Sequel Cerita Cinta Dalam Perjodohan ( Cristian - Biyanka)
Bagaimana jika kisah cinta dua insan yang terpisah lama karena sebuah kecelakaan dan kini mereka kembali bertemu dengan ketidaksengajaan..
Fillio Wiharto kembali di pertemukan dengan cinta sejatinya namun bukan rasa bahagia tetapi kenyataan pahit yang harus dia rasakan setelah tau ternyata wanitanya mengalami hilang ingatan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Hadiah
Sasya baru sadar jika ponselnya tidak ada, dia pun terus mencarinya..
Lio terus menatapnya bingung, dia pun berjalan menghampirinya..
" Sayang,, kamu lagi cari apa sih "
Sasya membalikan tubuhnya dan menatap Lio..
" Dimana ponsel aku ya, dari semalam aku cari gak ketemu apa kamu melihatnya "
" Ponsel,, "
" Heem,, aku sudah mencarinya tapi masih saja belum ketemu "
Lio pun baru mengingatnya dan pasti ponsel Sasya terjatuh saat kejadian di pesta itu..
" Jangan jangan jatuh saat di pesta Melinda kemarin "
" Astag,, Ya kamu benar terus gimana dong "
Lio tersenyum,,
" Nanti kita beli yang baru Oke "
" Bukan seperti itu, di sana banyak nomor nomor dan aku sama sekali tidak menghafalnya"
" Oya, apa kamu sudah tau siapa yang memberi obat di minuman aku "
Lio mengangguk,,
" Ya, dia Melinda "
" Melinda,, maksud kamu perempuan yang kemarin siang ke kantor "
" Kamu benar, Aku minta sama kamu jangan pernah percaya dengan semua yang dia katakan "
" Memangnya kenapa "
" Percaya sama aku ya, " Ucap Lio dan Sasya mengangguk.
**********
Pagi ini,,
Sasya sudah kembali bersiap dia sudah akan kembali bekerja,,
" Mending pulang kerja gue beli ponsel deh, pasti Bunda terus menelpon "
Ting,, tong,,
Sasya langsung menyambar tas nya dan berjalan membuka pintu, di lihatnya Lio yang sudah menjemput nya..
" Pagi Sayang " Sapa nya dengan senyuman manis di wajahnya
" Pagi "
" Ini buat kamu "
" Apa ini "
" Buka saja "
Sasya membukanya dan terlihat sebuah ponsel keluaran terbaru,,
" Ini "
" Semua data kamu sudah kembali di ponsel itu, dan kamu bisa kembali menghubungi Bunda Hana "
Sasya tersenyum dan langsung memeluk nya,,
" Terima kasih, kamu benar benar selalu membuat aku bahagia "
" Sudah semestinya Sayang,, "
" Tapi ini ponsel keluaran terbaru dan pasti harganya sangat mahal "
" Tidak juga,, Apa pun bakal aku lakuin buat kamu"
Sasya tersenyum,,
" Kita berangkat sekarang "
" Yuk "
Sasya langsung memeluk lengan Lio dan berjalan menuju lift namun tiba tiba kepalanya terasa sangat sakit dan pandangannya kabur,,
" Uh,, " Rintihnya memegang kepala
" Sayang,, kamu kenapa"
Sasya menatap Lio dan terlintas bayangan namun sama sekali tidak jelas,,
" Aaw sakit " Rintihnya semakin kesakitan membuat Lio sangat cemas
Lio langsung menangkap Sasya yang jatuh pingsan,,
" Sayang,, " Ucapan langsung menggendong tubuh Sasya masuk ke dalam Lift
Wajah Lio terlihat sangat cemas, dia terus menatap wajah pucat Sasya yang berada dalam gendongannya hingga pintu Lift terbuka dan Lio segera menuju mobilnya.
-
Kini mereka sudah berada di Rumah Sakit, Lio menunggu Sasya yang masih di periksa Dokter dia sangat cemas dengan keadaan Sasya bahkan kali ini Sasya terlihat sangat kesakitan dengan kepalanya..
" Dokter bagaimana keadaanya " Ucap Lio saat dokter keluar
" Nona Sasya hanya mengingat sedikit memori di masa lalu, namun karena kondisi tubuhnya yang tidak kuat maka Nona Sasya jatuh pingsan, tapi Jangan memaksanya untuk mengingat semuanya harus bertahap "
" Apa saya bisa menemuinya "
" Silahkan "
Lio langsung menerobos masuk dan menatap wanitanya yang berbaring dengan selang infus di tangannya.
Lio menggenggam tangannya dan mengecup nya,, hatinya perih melihat wanitanya yang terbaring seperti ini rasanya jika bisa di tukar dia akan bersedia menggantikannya.
Sasya mengerjabkan matanya dan samar samar melihat Lio yang menemaninya,,
" Filo,, aku dimana " Ucapnya lemah
" Sayang,, Kamu di Rumah Sakit kamu pingsan tadi "
Sasya terdiam, dia masih mengingat sebuah bayangan namun itu sangat tidak jelas,,
" Aw,, rintihnya kembali kesakitan dengan kepalanya "
" Astaga, aku panggil Dokter "
" Bayangan itu,, " Ucapnya
" Sayang Please jangan memaksa untuk mengingat aku gak mau terjadi sesuatu dengan kamu "
" Kejadian itu,, tapi semua sangat tidak jelas filo "
" Sstt,, Kamu lihat aku " Ucapnya dan Sasya menatap nya
" Jangan memaksakan kamu untuk mengingatnya, semakin kamu memaksanya maka kamu akan semakin sakit dan aku gak mau kamu kenapa kenapa, Aku menyayangi kamu Sya "
Sasya menatap Lio, ingin rasanya dia kembali mengingat namun semakin dia berusaha malah membuat kepalanya sangat Sakit.
" Aku mau pulang " Ucapnya
" Tapi sayang "
" Aku mau pulang Filo, aku gak mau di sini "
Lio tidak tega menatap wanita yang sangat dicintainya memohon dan menangis seperti ini dia pun mengangguk.
-
Setelah membereskan semua Administrasi,
Lio membantu Sasya berjalan keluar Rumah Sakit.
Saat mereka akan masuk ke dalam mobil terlihat seseorang yang terus menatapnya dari dalam mobil, dia adalah Melinda yang juga kebetulan akan ke Rumah Sakit bersama Mamahnya.
" Itu bukannya Fillio dan pasti itu Sasya, tapi mereka ngapain di Rumah Sakit "
" Mel,, Kamu bicara apa sayang "
" Engga Ma, Ya Sudah yuk Ma "
Mereka turun dari mobil dan berjalan masuk,,
" Mama tunggu di sini sebentar ya "
" Kamu mau kemana Mel "
" Bentar kok Ma "
Melinda berjalan menuju Resepsionis,,
" Permisi,, Tadi kalau tidak salah Saya lihat Fillio berada di Rumah Sakit ini bersama seorang perempuan "
" Ya Benar Nona, Tuan Fillio datang bersama Nona Sasya untuk memeriksakan Nona Sasya "
" Sasya,, memangnya dia sakit apa "
" Nona Sasya kehilangan memorinya akibat sebuah kecelakaan "
" Astaga,, ternyata benar dia benar benar Sasya dan dia mengalami hilang ingatan pantas saja dia tidak mengenali gue "
" Baiklah Sus, terima kasih "
" Sama sama "
" Gue gak akan biarin Sasya kembali mengingat memorinya dulu "
tpi bikin baterai hiks