Reno yang berniat meneruskan kuliah S2 di kota harus terpaksa menikahi anak saudara jauh dari ayahnya.
Reno terpaksa menikah karena wasiat ayahnya yang sudah meninggal.Rianti yang anak yatim piatu harus menuruti kemauan ibu Ningrum untuk menikahkannya dengan anaknya Reno.
Reno yang merasa tidak menginginkan pernikahan itu,selalu mengabaikan Rianti,dan tak pernah pulang ke rumahnya.
Ibu Ningrum yang mengetahui kelakuan anaknya sampai marah hingga membuat siasat agar Reno bisa tidur dengan Rianti.
Apakah yang di lakukan ibu Ningrum?
Bagaimana setelah Rianti mempunyai anak,apakah Reno berubah?
Yuk,kepoin ceritanya yah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummi asya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.Potret Keluarga Bahagia
Setelah selesai mandi,Rianti bingung harus melakukan apa.Dia hanya duduk di meja makan dan melihat mbok Surti sedang memasak nasi goreng udang kesukaan Rianti.
Dari arah kamar,Reno keluar dari kamarnya dan menghampiri Rianti yang sedang menatap mbok Surti memasak.Dia duduk di sebelah Rianti.
Rianti yang merasa ada orang di sebelahnya menengok ke arah Reno yang ikut duduk di sebelahnya.
Terdengar suara sayup-sayup tangisan anak kecil.Reno menoleh ke arah kamar mbok Surti.Dengan sigap dia berlari sebelum mbok Surti sadar jika Raka menangis.
Rianti hanya memandang tingkah Reno yang teburu-buru.
Lalu Reno keluar lagi sambil menggendong Raka dan duduk lagi di samping Rianti.Sambil menenangkan Raka yang menangis ingin di gendong oleh ibunya.
Rianti pun mengambil alih anaknya dari tangan Reno lalu menenangkannya.Tetapi anak laki-laki itu masih menangis.
"Dia lapar neng,pengen minum susu."ucap mbok Surti yang tahu Raka menngis.
Tanpa sadar Rianti membuka bajunya dan menempelkan put*ng ke arah mulut anaknya.Dengan cepat mulut bayi itu menyambarnya lalu menyedotnya dengan kencang.
Baik mbok Surti dan Reno hanya melongo dengan tingkah Rianti yang seolah tidak mengalami hilang ingatan.
Satu pemandangan yang jarang di lihat Reno,dia menatap Rianti dengan teduh dan dalam.Ada rasa bahagia di hati Reno melihat pemandangan itu.Terbersit di hatinya ingatan dulu dia dengan terpaksa meridupaksa Rianti malam itu karena hasrat yang harus di tuntaskan karena pengaruh obat perangsang yang di berikan ibunya.
"Den Reno,nyonya selalu menanyakan neng Rianti kapan pulang ke kampung.Katanya beliau sudah kangen dengan cucunya."ucap mbok Surti pelan membuyarkan lamunan Reno.
Dia tidak mau Rianti mendengarnya,karena saat ini belum tahu dia hilang ingatan.
"Iya mbok,nanti kami akan pulang kampung,tapi nanti kalau ingatan Rianti sudah pulih."ujar Reno.
Dia tidak mau ibunya tahu keadaan menantunya saat ini karena ulahnya.
"Ya sudah den,sarapan dulu.Mbok sudah siapin nasi goreng udang kesukaan den Reno dan neng Rianti."tanpa di sadari kesukaan mereka sama,nasi goreng udang.
Kemudian mereka sarapan bersama.Setelah memberi asi pada anaknya Rianti langsung sarapan.
Dia tidak sadar bahwa ingatannya kembali secara perlahan.Baik Reno maupun mbok Surti tidak mengetahuinya.
Namun hanya sebatas itu saja,memberi asi pada anaknya.
_
Reno sudah beraktifitas lagi ke toko,sedangkan perkuliahannya sudah memasuki tahap pembuatan tesis.Jadi dia banyak waktu senggang di rumah.Ketika pulang dari toko langsung pulang ke rumah.
Panji yang merasa penasaran dengan keadaan Rianti bertanya pada Reno.
"Istri lo gimana?"tanya Panji ketiaka mereka dalam ruangan.
"Sudah lebih baik,tapi dia masih belum mengingat semuanya."ucap Reno sambil memainkan laptopnya.
"Oh."hanya itu yang di katakan Panji.Reno menatap Panji aneh.
"Kenapa?kok tanggapannya cuma begitu?"tanya Reno heran.
"Ya ngga apa-apa.Syukur aja istri lo udah sehat."jawab Panji lagi.
Reno menghembuskan napasnya.Dia tahu Panji merasa iri dengan dirinya,yang tidak mendapatkan penolakan dari istrinya.
Satu deringan telepon Reno berbunyi.
"Halo?"
"...."
"Ada apa?"
"...."
"Harus ya saya yang urus?"
"...."
"Ya sudah,lusa saya pulang."
"...."
"Ya sudah,saya tutup."
Lalu Reno menutup sambungan teleponnya.Dia mendesah,pikirannya sedikit kacau.
"Ada apa?"tanya Panji yang penasaran dengan kegelisahan Reno.
"Gue harus pulang kampung.Di toserba ada masalah di sana.Harus gue yang ngurus sendiri."jawab Reno.
"Ya lo pulang aja,kenapa mesti khawatir?"
"Iya,tapi nanti di rumah gue tinggal lama.Karena gue juga belum tahu berapa lama di sana."
"Ya bawa aja pulang istri lo,sekalian siapa tahu ingatan dia kembali.Kata dokter juga kan harus membantu dia mengingat masa lalunya secara pelan-pelan.Bisa juga dari sana untuk memulihkan ingatannya."ucap Panji dengan bijak.
Reno mencerna ucapan Panji ada benarnya,namun dia takut jika Rianti sudah kembali ingatannya akan menolaknya.Belum lagi ibunya pasti akan syok jika tahu menantunya hilang ingatan.Dia belum siap untuk hal itu.
"Gue takut."kata Reno pelan.
"Apa yang lo takutin?"tanya Panji heran.
"Ibu gue belum tahu kalau Rianti hilang ingatan"jawab Reno sedih.
"Lambat laun ibu lo pasti tahu.Apa harus menunggu Rianti mengingat lagi baru bisa lo bawa pulang?"
"Gue pikir begitu."
"Sampai kapan?Lo sendiri ngga tahu dia akan mengingat kembalinya kapan."
"Iya,gue juga ngga tahu,gue bingung"
"Lo minta saran gue?"
"Saran lo sama aja ngejatuhin gue ke lumpur lapindo."
"Ck,gue mau ngebantu lo aja.Ya kalau ngga butuh juga ngga apa-apa."jawab Panji acuh.
Percuma juga ngasih saran,ngga bakalan di turutin.'gumam Panji.
"Thanks atas saran lo,gue akan pikirin saran lo."ucap Reno,Panji hanya nyengir saja.
_
Jam tujuh malam Reno baru sampai di rumahnya,dia membawa bungkusan nasi padang tiga bungkus.Sebelumnya dia menghuhungi mbok Surti untuk tidak memasak makan malam,karena dia ingin yang praktis.
Sesekali dia memberi buah tangan selepas pulang kerja.Ada rasa bangga ketika dia membeli makanan dari luar lalu di sambut oleh istrinya.
Namun itu semua hanya bayangan saja,saat ini hubungannya dengan Rianti masih kaku.Rianti yang pendiam semakin pendiam dengan hilangnya ingatannya.
Di ruang keluarga Rianti sedang bermain dengan anaknya,sedangkan mbok Surti sedang fokus dengan nonton sinetron.Hanya dengan anaknya Rianti sudah bisa akrab dan menerima kembali.
"Pappaap.."suara Raka ketika melihat Reno berdiri di belakang Rianti.
Dengan senyum mengembang,Reno berjongkok dan mengambil Raka yang sedang belajar duduk.
Dan seperti biasa,Rianti hanya diam.Dia beringsut minggir untuk memberi ruang untuk Reno duduk.Reno menoleh ke arah Rianti dan tersenyum.Ingin rasanya dia mengecup kening Rianti.
Entah mengapa di pikirannya sekarang ini memikirkan kehidupan keluarga yang bahagia dengan rutinitas umumnya keluarga.
Seperti pergi bekerja di antar istrinya sampai depan,memeluk dan mencium kening sebelum berangkat.Atau pulang kerja di sambut dengan wajah senyum dari istri dan anaknya.
Hal seperti itu dia pikirkan semenjak dia menemani Rianti di rumah sakit.Ada sebersit keinginan untuk punya keluarga yang harmonis.
Dan entah itu kapan terjadi.Hanya dia yang bisa memulainya seharusnya,bukan menunggu Rianti kembali mengingat semuanya.
"Aduh anak ayah belum tidur ya.Nungguin ayah pulang hah."ucap sambil mencium pipi gembul Raka.
Anak kecil itu hanya tertawa geli dengan ciuman yang semakin gemas.
Rianti yang melihat itu jadi ingat sesuatu,tapi entah apa.Dia pandangi Reno dengan lekat,semakin di pandang Rianti semakin memicingkan matanya dan tiba-tiba kepalanya terasa pusing.Dia pegang kepalanya dan meringis.
Reno dan mbok Surti yang melihatnya bingung.Mbok Surti memegang pundak Rianti.
"Neng Rianti,pelan-pelan.Jangan memaksakan,nanti sakit kepalanya."ucap mbok Surti.Dia tahu harus bagaimana menghadapi orang yang kehilangan ingatan.Karena dulu sebelum bekerja di rumah ibunya Reno,mbok Surti bekerja pada orang yang hilang ingatan juga.Serta harus mengurusnya sampai dia bisa mengingat kembali.
Makanya mbok Surti tidak pernah memaksa dan terus memberi semangat Rianti agar selalu ceria dan gembira.
"Sakit kepalaku mbok."ucap Rianti yang masih memegangi kepalanya sambil menunduk.
Reno yang melihat itu menjadi panik,dia khawatir akan keadaan Rianti.
"Kamu ngga apa-apa?Apa ada yang di rasa?"tanya Reno khawatir.
"Neng Rianti ngga apa-apa den.Mungkin dia sedang mengingat sesuatu."kata mbok Surti setenang mungkin.
"Jangan di paksakan,biar berjalan apa adanya."ucap Reno sambil memegang pundak Rianti.
Tiba-tiba ada rasa takut di hati Rianti ketika tangan Reno memegang pundaknya.Dia beringsut menghindarkan pundaknya dari tangan Reno lalu menatap Reno dingin.
Reno yang melihat sikap Rianti yang berubah menjadi kaget.Apakah Rianti mengingat dirinya yang dulu?Dan tiba-tiba saja hati Reno sedih,pilu dengan sikap Rianti barusan.
"Neng,jangan di paksakan yah,pelan-pelan.Den Reno sekarang lebih sayang sama neng Rianti,neng Rianti tenang aja."ucap mbok Surti menenangkan Rianti.
Dia tidak mau perubahan Rianti membuat Reno jadi sedih.Walaupun sebelumnya mbok Surti tidak tahu apa yang di perbuat Reno pada Rianti selama di sini.
"Ngga apa-apa mbok,mungkin itu perkembangan bagus buat ingatannya.Saya juga maklum jika Rianti masih belum menerima sepenuhnya dengan saya.Setidaknya dia ada kemajuan."kata Reno.
"Oya den,katanya tadi membeli makanan buat makan malam."kata mbok Surti mengalihkan pembicaraan.
"Iya nih,saya bawa nasi padang tiga bungkus."kata Reno sambil menyerahkan bungkusan itu pada mbok Surti.Dan mbok Surti mengambil tiga piring tiga sendok.
Lalu Reno membawa Raka untuk masuk ke kamarnya.Dia ingin bermain dengan anaknya sepuasnya sebelum bayi laki-laki itu tidur.
_
_
_
*****(@@***@@)*****
_
_
Selamat Idul Kurban,semoga amal ibadah di terima oleh Allah swt.
Mohon Maaf Lahir Batin...🙏🙏🙏🙏🙏