NovelToon NovelToon
Istri Kecil Om Pedofil

Istri Kecil Om Pedofil

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Perjodohan
Popularitas:394.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eyha

~Sequel POROS JODOH~




"Moony, menikahlah denganku!"

"Tidak!!!"

Hah! Mimpi yang sama! Aku tidak akan membiarkan mimpi itu menjadi nyata!

Namaku Dania Riady. Seumur hidupku, tak pernah terbersit sedikitpun dalam benakku akan hidup seorang diri di negara asing tanpa kedua kakakku.

Dan parahnya, semua ini terjadi karena Om Pedofil itu!

Pria tua yang bahkan usianya hampir sama dengan ibu kandungku, dan dia bermimpi untuk menikahiku?

Aku harap Om Pedofil segera bangun dari mimpinya karena setelah aku kembali, aku hanya akan menikahi pria yang aku cintai. Bukan dirinya!!!

Akankah aku berakhir dengan om pedofil atau akankah ada yang datang menyelamatkan hidupku???

Dan inilah kisah manisku yang tidak semudah menghabiskan gula-gula kapas ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eyha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPERCAYAAN

'Suara itu ... Apakah ???'

Potongan lagu yang di lantunkan Nino, ternyata mampu menarik kembali ingatan Dania pada masa terberat dalam hidupnya.

Beberapa tahun yang lalu ...

Air mata yang terus mengalir hingga membasahi pipi Dania, ternyata tak mampu menghapus kesedihan di hati gadis belia itu.

Hari-hari yang ia lewati di asrama semakin membuatnya merasa sedih dan merindukan keluarganya. Terlebih, tahun ini sudah di pastikan jika ia akan melewati ulang tahunnya tanpa kehadiran kedua kakaknya.

Dania menghapus air matanya dan menatap nanar daun-daun kering yang beterbangan di hadapannya. "Andai aku bisa terbang seperti kalian, ingin sekali aku pergi ke tempat dimana angin menemukan bahagia."

Satu daun kering tiba-tiba jatuh di atas pangkuan Dania. Ia pun mengambil daun itu dan tersenyum getir.

"Apa kau mau membantuku?" bisik Dania seraya menatap daun di tangannya. "Kalau begitu, cari dan kirimkan seseorang yang akan selalu hadir di setiap hari ulang tahunku selama aku menjalani pengasingan ini!" harapnya.

Dania meletakkan daun tersebut di atas kedua telapak tangannya dan meniup daun itu hingga terbang mengikuti arah angin.

***

Malam hari di asrama, Dania tidak bisa tidur karena jauh di dalam lubuk hatinya ia berharap akan ada seseorang yang datang dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

Dania menatap jendela kamarnya yang mengarah ke taman. Ia melihat bintang bersinar terang mengelilingi bulan yang tak kalah indahnya.

Senyuman mengembang di wajah oriental Dania. "Happy -"

Happy birthday to you ...

Happy birthday to you ...

Happy birthday ... Happy birthday ...

Happy birthday, Dania ...

Dania memicingkan matanya ketika menangkap sosok yang tengah menatap ke arah jendela kamarnya. Sayangnya, Dania tak dapat melihat wajah itu dengan jelas akibat minimnya cahaya. Terlebih sosok itu mengenakan topi yang menghalangi wajahnya.

Sejak malam itu, sosok yang tak di kenal tersebut selalu datang setiap malam di hari ulang tahun Dania dan menyanyikan lagu yang sama.

Meskipun Dania belum pernah melihat wajah sosok tersebut, tapi telinga Dania sudah terbiasa mendengar suara itu dan ia pasti akan langsung mengenalinya.

Flashback off ...

"Dania! Sayang?"

Deta mengibaskan tangannya di depan wajah Dania yang tengah hanyut dalam lamunan.

Dania mengerjap. "Iya, Kak?"

"Kau ini kenapa? Apa ada masalah?" tanya Deta, kemudian menyerahkan secangkir teh pada Dania.

Pandangan Dania menyapu ruangan yang nampak lengang. "Dimana semua orang?"

"Di taman belakang, Sayang," jawab Deta seraya menunjuk ke arah belakang rumahnya.

"Kak?" Dania tampak ragu untuk mengatakan sesuatu.

Deta meletakkan cangkirnya dan menatap Dania dengan senyuman hangat di wajahnya. "Iya, Sayang, katakanlah!"

"Bagaimana om pedofil ... Ah, maksudku om Nino. Suaranya bisa seindah itu?" tanya Dania ragu.

Tatapan tajam Deta tertuju pada Dania yang terlihat mulai salah tingkah. "Om Nino? Kenapa panggilanmu masih seperti itu?"

"Ehmm ... Itu- Itu karena ...," Dania kehabisan akal jika berhadapan dengan kakak perempuannya ini.

"Karena kau belum bisa menerima kak Nino sebagai suamimu?" sergah Deta, memaksa Dania menaikkan pandangannya.

"Bukan seperti itu, Kak! Dania hanya tidak tahu harus memanggilnya dengan sebutan apa." Dania memejamkan matanya karena takut Deta akan mengetahui kebohongannya.

Deta tersenyum dan meraih tangan Dania. "Tanya saja pada kak Nino! Dia ingin kau memanggilnya dengan sebutan apa."

Mulut Dania menganga mendengar usulan kakaknya itu, lalu ia menggelengkan kepalanya dengan ragu-ragu.

"Kenapa?" tanya Deta, setengah menggoda Dania yang wajahnya mulai memerah.

"Dania malu, Kak! Nanti dia akan besar kepala dan berpikir Dania akan menuruti semua perintahnya." Dania mengerucutkan bibirnya karena kesal.

Deta terkekeh mendengar alasan Dania. "Tidak ada perintah dalam cinta, Sayang. Kak Nino mencintaimu dan seluruh dunia tahu itu. Bagaimana mungkin dia membiarkanmu berada dalam tekanan karena perintahnya?"

"Kakak tidak tahu saja!" gerutu Dania.

Walaupun suara Dania sangat pelan, tapi Deta masih bisa mendengarnya dengan jelas sehingga ia pun tersenyum dan mulai memahami cara berpikir Dania.

"Adikku Sayang, kau tahu? Kak Nino sangat suka bernyanyi dan menjadi penyanyi terkenal adalah mimpinya. Semua orang suka mendengarkan suaranya yang indah. Kakak rasa kau juga menyukai suara kak Nino!" Deta tersenyum ketika tatapannya bertemu dengan manik mata Dania yang membesar. "Tapi, Sayang, kak Nino berani melepaskan semua itu hanya untuk dirimu."

Dania mengernyit. "Aku?"

Deta mengangguk pasti.

"Kenapa aku yang jadi alasannya?" tanya Dania bingung.

Kali ini hanya bahu Deta yang terangkat yang menjadi jawaban atas pertanyaan Dania.

***

Malam harinya, seluruh keluarga Sanjaya berkumpul untuk makan malam bersama setelah merayakan pesta ulang tahun Tary Sanjaya.

Semua orang larut dalam kegembiraan dan berebut untuk bicara, tapi tidak dengan Dania. Ia hanya mengacak-acak makanan yang ada di hadapannya.

"Kau sakit?" bisik Nino, yang duduk tepat di sebelah Dania.

Dania menoleh sesaat dan menggelengkan kepalanya.

"Atau kau mengantuk?" tanya Nino lagi.

Dania kembali menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu, kau ingin aku menciummu?" tanya Nino menggoda.

Dania berdecak dan meletakkan sendoknya dengan kasar. "Diamlah!"

Tiba-tiba suasana menjadi sunyi dan semua mata menatap Dania yang terlihat marah.

"Ada apa, Sayang?" tanya Deta cemas.

Menyadari sikapnya yang salah, Dania pun kembali mengambil sendoknya dan memasukkan makanan ke dalam mulutnya. "Tidak ada apa-apa, Kak."

Deta menghembuskan nafasnya kasar, tapi tak mengatakan apapun ketika tanpa sengaja ia melihat wajah Nino yang kecewa.

Tak tahan dengan keadaan yang sunyi, Ricky akhirnya berdeham untuk menarik perhatian semua orang.

"Mas ...," Deta memberi tanda pada Ricky dengan menunjuk ke arah Nino melalui sudut matanya.

Ricky mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum seraya menepuk-nepuk punggung tangan Deta.

"Tuan putri?" panggil Ricky, pada Dania yang masih bungkam.

Dania menoleh ke arah Ricky. "Iya, Pangeran?"

"Bisakah kita bicara setelah makan malam?" tanya Ricky hati-hati.

"Tentu!"

***

Ruang kerja Ricky Sanjaya memang tak sebesar ruangan presdir yang ada di Sanjaya Corporation. Namun, ruangan ini cukup nyaman dan aman untuk menyimpan beberapa rahasia. Baik itu rahasia perusahaan ataupun rahasia keluarga besar Sanjaya.

"Duduklah!" pinta Ricky pada Dania seraya menunjuk sofa yang ada di seberang meja kerjanya.

Dania mengikuti perintah Ricky tanpa bertanya.

"Bagaimana kabarmu, Tuan Putri?" tanya Ricky.

"Baik!" jawab Dania singkat.

"Kau bahagia hidup bersama Nino?" tanya Ricky lagi.

"Entahlah!" jawab Dania, masih enggan mengurai jawabannya.

Ricky menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Pangeran, apa kau bahagia menikahi kakak?" Dania balik bertanya.

"Apa yang kau tanyakan, Tuan putri? Tentu saja aku bahagia. Kau sendiri tahu bagaimana perjuanganku merebut kembali cinta kakakmu itu." Ricky tersenyum penuh arti.

"Bukan cinta yang kau coba rebut kembali saat itu," ucap Dania datar.

"Maksudmu?" tanya Ricky, ragu dengan pemahaman dirinya.

Dania menatap ke arah tirai besar yang menutupi jendela. "Kau kehilangan kepercayaan kakakku dulu. Itu sebabnya kau mencoba merebut kembali kepercayaannya, bukan cintanya. Karena kau tahu pasti bahwa cinta kakak tidak pernah berubah dan akan selalu untukmu."

"Kau benar!" sahut Ricky cepat.

"Itu juga yang sedang terjadi padaku." Dania menatap lekat wajah Ricky yang selama ini selalu menjadi pahlawan dalam hidupnya. "Aku sedang berusaha untuk percaya bahwa dia mencintaiku dengan tulus. Aku berusaha meyakinkan diriku jika dialah takdirku. Dan aku berusaha menerima semua kebohongan yang telah dia lakukan padaku. Sebelum aku benar-benar membuka hatiku untuknya, karena aku pernah menyaksikan sendiri bagaimana dua hati saling menyakiti ketika rasa percaya itu telah pergi." jelasnya.

Ricky menghela nafasnya yang tertahan sejak tadi karena melihat ekspresi di wajah Dania. "Aku tidak berpikir sejauh itu, Tuan Putri, tapi jika itu masalahnya mungkin aku bisa membantumu."

"Tidak perlu, Pangeran." Dania langsung menolak tawaran Ricky.

Sebenarnya, banyak yang ingin Dania tanyakan pada Ricky tentang sosok Nino. Namun, masih ada banyak keraguan di hatinya yang menahan Dania untuk mengenal sosok Nino lebih dekat.

"Baiklah! Kalau begitu, sebaiknya kau bicara dari hati ke hati dengan suamimu yang konyol itu." Ricky melihat ke arah pintu yang sedikit terbuka. "Aku rasa telinganya mulai sebesar telinga gajah karena terlalu banyak menguping."

Dania mengikuti arah pandangan Ricky dan terkejut ketika melihat tubuh kekar Nino yang berada di balik pintu.

"Kau begitu curiga padaku hingga menguping pembicaraan kami?" sindir Ricky seraya menghampiri Nino.

Nino berdecak kesal. "Aku hanya menjaga istriku."

Tawa Ricky menyembur mendengar jawaban Nino. "Katakan saja jika kau cemburu padaku!"

"Apakah salah jika aku cemburu melihat istriku mengungkapkan keluh kesahnya pada pria lain, sementara aku disini dan selalu ada untuknya ...."

Hallo semuanya🤗

Jangan lupa di tap jempolnya 👍 dan tinggalkan jejak 👣👣 kalian di kolom komentar 👇sertakan votenya juga 'ya 👈sebagai mood booster untuk author amburadul kesayangan kalian ini 😘

I ❤ U readers kesayangan kuhh

1
Aurora
strategi Nino sangat bagus
martina melati
hahaha
Salsaini Aini
Luar biasa
Juna Dong
luar biasa
Rafa Eljuliansyah
yeeee unboxing
WaDoow
wah Nino tu
WaDoow
akhirnya wkwkw
Ruk Mini
tq karya t Thorr sgt menghibur ..d tgg karya yg lain y
Eyha: terima kasih kakak 😍
total 1 replies
Ani Yuningsih
gak jelas banget si dania
Ani Yuningsih
pergilh Nino yg jauh
Ani Yuningsih
muter" teruusss, gaje
Ani Yuningsih
aku sebel banget ya sm Dania
Jeiny Lahe
malam pertama nggak asik thor.....🤭🤭🤭
Jeiny Lahe
thor tolong di perjelas ceritanya......
kalonggak salah dania mau menanyakan sesuatu kepda tuan rumahnya di kediaman sanjaya....
tapi kok ngk.....
🙏🙏🙏 maaf thor makin kesini ceritanya kayaknya aku ngk ngerti......
dan sepertinya ricky, deta, dito sama nino menyembunyikan sesuatu... mau disampaikan tapi ngk kelar2....maaf yah klo aku sedikit bingung....🙉🙉🙉
Jeiny Lahe
kayaknya kamu nyadar deh dania.....
Jeiny Lahe
bodohnya dania ngk tahu apa yg dia mau.... nino beneran cinta mati sama dia, danianya hanya fokus ama kebenciannya.... apa author membuat dania nggak peka yah.....?😁😁😁😁
Jeiny Lahe
aduh thor kapan luluhnya hati moony....
hampir bosan aku....
Jeiny Lahe
tunggu thor...aku mau membayangkan dulu🤣🤣🤣🤣
Eyha: gimana? udah kebayang belum kak 😂
total 1 replies
Jeiny Lahe
janganlah pak toto.... nanti kamu nggak dapat gaji sama sekali...atau nyawamu melayang🤣🤣🤣🤣
Jeiny Lahe
dania.....😁😁😁 memang itu yg akan terjadi🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!