NovelToon NovelToon
Seandainya....

Seandainya....

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rofie Fitri

seandainya...
waktu bisa ku ulang mungkin aku tidak akan mengajakmu pergi hari itu...
seandainya...
waktu itu kita tetap di kamar masing-masing hanya menelfon mungkin smua itu tidak akan terjadi ..
kini hanya penyesalan yg menggerogoti ku ..
hidupku terasa sunyi tanpa mu...
arga.... aku merindukan mu...
hanya air mata dan doa yg selalu menjadi temanku untuk mengenang mu ...

***********
"Aku tidak mau Regan..!!!" jawab ku dengan lantang dan berurai airmata, aku menatap Regan nanar, bagaimana bisa hal gila itu terlintas di benaknya. aku adalah mantan calon kakak ipar nya walau pada akhirnya Arga ku meninggal. tetapi cinta ku seutuhnya hanya untuk dia.. mungkin seumur hidup aku akan tetap sendiri.
Regan menatap ku dalam seraya berkata rendah dan tampa mau di bantah.
"Gue tidak perlu persetujuan lho ..tidak ada pilihan lain, selain kita menikah Nirina!!"
Akankah pernikahan itu langgeng sementara cinta Nirina hanya untuk Arga seorang..???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofie Fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. perdebatan...

  Mataku terbelalak, bagaimana mungkin Regan mengatakan itu. Apa aku salah dengar atau dia lagi membuat lelucon, apakah dia ingin beralih profesi dari kutub es menjadi komedian.

" Aku kayaknya salah denger deh"

"Telinga lho masih berfungsi dengan baik Nirina, lho gak salah dengar. Ayo kita menikah agar lho tidak punya alasan lagi. Bisa tinggal di rumah..!!" kata Regan dengan tegas.

 Nafasku memburu, mataku mulai berkaca-kaca, aku menatap regan dengan permusuhan, bagaimana mungkin dia punya pemikiran seperti itu.

"Aku tidak mau Regan.." jawabku dengan lantang dan ber uraian air mata, aku menatap Regan dengan nanar, bagaimana bisa hal gila itu terlintas di benaknya. Aku adalah mantan calon kakak iparnya walaupun pada akhirnya Arga ku meninggal. Tetapi cinta ku seutuhnya hanya untuk dia... Mungkin selama nya aku akan tetap sendiri.

   Regan menatap ku dalam seraya berkata rendah tampa mau di bantah.

"Gue tidak perlu persetujuan lho..tidak ada pilihan lain, selain kita menikah Nirina.!!"

  Aku menatap Regan penuh kecewa, rasa benci tiba-tiba menguar dalam diri ini.air mataku sudah mengalir dengan deras..

"Bagaimana bisa kamu punya pemikiran gila ini Regan!!" teriakku keras, nafasku memburu.

  Regan tetap menatapku dengan tenang dan penuh penekanan.

"Gue emang gila, karena sejak awal Abang selalu mendoktrin gue, bahwa lho tanggung jawab gue.dan apakah lho tau??" Regan menyeringai seraya berkata "Abang pernah berkata sebelum kecelakaan itu, Apapun yang terjadi pada akhir nya lho akan tinggal di rumah, tetap menjadi menantu bunda. Pada saat itu gue protes. ternyata ini maksud Abang." suara itu akhirnya lirih, matanya mulai berkaca-kaca Regan segera memalingkan arah dia segera menghapus air matanya.

    Aku menoleh kesamping di sana ada bunda dan ayah berpelukan dengan meneteskan air mata. Suaraku tercekat, pikiran ku kacau. Ternyata luka kita semua masih sama-sama basah tapi mereka pandai menutupi luka dengan cara masing-masing, cuma aku yang lemah.

  Ayah membimbing bunda ke arah pintu mereka melangkah lunglai.sebelum keluar ayah menoleh seraya berkata

" bicarakan ini baik-baik apapun keputusan akhir ayah tetap mendukung kalian." suara pintu di tutup tinggal lah kita berdua dalam keheningan.

  Aku menunduk memilin selimut rumah sakit, tidak ada lagi tatapan penuh amarah dan kebencian yang tadi aku tampakkan yang ada hanya gugup,rasa bersalah yang selalu menggerogoti ku, air mata ini masih menetes aku berkata lirih.

"Regan kita tidak saling mencintai, bagaimana mungkin kita menikah sedangkan kamu tau cintaku hanya untuk Arga seorang."

   Regan menoleh kepada ku dengan suara rendah dan penuh penekanan dia berkata.

" Blushit dengan cinta. Yang gue mau, kita menikah."

  Melihat dan mendengar perkataan Regan emosi ku tersulut, nafasku memburu, aku melihat Regan dengan penuh permusuhan.

"kamu hanya akan menciptakan neraka untuk kita berdua Regan..!! Menikah dengan terpaksa adalah jurang penderitaan.."

"Ohhh ya ..?? "

"Ia, pernikahan yang isinya didalam nya mencintai orang lain, apa yang mau di harapkan, ini cuma neraka pernikahan " jawabku dengan lantang.

"Kalau begitu ayo kita hidup di neraka itu bersama Nirina. kita akan hancur dan tenggelam bersama atau kita bisa saling menopang berenang ke tepi. Mencari sisa kebagian untuk kita. Pilihan itu ada di tangan lho Nirina, jalan mana yang mau lho pilih" kata Regan dengan menyeringai

"Aku tetap tidak mau..!!"jawab ku kekeuh

"Gue tidak minta pendapat lho. Setuju atau tidak kita akan tetap menikah.."

"aku benci kamu Regan " teriak ku

"Seharusnya gue yang bilang begitu Nirina tetapi banyak orang yang gue sayang selalu di pihak lho sehingga akhirnya gue menerima keadaan ini."

  Aku memalingkan wajah, nafasku mulai tidak teratur, keringat dingin mulai membasahi tubuhku, aku gemetar, itu adalah reaksi ketika aku terlalu marah dan cemas secara berlebihan dan pada akhirnya aku kehilangan kesadaran.

               ************

   Aku mengerjakan mataku perlahan, untuk menyesuaikan cahaya lampu, aku merasa tanganku agak kebas tertindih sesuatu yang agak berat, aku menoleh ke samping ternyata Regan tertidur dengan damai kepala nya bersandar di telapak tangan ku.

  Aku mendengar dia bergumam lirih. Mungkin dia mengigau tetapi aku bisa mendengar jelas yang dia ucapkan..

"Kenapa lho Harus sekeras kepala itu Rina.. yang gue lakuin demi kebaikan lho, maaf bang. Gue gak bisa menjaga amanah lho, gue sudah berusaha menekan ego gue demi dia. tapi dia keras kepala."

  Telapak tangan ku basah, seperti nya Regan menangis dalam tidurnya. Ternyata semua ini juga beban baginya. Kita sama -sama rapuh.

kalau begitu, aku akan menerima lamaran mu Regan. Dan biar Allah yang menentukan jalan akhirnya. kita akan tenggelam hancur bersama atau kita akan bisa berenang ke tepian untuk mengais sisa kebahagiaan.

  Aku menoleh ke arah jam dinding ternyata masih jam satu dini hari. Aku berusaha sepelan mungkin menarik tangan ku, agar tidak membangunkan Regan. Kasihan dia sudah beberapa hari menjagaku di rumah sakit, Pasti capek.

 Setelah tanganku lepas aku membawa infus ku pelan menuju toilet aku ingin membersihkan diri dan sholat hajat untuk meminta petunjuk, apakah pilihan ku sudah benar.

   Lima belas menit berlalu aku keluar dari kamar mandi dan mengambil mukena, sajadah di laci sisi berangka. Aku menoleh sebentar ke arah Regan, Dia sangat nyenyak tidurnya.Setelah itu aku melangkah pelan menuju bed tempat biasanya regan tidur.aku merentangkan sajadah dan mulai berhati memasang mukena, aku duduk dengan hati-hati setelah aku pastikan infus ku aman.

Aku sholat duduk dengan khusuk, tidak mungkin aku sholat berdiri dengan kondisi ku seperti ini. Setelah selesai sholat aku menengadahkan tangan ku dan berdoa dengan khusyuk dan berlinang airmata mata, semoga Allah memberikan petunjuk dengan segala kerumitan hidup yang ku hadapi. Setelah semuanya selesai aku melangkah keluar dari ruang rawat inap ku.

Aku duduk di taman sambil melihat bintang yang bertaburan di langit. Ini adalah caraku jika aku merindukan dia.aku menatap langit selama mungkin sambil bercerita banyak hal. Seolah-olah aku sedang berhadapan dengan Arga .

"Sayang aku rindu.." bisikku pelan "Kamu tau, adekmu yang sangat menyebalkan itu tiba-tiba mengajak ku menikah. Ini gila bukan.?? Tetapi dia selalu berkata ini keinginan mu." aku menghapus air mata ku dengan punggung tanganku. "Jika benar pernikahan itu terjadi, jangan khawatir ya..kamu akan tetap di tempat yang sama.di sini " aku menunjuk dadaku "Tidak akan ada yang bisa menggeser posisi mu di hatiku. walaupun jika suatu saat aku jatuh cinta kepada yang lain. Kamu akan tetap berada di posisi tertinggi di hati ini, love you and miss you Arga el gafri." bisikku pelan aku memejamkan mata, menikmati hening nya malam, aku merasa tubuh ku yang tadi dingin ter tepa angin sekarang mulai menghangat aku membuka mata ku pelan ternyata di depan ku sudah ada Regan dengan wajah datar dan tegasnya, mata kami saling terkunci. Dia berkata rendah penuh penekanan

"Sudah merasa sehat sehingga berkeliaran tengah malam " aku mengerjakan mata pelan dengan lirih aku berkata.

"Regan. Ayo menikah "

1
Rara Kaka
👍👍
rofie fitri
siap kak terimakasih sudah mampir 🙏😘
The first child
Hay kak,
mampir juga ya..
Rara Kaka
👍👍
NOX
Banyak yang harus dikoreksi/revisi. Mulai dari huruf kapital. tanda baca (eyd) dan dialog.
Rangkaian kosakata kamu juga banyak.
Mulai baca2 lagi buat nambah kosakata.
Untuk gaya bahasa, udah sesuai karena kamu ambil genre teenlit.
rofie fitri: siap... nanti di perbaiki 🙏
total 1 replies
NOX
dialog kamu salah
rofie fitri: terimakasih 😘🙏
NOX: chat personal aja. aku kasih tau dikit2
total 3 replies
NOX
Perhatikan syarat penggunaan huruf kapital. nama, tempat dan jabatan.

Hai! Namaku Nirina. Aku tinggal di desa yang berada di pinggiran kota kecil. Aku hanya anak remaja yang baru beranjak kelas dua SMA. Tidak ada yang spesial dalam diriku, kecuali cantik.
rofie fitri: itu yang di awal memang masih belum di revisi. terimakasih nanti saya perbaiki 🙏🤗
total 1 replies
The first child
Hay thor, aku udh mampir dan baca juga nih..
jangan lupa baca karyaku juga ya..
iqbal nasution
semangat
mommy Fadillah
semangat 💪 salam untuk sesama penulis 🙏
rofie fitri: semangat 💪
total 1 replies
mommy Fadillah
hai aku mampir 🤗
rofie fitri: terimakasih 😘🙏
total 1 replies
cantik
penasaran endingnya seperti apa?
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
kiw kiw diincer abang abang kkn /Facepalm/
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
bu Vika atau Fika?
rofie fitri: fika🤭
total 1 replies
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
sangat relate /Facepalm/
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
boleh boleh aku iseng mampir hehhe
boleh saran? kalau bisa nama orang awali pake kapital ya, Rina Ifa Dewi heheh
rofie fitri: siap 👍
rofie fitri: siap 👍
total 2 replies
Bulanbintang
Hai, Kak. Maaf sedikit koreksi ya.
Setiap awal kalimat sebaiknya gunakan huruf kapital, termasuk untuk nama orang ya, Kak.
Tanda titik di akhir kalimat cukup satu aja, atau kalau dirasa kalimat terlalu panjang, bisa pakai tanda koma untuk memberi jeda.

▪Aku menoleh ke arah Nafi. Aku langsung menjerit melihat hewan berbulu coklat itu sedang melata di tangannya. "Apa tidak gatal? itu ulat ... hewan yang paling kutakuti."
Dewi refleks menutup mulutku, namun bu Fika terlanjur mendengar.

Untuk alur ceritanya udah bagus, Kak. Kita sama-sama belajar ya, semangat terus nulisnya. Bikin cerita apalagi sampai cerita panjang itu nggak gampang, lho. Kamu bisa memulai dan tetap bertahan itu hebat!! 🤗😉
Bulanbintang: Kita sama-sama belajar ya, Kak. Semangat terus, nggak boleh nyerah. Oke??😉
rofie fitri: saya masih baru, perlu banyak bimbingan 🙏
total 3 replies
Naeya
menarik nih kayanyaa
Naeya
bagi thor ceritanyaa,, harus happy ending yaa
rofie fitri: terimakasih sudah mampir 😘
masih cari inspirasi 🤭
total 1 replies
rofie fitri
terimakasih yang sudah berkenan mampir di cerita ku🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!