tidak memungkinkan untuk membawa motor sendiri, akhirnya Evan memutuskan untuk membawa Kristian memakai motornya, dan rindu membawa motor Kristian.