NovelToon NovelToon
Dunia Larashati

Dunia Larashati

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata Batin / Pihak Ketiga / Tumbal / Kutukan / Spiritual / Iblis
Popularitas:896
Nilai: 5
Nama Author: Adiwibowo Zhen

perjalanan wanita tangguh yang sejak dalam kandunganya sudah harus melawan takdirnya untuk bertahan hidup

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adiwibowo Zhen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tumbal prawan sunthi

Sebuah rumah bergaya joglo dengan banyak pohon besar di sudut desa . Suasana mistis dan magis terasa kuat. Asap dupa menebarkan aroma wangi cendana yang khas. Mbah Saring, Ratmono dan suharti duduk bersama di ruang tamu.setelah selesai tadi malam ritual di gunung kemukus.

"Mbah,bisakah kita menumbalkan seseorang di sini yang bukan dengan jalan mencumbui? Karena anak ini masih kecil..."Suharti dengan suara rendah penuh harap...

"Oh,bisa... tapi tumbal ini tidak membuatnya mati. Hanya saja, dia seumur hidup tak akan pernah bisa menikah atau disentuh pria."mbah Saring sambil mengangguk pelan,matanya menatap tajam.

"Bagaimana maksudnya,Mbah?"Ratmono ikuut menimpali.

"Jika ada pria yang suka atau mau mendekatinya,pasti akan ada masalah dan pasti gagal, entah dengan jalan apapun. Bahkan meski diperkosa sekalipun, pasti tak bisa.karena ini pesugihan prawan sunti ,jadi yang di tumbalkan akan perawan sampai mati."Mbah Saring ,dengan suara dalam dan berwibawa.

"Oh,terus bagaimana caranya, Mbah?"Suharti dengan wajahnya yang berseri seri.

"Namanya siapa?"Sambil berdiri mbah saring bertanya.

"Larasati,Mbah."Suharti dengan cepat menjawab.

Mbah Saring masuk ke kamar khususnya. Beberapa saat kemudian, ia keluar dengan membawa segelas air putih dalam plastik bening. Di dalamnya, terlihat sekuntum bunga lonte sore yang mengambang.

"Ini...kamu berikan air ini ke anak itu. Yang penting, walau setetes, ada air yang masuk ke tubuhnya."Mbah saring ,sambil mengulurkan plastik berisi air.

"Oh,misal aku campur ke minuman lain, gimana, Mbah?"Suharti sambil menerima plastik dengan hati hati.

"Iya,tak apa-apa. Lalu bunga ini... kamu buang di kuburan."Mbah saring mengangguk angguk.

"Siap,Mbah. Aku akan melakukan semua yang Mbah perintahkan."Suharti dengan senyum puas .

Suharti mengulurkan amplop tebal kepada Mbah Saring.

"Mbah,ini buat beli gula, kopi, dan keperluan Mbah... juga untuk waktu Mbah menemani kami."Suharti dengan senyuman ramah.

"Oh iya,iya..."mbah saring dengan wajah berbinar binar.

Mbah Saring menerima amplop dengan senyum lebar.

"Ya sudah,Mbah. Kami pamit pulang."Suharti sambil berdiri.

"Baik,hati-hati di jalan... dan selamat. Kalian berdua akan jadi orang kaya."Mbah saring sambil mengangguk senang .

"Iya,Mbah. Terima kasih atas doanya."Suharti dengan senyum bahagia.

Suharti dan Ratmono meninggalkan gubuk itu dengan langkah gembira. Di tangan Suharti, plastik berisi air dan bunga lonte sore digenggam erat, bagai harta karun yang akan mengukuhkan kekuasaan mereka.

Sementara Mbah Saring, duduk kembali di kursinya, tersenyum puas melihat amplop tebal di tangannya.

Terik mentari mulai menyapu langit ketika Larasati berjalan sendiri di jalan setapak menuju rumah nur. Udara terasa hangat meski matahari sudah mulai merendah.

"Nur,ke rumah Mbah yuk! Kira-kira Mbah masak apa ya hari ini?"Larrashati dengan nada riang.

"Eh iya,Laras. Kamu sudah lama nggak main ke rumah Mbah Dalisah. Katanya kamu sering ke rumah Mbah Suharti?"Nur dengan senyum kecut.

"Oh,itu... karena sopir Mbah Suharti selalu jemput aku. Kalau aku nggak mau ke sana, Mbah Suharti marah dan nggak kasih uang jajan."Larashati dengan rona murung.

"Oh,terus kenapa hari ini kamu nggak ke rumah Mbah Suharti?"Nur dengan alis terangkat.

"Mbah Suharti sedang pergi,nggak tau kemana. Jadi sopirnya nggak jemput aku. Makanya aku main ke rumahmu saja. Yuk kita ke rumah Mbah Dalisah!"Larashati ,dengan senyuman ceria.

Nur tiba-tiba diam. Matanya berkedip-kedip cepat, seolah sedang mempertimbangkan sesuatu dengan sangat serius.

"Kenapa diam,Nur? Ada apa?"Larashati dengan kening yang mengkerut.

"Kamu...kamu nggak tau ya?"Nur sambil menunduk

"Tau apa sih,Nur?"Larashati dengan raut wajah yang penasaran.

"Kamu nggak tau kalau Mbah Dalisah sekarang...berubah. Jadi jahat."Nur dengan suara yang bergetar sedih.

"Kenapa jahat?Ada apa sebenarnya, Nur?"Larashati dengan wajah terkejut.

"Itu...sejak ada pembantu baru, Mbak Kus dan Mbak Mekong, Mbah Dalisah jadi jahat. Dulu kan kita biasa langsung makan apa yang ada di meja makan, nggak masalah ya? Tapi sekarang pasti akan marah..."Nur dengan mata berkaca kaca.

"Terus?"Larashati tersentak kaget.

"Misal aku ke sana,makan sedikit pasti akan dimarahi sama Mbak Kus dan Mbak Mekong. Dan nanti aku akan difitnah menghabiskan semua makanan... dan diadukan ke Mbah Dalisah."Nur dengan nada suara yang semakin lirih.

"Tapi yang makan itu..."Larashati dengan wajah heran dan tak percaya.

"Anak Mbak Kus dan Mbak Mekong!Kalau pulang sekolah, Mbah Dalisah kan belum pulang dari toko. Anak-anak mereka akan makan sampai puas di rumah Mbah Dalisah, dan nanti yang disalahkan... cucu yang main ke sana. Makanya aku nggak mau main ke sana lagi. Nanti dimarahin Mbah Dalisah."Nur dengan air mata perlahan menetes tipis.

Air mata mulai mengalir pelan di mata Nur. Larasati memandangnya dengan perasaan campur aduk.

"Kenapa kamu nggak bilang ke Mbah Dalisah yang sebenarnya,Nur?"Larashati dengan nada menenangkan.

"Ah,kamu nggak tau sih, Laras. Percuma... Mbah Dalisah lebih percaya sama dua pembantu barunya."Nur dengan gelengan putus asa.

Kedua gadis kecil itu terdiam, berdiri di pelataran rumah. Di kejauhan, rumah Mbah Dalisah tampak megah dengan taman yang terawat, namun kini bagai benteng yang menakutkan.

"Ya sudah,ayo kita ke sana berdua! Kita main saja, aku ingin tau seperti apa wajah Mbak Kus dan Mekong."Larashati dengan tekad bulat.

"Baiklah..."Nur dengan wajah ragu sejenak,lalu mengangguk pelan.

Kedua gadis itu melangkah menuju rumah Mbah Dalisah yang megah. Teras rumah yang dulu selalu ramah menyambut mereka, kini terasa asing dan dingin. Sebelum mereka sempat duduk, tiba-tiba...

"Hei,dua pencuri! Mau mencuri apa kalian ke sini?"Mbak kus ,dari dalam rumah,dengan suara lantang ,dan raut wajah sinis.

Dari balik pintu, terlihat Mbak Kus berdiri dengan tangan di pinggang, sementara di sampingnya, anak-anaknya sedang asyik menyantap makanan di meja makan.

"Maksudmu apa?Kamu siapa? Ini rumah mbah kami, bukan rumahmu!"Larashati mengerutkan kening,dengan suara bergetar marah tak terima dengan perkataan mbak kus.

"Dasar anak pencuri!Anak sama ibu sama-sama pencuri! Pergi sana! Ini bukan rumah mbahmu, mbahmu itu Mbok Yam!"Mbak kus mencibir dengan wajah sinis.

Wajah Nur pucat pasi, tubuhnya gemetar ketakutan. Larasati berdiri tegak, meski air mata ,menggenang di pelupuk matanya.

"Kamu benar,Nur... Ayo kita pergi dari sini."Larashati,sambil memegang tangan Nur.

Kedua gadis kecil itu berbalik dan berjalan pergi dengan langkah gontai. Bayangan terik matahari memanjangkan sosok mereka yang terlihat begitu kecil dan tersakiti.

"Kamu benar,Nur. Sepertinya Mbak Kus sudah menguasai rumah Mbah Dalisah..."Larashati dengan suara bergetar.

"Iya,Laras... Kan tadi aku sudah bilang, kamu tak percaya..."Nur sambil mengusap air matanya.

Di kejauhan, tawa anak-anak Mbak Kus masih terdengar riang, sementara dua sahabat kecil itu harus menelan kenyataan pahit bahwa tempat yang dulu menjadi surga mereka, kini telah berubah menjadi istana yang dijaga oleh naga-naga kejam. matahari semakin terik, seiring dengan lara yang menggores hati kedua gadis kecil itu.

1
Aura Angle
wuih ad hot hotnya
Ninik Listiyani
/Sweat//Sweat//Sweat/
Ninik Listiyani
ad y orang kaya Suharti kejam
Ninik Listiyani
kisahnya kya beneran terjadi
Ninik Listiyani
lanjutkan menulisnya
Ninik Listiyani
penasaran untuk cerita selanjutnya
penguasa univers
tak menyangka ,tapi masuk akal 🤭
penguasa univers
💪
cakrawala
terimakasih suportnya/Pray/
penguasa univers
sedih kisahnya
Ninik Listiyani
makin seru sepertinya. akan jadi wanita tangguh👍
Ninik Listiyani
semangat nulisnya kk aku akan jadi pembaca setiamu please jangan berhenti di tengah jalan
Ninik Listiyani
sungguh tragis💪
Ninik Listiyani
berkaca kaca
Ninik Listiyani
kisah yg bagus sepertinya mengerikan penderitaanya
Ninik Listiyani
kasihan sekali 🤣
Ninik Listiyani
semangat aku suka 🤣kisahnya
Ninik Listiyani
membuat terharu kisahnya🤣
Ninik Listiyani
mengharukan🤣
IRINA SHINING STAR
saya juga mampir kak... pas aku baca ceritanya nggak tau kenapa pengen nangis.. 🙏 semangat terus ya kak
cakrawala: ea tentu pemula harus saling suport 💪👍
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!