NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:26.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28

Benar kata Ardan. “Bodoh”. Tapi masalahnya tak hanya itu. Mereka pun dengan cara curang menyusupkan seseorang untuk menjadi spion di kantor ini. Salah satu petinggi sudah berhasil ditarik sekarang malah ketua manajer pemasaran licik sekali mereka.

Yang mengherankan adalah mereka hanya modal uang pinjaman. Bukankah itu bisa dirontokkan dengan cara kecerdasan? Apalagi perusahaan mereka sedang berada di ambang kebangkrutan dan sekarang malah mengeluarkan modal besar terlebih dahulu untuk mendapatkan untung. Apa mereka tidak berpikir panjang?

“Apa ada hal lain lagi?” Ardan menatap lurus ke arah Denis

“Untuk sementara hanya itu saja, Tuan. Saya akan menyelidiki lebih lanjut.” Asisten Denis menjawab tegas.

“Baiklah aku tunggu kabar selanjutnya.”

“Kita harus waspada Mas Jika asisten Denis bilang ada orang yang biasa wara-wiri ke sana dan masuk ke kantor ini maka harus diperketat Apalagi kamu bilang pada rencana launching produk baru.” Winda merasa khawatir. Bagaimana jika penyusup itu memang mencuri ide dan memberikan kepada Johan.

“Ya, Kamu benar. Mereka orang-orang licik. Akan selalu menggunakan segala cara untuk mencapai tujuannya.” Ardan mengangguk paham.

Perusahaan Gunawan bergerak di bidang yang sama dengan Bagaskara food jika asisten Denis mengatakan bahwa sepertinya ada orang yang sengaja ditanam oleh Gunawan di perusahaan ini, jangan-jangan mereka berniat mencuri ide pembuatan barang baru yang akan segera launching.

“Mas,,,, Apa pembahasan tentang produk baru sudah bergulir?” tanya Winda.

“Baru kerangka. Sebelumnya ada produk yang sudah disiapkan. Hanya saja setelah aku teliti, Aku merasa kurang pas jika dipasarkan. Ada kekurangan yang jika dipaksa launching tidak semua elemen masyarakat bisa mengkonsumsinya. Produk kita adalah makanan. Harus mempertimbangkan juga jangan sampai ada faktor X yang mempengaruhi kesehatan.” Ardan menyugar rambutnya gusar.

Tiba-tiba winda tersenyum miring. Ia memiliki ide agar Johan dan Gunawan bisa dikalahkan dengan cara yang tak biasa. “Tunda dulu acara launching!” serunya.

Ardan menitipkan matanya tak mengerti. Saling pandang dengan asisten Denis, lalu kembali menatap istrinya menunggu penjelasan.

“Hentikan pembahasan produk baru, ganti terus-menerus dengan bahas produk yang kamu perkirakan gagal itu.”Winda mengemukakan pendapatnya membuat Ardan semakin mengernyitkan kening. Bukankah itu adalah hal sia-sia? Sebab nantinya produk itu akan tidak laku di pasaran. Itu sama artinya dengan mereka membuang waktu.

“Apa kamu tahu kamu membuat aku semakin pusing. Kami akan launching produk baru, kenapa malah mengungkit barang yang tidak akan kami keluarkan? Jika itu dipaksakan untuk tetap dipakai maka pasaran Kita akan hancur,” ucap Ardan

Asisten Denis mengangguk. Ucapan Tuan Ardan jelas seratus persen benar. Tapi, tentu saja ia tak berani mendebat nyonya Bagaskara.

“Bukankah asisten Dennis mengatakan kalau di sini masih ada orang mereka?”

Ardan dan Denis mengangguk bersamaan.

Winda mengerti kebingungan suaminya. Dan paham mungkin suaminya terlalu lelah, hingga lambat mencerna maksudnya.

“Aku merasa mereka sedang mengintai apa yang kita lakukan.” Winda mulai mengemukakan analisanya. “Kita harus bersikap seolah-olah barang itu akan kita gunakan. Padahal di luar itu kita memantabkan produk baru yang sebenarnya untuk launching.”

“Keuntungannya di sini adalah, jika pengintai itu memberikan informasi kepada Johan, ada dua kemungkinan. Dia pakai produk itu dan langsung mendahului lounching untuk menyabotase perusahaan ini, atau membuat tandingan yang sama persis. Itu artinya mereka tidak tahu jika sebenarnya yang dikemas itu adalah produk gagal. Kita maksimalkan dan manfaatkan keberadaan pengintai. Bukankah itu akan pukulan telak bagi mereka?”

“Wahhh…” Asisten Denis terkesima dengan wajah berbinar penuh kekaguman. “Nyonya benar-benar jenius,” ucapnya.

Adam tersenyum lebar mendengar penjelasan Winda. Jika dua opsi itu benar, bisa dipastikan produk pertama yang diluncurkan pihak lawan tidak ada apa-apanya dengan yang di launching kan produk perusahaan ini.

Sengaja memberikan panggung pada Johan untuk melakukan pementasan, setelahnya barulah mereka akan launching produk baru sembari memperbaiki kekurangan yang ada.

Adu otak dan strategi dimulai. Winda yakin Johan emosi menggebu-gebu sampai gelap mata menggadaikan semua yang dimiliki. Jika produk mereka dipatahkan, apa yang akan terjadi?

“Aku tidak menyangka istriku begitu pintar Tapi sayangnya kenapa selama ini justru membesarkan perusahaan orang lain. Bukankah lebih menguntungkan jika membesarkan perusahaan sendiri?” Sambil berbicara Ardan mendekat erat tubuh istrinya dan memberikan kecupan kecil di kening. “Aku benar-benar beruntung memilikimu sebagai istriku.” Sekali lagi kecupan dilabuhkan di kening istrinya.

“Kalau begitu saya permisi Tuan.” Asisten Denis yang melihat itu merasa sungkan. Ia tentu saja tak mau menjadi obat nyamuk.

Winda mendorong dada suaminya. Wajah wanita itu memerah. Bagaimana bisa suaminya itu seolah tak melihat keberadaan asisten Denis? Benar-benar yak tahu tempat.

“Habiskan kopinya, asisten Denis.” Winda mengingatkan.

“Terima kasih kopinya, Nyonya.” Pria itu pun keluar dari ruangan setelah menghabiskan kopinya dan membungkuk hormat.

“Kamu ini.” Winda memukul dada suaminya lalu segera bangkit karena dia juga harus mulai bekerja. Jangan karena dia adalah istri CEO lalu berbuat seenaknya.

“Jangan lupa bayaranku mahal! Sini berikan aku ATM lagi!” Winda menengadahkan tangan membuat Ardan tertawa.

Tapi api tanpa ragu pria itu mengambil dompet yang tersimpan di saku belakang celananya dan meletakkan dompet itu beserta isinya ke atas telapak tangan Winda. “Nih, ambil semua!” ucapnya.

“Ini baru sepadan,” ucap Winda. “Sekarang antarkan aku ke ruanganku. Aku tidak mau makan gaji buta.”

“Baiklah, baiklah.” Ardan ikut bangkit dari duduknya, kemudian membawa Winda ke ruang manager yang kemarin mengundurkan diri.

“Mereka semua staff-mu.” Ardan berbicara saat mereka sampai di sebuah ruangan besar di mana di dalamnya ada enam orang sedang sibuk di depan komputer.

Enam orang itu serempak berdiri dan menundukkan kepala singkat. “Selamat pagi, Tuan, Nyonya,” sapa mereka. Wajah Winda sudah dikenal oleh sebagian karyawan yang hadir di acara pernikahan mereka beberapa bulan yang lalu.

“Mulai sekarang, posisi ketua manager dipegang oleh istriku. Perintahnya adalah perintahku.” Ardan menegaskan posisi Winda.

“Selamat datang, Nyonya. Kami menunggu bimbingan Anda.” Seorang senior maju mewakili setelah ardan pergi.

“Jangan terlalu formal. Aku hanya berada di posisi sedikit di atas kalian. Tapi aku bukan majikan. Jadi jangan panggil aku Nyonya.”

“Kalau begitu, Kami memanggil Bu Winda saja, bagaimana?”

“Itu lebih enak didengar.”

“Ayo. Aku akan mengantarmu ke ruanganmu yang ada di sebelah ruangan ini. Kamu bisa memanggil mereka kapanpun Kamu butuh.” Ardan menggandeng tangan istrinya lalu keluar dari ruang itu setelah perkenalan singkat.

Sampai di sebuah ruang yang tampaknya khusus. Winda pikir, tadinya dia berada dalam satu ruangan bersama dengan staff, seperti saat di perusahaan lama tempatnya bekerja. Ternyata di perusahaan ini, manager kepala memiliki ruangan terpisah.

“Kalau begitu, Aku kembali ke ruanganku. Jangan merindukanku.” Ardan pergi setelah meninggalkan kecupan kenang-kenangan di bibir istrinya yang kemudian berhadiah cubitan di pinggang pria itu.

“Dasar…”

1
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
jangan jangan jangan jangan ini si winda
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: apa ini jangan jangan jangan jangan?🤔🤔🤔
total 2 replies
Ari Peny
apa winda hamil y
Alona Luna: bisa jadi ya
total 1 replies
Cindy
lanjut kak
Patrick Khan
sombong kok bangga ya si johan
〈⎳ FT. Zira
Mi...
nama fans nya udah bisa di ganti tuhh..kali aja mau di ganti ArWa🤭 Ardan dan winda
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: enggg🤔🤔🤔🤔🤔
total 1 replies
Nar Sih
kesombongan mu pasti menghancurkan mu johan
〈⎳ FT. Zira: kalo gak hancur, kita aja yg hancurkan/Hammer/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
No way!🤧🤧🤧
mana mau winda mungut sampah yg sudah dibuang/Right Bah!/
〈⎳ FT. Zira
lagi meludahi diri sendiiri ya gini🤧
〈⎳ FT. Zira
apapun atau ataupun?
🤔
〈⎳ FT. Zira: cek dulu Mami/Facepalm//Facepalm/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: otww otww
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
Tuan dan Nyonya Bagaskara mi.. kan Winda dah jadi nyonya bagaskara..
kalo tuan bagaskara dan nyonya.. berasa terpisah
〈⎳ FT. Zira: /Kiss//Kiss/
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: udah perbaiki, makasih /Kiss//Kiss/
total 6 replies
〈⎳ FT. Zira
ibarat dipuji dulu setinggi lagit, terus hempaskan ke bawah/Proud//Proud//Proud/
Piet Mayong
kasih paham sebentar tuan Ardan biar si Jo ini tau ...
Piet Mayong
frantal amat pak bicaranya, kok g basa basi dulu...
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
sabar Win.. tunggu bom yg suamimu lempar utk mantan busukmu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
meybe
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
sampai??
Rabiatul Addawiyah
woww keren Ardan
Rabiatul Addawiyah
🤣😅bisa aja Winda bikin suaminya klepek2
Nar Sih
bnr kta kmu ardan ,smph lebih baik berbaur brsama smph
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!