NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

Di salah satu ruang rawat inap VVIP, terdengar suara tangisan seorang gadis. Tentu saja itu buka tangisan Mey yang kini tengah terbaring di atas brankar dengan wajah yang lembam. Melainkan tangisan Tasya karena merasa kasihan dengan keadaan Mey. Gadis itu duduk di atas brangkar di mana Mey terbaring.

"Sya, jangan nangis terus dong. Gw cuma terkilir doang. Tangan gw juga cuma kena kopi panas." Ujar Mey berusaha menenangkan sahabatnya yang sejak tadi terus menangis.

"Cuma? Lo bilang cuma, Mey? Lihat ini, ini sama ini." Kesal Tasya menunjuk wajah tangan dan kaki Mey yang terluka. "Lo kasakitan, Mey."

Mey terkekeh geli melihat sikap posesif sahabatnya. "Gw gak papa, Sya. Udah ah jangan nangis."

"Gw cemas tau gak? Apa lagi pas lo bilang suruh temuin mayat lo, gw kira lo beneran bakal mati."

"Sialan lo, gw juga takut mati kali." Kesal Mey. Tasya pun tertawa di sela isakkannya.

"Jangan ulangi lagi, kalau ada yang mau anterin lo pulang, lo harus mau. Gak usah sok jual mahal." Omel Tasya yang berhasil mengembangkan senyuman Mey.

"Terima kasih, Sya. Kalau gak ada lo sama Om David. Mungkin sekarang gw udah...."

"Gak usah dilanjutin. Gw seneng karena bisa bantu lo."

Mey pun mengangguk, lalu keduanya pun berpelukan. Tidak lama dari itu, David masuk. Mey dan Tasya pun menoleh bersamaan.

"Sweety, Daddy sudah urus semua administrasinya. Temen kamu bisa nginap di sini sampai besok." Ujar David yang dijawab anggukan oleh Tasya.

"Terima kasih, Om." Ucap Mey. "Em... Om. Apa boleh Mey minta tolong lagi?"

David menatap Mey bingung.

"Itu... Bapak di rumah pasti...."

"Jangan khawatir, saya sudah kirim anak buah buat kasih kabar kalau kamu menginap di rumah Tasya."

Mey yang mendengar itu tersenyum lega. Ternyata David cukup pengertian dan tak memberi kabar buruk ini pada Bapaknya. Untuk urusan besok. Mey akan cari alasan sendiri saat pulang ke rumah.

"Terima kasih, Om. Mey tidak tahu harus membalas kebaikan kalian pake apa?"

"Cukup jadi Mommy dan istri Daddy gw, Mey." Ujar Tasya yang berhasil membuat Mey maupun David kaget.

"Apaan sih, Sya?" Terlihat jelas wajah Mey bersemu karen merasa malu mendengar ucapan Tasya. Mey memang menyukai David. Namun tak secepat ini juga mereka menjalin hubungan.

"Gw serius, Mey. Jadilah Mommy gw," tegas Tasya menatap Mey penuh harap.

"Tasya, hentikan itu." Kecam David tak ingin mendengar pembicaraan konyol itu.

"Oma dan Opa juga setuju, Dad. Sasa udah bahas ini sore tadi." Ujar Tasya yang berhasil membuat David terkejut. Sedangkan Mey hanya menatap Tasya bingung.

Tasya menatap David lamat-lamat. "Sasa tahu Daddy juga butuh seorang pendamping. Sasa juga butuh sosok Mommy tempat Sasa bercerita dan mengadu. Cuma Mey yang ngertiin Sasa, Dad."

David terdiam sejenak. Ia bisa melihat kesedihan mendalam di mata putrinya. Selama ini Tasya memang selalu sendirian, tanpa seorang teman. David sadar putrinya itu butuh sosok yang bisa mengerti semua perasaanya. Jika ia menikahi Nindy, belum tentu wanita itu bisa memahami hati putrinya. Bahkan sampai detik ini, wanita itu tak mampu menaklukkan hati Tasya.

"Daddy tidak mungkin menikahi Mey, dia masih sekolah dan...."

"Kalian bisa nikah setelah hari kelulusan, punya waktu satu bulan lebih untuk saling mengenal satu sama lain." Potong Tasya yang tak ingin mendengar ribuan alasan sang Daddy.

"Sya," panggil Mey seraya menarik tangan Tasya.

Tasya pun menoleh. "Please, jangan nolak. Gw butuh lo, Mey. Gw gak mau punya Mama tiri selain lo. Gimana kalau wanita lain yang jadi Mommy gw, terus dia morotin Daddy sampai Daddy bangkrut. Terus ninggalin Daddy gitu aja. Gw gak mau itu terjadi."

Mey tertawa renyah mendengarnya. "Emangnya lo yakin gw gak bakal morotin Bokap lo? Gimana kalau gw ambil semua harta lo, terus gw kabur?"

"Gw percaya sama lo. Buktinya selama tiga tahun kita kenal. Lo selalu nolak pemberian gw, padahal itu barang branded semua. Kalau emang lo mau harta gw, pastinya lo udah morotin gw sejak awal. Tapi lo gak pernah minta apa pun dari gw."

"Karena gw mau jebak lo."

"Mey... gak ada orang yang mau jebak seseorang bilang dulu." Kesal Tasya mencubit lengan Mey.

Mey pun tergelak. "Lagian lo banyak bacot sih. Dengerin gw ya, Bokap lo itu terlalu sempurna buat gw. Lo liat...." Mey menunjuk ke arah David yang masih berdiri di samping brankar. Membuat lelaki itu jadi salah tingkah. Tasya yang melihat itu tersenyum geli.

"Bokap lo sangat tampan, sedangkan gw burik gini. Ya... gw sih mau aja punya suami Om duda kayak Om David. Tapi balik lagi ke Bokap lo, mau gak punya istri burik kayak gw?" Cerocos Mey yang berhasil membuat Mey tertawa renyah.

"Dad, Mey tanya tuh. Daddy mau gak jadi suami Mey?"

David tak berani bicara. Saat ini ia merasa sedang dijebak oleh kedua gadis licik dihadapannya.

"Ayolah, Dad. Kapan lagi cobak punya istri daun muda kayak Mey? Masih segel pulak tuh."

"Jangan salah, segel gw hampir lepas tadi, Sya." Timpal Mey.

"Yang jelas segel lo masih aman." Ujar Tasya menatap Mey sekilas. Lalu kembali menatap David. "Dad?"

"Kamu sudah terlalu banyak bicara, Sasa. Sebaiknya kamu pulang, ini sudah larut malam dan kamu harus sekolah besok." Tegas David menatap tajam putri semata wayangnya.

"Sasa mau di sini temenin Mey."

"Pulang, Sasa." Kecam David merasa geram dengan sikap keras kepala Tasya.

"Udah, sana pulang, Sya. Gw baik-baik aja kok, lagian di sini gw aman. Sana buruan balik," ujar Mey mendorong Tasya supaya turun dari atas brankar.

"Tapi Mey...."

"Bukannya gw calon emak tiri lo? Kalau gitu lo harus nurut dong sama gw." Celetuk Mey tanpa malu sedikit pun. David yang mendengar itu sama sekali tak menanggapinya.

"Iya deh, Mak tiri. Gw balik dulu ya, sampai ketemu besok." Pamit Tasya yang kemudian mengecup pipi Mey.

"Cepet sembuh, tar gw kangen." Pungkas Tasya sebelum beranjak untuk pulang. Tasya menatap David yang masih terdiam.

"Daddy ingin bicara dengan teman kamu sebentar," ucap David yang berhasil mengembangkan senyuman di bibir Tasya.

"Semoga berhasil, Dad." Bisik Tasya yang langsung melesat pergi meninggalkan dua manusia yang hendak bicara dari hati ke hati.

Mey menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena mendapat tatapan aneh dari David. Lelaki itu menarik kursi di sisi brangkar, lalu duduk di sana dengan tatapan yang tak lepas dari Mey. Membuat gadis itu jadi salah tingkah.

"Om mau ngomong apa?" Tanya Mey memecah kecanggungan.

"Kamu beneran mau nikah sama saya?" Tanya David seraya menyilangkan kedua tangannya di dada. Dan pertanyaan yang David lontarkan berhasil membuat Mey hampir mati mendadak.

Mey tertawa sumbang. "Saya bukan orang munafik, Om. Sebagai wanita normal, siapa sih yang nolak nikah sama duda seperti Om? Udah ganteng, kaya raya, baik hati...."

"Gak perlu dilanjutin, saya tahu kelebihan saya di mana. Yang kamu harus tahu, saya paling tidak suka dengan wanita ceroboh, jelek, gak sopan dan cerewet. Saya lebih suka wanita lembut dan kalem dan pastinya cantik." Potong David dengan penuh percaya diri.

"Owh... kalau gitu Om buat aja kontes mencari istri. Terus buat syaratnya kalau Om perlu istri yang lemah lembut dan kalem. Pasti banyak banget tuh yang...."

"Mudah untuk saya mendapatkan wanita sesuai tipe saya, tapi belum tentu anak saya setuju." Lagi-lagi David memotong ucapan Mey.

"Terus? Sekarang mau Om apa? Jangan bilang Om mau nikah sama Mey dan minta Mey berubah jadi wanita yang kayak Om bilang? Ya ampun, Om. Mey gak bisa lakuin itu. Sejak orok Mey itu emang udah gini bawaanya. Lagian kalaupun kita nantinya jodoh, Om harus bisa nerima Mey apa adanya. Om harus nerima jeleknya Mey, cerewetnya Mey, bar...."

"Mey!"

Mey langsung menghentikan ocehannya saat David menyebut namanya dengan nada penuh peringatan.

"Saya tidak tahu apa kelebihan kamu sampai bisa memikat hati Tasya. Tapi saya juga tidak akan sembarangan mencari istri. Selama satu bulan ini, kita akan melakukan pendekatan. Saya akan melihat performa kamu, layak atau tidak menjadi Nyonya Lander. Selama masa pendekatan, tolong jaga batasan."

Mulut Mey sedikit terbuka saat mendengar perkataan David. "Maksud Om jaga batasan itu seperti apa? Oh, apa Om pikir Mey bakal peluk-peluk Om gitu? Atau Om pikir Mey mau cium Om gitu? Maaf ya Om, Mey cukup sadar diri. Lagian Mey udah mutusin, yang berhak mendapat ciuman Mey itu cuma suami Mey. Jadi Om jangan berharap dapat ciuman dari Mey. Walaupun Om ini gantengnya gak ketulungan, dan bikin gemes. Mey gak akan sentuh Om kok. Jadi Om tenang aja ya?" Oceh Mey panjang lebar.

Telinga David hampir pecah mendengarnya. Ia tak bisa membayangkan jika Mey benar-benar menjadi istrinya. Mungkin ia akan gila karena setiap hari harus mendengar ocehannya. Belum lagi melihat wajah Mey yang sama sekali tak menarik untuk ia lihat. Menurut David, Mey sangat jauh dari standar wanita yang layak menjadi Nyonya Lander. Jika bukan karena putri kesayangannya, David tak akan mau bicara berdua dengan gadis di hadapannya.

Mey terus menguap karena David tak kunjung bicara. "Om masih mau ngomong gak sih? Mey ngantuk banget," ucap Mey terus menguap.

David menghela napas berat, lalu bangkit dari posisinya. "Besok akan ada yang jemput kamu dan antar kamu pulang."

"Wah... beneran Om? Makasih ya, Om." Ucap Mey begitu antusias.

"Sama-sama." Balas David beranjak keluar.

"Om." Panggil Mey sebelum David benar-benar keluar dari sana.

David menoleh, lalu memberikan tatapan penuh tanya.

"Hati-hati." Ucap Mey sambil cengengesan. David yang mendengar itu menghela napas dan menggeleng pelan. Lalu ia pun benar-benar pergi meninggalkan Mey sendirian.

Huh! Mey menarik napas panjang. Lalu membuangnya perlahan. Hampir saja jantungnya copot. Sejak tadi ia menahan debaran jantungnya yang tak beraturan. Sosok David benar-benar berhasil mengobrak-abrik hatinya.

"Gila! Sebentar lagi gw gila. Gimana kalau dia beneran jodoh gw? Aaaaaa... gw gak bisa bayangin itu." Pekik Mey kesenengan. Wajahnya terlihat merona kala mengingat wajah tampan David.

"Okay, tenang Mey. Dia bilang kita akan melakukan pendekatan kan? Baiklah Tuan Lander, Mey akan berusaha untuk menjadi calon Nyonya Lander masa depan." Imbuh Mey tersenyum lebar. Sangking senangnya, ia menggerakkan kedua kakinya dengan kuat dan melupakan pergelangan kakinya yang terkilir. Mey meringis kesakitan saat merasakan sakit yang luar biasa di pergelangan kakinya.

"Huhu... sakit banget. Tapi gak papa demi Om duda. Akan aku kejar cintamu wahai Om duda." Mey memejamkan matanya. Mungkin malam ini akan menjadi malam terindah untuknya. Dan melupakan jika dirinya saat ini berada di rumah sakit sendirian.

1
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
menarik👍
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Vonny Yuana
bagusss
Iin Nurchayati
Gibran kamu begitu tulus.... kasihan banget. semoga othor ngasih jodoh yg baik yg bener2 kalian saling mencintai
Iin Nurchayati
Thor... biarin Tasya SM gibranlh. kasihan bngt Gibran begitu tulus gak tega gue kalau dia kecewa😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!