NovelToon NovelToon
MADU (Istri Kedua)

MADU (Istri Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Anak Yatim Piatu / Teen Angst
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tumbuh di lingkungan panti asuhan membuat gadis bernama Kafisha Angraeni memimpikan kehidupan bahagia setelah dewasa nanti, mendapatkan pendamping yang mencintai dan menerima keadaannya yang hanya dibesarkan di sebuah panti asuhan. namun semua mimpi Fisha begitu biasa di sapa, harus Kalam setelah seorang wanita berusia empat puluh tahun, Irin Trisnawati datang melamar dirinya untuk sang suami. sudah berbagai cara dan usaha dilakukan Kira untuk menolak lamaran tersebut, namun Irin tetap mencari cara hingga pada akhirnya Fisha tak dapat lagi menolaknya.


"Apa kamu sudah tidak waras, sayang???? bagaimana mungkin kamu meminta mas menikah lagi... sampai kapanpun mas tidak akan menikah lagi. mas tidak ingin menyakiti hati wanita yang sangat mas cintai." jawaban tegas tersebut terucap dari mulut pria bernama Ardian Baskoro ketika sang istri menyampaikan niatnya. penolakan keras di lakukan Ardi, hingga suatu hari dengan berat hati pria itu terpaksa mewujudkan keinginan sang istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6.

Hari ini teman-teman Citra datang berkunjung ke rumahnya guna mengerjakan tugas kelompok. Senda gurau Citra dan beberapa temannya mengingatkan Kafisha akan sosok adik-adiknya di panti.

"Sedang apa ya mereka sekarang????." batin Kafisha yang sedang mencuri pandang ke ruang tengah, di mana saat ini Citra dan teman-temannya sedang mengerjakan tugas sekolah.

"Non Fisha... sedang apa di sini???." tanya bibi, sebelum sesaat kemudian mengikuti arah pandang Kafisha.

"Sebenarnya Non Citra itu gadis yang baik begitu pun dengan den Irhan, hanya saja setelah ibu meminta bapak menikah lagi sikap keduanya berubah, tidak sehangat dulu." cerita bibi tentang sosok kedua anak majikannya.

"Maaf Non, bukan maksud bibi menyinggung perasaan Non Fisha." ujar bibi, merasa tak enak hati menyadari senyum kaku dibibir Kafisha.

"Nggak papa kok, Bi." jawab Kafisha berusaha bersikap biasa saja.

"Anak-anak...kalian sedang apa ya sekarang?? Kak Fisha kangen banget sama kalian." lirih Kafisha yang kini telah berada di kamarnya.

Dret....dret....dret....

Lamunan Kafisha buyar seketika kala mendengar suara getaran ponselnya. diraihnya ponsel yang berada di atas nakas. "Mbak Irin." lirihnya membaca nama pemanggil yang tertera pada layar ponselnya. Tak ingin Irin menunggu lama, Kafisha pun segera menggeser ke atas icon Hijau pada ponselnya guna menerima panggilan video dari madunya tersebut.

"Halo, mbak."

"Halo, Fisha.... bagaimana kamar kamu???.".tanya Irin dengan mengembangkan senyumnya sambil melambaikan tangan pada Kafisha.

"Alhamdulillah, Fisha sehat. Mbak sendiri gimana kabarnya, sehatkan???." Kafisha balik bertanya setelah menjawab.

"Alhamdulillah, mbak juga sehat Fisha. Oh iya, tadi ibu pasti menghubungi mbak, katanya anak-anak sudah kangen banget sama kamu, Fisha. kamu boleh berkunjung ke panti jika kamu ingin!!!."

Wajah Kafisha seketika berubah secerah mentari pagi mendengar tawaran madunya tersebut. "Memangnya boleh, mbak???." tanya Kafisha memastikan pendengarannya.

Irin mengangguk. "Tentu saja, tapi...."

"Tapi apa, mbak????."

"Tapi kamu perginya harus diantar sama mas Ardian ya!. sudah dulu ya Fisha, soalnya ada dokter datang buat Visit kondisi Daddy nya, mbak." pamit Irin sebelum menyudahi panggilan videonya.

Di sebuah gedung berlantai sepuluh dengan logo Ardian Group, sang pimpinan nampak uring-uringan setelah mendapat panggilan telepon dari sang istri yang kini berada di belahan bumi yang berbeda dengannya.

Ya, beberapa menit yang lalu, Ardian nampak berbunga-bunga kala menyaksikan nama sang istri tercinta tertera dilayar ponselnya, namun sesaat kemudian bunga dihati pria itu seakan layu seketika di saat sang istri memintanya menemani Kafisha ke panti asuhan tempat gadis itu tinggal sebelum menjadi istrinya. Seperti sebelum-sebelumnya, Ia hanya bisa mengiyakan permintaan sang istri meski hatinya menolak.

"Aku pikir kau menghubungi karena rindu padaku, Irin...." Ardian mengukir senyum hambar.

Ya, sebelum menghubungi Kafisha, Irin terlebih dahulu menghubungi Ardian guna meminta kesediaan pria itu mengantarkan Kafisha ke panti.

*

Dua hari kemudian, akhirnya hari yang dinantikan oleh Kafisha datang juga, sebentar lagi ia akan bertemu dengan ibu panti serta adik-adiknya di sana. Adik-adik yang nasibnya nyaris mirip dengannya, hidup dan tumbuh tanpa kasih sayang orang tua kandung. ada beberapa dari mereka yang ditinggal selamanya oleh kedua orang tuanya seperti yang dialami oleh Kafisha dan ada juga beberapa yang sengaja dibuang oleh orang tuanya karena kehadirannya yang tidak diinginkan. miris memang, namun kehidupan harus tetap berjalan sehingga meratapi nasib bukanlah hal yang harus dilakukan, begitu prinsip Kafisha, dan prinsip yang sama pula yang diajarkannya pada adik-adiknya di panti.

"Bapak tidak perlu mengantarku, aku bisa pergi sendiri. Dan jika mbak Irin menelepon, aku akan mencari alasan yang pas."Kafisha masih terus berusaha meyakinkan Ardian jika ia bisa pergi tanpa diantarkan oleh pria itu.

"Apa kau tidak lelah terus mengoceh sejak sejak tadi??? aku saja yang mendengarnya, lelah." cetus Ardian seraya memasukkan beberapa barang bawaan Kafisha ke dalam bagasi mobilnya.

Mau tak mau Kafisha pun memilih menutup mulutnya rapat-rapat, ketimbang harus menjawab dan akhirnya akan memancing kemarahan Ardian.

Mobil Ardian mulai bertolak menuju panti asuhan yang letaknya di pinggiran ibukota. jaraknya antara kediaman Ardian dan panti sekitar tiga puluh kilo meter.

Kurang lebih satu jam berkendara, kini mobil Ardian telah memasuki pelataran panti asuhan. Bangunan berlantai satu dengan luas hanya tiga puluh kali dua puluh meter persegi tersebut dihuni sekitar tiga puluh anak. Kedatangan mobil Ardian sontak saja menjadi pusat perhatian anak-anak panti, sepertinya mereka penasaran siapa yang datang. Kebanyakan dari mereka berusia delapan sampai tujuh belas tahun, hanya beberapa saja yang sebaya dengan Kafisha.

"Kak Fisha...."

"Ternyata kak Fisha yang datang."

Beberapa diantaranya berlari ke arah Kafisha yang baru saja turun dari mobil. Kafisha pun merentangkan tangannya, menyambut kedatangan anak-anak yang sudah dianggapnya seperti adik kandung sendiri tersebut. "Kami kangen banget sama Kak Fisha." anak-anak mengungkapkan kerinduan mereka pada Kafisha.

"Kakak Juga kangen banget sama kalian." balas Kafisha.

"Fisha....pak Ardian ...."ibu panti yang baru saja keluar dari dalam segera menghampiri keduanya. "Maaf, tadi ibu sedang sibuk memasak di dapur, jadi nggak tahu kalau kalian sudah tiba." sambung ibu panti.

"Nggak papa, Bu." Kafisha yang menjawab. Sementara Ardian hanya mengangguk saja.

Ibu panti mengajak mereka masuk ke dalam.

Baru saja masuk, Kafisha sudah dikejutkan dengan keberadaan seorang pemuda yang baru saja muncul dari dalam.

"Fisha..."

"Mas Ilham..."

Gumam keduanya hampir bersamaan.

Pemuda bernama Ilham tersebut langsung mendekat pada Kafisha dan merangkul pundak temannya itu, tanpa peduli dengan perubahan di wajah Ardian. Ibu panti yang melihat tindakan Ilham tersebut pun merasa tak enak pada Ardian, yang notabenenya adalah suami Kafisha.

"Oh iya....nak Ilham, kenalkan ini pak Ardian....pak Ardian, kenalkan ini nak Ilham."

Ardian dan Ilham sontak saja saling melempar pandangan satu sama lain.

"Ardian, suaminya Kafisha." ujar Ardian, pria itu seperti sengaja menekan kata suami sambil menarik Kafisha dari rangkulan Ilham dengan tangan kirinya.

Bukannya langsung menyambut uluran tangan Ardian, Ilham justru salfok dengan kata-kata Ardian yang mengaku sebagai suami Kafisha. Sementara Kafisha sendiri, wanita itu terlihat terperangah, seperti tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya dari mulut seorang Ardian Baskoro. Pasalnya baru kali ini pria itu mengakui dirinya sebagai suaminya.

"Suami???." ulang Ilham.

"Benar." Ardian mengangguk tanpa keraguan.

Ilham beralih menatap ibu panti seolah meminta penjelasan dari wanita itu.

"Seperti apa yang baru saja dikatakan oleh pak Ardian, beliau ini adalah suaminya Fisha, mereka telah menikah setahun yang lalu." ibu panti yang tahu betul bagaimana perasaan Ilham terhadap Kafisha, dengan berat hati mengungkapkan pernikahan Ardian dan Kafisha dihadapan pemuda tampan itu. Ya, pemuda tampan yang baru saja kembali ke tanah air seminggu yang lalu setelah mendapatkan gelar S2 nya di Amerika berkat kecerdasannya.

Cukup lama Ilham terpaku, berharap semua yang didengarnya hari ini hanyalah sebuah bualan.

1
Felycia R. Fernandez
heh Tante...
disini siapa yang licik ???
disini siapa gak tamak???
gak usah sok playing victim gtu donk...
nggak semua orang bisa kamu jadikan boneka,yang hidupnya bisa kamu mainkan
Felycia R. Fernandez
jangan lupa lanjutan Faras dan Inara ya kk ☺️
Felycia R. Fernandez
gak sangka Irin jahat banget...
ingin mengendalikan Ardian,tapi dia menyakiti Kafisha...
Iin Yuliana
sᥱm᥆gᥲ ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ ᥣᑲһ srg ᥡᥲ kᥲk ᥲᥙ𝗍һ᥆r krᥒ kძg ᥲkᥙ ᥒgᥱᑲᥲᥴᥲ ᥒᥡᥲ sm⍴ᥱ ᥣᥙ⍴ᥲ іᥒі s⍴ᥲ.. іᥒі s⍴ᥲ

krᥒ ⍴ᥱᥒ᥆k᥆һᥲᥒ ᥒᥲmᥲᥒᥡᥲ һᥲm⍴іr mіrі⍴
sᥱmᥲᥒgᥲ𝗍 ᥡᥲ kᥲk ✍️
Erlin Sumyati
semakin seriuuu pemirsa,,,,lanjut Thor karyamu selalu ku tunggu SEMANGAT SUKSES
Felycia R. Fernandez
gimana nantinya pendapat Ardian jika dia tau istri muda nya anak mantan Irin,anak Handi...
Felycia R. Fernandez
naaah disini ketahuan nya,klo ternyata bukan anak nya ...😒
Felycia R. Fernandez
ya tuhan ternyata begitu...
Ternyata Irin tak sebaik yang di kira...
Felycia R. Fernandez
apa mungkin Irhan anak Handi dan Irin?
Felycia R. Fernandez
anak kita nih...🤭😆😆😆
Felycia R. Fernandez
mank dulu waktu Irin hamil muda kamu puasa gtu??. pake tanya tanya???
aneh
Felycia R. Fernandez
nah... ini baru bener...
Felycia R. Fernandez
namanya hampir sama semua,anaknya, asisten nya,rivalnya ...
jadi susah bedainnya kk Thor 😆🙏
Iin Yuliana
sᑲᥒrᥒᥡᥲ ᥒmᥲᥒᥡᥲ sᥲ⍴ᥲ² ᥡᥲᥲ mіrі⍴² sᥱmᥙᥲ ᥲkᥙ kძg ᑲgg ᑲᥲᥴᥲᥒᥡᥲ.. ȷgᥒ і sᥱmᥙᥲ 𝗍һ᥆r mgkᥒ ᑲs ⍴kᥱ ᥲᥕᥲᥣᥲᥒ ᥲᑲȷᥲძ ᥣᥲіᥒ
Felycia R. Fernandez: sama kk komen kita 😁
total 1 replies
Xena
lanjuy
Felycia R. Fernandez
sepemikiran kita Kafisha...
seharusnya Ardian pindah ke kamar Kafisha ...
Ini kamar Ardian dan Irin gak pantes rasanya mereka tidur diranjang ini, apalagi Irin masih hidup.masih istri Ardian juga...
Anonymous
Bisa jadi kafisha anak irin dan handi , gandi itu kembaran pria masa lalu irin
Kafisha dilamar sm irin untuk jadi madunya, karna anak lakinya suka sama kafisha
Gitu gak yaaa ?

Semakin seruuu ceritanyaaa, semangat terus thor 💪🏼
Eni Hidayati: ngga bisa lah, jatuhnya kan masih mahram kalo anaknya irin..scr hukum ngga boleh nikahin ibuk dan anaknya, bisa jadi malah kalisha anak papanya irin, jadi hitungannya tante sm anak2 irin
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
apakah om nya Fisha mantannya Irin???
Felycia R. Fernandez
bukannya Lola,cuma lagi Kafisha gak ada dihatinya.makanya ketika sedang sakit gini dia gak ngeh sama kehamilan Kafisha...
malang bener nasib mu Fisha....
Felycia R. Fernandez
kapok....
kenak kehamilan simpatik ini si Adrian😆😆😆😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!