🏆 Novel Tahun 2022 🏆
Bo Li dibesarkan oleh kakeknya yang sangat kaya raya dan memiliki perusahaan dan bisnis hampir diseluruh belahan dunia ini.
Bo Li tumbuh dewasa nyaris sempurna, cantik, anggun, dan sangat kaya raya bahkan kekayaannya mampu membeli separuh dunia.
Bo Li adalah seorang CEO perusahaan setelah kakeknya mengangkat dirinya untuk menggantikannya sebagai regenerasi pimpinan perusahaan.
Tapi itu semua tidak membuat Bo Li besar kepala dan manja, dia adalah sosok wanita yang sangat mandiri selain itu dia mendapat anugerah kehormatan sebagai salah satu bintang masa depan yang memiliki reputasi yang baik.
Dibalik itu semua Bo Li memiliki sesuatu kisah yang sengaja dia sembunyikan dari kehidupan sosialnya...
Bo Li juga mendapatkan warisan dari seorang pria yang tidak dia ketahui identitas dirinya ketika dia masih kecil...
Lalu siapakah sosok pria tersebut dan mampukah Bo Li menemukannya...
Apa yang disembunyikan oleh Bo Li selama ini dan mengapa dia menyem
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Pulang
Pintu ajaib yang menghubungkan antara dunia manusia dan dunia peri adalah merupakan sebuah jalan berubin layaknya halaman rumah saat masuk kedalam pintu ajaib yang terletak di badan pohon hutan pantai.
Jalan didalam pintu pohon membuat mereka yang berjalan di sana tidak merasakan jika pintu itu adalah pintu ajaib.
Bo Li mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan didalam pintu pohon yang tampak biasa saja, ia tidak membayangkan jika didalam pintu pohon seperti berjalan dihalaman rumah yang ada di dunia manusia.
Sungguh hebat, peri Dryada mampu menciptakan pintu pohon ajaib ini tidak terlihat menyeramkan sama sekali seperti bayangan Bo Li, ia membayangkan didalam pintu ajaib itu akan sangat gelap atau suram dan ternyata bayangan Bo Li keliru.
Dia merasa sangat nyaman saat berada didalam pintu pohon ajaib. Langkah kaki Bo Li terlihat sangat santai dan ringan menuju keluar, kembali ke dunia manusia sedangkan peri hijau daun kecil itu terbang pelan disisinya mengiringi langkah kaki Bo Li.
"Tempat ini sangat nyaman sekali, peri ! Aku tidak pernah menyangka jika didalam sini seperti berada di halaman rumah !", ucap Bo Li.
"Kamu pasti mengira jika didalam sini adalah lorong menyeramkan dan gelap, bukan ?", tanya peri kecil itu.
"Hmm..., yeah..., aku mengira memang demikian, tapi pada kenyataannya didalam pintu ini sangat biasa saja tidak seperti bayanganku", ucap Bo Li sambil memutarkan badannya.
"Berarti tepat dugaan ku jika didalam pikiranmu pintu ajaib itu adalah suatu tempat menakutkan tapi ternyata bayanganmu salah", ucap peri kecil Dryada.
"Ha...Ha...Ha...! Wajar saja jika aku berpikiran demikian karena gambaran tentang dimensi lain biasanya digambarkan gelap atau suram !", ucap Bo Li seraya tersenyum kecil.
"Ha...Ha...Ha..., aku juga berpikiran sama denganmu, manusia awam pada umumnya akan membayangkan dunia peri hutan itu sangat gelap serta suram seperti didalam hutan tapi jika manusia yang pernah datang ke dunia peri pasti akan terkejut ketika mereka menemukan dunia peri itu sangat indah sekali !", ucap peri Dryada.
"Apakah pintu pohon ajaib ini engkau yang menciptakannya peri ?", tanya Bo Li.
"Bukan, bukan aku yang menciptakan pintu pohon ajaib ke dunia manusia", sahut peri Dryada.
"Siapakah yang menciptakannya ?", tanya Bo Li.
"Mmm..., sebenarnya pintu pohon ajaib sudah ada sejak dahulu kala, pintu ini ada bersamaan terciptanya dunia para peri jadi pintu ajaib yang menghubungkan dunia peri dan manusia memang sudah tercipta sejak pertama kalinya", ucap peri kecil itu.
"Artinya pintu yang terhubung menuju dunia peri memang sudah ada dari dulu ? Lalu kenapa kamu tidak membawaku langsung pulang ketika aku datang ke dunia para peri ini ?", kata Bo Li lalu menghentikan langkahnya.
Peri daun hijau kecil itu terdiam kemudian turut ikut menghentikan kepakan sayapnya yang kelip-kelip bercahaya.
Keduanya saling diam dan memandang lurus kearah depan, dimana jalan keluar menuju dunia manusia berada.
Peri kecil Dryada lalu menoleh kearah Bo Li yang berdiri terdiam dengan tatapan sayu.
"Maafkan aku..., karena tidak mengatakan tentang pintu pohon ajaib ini kepadamu, Bo Li...", ucap peri Dryada.
Bo Li hanya terdiam bergeming tanpa menengok kearah peri daun hijau kecil itu yang sedang melihatnya.
"Bukan karena aku menyembunyikannya darimu tanpa memberitahukannya mengenai pintu menuju dunia manusia, karena alasannya adalah bahwa kamu harus menyelesaikan tugas misi yang diberikan kepadamu oleh sistem Bo Li 115", kata peri kecil Dryada.
"Benarkah ? Benarkah apa yang kamu ucapkan padaku ? Apakah memang benar yang kamu katakan peri ?", kata Bo Li tanpa menoleh kearah peri kecil itu.
"Mmm..., maaf Bo Li...", sahut peri Dryada.
"Apakah itu alasannya kamu menyembunyikan rahasia tentang pintu pohon ajaib ini ?", kata Bo Li.
"Bo Li...? Maafkan aku...", sahut peri Dryada dengan mata berkaca-kaca.
"Hmph...!", desah lembut Bo Li.
"Maafkan aku karena tidak memberitahukannya kepadamu mengenai pintu pohon ajaib ini !", ucap peri Dryada penuh sesal.
"Apakah kamu hendak menjebak ku agar aku tinggal di dunia peri ini ? Ataukah kamu sengaja agar aku menerima hukuman sistem ? Kenapa kamu membohongiku ?", ucap Bo Li.
"Tidak ! Tidak ! Tidak seperti itu Bo Li ! Aku hanya ingin membantumu untuk lulus dari hukuman yang diberikan sistem padamu ! A--aku tidak bermaksud jahat kepadamu ! Sungguh, bukan seperti itu !", sahut peri Dryada panik.
"Lalu mengapa kamu tidak memberitahukan perihal pintu keluar itu padaku ? Kenapa kamu tega mempermainkan ku, peri ?", ucap Bo Li.
"Tidak ! Tidak ! Tidak demikian Bo Li ! Aku tidak ingin berbohong padamu seperti sangkaan mu !", ucap peri Dryada.
"Lalu apa ?", ucap Bo Li tegas.
"Karena memang seperti itu aturannya di dunia peri, kamu tidak dapat keluar dari dunia peri sebelum menyelesaikan tugas misi sistem karena kekuatan buah surga dapat membantumu untuk keluar dari dunia peri dan sihir ku akan dapat bekerja dengan sempurna jika kamu memakan buah itu !", ucap peri Dryada.
"Artinya tanpa buah surga, sihirmu tidak akan dapat bekerja padaku ? Apakah buah surga itu juga merupakan kunci untuk membuka pintu pohon ajaib ini ?", ucap Bo Li dengan wajah serius saat menatap kearah peri Dryada.
"Bisa dikatakan seperti itu, aku memang sengaja membantumu mendapatkan buah surga Amethyst Ungu itu supaya kamu mendapatkan kekuatan ajaib dari buah surga itu", ucap peri kecil Dryada.
"Itu artinya bukan aku yang telah memanfaatkan mu ?", ucap Bo Li tertegun.
"Mmm..., iya...!", sahut peri kecil Dryada sambil menganggukkan kepalanya cepat.
"Hmm...", hela nafas Bo Li lega. "Syukurlah...", sambungnya lalu tersenyum.
"Apakah kamu tidak jadi marah padaku ?", tanya peri Dryada was-was.
"Mmmm...!? Bagaimana ya, apakah aku harus marah-marah padamu atau tidak ya !?", sahut Bo Li seraya melirik kearah peri kecil disisinya.
"Mmm...? Maafkan aku...!", ucap peri Dryada menundukkan kepalanya.
"Ha...Ha...Ha...Ha...! Aku tidak marah padamu peri ! Aku sangat menyukaimu sekali ! Terimakasih telah membantuku !", ucap Bo Li sembari memeluk tubuh peri daun hijau kecil itu ceria dan tertawa bahagia.
"Benarkah ? Kamu tidak marah padaku ?", ucap peri kecil Dryada dengan mata berbinar-binar.
"Tentu saja ! Kamu adalah sahabat terbaikku peri ! Aku sangat...sangat... menggemari mu ! Terimakasih !", seru Bo Li mendekap erat peri Dryada.
"Ha...Ha...Ha...! Terimakasih juga telah menyukaiku ! Dan terimakasih telah mempercayaiku, Bo Li !", sahut peri Dryada lantas balas memeluk tubuh Bo Li dan tertawa senang.
"Ha...Ha...Ha...Ha...! Iya...Iya...Iya...! Mari kita kembali pulang dan pergi dari sini ! Mari kita lanjutkan pertualangan kita bersama-sama, peri !", ucap Bo Li bahagia.
Bo Li dan peri kecil Dryada lalu tertawa bahagia penuh keceriaan, keduanya saling berpelukan erat serta berputar-putar berlompatan riang gembira.
***
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai ke ujung jalan pintu pohon ajaib, dimana jalan keluar menuju kembali ke dunia manusia.
Tempat Bo Li tinggal dan hidup selama ini. Rumah yang memberikan kehangatan serta perlindungan yang nyaman bagi Bo Li. Tumbuh besar dengan penuh kebahagian di sebuah rumah yang sehat setelah melewati peristiwa mengerikan yang terus membayang di langkah hidup Bo Li.
Hampir mirip seperti doa khusus, ketika harapan berhasil keluar dari dunia peri setelah menyelesaikan tugas misi dari sistem Bo Li 115 dengan baik dan berhasil mendapatkan tim editor peri untuknya.
Bo Li menyunggingkan senyumannya seraya bernafas lega ketika kedua kakinya sampai didepan pintu dunia manusia dan saat ia menghirup udara bersih dari dunia manusia yang berhembus pelan kearahnya.
Sejuk..., serta sangat segar saat Bo Li menghirup udara yang menerpa wajahnya.
Kembali pulang dengan cara yang berbeda dari sebelumnya ketika datang ke dunia peri, mengulang yang pernah terjadi dan menjalaninya dengan niat murni tanpa kepahitan.
Catatan yang telah membantunya membersihkan dosa, serta menghapus kesalahan yang ia perbuat dan memberikannya kesempatan lagi untuknya mengawali reinkarnasinya dengan jalan yang benar.
"Mari kita segera pulang peri ! Ayo peri !", ucap Bo Li berseru semangat kemudian melangkahkan kakinya keluar dari dalam pintu.
"Tunggu Bo Li ! Tunggu sebentar ! Jangan...!!!", pekik peri daun hijau kecil itu pada Bo Li.
"Iya...!? Ada apa !?", ucap Bo Li menoleh kearah belakang.
Terlambat, ketika Bo Li melangkah keluar dari dalam pintu dan sebelum peri Dryada selesai berbicara.
Tubuh Bo Li jatuh terjun tajam melayang kearah bawah ke dunia manusia. Terlihat kumpulan cahaya terang keluar memancar dari tubuh Bo Li saat terjatuh dari arah ketinggian.
Benar sekali, letak pintu pohon ajaib yang merupakan jalan keluar yang menghubungkan antara dua dunia yaitu dunia peri dan dunia manusia terletak berada di atas yang jauh dari permukaan tanah.
Bo Li berteriak keras ketika tubuhnya jatuh terjun cepat kearah bawah dan tiba-tiba tubuh Bo Li perlahan-lahan berubah kembali kebentuk asalnya semula, besar seperti manusia normal pada umumnya.
"AAAAAAAH...! Awaaaas...!", teriak Bo Li terkejut saat menyadari dirinya jatuh kearah bawah.
Seseorang tengah berdiri tepat didepan pintu masuk sebuah rumah mewah nan megah ketika Bo Li jatuh meluncur kebawah menuju kearah orang tersebut.
Orang itu terpana melihat seseorang bergaun putih penuh cahaya serta rambut yang terbungkus penutup kain di kepalanya jatuh menuju dirinya yang tengah berdiri gagah.
"Eh ? Apa itu ?", gumamnya pelan.
"Awaaas !!! Aku akan menimpamu !!!", teriak Bo Li.
"Bruk..!", terlihat Bo Li jatuh terbang melayang dihadapan seorang pria berambut pirang yang menatapnya dengan tatapan tajam dan ekspresi wajah serius.
Pria berambut pirang itu kemudian menangkap tubuh Bo Li yang jatuh tepat didepannya.
Dia melihat kearah Bo Li tanpa senyuman, diam tertegun memandangi makhluk indah nan sangat cantik dikedua tangannya itu, ia tidak mengerti bagaimana Bo Li datang kepadanya yang selama ini menghilang dari rumahnya tanpa kabar berita dan ia tunggu berhari-hari.
Tiba-tiba muncul secara ajaib dan datang dari arah atas, ia kemudian menoleh kearah atas, arah datangnya Bo Li tetapi ia tidak menemukan apa-apa di atas sana.