NovelToon NovelToon
Ranjang Balas Dendam

Ranjang Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duniahiburan / Patahhati / Mafia / Balas Dendam
Popularitas:28M
Nilai: 4.9
Nama Author: To Raja

"Apa kau ingat? Saat SMA dan kuliah dulu, kau terus membuliku. Jadi sekarang, rasakan balas dendamku, wahai istriku!" Ucap Angkasa pada Leora.

'Angkasa, kau tidak tahu saja, kalau dendammu mengarah pada orang yang salah. Sayang sekali kau tidak akan percaya kalau aku menjelaskannya.' Gumam Leora memandangi Angkasa sambil menahan isakannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34. Gelang pasangan

"Selamat Nya!!!" Teriak Bibi Kira menyambut kepulangan Leora.

Mereka berdua langsung berpelukan dengan gembira "Terima kasih Bi." Ucap Leora.

"Aduh Nya, saya tuh udah tahu dari awal kalau Nyonya pasti akan mengalahkan semua orang di sana!

Tapi Nya, baru saja orang Tuan Angkasa datang ke rumah dan memberitahu Bibi kalau rumah yang digunakan sebagai alamat palsu Nyonya tiba-tiba didatangi oleh Non Liona.

Aduh Nya, saya jadi takut kalau sampai Non Liona tahu yang sebenarnya, bisa gagal semua rencana Nyonya." Ucap Bibi Kira.

Leora terkekeh "Tidak semudah itu Bibi, lihat saja sekarang, apapun yang dilakukan padaku tidak mampu membuatku jatuh sampai tidak bisa bangkit lagi.

Jadi Bibi tidak perlu khawatir sama orang yang sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk menghancurkan ku."

"Iya sih Nya, Saya percaya kebaikan akan selalu menang." Lagi kata Bibi Kira.

"Nah tuh Bibi tahu. Ya udah de Bi, saya ke atas dulu ya, mau mandi." Ucap Leora berjalan meninggalkan Bibi Kira.

"Jangan lupa turun makan malam!' lagi Teriak Bibi Kira saat Leora hendak menghilang dibalik dinding.

"Iya Bi!" Teriak Balik Leora sebelum memasuki lift.

Ketika Leora tiba di kamarnya, Leora langsung membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Hah, berapa hari lagi satu minggu itu?" Ucapnya sambil memandangi cincin berlian di jari manisnya.

"Mungkinkah 7 hari? 6 hari? Atau 5 hari? Hah,, menunggu adalah sesuatu yang paling menyebalkan." Katanya sambil menghela nafas.

Leora masih sibuk memandangi cincin berlian nya saat ponselnya tiba-tiba berdering.

"Siapa yang menelpon?" Ucapnya meraih ponsel itu dan melihat nama pemanggil adalah Leora palsu.

"Untuk apa dia menelpon?" Ucap Leora dengan kesal, tapi dia tetap menganggap telepon itu.

"Halo Adik? Ada apa?" Katanya dengan suara sedikit ketus.

"Ibu memanggil Kakak untuk datang ke rumah." Suara perempuan itu dari seberang telepon.

"Ahh, katakan pada ibu kalau aku akan datang minggu depan.

Suamiku sedang tidak ada di rumah, jadi aku harus menunggunya pulang dan pergi ke situ bersama." Lagi kata Leora.

"Tidak pulang? Kenapa? Apa karena dia ditahan oleh para rentenir sebab tidak sanggup lagi membayar utangnya, sementara istrinya malah pergi mengikuti audisi untuk menambah jumlah utang?" Tanya Liona.

"Haha,, astaga adik, Kenapa kamu jadi seperti ini?

Aku mendengar kamu seperti seorang penyiar yang sedang membeberkan skandal seorang artis.

Oh,, atau jangan-jangan Adik sudah berubah profesi lagi? Kali ini siapa lagi yang adik curi identitasnya?" Ucap Leora sedikit terkikik.

"Kakak?! Kalau kakak terus menyindirku, aku benar-benar akan membuat perhitungan dengan kakak!

Akan kupastikan perusahaan yang ditempati suami kakak meminjam uang akan menjebloskan Kakak dan suami Kakak ke dalam penjara!" Ucap Liona sebelum terdengar suara panggilan yang diputus.

"Haha,, lucu sekali dia." Tawa Leora melemparkan ponselnya sebelum turun dari tempat tidur dan memasuki kamar mandi.

Sementara di Rumah Besar Casiora, Liona baru saja menghancurkan semua alat make up nya sampai berserakan di lantai.

"Beraninya dia?! Dia pikir dia siapa? Pokoknya aku tidak akan membiarkan Kakak memasuki dunia hiburan.

Karir impian Kakak tidak akan pernah Kakak dapatkan meski dengan semua talenta yang Kakak miliki!" Ucap Liona sambil menggertakkan giginya.

Tok tok tok....

Tiba-tiba suara ketukan pintu membuat Liona menghela nafas beberapa kali sebelum berjalan ke arah pintu.

"Ibu," katanya keluar dari kamar.

"Bagaimana? Apa adikmu Jadi kemari?" Tanya Anasta.

"Tidak Bu, dia bilang dia akan menunggu suaminya baru datang kemari bersama-sama.

Tapi Bu, mengapa ibu ingin bertemu dengan Adik?" Tanya Liona penasaran.

"Kamu kan tahu, adikmu sekarang sudah kembali normal. Jadi ibu berencana menjadikannya model untuk salah satu brand milik teman ibu.

Ibu tahu, kalau kamu yang menjadi modelnya teman ibu tidak akan sanggup membayarnya.

Ibu ingin supaya adikmu juga mendapat kesempatan untuk mengembangkan dirinya, mungkin saja adikmu berpotensi menjadi model sepertimu.

Bagaimana menurutmu?" ucapan Anasta membuat Liona begitu terkejut hingga diam mematung di depan ibunya.

"Lho kenapa? Kok jadi bengong? Apa Ibu salah bicara?" Tanya Anasta.

"Ah, tidak Bu, aku hanya berpikir saja, apakah adik mau melakukannya? Sebab dari dulu kan, adik selalu tidak mau merepotkan dirinya untuk sebuah pekerjaan.

Ibu kan tahu, selama ini Dia selalu pergi bersama teman-temannya dan tidak pernah memikirkan masa depannya.

Aku takut apa yang Ibu harapkan padanya malah membuat Ibu jadi kecewa." Ucap Liona dengan wajah yang cemas.

"Benar juga kamu, tapi Ibu harus mencobanya.

Lagipula, saat ini kondisi keluarga Kakakmu sedang tidak baik, Ibu dengar Kakak iparmu sedang dicari-cari oleh rentenir.

Kalau kakakmu bisa bekerja 'kan kakakmu bisa membantu suaminya." Ucap Anasta.

"Ibu,, kalau ibu cuma mau membantu mereka soal kondisi ekonomi, mengapa tidak langsung memberi mereka uang saja.

Daripada nanti kakak malah mengamuk kalau ibu menyuruhnya untuk bekerja." Lagi kata Liona.

"Tidak bisa, kamu kan tahu setiap anak yang sudah menikah tidak boleh lagi meminta uang pada orang tuanya.

Kalau sampai ayahmu tahu ibu membantu mereka, ayahmu bisa marah." Ucap Anasta sambil menghela nafas.

"Iya juga sih Bu, bagaimana kalau aku saja yang memberinya uang secara diam-diam?" Usul Liona.

"Oh iya,, Kenapa Ibu sampai tidak kepikiran.

Kalau begitu, ibu akan memberikan uang untuk diberikan pada adikmu." Ucap Anasta sambil tersenyum hangat.

"Tidak perlu Bu, aku masih punya cukup tabungan untuk diberikan pada mereka." Ucap Liona tersenyum.

"Ya sudah, kalau begitu Ibu percayakan semuanya padamu. Sekarang, ayo kita makan malam." Lagi kata Anasta lalu mereka segera ke ruang makan.

'Hmm, enak saja Kakak mau diberikan uang. Meskipun semua uang yang kupunya adalah hasil kerja keras kakak, tapi aku tidak semurah hati itu untuk memberikannya pada Kakak.' gumam Liona dalam hati.

Begitu mereka tiba di ruang makan, terlihat Luna dan Bambang sudah duduk di meja makan.

"Ayo cepat, makanannya akan dingin." Ucap Bambang pada kedua perempuan itu lalu mereka berempat duduk bersama untuk makan malam.

Tapi baru saja Liona akan menaruh makan malamnya, tatapannya berhenti pada tangan Luna yang dililit oleh sebuah gelang yang dikenalinya sebagai brand terbaru untuk sepasang kekasih.

"Adik Luna, gelang adik sangat cantik. Aku dengar gelang itu dibuat sepasang, apa Adik sudah memiliki kekasih?" Tanya Liona sambil tersenyum pada Luna.

"Ohh, ini memang gelang berpasangan. Ayah yang memberikannya untukku, katanya ini sebagai hadiah atas 2 bulan ku tinggal di rumah ini.

Bukan begitu ayah?" Ucap Luna sambil tersenyum manis pada Bambang.

"Ya,, gelang itu berpasangan. Pasangan yang satunya adalah milik ayah." Jawab Bambang tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

"Ayah, gelang itu tidak diperuntukkan untuk ayah dan anak. Gelang itu diperuntukkan untuk sepasang kekasih yang memiliki hubungan, jadi seharusnya gelang itu diberikan pada Ibu bukannya pada Luna." Ucap Liona membuat suasana di meja makan itu langsung berubah menjadi dingin.

"Leora! Kita sedang makan malam bersama. Jangan memulai pertengkaran di depan makanan!" Ucap Bambang dengan kesal.

"Tapi bagaimana kalau orang-orang melihat kalian memakai gelang itu dan malah berpikir macam-macam?"

"Sudah Leora. Itu hanya gelang biasa, biarkan ayahmu dan adikmu memilikinya bersama.

Lagipula, kita semua juga sudah punya gelang keluarga, untuk apa meributkan satu gelang kecil itu?" Ucap Anasta membuat Liona terdiam sambil menggenggam erat sendok dan garpu nya.

'Luna,, lihat saja nanti, saat obat yang kupesan sudah datang kau akan merasakan bagaimana rasanya menjadi orang lumpuh seumur hidup!' gumam Liona dalam hati.

Interaksi Dengan Pembaca.

Nih udah 😁😁😁👍👍❤️❤️❤️🌻🌻🎊🎉

1
Trisna
hyper+hyper
keras berbagai macam gaya
Trisna
Kasihan mama mu Liora....
kau bahagia dengan angkasa bapak mu menghancurkan leluargamu
Trisna
penasaran gimana yah nanti ending keluarga Leora ini
bapaknya sendiri memasukkan baby sugar di dalam rumahnya.
dan saking pintarnya istrinya percaya aja kalau Luna jalang itu adalah anak angkat Bambang tua bangke.
kurasa hanya Leora yang waras
dan ibunya terlalu polos mau aja di begoin sama suaminya
Trisna
aku benci Liona dan gue lebih benci lagi ayahnya Si Bambang tua bangke itu
Firgi Septia
leora ini bodoh apa adeknya jahat sama dia belum bertobat dia tetap bantu
Trisna
Astaga Bambang juga pemain wanita.
bagaimana dengan istrinya
venny
🤍
Nitnot
Luar biasa
Anonymous
mulutnya kan gak lumpuh knapa gak bilang
" sarmila"
Luar biasa
" sarmila"
sain yg berbahagia
anggara yg mnderita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
" sarmila"
jrng koment.mungkin bisa d bilng ga juga
tpi kli like ttp ku tekan.
semngat n sukses selalu
krya2 nya bnr2 bagus.sampe berniat ttus baca tiap judul2 nya
linda defianti
Luar biasa
Murniyati
hhhhhh.... asisten kudu ngalahhh
Murniyati
kejang3 dahntu kel Radit hhhh
Murniyati
hhhhhhhh... sukurinn lhoo Radit bangkrut dahh
Murniyati
keren hiks hiks
Murniyati
ikutan marathon hati kiii
Murniyati
seruuuu
Murniyati
hhhhhh duo asisten koplakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!