NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Dewi Ular

Jerat Cinta Dewi Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Romansa Fantasi / Cinta Beda Dunia / Mata Batin / Kutukan
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.

saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.

Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?

Ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tujuh Belas

Kenzo terlihat hilang kendali. Ia beranjak dari ranjangnya dan berniat akan keluar dari kamar. Hal ini membuat Endah Yulia menjadi gusar dan khawatir akan kondisi puteranya.

"Mas, tolong tahan puteramu, mungkin dia kesambet karena seminggu menghilang," pinta wanita itu dengan rasa cemasnya.

Jhonatan dengan sigap menahan tubuh puteranya dan dibantu oleh beberapa orang bodyguard.

"Kenzo, tenanglah! Tidak ada wanita yang kau maksud, jika kau tak percaya kita bisa memeriksa CCTV!" Jhonatan menegaskan ucapannya.

"Dia bersamaku, aku yakin dia masih ada diluar dan kalian tidak mengijinkannya untuk ikut masuk." pemuda itu memberontak dan ingin segera pergi.

"Tenanglah, kita obati lukamu, nanti setelah itu akan kita cari gadis yang kau maksudkan," Endah Yulia mencoba menenangkan puteranya.

Melihat ekspresi Kenzo sedikit mereda, Dokter mengambil tindakan dengan menyuntikkan obat tidur, agar Kenzo lebih rileks dan tertidur.

"Apa yang akan kau lakukan padaku, Dok?" Tanya Pemuda itu tak kala melihat sang dokter ingin memberikan suntikan kepadanya.

"Tenanglah, ini hanya obat penambah tenaga saja," ucap dokter itu beralibi.

Perlahan pemuda itu mulai merasakan kantuk yang sangat luar biasa dan tak lagi dapat mempertahankan matanya, lalu tertidur pulas.

"Bagaimana ini, Dok? Apakah anak saya akan baik-baik saja?" Tanya Endah Yulia dengan perasaan cemas mengingat kondisi Kenzo yang berbeda dari sebelum ia dinyatakan menghilang.

"Tenang saja, Bu. Nanti setelah ia terbangun, maka kondisinya akan kembali pulih seperti sedia kala," dokter itu mencoba meyakinkan.

"Baiklah, terimakasih, dok,"

"Sama-sama, saya permisi dulu." Jawab sang dokter, lalu berpamitan pergi.

Sementara itu, Dedi dan Kusman mendatangi rumah ki Sobo yang terletak diujung pematang sawah. Rumah itu berdiri sendiri tanpa ada tetangga lainnya.

"Ded, apakah kita perlu untuk memberitahu Ki Sobo tentang kemunculan gadis itu?" Tanya Kusman sembari menyusuri pematang sawah yang saat ini dalam kondisi licin. Andai ia tidak berhati-hati, maka ia akan tergelincir dan terjatuh ke dalam petak sawah yang mana baru saja disemai bibit padi.

"Ya, harus. Sebab ini pertanda akan ada petaka yang menimpa desa kita. Bagaimana jika ia datang membalaskan kematian kedua orangtuanya? Maka warga desa yang akan celaka!" Dedi menegaskan ucapannya.

"Tetapi aku dan keluargaku tidak ada ikut-ikutan dalam peristiwa tersebut, Ded. Jadi aku yakin jika siluman itu tau siapa yang membantai keluarganya," jawab Kusman dengan mempercepat langkahnya.

Deeeeegh...

Jantung Dedi seakan ingin terlepas dari sarangnya, ia sangat merinding membayangkan bagaimana waktu itu ia melihat warga desa dengan begitu ganasnya membantai kedua orangtua Adhisti secara membabi buta, dan saat ini telah menjelma menjadi seorang gadis yang sudah berusia dewasa.

"Heeeei... Kus, tunggu Aku," teriak Dedi yang berusaha mengejar langkah Kusman.

Namun saat hendak mencapai rumah panggung yang terbuat dari kayu tersebut, Kusman menuju arah belakang, dan Dedi mengira jika sahabatnya itu ingin buang air kecil.

Akan tetapi, ia melihat sendal jepit milik Kusman yang tampak usang sudah terlihat dianak tangga, dan sepertinya rekannya itu sudah berada didalam gubuk Ki Sobo.

Dedi mengerutkan keningnya. Ia baru saja melihat sahabatnya itu menuju arah belakang dan itu sangat jelas.

Perlahan Kusman melihat Dedi yang tampak celingukan dan seperti sedang melihat seseorang .

Kusman menoleh ke arah bawah dan melihat Dedi yang tampak termenung.

"Eh, Ded, lama banget jalanmu. Ditungguin juga dari tadi, tetapi kamu seolah sedang ngobrol sama angin.

Deeeegh..

"Emmm.. anu, itu...."

"Udah, buruan naik, cepat!" Titah Kusman kepada Dedi yang terlihat masih seperti orang kebingungan.

Pria itu akhirnya menuruti ucapan sahabatnya, lalu naik ke atas rumah kayu yang sudah tampak sangat tua.

Kayu penyanggah yang menopang rumah itu tampak dimakan bubuk, namun Ki Sobo belum terniat tanda-tanda akan menggantinya.

Saat memasuki rumah yang sudah tampak tua sama seperti pemiliknya itu, Dedi masih saja memikirkan tentang apa yang dilihatnya barusan.

"Kamu bukannya tadi kebelakang, Kus?" tanya Dedi penasaran.

"Aku dari tadi sudah disini. Nunggui kamu yang berjalan seperti siput," jawab Kusman menegaskan.

Seketika bulu kuduk Dedi meremang. Sebab ia tadi berbicara dengan siapa saat dipematang sawah dan yang tadi pergi ke arah belakang rumah Ki Sobo.

"Kamu jangan nakut-nakutin aku, Kus" ucap Dedi sembari mengusap tengkuknya yang terasa meremang.

Kusman menatap sahabatnya yang terlihat memucat.

"Eheeeem....," tampak seorang pria tua berusia 75 tahun keluar dari kamarnya yang terlihat gelap dan pengap.

Sepertinya pria itu tidak pernah membuka jendela kamarnya, sehingga udara terperangkap didalamnya dan menimbulkan aroma yang sangat tidak sedap.

Kulit keriput dan wajahnya yang sudah tampak sangat renta dimakan usia, masih berusaha untuk menolak kelemahan. Ia masih berjalan dengan gagah, meski dengan tubuh cekingnya.

"Selamat sore, Ki" ucap Dedi dan Kusman secara bersamaan. Mereka baru saja pulang dari kebun dan memutuskan untuk singgah ke rumah pria tua tersebut.

"Heeemmm," ucapnya datar, lalu mengambil duduk tak jauh dari tempat kedua tamunya itu.

Kemudian pria tua itu meraih kantong plastik hitam yang sudah tampak lusuh, lalu mengeluarkan lembaran daun nipah muda yang telah dikeringkan yang digunakan untuk melinting tembakau.

"Jika ingin mero-kok, ambillah," ucapnya, mendekatkan kantong plastik tersebut, lalu ia sendiri melintingkan tembakau itu pada daun nipah, dan menyalakan pemantik api dan menghi-sap lintingan tersebut dengan sangat dalam, lalu mengeluarkan karbon monoksida yang hampir memenuhi ruangan tersebut.

Kedua pria itu lalu ikut melakukan hal yang sama. Mendapat ro-kok gratis merupakan hal sangat beruntung.

"Ada keperluan apa kalian datang kemari?" tanyanya dengan sangat datar dan tanpa ekspresi.

Kedua tamunya saling pandang. "Anu, Ki. Itu," ucap Dedu yang merasakan lidahnya seolah keluh untuk mengungkapkan apa yang ingin disampaikanya.

"Bicaralah yang jelas,"

"Begini, Ki. Semalam kami tanpa sengaja bertemu pemuda asing yang seperti kebingungan. Ia menanyakan arah jalanan utama, dan  saat kami tanya dari mana, ia menjawab mengalami kecelakaan mobil yang terjatuh dijurang hutan larangan," Kusman menjeda ucapannya.

Ki Sobo menyesap rokoknya, dan menghembuskan kembali asapnya diruang gubuk dengan tatapan yang dingin.

"Terus, dia bilang jika ia ditolong oleh seorang gadis bernama Andini," Kusman menimpali ucapannya.

Duuuuuuuuuaaaar....

Tiba-tiba suara petir terdengar menggelegar dilangit senja.

Ketiga pria itu sampai tersentak kaget, sebab rumah yang mereka tempat seolah ingin roboh terkena sambaran dan kilatan halilintar yang terlihat berkelip sebelum suara ledakan petir yang terdengar begitu sangat dahsyat.

Ki Sobo terlihat sangat pucat. Namun ia mencoba menyembunyikan sesuatu yang tidak mungkin ia perlihatkan kepada kedua tamunya.

"Ki, bagaimana ini? Apakah itu tandanya jika gadis itu akan membalaskan dendam kepada warga yang telah membi-nasakan kedua orangtuanya?" tanya Kusman yang semakin takut dengan kondisi alam yang seolah ingin menghukum mereka.

"Nanti saya akan fikirkan caranya untuk mengatasi masalah ini, kalian pulanglah terlebih dahulu sebelum hari semakin gelap.

Kedua pria itu menganggukkan kepalanya dan bergegas hendak pulang ke rumah.

Baru saja kaki mereka hendak menapaki anak tangga, tiba-tiba langit mendung dan awan tampak menghitam, lalu hujan turun dengan sangat derasnya, diiringi suara petir yang menggelegar.

Keduanya tersentak kaget. Mereka bingung untuk memutuskan tetap pulang atau bertahan dirumah Ki Sobo yang tadi memerintahkan mereka untuk segera pulang.

Saat mereka melongok kembali ke dalam rumah tersebut, pria tua itu tidak terlihat lagi disana. Entah kemana ia perginya. Keduanya menduga jika pria itu sedang masuk ke dalam kamarnya.

Namun mereka dikejutkan oleh sosok pria berbaju hitam dengan tubuh cekingnya sedang berjalan menuju ke arah rumah Ki Sobo dan menembus derasnya hujan yang mengguyur tubuhnya hingga basah kuyup.

Seketika kedua pria itu saling tatap dan kembali melongok ke dalam rumah Ki Sobo, dimana keduanya tadi sedang mengobrol.

Kedua mata itu membola ketakutan, bersamaan tubuh pria ceking dihadapan mereka semakin mendekat dan terlihat pucat pasi seperti kapas karena terguyur air hujan.

"Kalian sudah lama menunggu?" tanya pria ceking yang tak lain adalah Ki Sobo.

Lalu keduanya tanpa menjawab pertanyaan pria tersebut, berlari menerobos hujan yang semakin deras. Keduanya menyusuri pematang sawah dan memilih pulang dibanding untuk bertamu ke rumah pria renta itu.

Ki Sobo memandangi kedua tetangganya itu dengan tatapan penuh keheranan.

1
Ali B.U
next 23
Ali B.U
next 22
Ali B.U
⭐⭐⭐⭐⭐ terbaik
Ali B.U
next 21
Yuli a
mamah Endah Yuli udah baik sama Adhisti... kemarin kayaknya kehasut sama omongannya Mbah Sobo...

itu Usman di bacain Yasin aja pak yai.... dan liat reaksinya kayak gimana.. itu Usman jadi-jadian deh....
Ali B.U
next 20
Ali B.U
next 19
V3
klu Adisty lngsung merubah tampilan nya jd ular , psti nya Kenzo lngsung pingsan 🤣🤣🤣
V3
benar kan ,, klu si Sobo yg menghasut warga tuk membunuh orang tua nya Adisty hanya untuk menutupi borok nya ,, pdhal selama ini penjahat nya adalah Dia sendiri ,,
jangan-jangan tubuh nya si Kusman yg sdh di telan itu di lepeh lg tuh trs di sambungin dg kepalanya dn di hidup kan kembali ,,, dh kaya zombie donk yaa 😱😱🤣
Siti H: sereeem
total 1 replies
Ali B.U
next 18
Ali B.U
next 17
V3
ternyata Ki Sobo adalah iblis ular kobra jg ,,, dan psti nya yg menghasut para warga untuk membunuh orang tua nya Adisty psti Ki Sobo jg ,,, agar orang-orang TDK menuduh nya sbg iblis ,, benar-benar licik si Sobo 😡🤬
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
aq jd teringat sm nopel nya yg sudah llu
di saat menunjukan siapa senernya lgsg ngacir dan itu membuat sang wanita jd memilih yg lain krn saat melihat penampakan wanita setwngah buaya dia g takut
nahhh tau kan kisah asih buhul gaib
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: ehhh mana ada itu asih ada lnjutanya cuma heatus dlu
krn ktnya g dpt ide
V3: tahu donk kak ,, kn aku sdh baca jg ,, akhirnya si Edi lach pemenang nya 🤣🤣
cm kak Siti gak lnjutin lg ceritanya ttg ASIH , cerita nya jg Stuck di Tempat 😔😭😭
total 2 replies
Tiah Fais
klu berubah jadi ular mah kaget
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
hiiyyy itu bukan Kusman tapi Kusmin.. Kusman yg dihidupin 🙈 eeehh atau Kismin yaaak 🤣🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Kasiman
Siti H: kasbon🤣
total 2 replies
Tini Nurhenti
coba tunjukin lagsung dis, gmna reaksi kenzo
Yuli a
ceritanya bagus... alurnya keren... walaupun horor tapi nggak tegang Lo... suka sama gaya penceritaannya... lebih ke menghibur ya... rekomendasi ke semua orang...
Yuli a: sama-sama mbak say...🥰
Siti H: makasih, say😘
total 2 replies
Yuli a
.. itu bukan Kusman....
masak Kusman dikeluarin lagi dari perut Sobo...?? biasanya juga kalau ada yang tertelan ular, perut ularnya yang di bedah.
Yuli a: /Cry/🤧🤧
Ai Emy Ningrum: /Sob//Sob/
total 10 replies
Yuli a
untung Dedi selamat dari ular berkepal dua....😭
Tiah Fais
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!