Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Brian berkata dengan percaya diri, "Selama masih bernapas, aku bisa menyembuhkannva."

Sherlene berkata, "Aku harap kamu bisa menyembuhkan rekan rekanku ini. Ini benar benar tidak mudah bagi semua orang, mereka mempertaruhkan nyawa setiap hari, tanggung jawab mereka di keluarga sangat besar, kalau benar benar terjadi sesuatu, konsekuensinya tak terbayangkan."

Segera, mobil sport Sherlene melaju ke Rumah Sakit TCM di Kota Jasin.

Brian bertanya, "Oh? Semua rekanmu dirawat di Rumah Sakit TCM?" Tidak mengherankan jika dia bertanya, sekarang pengobatan Tiongkok sedang menurun, orang yang percaya dengan pengobatan Tiongkok tidak banyak, terutama jenis penyakit mendadak seperti ini, umumnya tidak akan ada orang yang memilih pengobatan Tiongkok.

Sherlene berkata, "Kami juga tidak berdaya, kemarin saat rekan kami sakit, mereka dikirim ke Rumah Sakit TCM Jasin. Sayangnya, semua pemeriksaan telah dilakukan, tapi tidak ada masalah yang ditemukan."

"Lalu, kapten mengirim mereka ke Rumah Sakit TCM Jasin, berharap pengobatan Tiongkok bisa menyembuhkan mereka."

Sekarang, di semua tempat penuh dengan mobil, dia melirik di sekeliling dan tidak menemukan tempat parkir yang kosong, lalu dia langsung mengendarai mobil ke depan rumah sakit dan berkata kepada Brian, "Ini keadaan darurat, kamu harus memeriksa rekanku terlebih dahulu, aku akan pergi mencari tempat parkir."

Brian mengangguk, membuka pintu dan keluar dari mobil.

Begitu dia memasuki pintu, dia langsung bertemu dua orang, kedua orang itu adalah Wendy dan Lancy. Adegan ini membuatnya tertegun. Kemarin, Celine membeberkan tas LV palsu dan gelang granit di depannya secara langsung. Jika dipikir secara logika, mereka harusnya berpisah. Bagaimana mereka bisa bersatu lagi?

Sementara itu, kedua orang itu juga melihatnya. Ternyata Wendy sangat membenci Brian setelah memberikan kompensasi sebesar empat miliar, Wendy selalu merasa bahwa dirinya bisa membalas dendam ketika bersama dengan Lancy.

Sehingga dia mencari Lancy lagi, lalu berjanji untuk membantunya menjadi dokter magang di Rumah Sakit TCM Jasin melalui koneksi. Setelah lulus dia bisa langsung bekerja di sini.

Meskipun Lancy sangat marah sebelumnya, kondisi keluarganya biasa saja dan tidak memiliki koneksi apa apa.

Saat ini, sulit bagi mahasiswa untuk bekerja, apalagi Rumah Sakit TCM Jasin adalah rumah sakit besar. Setelah memikirkan keuntungan, Lancy akhirnya menerimanya dan kedua orang itu rujuk kembali.

Wendy melihat sekeliling dan tidak melihat bayangan Sherlene.

"Hei bocah, apa yang kamu lakukan di sini?"

Brian berkata, "Rumah sakit ini bukan punya keluargamu, apakah aku harus melapor kepadamu kalau aku datang ke sini?"

Lancy berteriak, "Kamu memang benar, paman Pak Wendy adalah Kepala Dokter di sini. Rumah sakit ini bisa dibilang milik keluarganya."

Brian tersenyum dingin dan berkata, "Apa yang kamu lakukan di sini? Apakah kamu sudah terkena racun setelah memakai gelang palsu itu? Sehingga kamu ingin mencari pamannya untuk minta diperiksa?"

"Kamu ..." Lancy sangat marah sampai wajahnya memerah, kemudian dia berteriak, "Brian, kamu hanya mempunyai sebuah restoran, apa hebatnya itu? Ketika kamu berada di rumah sakit ini, kamu bukanlah siapa siapa.

Sejujurnya, aku datang ke sini untuk mengikuti wawancara dokter magang hari ini. Pak Wendy sudah menghubungi orang dalam untukku. Hari ini, aku hanya melakukan formalitas saja, aku bisa langsung bekerja di sini setelah lulus nanti.

Sebaliknya, kamu sebagai seorang mahasiswa kedokteran bahkan tidak menemukan tempat magang, aku benar benar sangat malu kalau menjadi kamu."

"Kamu tidak perlu malu, tidak ada hubungan apa pun di antara kita."

Brian sedang terburu-buru untuk memeriksa pasien di atas. Setelah selesai bicara, dia langsung naik ke atas. Melihat punggung Brian, Lancy menghentakkan kakinya lalu berkata dengan marah, "Apa hebatnya dia, sehebat hebatnya dia, dia masih dicampakkan aku."

"Lupakan saja, jangan marah lagi." Kemudian Wendy berkata, "Aku harap dia bukan datang untuk wawancara dokter magang hari ini, kalau tidak, aku harus menyuruh pamanku untuk memberinya pelajaran."

Lancy berkata, "Benar, kalau dia juga datang untuk mengikuti tes, dia tidak boleh dibiarkan lulus." Di unit perawatan khusus di lantai atas, Kapten Tim Kriminal Roshi Hirawan, Kepala Rumah Sakit TCM Vero Widodo dan Kepala Dokter Wilson, berkumpul di depan ranjang dan berkonsentrasi pada seorang lelaki tua yang memberikan perawatan medis kepada polisi yang terbaring di ranjang itu.

Lelaki tua itu adalah Xandro, orang yang memiliki peran penting di Klinik Beika. Setelah mendiagnosis ketiga orang itu, ekspresinya terlihat sangat berat.

Dia bertanya, "Bagaimana hasil diagnosis pengobatan Barat?""

Dokter Wilson yang merawat bergegas maju dan menjawab, "Hasil diagnosis pengobatan Barat adalah normal, suhu tubuhnya sangat rendah, tapi tidak dapat menemukan alasannya."

Roshi dengan cemas bertanya, "Pax Xandro, bagaimana dengan teman temanku? Terkena penyakit apa mereka?"

Xandro berkata, "Denyut nadi dari ketiga orang itu persis sama, energi positif dan energi negatif mereka tidak seimbang, sangat kacau. Kalau aku tidak salah menebak, mereka pasti sudah diganggu oleh makhluk halus."

"Apa? Makhluk halus? Bagaimana mungkin?"

Roshi tiba tiba membelalakkan matanya. Sebagai seorang polisi, ada beberapa hal yang tidak dia percayai.

Xandro berkata, "Makhluk halus yang aku bicarakan adalah aura jahat. Ini adalah gejala energi negative memasuki tubuh."

"Oh!" Roshi bertanya, "Pak Xandro, kamu bisa menyembuhkanya"

Xandro menghela napas, kemudian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ini agak sedikit malu kalau dibicarakan. Awalnya, pengobatan Tiongkok kuno adalah menekankan kombinasi dari ilmu pengobatan, seni bela diri dan ilmu gaib.

Namun, sangat disayangkan bahwa seni bela diri dan ilmu gaib pada dasarnya telah hilang dalam pengobatan Tiongkok, keterampilan medis yang tersisa juga telah hilang lebih dari setengahnya. Aku benar benar tidak berdaya terhadap jenis penyakit ini."

Roshi bergegas berkata, "Pak Xandro, kamu adalah orang terkemuka di dunia pengobatan Tiongkok, coba bantu pikirkan solusinya."

Vero ikut berkata, "Benar, Pak Xandro. Kondisi orang orang ini sangat tidak stabil, bahkan kalau kita memindahkan mereka ke ibu kota, tidak ada yang berani menjamin tidak akan terjadi sesuatu dalam perjalanan."

Rumah sakit mereka tidak bisa berbuat apa apa terhadap penyakit ketiga orang di depannya ini, sehingga mereka mengundang Xandro untuk datang. Kalau Xandro juga tidak bisa menyembuhkan mereka, maka masalah ini akan merepotkan.

Xandro mengelus janggutnya dan berkata, "Solusi sebenarnya masih ada, kalau ingin menyembuhkan orang orang ini, sepertinya hanya bisa meminta kakak seperguruanku untuk turun tangan."

Roshi berkata dengan penuh harapan, "Pak Xandro, bisakah kakak seperguruanmu menyembuhkan penyakit jenis ini?"

Xandro berkata dengan kagum, "Tentu saja bisa, kakak seperguruanku adalah pewaris sejati dari Akademi Pengobatan Kuno, keterampilan medisnya sangat luar biasa, tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkannya di dunia ini."

Wilson bertanya dengan ragu, "Pak Xandro, sinse yang mana kakak seperguruan Anda? Aku belum pernah mendengar kalau Anda meniliki kakak seperguruan."

Xandro berkata dengan bangga, "Kakak seperguruanku tidak mementingkan ketenaran dan keuntungan, wajar saja kalian tidak pernah mendengar namanya."

Roshi berkata dengan penuh semangat, "Pak Xandro, sekarang kondisi darurat, kamu harus segera memintanya untuk datang."

"Jangan khawatir, aku akan langsung meneleponnya."

Xandro mengeluarkan ponsel dan menekan serangkaian nomor untuk melakukan panggilan telepon.

Pada saat ini, nada dering merdu terdengar di pintu, segera setelah pintu terbuka, Brian masuk dari luar.

Teleponnya berdering ketika dia datang ke pintu. Ketilka melihat telepon, dia lupa mengetuk pintu dan langsung berjalan ke bangsal.

Wilson sedang menunggu Xandro untuk mencari kakak seperguruannya dengan penuh harapan. Ketika melihat seorang pemuda tiba tiba masuk, dia berkata dengan tidak puas, "Apa yang kamu lakukan? Ini adalah unit perawatan khusus, apa kamu boleh masuk ke sini?"

Ketika Brian melihat Xandro di ruangan ini, dia langsung menutup telepon dan berkata, "Aku datang untuk memeriksa pasien."

Wilson berkata, "Kamu benar benar lucu, di sini adalah Rumah Sakit TCM, sejak kapan seorang pemuda sepertimu memiliki kesempatan untuk mengobati pasien?"

Ketika Xandro melihat Brian, dia tampak bahagia lalu berteriak, "Sembarangan, tutup mulutmu!"

"Kamu dengar? Pak Xandro bahkan bilang kamu berisik, cepat keluar dari sini ..."

Ketika Wilson baru berkata, dia mendengar Xandro berkata dengan marah, "Orang yang alku maksud itu kamu, ini adalah kakak seperguruanku!"