NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Daddy

Mengejar Cinta Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Annami Shavian

Setelah tau jika dia bukan putri kandung Varen Andreas, Lea Amara tidak merasa kecewa maupun sedih. Akan tetapi sebaliknya, dia justru bahagia karena dengan begitu tidak ada penghalang untuk dia bisa memilikinya lebih dari sekedar seorang ayah.

Perasaannya mungkin dianggap tak wajar karena mencintai sosok pria yang telah merawatnya dari bayi, dan membesarkan nya dengan segenap kasih sayang. Tapi itu lah kenyataan yang tak bisa dielak. Dia mencintainya tanpa syarat, tanpa mengenal usia, waktu, maupun statusnya sebagai seorang anak.

Mampukah Lea menaklukan hati Varen Andreas yang membeku dan menolak keras cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annami Shavian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MCD 14

"Syukurlah..."

Varen tersenyum senang ketika dokter Reza mengatakan kesehatan Lea sudah jauh membaik dan diperbolehkan pulang hari ini juga.

"Kalau begitu saya permisi dulu, Tuan !" pamit dokter Reza.

"Silahkan." Varen mengantar dokter Reza hingga ke luar dan mereka terlibat obrolan di luar sana.

Lea hanya diam dengan arah tatap menjurus pada pintu yang telah ditutup rapat dan membatin tak senang 'hari ini aku pulang. Itu artinya Daddy tidak akan lagi menjagaku?'

Varen mungkin saja bahagia, karena dengan begitu tanggung jawabnya menjaga Lea di rumah sakit sudah selesai, dan dia akan kembali beraktifitas seperti biasanya.

Tapi tidak bagi Lea yang justru terlihat murung seperti yang tak bersemangat. Lea berpikir jika pulang maka tak ada lagi waktu untuk berdua-duaan dalam satu ruangan bersama Varen. Karena jika sudah di rumah tentu saja mereka akan tidur di kamar masing-masing.

Mereka hanya akan bertemu di meja makan pada saat sarapan dan makan malam saja. Selain dari pada itu mereka akan cukup jarang bertemu. Hal itu lah yang membuat Lea tak ingin cepat sembuh dan meninggalkan rumah sakit.

"Kenapa termenung? Apa yang kamu pikirkan, hem?" Tanya Varen ketika melihat wajah murung Lea begitu dia kembali ke ruang rawat.

"Kenapa aku cepat sekali sembuhnya, Daddy," ujar Lea sekenanya.

Varen tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala. Tak habis pikir kenapa Lea bisa berpikir begitu. Semua orang ingin hidup sehat, tapi Lea justru tak ingin cepat sembuh dari penyakitnya.

"Mestinya kamu senang mendengar kabar baik dari dokter Reza, Lea. Kamu bisa kembali ke rumah dan tidur nyenyak di kamar mu. Dan kamu juga bisa kembali ke kampus dan bertemu dengan teman-temanmu di kampus."

Teman? Lea tersenyum miris. Daddy tak tau saja jika dia tak memiliki seorang teman, yang ada hanya memiliki musuh abadi seperti Clara beserta genk nya.

"Apa Daddy juga senang? karena Daddy tidak akan menjaga aku lagi?"

"Tentu saja Daddy senang. Ya sudah Daddy mau kemas-kemas dulu. Setelah itu kita langsung pulang."

Sorotan Lea mengikuti Varen yang saat ini berjalan ke arah barang-barang yang hendak dikemasnya dengan mata berkaca-kaca. Jawaban Varen seolah menyentil hatinya yang berperasaan begitu dalam pada lelaki itu.

Sebenarnya tak ada yang salah dengan jawaban Varen. Sebagai seorang ayah tentu saja dia menginginkan putrinya cepat sembuh dan kembali sehat seperti semula. Supaya, Lea bisa melakukan aktifitasnya seperti sedia kala. Seperti kuliah, belajar ilmu bela diri dan lain sebagainya.

Tapi tidak bagi Lea yang memiliki perasaan berlebihan dan mungkin dianggap tak wajar pada Varen. Bagi Lea jawaban Varen seakan dia bahagia sekali karena telah terbebas dari dirinya yang mungkin saja dianggap membelenggu.

Butuh lima belas menit Varen mengemasi barang-barangnya hingga semuanya sudah terkemas dengan baik.

Tak lama, dua orang perawat datang. Masing-masing perawat membawa kursi roda. Satu kursi roda untuk membawa barang-barang dan satu lagi untuk mendorong Lea.

"Sini Daddy bantu."

"Tidak usah. Aku bisa sendiri." Lea menolak bantuan Varen, lalu naik ke kursi roda dengan wajah datar.

Lalu, Varen mendorong Lea di ikuti kedua perawat yang membantu membawakan barang-barang.

Sopir pribadi Varen sudah menunggu di teras rumah sakit. Dengan cekatan dia memasukkan barang-barang ke bagasi. Mobil itu kemudian melaju meninggalkan rumah sakit.

Tring

Lea menoleh pada saku celana Varen yang duduk di sampingnya. Varen segera merogoh sumber bunyi yang berasal dari ponselnya tersebut.

"Hallo !!"

"Ya tentu saja aku ingat."

"Okey. Katakan saja padanya jika nanti malam aku akan menemuinya di kafe yang kau sebut dan di pastikan kali ini tidak akan batal lagi."

"Lea !!" Varen melirik pada Lea, dan dengan waktu yang bersamaan, gadis itu melirik pada Varen hingga pandangan mereka beradu beberapa detik, sampai suara orang yang menghubungi menyadarkan Varen.

Varen kembali menatap lurus dan menyambung kalimatnya." Mau apa kau tanya-tanya putriku? Kau kerja saja yang benar. Dan dengar, jangan sampai ada masalah lagi di kantor."

Tut

Varen menutup sambungan telpon dan menyimpannya dengan asal. Lea dapat melihat perubahan wajah Varen yang mendadak masam. Dia lantas bertanya dengan nada menebak." Apa telpon tadi dari Om Rey?"

Varen melihat pada Lea hanya sedetik, kemudian pandangannya kembali lurus. Tanpa melihat pada Lea, lelaki itu menyahut dengan nada tak suka." Sejak kapan kamu punya Om bernama Rey?"

"Lalu aku harus panggil dia apa? apa aku harus panggil dia kakak? adik? Abang, mas atau honey......?"

Varen langsung melotot pada Lea." Jangan coba-coba," ancam Varen dengan nada menyentak tak sadar.

"Kok Daddy marah?"

Varen langsung mengubah mimik wajahnya. Mimik marah yang spontan tergambar di wajahnya saat Lea menyebut kata honey untuk Rey.

"Daddy tidak marah. Daddy hanya tidak suka saja kamu menyebut apalah pada orang yang tidak ada hubungan apapun dengan mu," elak Varen dan mencoba bersikap biasa.

"Memangnya kenapa? Aku rasa tidak masalah jika aku memanggil dia kakak, Abang, mas atau honey. Anyway, Om Rey kira-kira sudah punya kekasih belum ya?"

Ekor mata Varen melirik tak suka pada Lea yang saat ini senyam senyum seperti seorang gadis yang sedang jatuh cinta.

Apa Lea benar-benar menyukai Rey? Kemarin, dia melarangnya membuang bucket dari Rey. Dan saat ini dia menanyakan status Rey dengan ekspresi seperti itu. Varen membatin gelisah. Tidak, tidak boleh. Lea tidak boleh jatuh cinta pada lelaki itu.'

"Ck, pria seperti Rey mana mungkin punya pacar yang setia. Dia itu seorang play boy dan sering gonta ganti pasangan. Bahkan hampir setiap hari ada saja wanita yang datang ke kantor menanyakan Rey," imbuh Varen.

"Benar kah?" Lea melihat pada Varen dengan tampang seakan tak percaya.

"Hem." Anggukan Varen namun pandangannya lurus ke depan.

"Tidak masalah. Biarpun Om Rey play boy tapi setidaknya dia tipe pria yang sangat romantis dan tidak kaku. Dan aku suka pada pria yang romantis seperti om Rey."

Varen langsung melihat pada Lea. Hal itu bersamaan dengan Lea melihat ke samping menatap pada jalanan menyembunyikan senyuman misteriusnya.

"Tolong di percepat, pak," titah Varen pada sopir.

"Siap, Tuan."

"Tolong dibesarkan juga AC nya pak. Ada yang kegerahan." Lea ikut memerintah pada sang sopir dengan sengaja.

Varen menatap diam pada Lea. Entah apa yang lelaki itu pikirkan. Tapi yang pasti saat ini Lea begitu senang karena sudah berhasil membuat Varen cemburu. Tapi apakah Varen benar-benar cemburu atau hanya sekedar tak suka saja?

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
Wah Lea nyusul 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
tentu saja 🤭
💥💚 Sany ❤💕
Siap2 kejutan datang ya Varel.... 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Jangan sampai pas disana ada hal yg tak terduga yg bikin Lea ngambek ato apalah
💥💚 Sany ❤💕
Rey.... Rey.... kayaknya bener2 dech dah jatuh cinta ma Lea.
💥💚 Sany ❤💕
Kira2 begitulah Varel, makanya cepet2 nikah. Lagian Lea kurang apa.... coba.
💥💚 Sany ❤💕
Lama2 akal sehat sang daddy bisa hilang gara2 tingkah konyol putrinya 😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Akhirnya pertahanan Varen runtuh juga 😂😂😂
Linda Ayu Tong-Tong
woooy thor..elu bertapa apa gmn lama amat up nya..
njamur gue thor nunggunya...😩😩
Linda Ayu Tong-Tong: ayolah thor up tiap hri gtu lo..sma aq kangen sazhia dan babang shaka
Annami Shavian: maafkeun. Belum longgar waktunya 😆
total 2 replies
Nar Sih
kamu harus tegas dgn lea varen ,biar putri mu jdi ank yg lebih baik lgi
💥💚 Sany ❤💕
cerita yg bagus dan selalu dinanti. Aku suka karakter Lea n juga sang daddy.
💥💚 Sany ❤💕
Lea napa mabuk sich...?. Walo dia kecewa janganlah... lari ke minuman.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ngerti kan Rey 🤨
💥💚 Sany ❤💕
Sukurin dech kamu Clara, aktingmu gak mempan ma Varen 😂😂😂
💥💚 Sany ❤💕
Gak jera2 juga si Selly. Gak anak gak emak sama aja, sama2 ngajar Varen karna harta, ya....ditambah rupa juga.
yumi chan
thor bt aja lea cuek mnjauh mulai skrng thor sm varen dn biar varen yg gntian ngejar varen..
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar🌻
ternyata 🤫
Nar Sih
kasihan amat ya kmu shelli di cuekin nih sama varen ,ternyata ibu sama ank ,,,ngk bnr nya
Nar Sih
bnr cara mu varen mendidik lea biar lea ngk bar bar lgi
💥💚 Sany ❤💕
Makin seru ceritanya..... 🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!