NovelToon NovelToon
WANITA ITU IBU ANAKKU

WANITA ITU IBU ANAKKU

Status: tamat
Genre:Patahhati / Romansa-Tata susila / Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:9.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Moena Elsa

Mutia Arini seorang ibu dengan satu putra tampan dan juga pengusaha bakery wanita tersukses. Kue premium buatannya telah membuat dirinya menjadi seorang pebisnis handal. Banyak cabang telah dibukanya di berbagai kota besar. Pelanggannya adalah golongan menengah ke atas. Di balik kesuksesannya ternyata ada sebuah rahasia besar yang disimpannya. Karena kejadian satu malam yang pernah dilaluinya, mengubah semua arah kehidupan yang dicitakan oleh seorang Mutia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 34

Mutia keluar dari ruangannya dan segera turun untuk menemui orang yang mencarinya.

Meski keadaannya sedang tidak baik-baik saja, saat ini Mutia tetap menemuinya.

"Selamat siang nyonya," sapa ramah wanita cantik yang sedang hamil itu.

"Selamat siang," balas Mutia dengan mengernyitkan alisnya.

Karena merasa tak kenal dengan wanita di depannya.

Sepertinya dia tanggap kalau Mutia merasa aneh dengannya, akhirnya dia mengulurkan tangan terlebih dahulu.

"Oh ya, maaf sampai lupa kenalan. Saya Janetra," ucapnya dengan nada yang sangat ramah.

Janetra, seperti pernah dengar nama wanita ini. Tapi di mana. Pikir Mutia.

"Maaf nyonya...saya Janetra, putri dari keluarga Supranoto. Calon istri dari Sebastian," jelasnya.

"Deg..." jantung Mutia berdetak.

Meski telah mendengar gosip itu, tapi hal itu tetap mengagetkan Mutia. Apalagi Sebastian saat ini sangat bersinggungan dengan dirinya.

"Ada keperluan apa nyonya sampai mencari saya?" selidik Mutia.

"Menjauhlah dari hidup Sebastian," ada nada mengancam dari suara Janetra.

"Mengapa?" sanggah Mutia.

"Karena ulah putramu nyonya, Sebastian membatalkan pernikahan sepihak," tandasnya.

"Oh yaaa??? Bukannya tuan Sebastian dulu yang menghindar dari pernikahan kalian. Kebetulan saja sesudahnya dia bertemu putraku," balas tegas Mutia.

"Itu tidak benar nyonya Mutia. Dia meninggalkanku karena jelas-jelas menganggap putramu adalah putranya. Bahkan Sebastian tidak mau mengakui lagi kalau bayi yang kukandung ini adalah darah dagingnya," air mata buaya Janetra mulai mengalir di pipinya.

Mutia tidak menjawab karena memang tidak mau mencampuri urusan orang lain.

"Sebaiknya kau urus saja masalahmu sendiri dengan tuan Sebastian, aku dan putraku tidak ada hubungannya dengan kalian," Mutia beranjak hendak meninggalkan tempat itu.

"Jelas saja ada, dengan kau menjadikan anakmu dekat dengan Sebastian. Maka aku akan sulit menjangkaunya," ucap sengit Janetra.

"Oh ya...? Hanya dengan kehadiran putraku di sisi tuan Sebastian kau anggap dia mengganggu hubunganmu. Eh Nona, aku tanya sekarang. Benarkah tuan Sebastian benar-benar mencintaimu?" tanya Mutia telak.

Janetra mulai naik pitam.

Kesan pertama yang ramah dan sok manis mulai menghilang, hingga watak aslinya muncul.

"Nyonya Mutia, aku bilang sekali lagi jauhkan putramu dari calon suami dan juga ayah dari bayi ini " ancam Janetra sambil menunjuk perutnya.

Mutia tersenyum sinis.

"Apalagi ini Tuhan???" gumam Mutia saat ini.

Mutia berlalu tanpa menjawab ucapan Janetra.

Sementara Janetra yang terus memanggil-manggil namanya tidak dia perdulikan lagi.

Mutia meluncur menjemput Langit, meski belum waktunya jam pulang sekolah.

"Bun, kok bukan daddy yang jemput?" tanya Langit sesaat memasuki mobil.

"Daddy sibuk sayang. Giliran bunda yang jemput " jawab Mutia lembut.

"Langit, liburan yuk???" ajak Mutia tiba-tiba. Dengan bergurau Langit memegang kening bunda nya.

"Bunda nggak demam kan?" candanya.

"Ya nggak lah," Mutia menggenggam tangan Langit yang masih di keningnya.

"Tapi kenapa bunda tiba-tiba ingin liburan?" penasaran Langit.

"Ingin aja. Bunda lagi suntuk nih. Mau kan nemenin Bunda," Mutia merayu Langit.

"Tapi harus sama daddy ya??" timpal Langit.

"Loh, Daddy Langit kan lagi sibuk sayang. Mana bisa pergi meninggalkan kerjaan," Mutia mencari alasan yang bisa diterima Langit.

"Bunda juga sibuk, tapi bisa liburan?" sahut Langit.

Ternyata tak mudah merayu Langit, Mutia menghela nafas panjang.

"Langit, perusahaan Daddy itu paling gedhe di negara ini. Akan sangat susah mengajak Daddy liburan. Mau ya Langit, plisssss" Mutia mengedipkan sebelah matanya.

Langit pun dengan sedikit berat hati mengiyakan permintaan bunda nya.

"Kita naik kereta aja ya. Langit kan belum pernah naik" ujar Mutia.

"Benarkah???" tanya Langit antusias.

Memang selama ini Mutia selalu mengajak bepergian dengan naik pesawat atau mobil pribadi.

Mutia mengganti seragam sekolah Langit dengan pakaian biasa yang telah disiapkan di mobil.

"Come on....kita naik kereta....yeeeeeiiiiiiiii...naik kereta api tut....tut...." Langit bernyanyi dengan riangnya.

Bahkan permintaan untuk mengajak Daddy Sebastian seakan telah dilupakan olehnya.

Mutia dan Langit naik gerbong eksekutif.

Mutia hanya menuruti arah tujuan kereta api itu, tanpa tau untuk apa dia pergi ke sana.

Intinya, saat ini Mutia hanya ingin butuh ketenangan.

Ketenangan batin yang beberapa hari ini telah terkoyak dengan beberapa kejadian yang tak pernah dia duga.

Langit telah tertidur di pangkuannya.

Mutia mengambil ponselnya, dan mengirim pesan untuk Dena.

"Dena, kelola Mutia Bakery dengan baik. Aku pergi dulu," pamit Mutia dan segera mematikan ponselnya.

Sementara di perusahaan Blue Sky, Sebastian buru-buru mengakhiri rapat nya karena ada janji dengan Langit untuk menjemputnya. Dia tidak ingin kehilangan momen bersama anaknya yang terlewat selama lima tahun lebih.

Sebastian memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah, dan segera menuju kelas Langit.

Miss Widya yang menjadi wali kelas Langit menghampiri Sebastian yang sedang sibuk mencari keberadaan Langit.

"Maaf Tuan, mencari Langit?" tanyanya.

"Iya Miss, tadi sudah janji mau jemput," tukas Sebastian.

"Tapi Langit sudah dijemput bunda nya. Bahkan saat kegiatan sekolah masih berlangsung tadi," miss Widya memberitahu.

"Kenapa miss? Apa Langit sakit?" tanya Sebastian kembali.

"Ooooo...nggak kok Tuan. Tapi bundanya tadi bilang kalau sedang sibuk, jadi menyempatkan menjemput Langit terlebih dahulu," jelas miss Widya.

"Baiklah, makasih miss Widya," jawab Sebastian sekalian pamit.

Sebastian langsung meluncur ke perusahaan Mutia.

Sampai di sana, Sebastian menanyakan keberadaan ruangan Mutia ke karyawan yang berjaga di outlet bakery.

Setelah tau dia langsung berlari ke ruangan Mutia.

Dena yang baru saja keluar dari gudang pun melihat Sebastian yang berlari menuju ruangan Mutia.

Sebastian mengetuk pintu ruangan itu beberapa kali tapi tidak ada yang menyahut. Saat berbalik, dijumpainya Dena yang sedang menatapnya.

"Ada apa Tuan?" tanya Dena.

"Langit nya ada?" Sebastian malah balik bertanya.

"Loh, bukannya Tuan yang janji mau menjemput Langit. Kalau kakak Mutia kayaknya ada di ruangannya. Dari tadi nggak bilang apa-apa ke aku," ulas Dena.

Dena pun membuka pintu ruangan Mutia, dan didapatinya ruangan yang kosong.

"Aneh, kak Mutia ke mana ya?" gumam Dena.

Dena menyusur ruangan, kamar yang biasanya dipakai istirahat Langit pun tak terlewatkan.

"Kok nggak ada ya Tuan. Tadi aku ketemu terakhir saat Kak Mutia menemui tamu yang katanya mencarinya. Selepas itu aku belum ketemu lagi dengannya," cerita Dena.

"Boleh kau hubungi? Barangkali Mutia mengirimkan pesan kepadamu nona" ucap Sebastian.

"Benar juga ya. Tapi kak Mutia jarang sekali mengirim pesan. Kalau penting biasanya langsung nelpon," sahut Dena.

"Coba aja" seloroh Sebastian.

Dena pun mengambil ponsel dari sakunya dan menekan passwordnya.

Sebuah pesan masuk dari Mutia, "Dena, kelola Mutia Bakery dengan baik. Aku pergi dulu" bunyi pesan Mutia yang telah dibaca Dena.

"Ini apa maksudnya ya Tuan????" tanya Dena sambil menunjukkan pesan yang dikirim Mutia.

Sebastian pun mencermati isi pesan Mutia itu.

Tanpa sepatah kata pun Sebastian langsung keluar dari ruangan dan berlari menuju mobilnya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

To be continued

*Makasih yang udah kasih like, komen, bahkan hadiah. Kutunggu vote nya juga ya 🤗🤗🤗

Lope...lope...semuanya*

1
Reni Suryani
Luar biasa
moenaelsa: makasih ⭐ 5nya kak
total 1 replies
Priskha
hbs ngurus STR lanjut urus SIP (Surat Ijin Praktek )
Priskha
mengingatkanku saat dulu aq kuliah di keperawatan thor
Priskha
kok feeling ku kemungkinan Janeta mau jebak Sebastian utk tidur sm dia tp dpt nya Mutia
Heryta Herman
ssh dasarnya hatinya hitam...tetap aja hitam..pikiran pastinya juga buruk saja dlm otak mereka...
Heryta Herman
memang benar"keturunan keluarga tamak..jln mudah yg kalian laui menyesatkan diri sendiri...rasakanlah...
Heryta Herman
nah lu...siapa menipu siap" juga kena tipu...
hahaha...
Heryta Herman
kasihan mutia..kebaikan nya di salah gunakan orang" licik tak ada otak...cpt selesaikan lalat" busuk itu tian..jngn sampai mereka memanfaatkan kebaikan hati istrimu...
Heryta Herman
hahaha...rasain lu janetra...selama ini kau sdh makan harta yg jadi hak mutia...siap" lah kalian bertiga Jadi pengemis...
ayo thor lanjut...
seru nih...
Heryta Herman
waah..sdh tdk aman klo opa masih tinggal di panti...pindah ke rmh mutia aja,opa...biar aman..ada mutia juga di rmh bisa jaga opa...author harus setuju yaaa/Grin/
Heryta Herman
ayo gercep sebastian...takutnya nti opa winardi di siksa supranoto di panti...
thor...jng bikin meninggal opa nya mutia thor..biarkan mereka bahagia akhirnya..
please.../Pray/
Heryta Herman
akhirnya terkuak sdh hal yg selama ini membelenggu kluarga winardi...
ajip thor../Good/
lanjut
Heryta Herman
haadeeuhh..ujung"nya masalah harta warisan lagi....krna harta warisan lah keluarga jadi musuhan...dunia oh dunia...
Heryta Herman
haadeeuhh...ini sih terong makan terong nih..frans itu gay ternyata...eeeeuuuhhh /Puke/
Heryta Herman
haaaahh..authornya pinter bikin kita penasaran...
aneh juga sih..dimana" di pasang cctv,tapi kenapa di tmpt" penting ga ada cctv nya ya..apalagi penjara dan kantor polisi....
hhhmmmm...terserah authorlah...
lanjut...
Heryta Herman
aneh aja...di kantor sekelas blue sky bisa kecolongan,apa mungkin ini ylah janwtra dan frans??..
Heryta Herman
kasihan bener nasib Dewa si jomblo akut..
udah lah Dewa..pacaran aja ama Dena biar ga jomblo lagi...
Heryta Herman
mungkin opa winardi ini yg di cari sebastian...dan bisa jadi opa kandung mutia...ayo sebastian cepat cari tahu,siapq opa ini sbnrnya...jngn sampai kluarga besar Baksono menyembunyikan opa ini terlalu lama...kasih aksesnya thor.../Ok/
Heryta Herman
jangan"opa itu tuan Baksono...
waaah makin seru ni ceritanya...
ayooo lanjut thor...
Heryta Herman
hhhmmm...no comment...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!