Selena datang terlambat pada hari pertama masuk sekolah, Selena bertemu dengan ketos, Selena meminta ketos itu untuk tidak menghukum Selena. Selena bisa bernafas lega, karena terbebas dengan mudah. Tapi semua bayangan selena hancur ketika nama selena dipanggil menggunakan speaker sekolah. Cerita Selena pun dimula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dreamalfs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
Bagas bingung sendiri jadinya. “Kok lo udah pulang?, bukannya dua hari lagi yah?”
Selena malah memperlihatkan kanan kirinya karena mencari bunda.
“Bunda udah tidur?” Selena bertanya kepada Bagas, Baga menggeleng menanggapi pertanyaan Selena.
Dari arah belakang tubuh Selena datanglah Bunda Irama yang membawakan makanan.
“Lah Selena kok udah pulang?” Bunda Irama bertanya karena penasaran.
Selena langsung memeluk tubuh Bundanya itu, “gak jadi camping atau pulang?, ada nak Viano juga ternyata.”
Melihat Selena yang tidak mau berbicara akhirnya Viano yang angkat bicara. Semoga Bunda Irama tidak marah karena Viano lalai menjaga Selena.
“Kemarin malam Selena kesasar Bun pas jelajah hutan sampai ketengah hutan. Selena juga keadaannya belum stabil jadi Viano bawa pulang.” Viano mengungkapkan alasan Selena pulang lebih cepat dari perkiraan.
Bunda Irama terkejut mendengar berita dari Viano itu, Bunda Irama menatap Selena dengan tatapan sedih. Tangan Bunda Irama membelai pipi Selena. “Tapi kamu gak apa apa kan Selena?” Bunda Irama bertanya karena khawatir.
Selena mengangguk, “sekarang Selena gak apa apa bun, pas kesasar itu Selena merasa kena hipotermia bun.”
Bagas angkat bicara. “Kok Selena bisa kesasar sih?, apa jelajah itu individu bukan kelompok?, kenapa gak ada orang lain yang merasa Selena hilang?” Bagas merasa curiga.
“Kegiatan jelajah hutan itu dilakukan per kelompok bang, tapi karena Selena pas ditengah hutan membenarkan tali sepatunya jadinya gak ada yang tahu Selena ketinggalan.” Viano menjelaskan kronologi Selena tersesat.
“Untung adek gue belum dimakan harimau.” ucap Bagas.
Selena yang mendengar ucapan Bagas jadi terpancing amarahnya, Selena melempar tasnya dan mengenai punggung Bagas.
“Apaan sih loh.” Bagas berbalik dan marah kepada Selena.
“Lo sih seenaknya ngomong. Kalau gue hilang dan dimakan harimau partner gelud lu gak ada bang.” ucap Selena.
Bagas nyengir, “bener juga yah.” kalau dipikir pikir benar juga yang dikatakan Selena, kalau Selena tidak dirumah pasti Bagas merasa kesepian. Mereka berdua itu seperti tom and jerry tapi kalau salah satu tidak ada pasti merasa kesepian.
“Udah udah jangan dilanjutin lagi debatnya.” Bunda Irama menghentikan perdebatan kedua anaknya itu.
“Makasih yah Vin udah nganterin Selena sampai dirumah, dan berusaha nyari Selena.”
Viano mengangguk. “Bun, bro, Viano ijin pergi dulu yah karena Viano masih ada kepentingan.” ucap Viano.
“Loh gak mau tidur dulu sebentar disini?, nanti kecapekan malah bahaya.” Bunda Irama menawarkan Viano untuk tidur dirumahnya.
Viano menggeleng. “Lain kali deh bun, kalau Viano ninggalin acara itu terlalu lama takutnya acaranya gak berjalan seperti yang direncanakan.”
Bunda Irama memakumi sikap Viano dan Bunda Irama setuju jika Viano kembali keposko camping.
Selena mengantarkan Viano sampai didepan rumah. Sebelum masuk kemobil Selena mengucapkan terimakasih terlebih dahulu.
“Terimakasih banget, gue jadi selamat gara gara lo,”
“Ouh yah hati hati dijalan, kalau ngantuk istirahat dulu aja.” lanjut Selena sambil tersenyum, Viano mengangguk, Viano mengacak rambut Selena dan langsung masuk kedalam mobilnya.
Mobil Viano telah meninggalkan rumah Selena. Selena masuk kerumahnya dengan senang, hati Selena berantakan gara gara Viano mengacak rambutnya, jangan sampai Selena terlalu baper kepada Viano, Selena harus menaklukan Viano terlebih dahulu.
Tidak terasa kegiatan camping sudah selesai. Viano memberitahu Selena bahwa Viano akan kerumah Selena. Selena panik setelah membaca pesan dari Viano, Selena yang masih rebahan langsung bangkit dan berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, kan gak elit kalau mau ketemu gebetan eh belum mandi.
Selena keluar dari kamar mandi setelah merasa bahwa tubuhnya sudah bersih. Selena menuju lemari dan membuka lemarinya, banyak blouse blouse cantik yang terpampang tapi Selena merasa tidak cocok jika memakai blouse blouse itu. Selena merasa dilema karena tidak tau apa yang akan Selena pakai saat bertemu dengan Viano.
Selena memilih blouse blouse yang menurutnya pas dipakai saat bertemu dengan Viano. Blouse blouse itu berwarna pink muda tidak terlalu pendek berlengan pendek, blouse berwarna ungu tapi tidak berlengan, dan blouse berwarna hitam ada gambar bunga yang menghiasi blousenya tidak terlalu panjang dan berlengang pendek.
“Yang mana yah yang cocok dipakai hari ini?” Selena berbicara sendiri.
Selena terdiam sebentar karena sedang berpikir akan memilih pakaian apa yang pas untuknya. Akhirnya Selena memilih Blouse hitam.
Selena sudah diberitahu Bagas bahwa Viano sudah sampai dirumah, Selena keluar dari kamarnya dan turun menuju kelantai satu.
Selena duduk disamping Viano yang sedang santai menonton tv. Perhatian Viano teralihkan karena kedatangan Selena, Viano memperhatikan Selena, Viano terpanah dengan kecantikan Selena hari ini. Viano ingin memuji Selena tapi Viano gengsi.
Viano langsung membuang muka saat Selena balik menatapnya. Viano tidak mau ketahuan mengagumi Selena.
“Lo gak apa apa kalau hari ini pergi sama gue?” Selena bertanya.
Viano balik menatap Selena. “Memangnya kenapa?, gue sih gak apa apa.” Viano menjawab.
Selena menghela nafas panjang, “tau gak sih gue merasa khawatir sama keadaan lo. Lo kan baru pulang dari camping pasti capek dong, kenapa gak istirahat aja.
Mengatakan bahwa dirinya khawatir dengan Viano membuat Selena jadi salah tingkah karena takut jika Viano meledek Selena. Kenapa sih mulut gak bisa dikendalikan sepenuhnya?.
Viano senyum senyum sendiri mendengar bahwa Selena khawatir dengan dirinya. “Biarin sakit biar nanti ada yang perhatian.” Viano malah menjawab seperti ini, Selena langsung menatap Viano dengan tatapan tidak percaya. Selena rasanya ingin menabok mulut Viano yang tidak memfilter omongannya itu.
“Kalau beneran sakit nanti nangis.” Selena meledek Viano.
“Gue cowok gak bakalan nangis cuman gara gara sakit.” ucap Viano.
“Hari ini gak jadi ajlan deh, kasian lo.” akhirnya Selena mengambil keputusan untuk tidak pergi bersama Viano karena takut keadaan Viano drop. Padahal Selena sudah berdandan tapi sudah lah lebih penting keadaan Viano.
“Gak gak hari ini kita tetep jalan yah.” Viano menolak keputusan Selena.
Selena menatap Viano dengan tatapan tidak suka. “Gue takut lo ngedrop yah. Lo gak usah pulang aja, lo bisa istirahat disini.” ucap Selena.
Viano menggeleng dan tetap kekeh untuk pergi bersama Selena. Akhirnya Selena mengalah dari pada debat. Selena masuk kedalam mobil Viano. Viano menghidupkan dan menjalankan mobilnya menjauh dari rumah Selena.
Selena menatap kearah Viano. “Kita mau kemana kak?”
“Hah?” sepertinya Viano tiba tiba kena budeg deh. Ditanya bukannya dijawab eh malah “hah” capek deh.
“Kok tumben lo panggil gue kak?, lo gak kesambet kan?” Viano bertanya alasan Selena memanggilnya kak.
Selena langsung cemberut, bukannya menjawab pertanyaan Selena, Viano malah mempertanyakan alasan Selena memanggilnya kak.
~~
Thank you guys sudah membaca, maaf jika cerita ini membosankan.