NovelToon NovelToon
Tirta Jayakusuma

Tirta Jayakusuma

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Petualangan / Tamat / kultivasi / pendekar / Fantasi Urban-Ultra-capable / system / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: joyokumo

Seorang pemuda yang rendah diri dan culun, namun baik hati. Mendadak mendapatkan warisan ilmu kanuragan yang luar biasa hebat, sehingga dia berubah menjadi seorang pemuda yang dikagumi banyak gadis.

"Tirta Jayakusuma" namanya. Dia berasal dari keluarga sederhana, mendapatkan Ilmu kanuragan ini dari tokoh sakti pada masa lalu pada jaman Mataram masih berdiri kokoh, yaitu Wasis jayakusuma, seorang Adipati Sakti. Sehingga menjadikannya seorang pemuda yang pilih tanding dan mumpuni dalam olah kanuragan.

Dengan ilmunya dia terlibat konflik-konflik yang seru dan mendebarkan dalam petualangannya bersama sahabat-sahabat setianya menyebarkan kebaikan dan membantu sesama.

Karena kebaikan dan kerendahan hatinya, dia terlibat dalam percintaan dengan beberapa wanita cantik yang berliku dan romantis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon joyokumo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Latihan kanuragan bagi Bayu dan Adnan

"Angger Bayu dan Angger Adnan, mendalamai olah kanuragan bukanlah untuk menjadi sok gagah gagahan dan bukan pula untuk menyombongkan diri.

Olah kanuragan menuntut kita untuk lebih bertanggung jawab pada diri kita dan lingkungan kita.

Pada jaman ini olah kanuragan bukanlah segala-galanya. Jadi aku minta Angger berdua, jika sudah menguasai ilmu kanuragan yang mumpuni, tetaplah untuk tunduk dan patuh pada paugeran di masyarakat, jangan lah berbuat yang sok-sokan, berbuat sekehendak hati atau Adigang Adigung dan Adiguno.

Jangan mengandalkan kekuatan, kekuasaan dan kepintaran untuk menindas dan berbuat jahat".

Mbah Hardjo memberikan banyak wejangan kepada Bayu dan Adnan. Mereka mendengarkan wejangan dari Mbah Hardjo dengan kidmat.

Setelah waktu di rasa sudah malam, Mbah Hardjo segera meminta Bayu dan Adnan untuk bersiap-siap melakukan pelatihan dengan di bimbing oleh Damar.

Seperti halnya yang di jalani oleh Tirta sewaktu berlatih pertama kali. Kali ini Damar juga mengajak Bayu dan Adnan menuju sungai kecil di belakang padepokan. Sedangkan Tirta bersama dengan Mbah Hardjo juga bersama akan tetapi begitu sampai di pinggir sungai kecil yang berair deras tersebut, Tirta dan Mbah Hardjo segera mencari lokasi yang tersembunyi untuk Tirta melatih Aji Lembu Sekilan dengan di dampingi oleh Mbah Hardjo.

"Bayu, Adnan ikuti langkah Kakang ya", seru Damar yang segera saja melompat di atas batu di atas aliran sungai kecil yang berair deras tersebut. Kali ini sungai berair agak keruh karena habis hujan.

Adnan langsung melompat di bekas batu injakan Damar dengan sukses dan segera melompat ke batu kedua.

Bayu segera berancang- ancang,

"Hap!" dengan tubuh tambun sebesar anak gajah dia agak kesulitan untuk melompat sejauh satu meter lebih, apalagi batu dalam keadaan berlumut dan licin.

Ketika kaki-kaki Bayu yang bentet dan besar mencapai batu pertama, segera dirasakannya permukaan batu yang licin, dia sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan tubuh yang segede anak gajah tersebut langsung tergelincir dari batu dan tercebur dengan keras ke air sungai yang dangkal tersebut.

"Aduh!" teriak bayu ketika tubuhnya membentur permukaan air sungai.

Untunglah sungai nya dangkal. akan tetapi banyak batu batu di dasar sungai yang menonjol, sehingga pantatnya terbentur batu-batu itu.

Adnan yang tepat berada di depannya segera saja tertawa terkekeh melihat jatuhnya Bayu.

Bayu bersungut-sungut ditertawakan oleh Adnan, sedang Kang Damar tersenyum melihat kejadian ini.

Karena jengkel Bayu segera meraih kaki Adnan yang memang posisinya masih di atas batu kedua.

Ditariknya Kaki Adnan, sehingga Adnan ikutan jatuh si sebelah Bayu

"Hua haha haha , rasain kau Nan, emangnya enak basah-basahan sendiri!"

Kali ini gantian Bayu yang tertawa terbahak- bahak.

"Sialan kau Bay,"! teriak Adnan,

Adnan segera memukul air dengan telapak tangan terbuka dan di arahkan ke arah Bayu, jadilah mereka malah saling memukul dengan air.

Damar hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan mereka.

"Sudah-sudah ayo kita lanjutkan latihannya", teriak kang Damar.

Bayu dan Adnan segera berdiri dan melanjutkan lompatan-lompatan mereka di atas sungai kecil itu.

Seringkali mereka harus terpeleset dari batu dan tercebur ke dalam sungai. Dan di lain waktu mereka juga harus gagal menjangkau batu , karena jarak nya terlalu jauh dan tak mampu mereka jangkau.

Damar memberikan beberapa petunjuk nya bagaimana cara menjaga keseimbangan dan mengatur tenaga supaya tidak jatuh ke sungai.

Di tempat lain, tidak jauh dari Damar, Bayu dan Adnan. terlihat dua bayangan saling berhadapan, kadang saling mendekat kadang saling menjauh.

Bayangan tersebut adalah bayangan Tirta dan Mbah Hardjo. Mereka sedang saling menyerang sehingga terlihat seperti berputaran dan kadang kala saling melontarkan diri karena benturan tenaga.

Mbah Hardjo sengaja menguji Aji Lembu Sekilan yang baru di kuasai oleh Tirta. Beberapa kali terjadi benturan dari dua tenaga raksasa, sehingga menimbulkan kerusakan pada pepohonan perdu di sekitarnya.

"Hebat Ngger, Aji Lembu Sekilan walau baru Angger kuasai sudah sedemikian hebatnya".

seru Mbah Hardjo di antara serangan serangannya yang memburu kemanapun Tirta bergerak. Walaupun Tirta sudah mengerahkan segenap kecepatannya, tetap saja bayangan Mbah Hardjo tetap mengikuti dirinya.

"Ah , Mbah, Tirta tetap tidak bisa melepaskan dari buruan Mbah", seru Tirta.

"Sebentar lagi juga Mbah sudah tidak bisa mengimbangi Angger!" jawab Mbah Hardjo sambil terus menyerang Tirta dari segenap penjuru.

Beberapa kali pukulan Mbah Hardjo hampir mengenai Tubuh Tirta, tapi tiap kali pukulan pukulan itu tidak dapat menjangkau tubuh Tirta.

Inilah kehebatan Aji lembu Sekilan yang membuat pemiliknya tidak bisa terpukul oleh pukulan lawan.

Pukulan ataupun tendangan akan tertahan oleh lapisan tipis tenaga yang di pancarkan dari pemilik Ajian Lembu Sekilan. Seakan akan lapisan tenaga tersebut melindungi seluruh badan pemilik Ajian ini .

Beberapa kali pula Mbah Hardjo mencoba membenturkan tenaga yang lebih kuat. Ternyata Tirta pun hanya melangkah surut beberapa langkah kebelakang tanpa bisa menyentuh tubuh Tirta.

Pertarungan berlangsung beberapa saat lamanya. Setelah dirasa cukup ujian kali ini, Mbah Hardjo segera menghentikan latihan kali ini

Saya kira malam ini cukup dulu Ngger, nanti tengah malam Angger masih harus menerima gemblengan dari Kanjeng Adipati.

"Iya Mbah" jawab Tirta.

Mereka segera kembali ke padepokan.

Sesampai di padepokan, terlihat dimeja ruang depan sudah tersedia ketela rebus dan pisang rebus juga seteko jahe hangat.

Tirta dan Mbah Hardjoikoro segera duduk di kursi sambil menikmati hidangan yang kelihatannya Delima yang menyiapkan.

Beberapa saat kemudian, Terlihat Kang Damar Adnan dan Bayu juga sampai.

Terlihat Adnan basah kuyup, dengan rambut acak-acakan dan terlihat sangat lelah.

Di belakangnya mengikuti adalah Bayu, juga dengan baju yang basah kuyup semuanya.

Bayu terlihat agak berat jalannya, wajahnya terlihat kelelahan yang sangat.

Bayu dan Adnan segera mengambil sebotol air mineral dan langsung di teguknya. Tampaknya latihan ini benar-benar berat bagi mereka.

Dengan nafas masih memburu mereka mendekati Tirta.

"Kalian kebelakang dulu, gantilah baju basah kalian dengan yang kering!" seru Tirta.

"Untunglah kamu sudah ngasih tau buat bawa baju ganti ya Ta, jadi kami gak jadi mati kedinginan", kata Bayu.

Tirta kemudian beranjak dari duduknya dan mengantar kan mereka ke sumur di belakang padepokan.

Setelah berganti pakaian mereka segera kembali ke pendopo (ruang depan).

Mbah Hardjo dan Kang Damar sudah pindah duduk di lantai dengan beralaskan tikar pandan.

Tirta Bayu dan Adnan segera mengikuti duduk di tikar pandan. Bayu yang sudah kelaparan, tanpa disuruh sudah mencomot sepotong ketela rebus. Mbah Hardjo segera mengeluarkan peralatan rokoknya dan segera melinting beberapa rokok.

Di sodorkannya sebatang rokok klobot pada Tirta, juga kepada Bayu dan Adnan.

Bayu saling pandang dengan Adnan, mereka ragu-ragu buat menyalakannya. Bayu kemudian memandang Tirta. Tirta tau akan keraguan dari Bayu dan Adnan.

Tirta mengangguk dan tersenyum kecil, kemudian berkata;

"Tidak apa- apa kok, rokok klobot ini higienis dan sehat, tidak ada micin nya seperti rokok rokok modern sekarang ini, lagian rokok ini adalah ritual wajib bagi setiap aggota padepokan ini!" terang Tirta.

1
Abady Ehm
bapaknya lagi umroh,..😷
eko sulistyo
cukup menarik alurnya apalagi di lengkapi dg gambar penunjang
eko sulistyo
keren nih,di lengkapi dg foto situasi kota semarang,sehingga pembaca semakin mendalam penghayatannya
Jamil
Luar biasa
Hentri Gunawan
harus ada kelanjutan y ni kurang menarik harus ada 4 istri
Mohd Zalami
Tirta kok kecil nyalinya yo..udah ada 4 calon yg bagus...kok cuma nikahnya 1 saja...ini namanya pendekar TB..takut bini...hehe
gempi
jangan
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Lina Lil hamidah
Kecewa
Lina Lil hamidah
Buruk
Capricorn 🦄
ok
Erni Sasa
duuh thor maaf nih maaf banget ya tolong dong di benerin lagi paragraf,y tanda kutip,y juga biar enak kita"yg baca🙏🙏
ceritanya mah bagus thor🥰
Muhammad Abdul Ruyani
tok tok tok
Dewi Nurlela
ah,,,,akhirnya Faiza jg yg terpilih.
Anonymous
ok
Agus Samadengan Iwan
Luar biasa
asep harja
cerita yg bagus thour...terimakasih sudah memghibur.....semoga athour tetap sehat selalu ..murah rejeki..dan semangat terus..🙏🙏❤️❤️👍👍👍👍👍🙏👍🙏🙏🙏👍👍👍👍👍👍👍❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Dewi Nurlela
Tirta koq ga mau jujur klu SDH bertunangan sama Faiza
Dewi Nurlela
benarkan yg aku bilang siwelang adalah Aryo seto
Dewi Nurlela
apakah siwelang Aryo seto
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!