Season 1
Anastasia Cleo adalah gadis 19 tahun, hidupnya penuh dengan airmata..di hianati oleh kekasih dan juga sahabatnya...
Gadis itu jatuh dan berada di titik terendah hidupnya........
Disaat yang sama.....
Ketiga pria jatuh cinta kepadanya....
James Arkana 33 tahun, seorang Mafia paling kejam menjebak Anastasya menjadi miliknya seumur hidup....
Ataukah
Alex Rule 32 Tahun, dan Danar 32 tahun, juga seorang Mafia yang menjadi musuh James Arkana, juga kaya raya memutuskan mengejar Ana di hari pertama mereka melihatnya..
Siapa yang di pilih hati Anastasia..........?
Season 2
Mengisahkan percintaan anak-anak mereka......
Kisah selengkapnya...
Ikuti saja....
❤❤❤❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vitanov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan
Alex turun dari mobilnya dengan pistol di tangannya, ia sungguh tak pernah menyangka jika James Arkana yang biasa ia panggil Arkana bisa mendapatkan kekasihnya Ana, darahnya mendidih melihat betapa Ana kesakitan di dalam rengkuhan pria yang menjadi musuhnya sejak lama.
Alex melangkah tanpa sedikitpun takut apalagi gentar anak buahnya ada disana di belakangnya yang siap melindunginya, pandangan Alex menyapu ke arah belakang ketika sosok Fania tersenyum kepadanya...
Alex berjanji malam ini juga Fania harus mati........
''Lepaskan dia....lepaskan kekasihku.. Arkana''ucap Alex dengan sorot mata yang dingin...
Arkana tertawa dengan keras, sementara pistol itu tetap menempel di kepala Ana..
''Kau pikir aku akan melepaskan dirinya..hah...kau pikir aku akan melepaskannya semudah itu..kita harus bersepakat dulu temanku....''
Alex begitu marah melihat Arkana tak perduli dengan rintihan Ana....
''Apa maumu Arkana...lepaskan dia,...''jemari Alex mengepal sambil memegang pistol di tangannya, Alex merasa sungguh bersalah karna melibatkan Ana...sehrusnya ia jujur pada Ana siapa dirinya dan melindungi kekasihnya namun...ia malah membiarkan Ana di dalam pusat konflik antara dirinya dan Arkana...
Alex sangat murka dan tak tahan lagi, ingin rasanya ia menembak Arkana saja.....
''Apa maumu......''akhirnya suara menyerah itu terdengar dari sosok Alex.......
Sementara Ana hanya menatap penuh rasa sakit melihat Alex disana ingin melindunginya...
Seorang mafia...Alex ternyata adalah seorang mafia dan selama ini membohonginya...? mengapa ia sebodoh ini...mengapa...? airmata Ana menetes pasrah....
Mengapa setiap pria yang dekat dengannya selalu menyimpan kebohongan darinya...mengapa.....?
Arkana tertegun ketika menyadari Ana tak lagi meronta....ia sedikit terkejut, ketika gadis ini terlihat pasrah.....namun Arkana tetap menyandranya dengan pistol di kepala gadis ini dan menatap Alex dengan senyum kemenangan.......
''Aku ingin nyawamu Alex, bagaimana...apakah itu menjadi layak...dengan nyawa gadis ini...'' Arkana memberi penawaran....
Alex dan Ana terkejut dengan permintaan Arkana yang begitu kejam....
Alex mendekat........
''Apakah kau benar-benar menginginkan nyawaku...'' ucap Alex menatap ke arah Ana yang masih menatap matanya....
''Yah...aku tak butuh apapun selain kau.....mati, aku bahkan tidak pernah menginginkan hal lain lagi Alex..kau harus mati atau aku akan menembak kepala gadis ini...''ucap Arkana terlihat sungguh...
Ana memejamkan matanya...sial, mengapa ia selalu berada di dalam situasi yang mengancam nyawa...mengapa...?? apakah ini akhir perjalanan hidupnya...Ana sungguh tak punya masa depan dan tidak berani memimpikannya lagi....
''Tembak aku aja...''bisik Ana pelan..dengan tatapan yang kosong....
Arkana terkejut.........
''Kau mau mengujiku yah...kau pikir aku tidak berani menembakmu.....''
''Lalu mengapa kau menundanya tuan....kau pikir tuan Alex akan menyerahkan nyawanya untuk gadis sepertiku...aku sudah sangat lelah jadi,....tembak aku saja.....''
Kali ini Ana melakukan hal di luar dugaan, menyentuh jemari kokoh Arkana dan mengarahkan pistol itu ke lehernya, Arkana membeku...........
''Aku tidak akan merasakan sakit lagi kan...aku akan mati dengan cepat karna itu...lakukan saja dan akhiri saja semuanya.....''suara Ana bergetar...
Arkana menatap Alex yang mengangguk tanda ia juga akan menyerahkan nyawanya untuk menggantikan gadis ini...
Menarik bagi Arkana...ia tersenyum lalu menurunkan pistolnya dan memberi isyarat pada anak buah di belakanganya....
Sekejap saja....
Arkana mendekap Ana dan membawanya menuju mobil, ia menghempaskan tubuh Ana ke dalam mobil dan menutupnya...
Alex yang tidak terima melepaskan tembakan ke arah beberapa anak buah Arkana yang melindungi pria itu...
Duar.....Duar..................
Terjadi saling tembak menembak di antara mereka dan beberapa dari mereka terluka namun Sebuah mobil meluncur meninggalkan tempat itu dengan cepat..
Alex yang menyadari jika itu mobil milik Arkana kemudian berlari dengan sekuat tenaga dan melepasakn beberapa tembakan namun..........
Pria itu mengerang..ketika mobil itu menghilang sekejap membawa tubuh Ana pergi bersamanya...........
''Ana.....Ana........tidak mungkin.....'' teriak Alex dengan suara yang putus asa.......
''Tuan Alex.......''
''Caritau dimana Arkana membawa Ana pergi...aku akan membunuhnya.......''
''Tuan Alex, kami menangkap Fania.....''ucap Daniel dengan tatapan tajam.....
Alex tersenyum sinis, sembari menggenggam pistol di tangannya dengan kuat........
******************************************
Paacckkkkkkkkkk........
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Fania, gadis itu terjatuh ke tanah dengan bibir yang berdarah......
''Arrrggggghhh.....''belum sempat ia bangun...
Rambutnya kali ini di tarik dengan kuat hingga tubuhnya di paksa berdiri dan menatap mata Alex yang membara....
''Katakan dimana tempat Arkana menyembunyikan Ana...katakan dimana...''
''Aku tidak tau tuan Alex....aku hanya...''
Packkkkk.......
Kembali Fania merasakan pukulan keras di wajahnya....tubuhnya kembali di tarik....sementara Daniel hanya menundukan kepalanya tak sanggup melihat Fania yang di siksa oleh tuannya...
''Kau penghianat Fania, kau...beraninya menyerahkan sahabatmu sendiri...aku akan membunuhmu dengan segera......''
Fania menggeleng, dengan wajah penuh darah ia menjatuhkan dirinya dengan posisi berlutut...
''Ampuni aku tuan Alex, aku menyesal....aku mohon jangan bunuh aku....tuan James Arkana menahan adikku sebagai sandera agar aku bisa menjebak Ana..jika aku tak melakukannya maka adikku akan mati...''
''Lalu kau pikir sebanding dengan menukar Ana begitu...kau tau apa yang ia lalui dalam hidupnya...aku tidak bisa mengampunimu Fania...aku sudah berjanji akan membunuhmu maka akan aku lakukan......'' sinara mata Alex membara.
''Tuan....ampuni aku, aku bisa menjadi mata-matamu lagi...aku akan menghembalikan Ana kepadamu, aku mohon berikan aku kesempatan.''
Alex mengerahkan pisttolnya di lengan gadis itu dan
Duar..........
Peluru itu melesat dan menghancurkan tangan Fania, hingga gadis itu menjerit keras.......Alex tersenyum kejam....
''Jika kau gagal kali ini maka aku...akan menghabisimu dan juga keluargamu, aku tidak akan menyisakan satupun...apa kau mengerti...'' sinar mata Alex begitu tajam...
Fania memeluk lengannya yang terus mengeluarkan darah, ini sungguh menyakitkan seakan tulang lenganya patah.......
''Aku berjanji tuan Alex, terimakasih atas kebaikan hatimu..''isak Fania dengan kesadaran yang mulai menipis....
Terlalu banyak darah dan ia terlalu syok.....tubuh Fania rubuh membentur tanah, dan tidak sadarkan diri...dan airmata Daniel menetes...
ALex menyadari itu dan menatap Daniel...
''Bawa dia dari pandanganku sekarang atau aku akan berubah pikiran dengan menembaknya...''ucap Alex dengan nada dingin....
Daniel tersungkur sampai di tanah....
''Terimakasih karna mengampuni nyawanya tuan....''
''Aku belum melepaskannya Daniel, jika dia gagal mendapatkan informasi tentang Ana maka...aku tidak akan segan lagi...''
''Dia pasti menemukannya....''ucap Daniel ketakutan....
Alex melangkah meninggalkan lokasi dengan sangat cepat, dadanya begitu bergemuruh...hatinya hancur tak berbentuk...betapa ia merindukan kekasihnya......bahkan mereka masih bertengkar sebelum Arkana menculiknya, Alex sungguh tak bisa memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu dengan Ana...
Ana..........maafkan aku.....
Alex mengepalkan tangannya dengan erat.........