NovelToon NovelToon
Pewaris Dewa Perang

Pewaris Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:48.5k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Langit di atas Lembah Seribu Pedang selalu berkabut, seolah-olah para roh pedang zaman kuno sengaja menutupinya dari mata dunia luar. Di balik kabut itu, terdapat sebuah lembah yang luas, terjal, dan dipenuhi bangunan megah terbuat dari batu hitam. Di puncak-puncak tebingnya, ratusan pedang kuno tertancap, bersinar samar seperti bintang yang tertidur. Konon, setiap pedang telah menyaksikan darah dan kemenangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang ribuan tahun sejarah klan ini.

Di tempat inilah, klan terbesar dalam benua Timur, Klan Lembah Seribu Pedang, berdiri tegak sebagai simbol kekuatan, kejayaan, dan ketakutan.

Klan ini memiliki struktur kekuasaan yang ketat:

Murid luar, ribuan pemula yang menghabiskan waktunya untuk latihan dasar.

Murid dalam, mereka yang telah membuktikan bakat serta disiplin.

Murid senior, para ahli pedang yang menjadi pilar kekuatan klan.

Murid elit, generasi terpilih yang berhak memegang pedang roh dan mempelajari teknik pamungkas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.20 Kenatian Sosok Di Balik Awan 2

Angin badai meledak dari pusat tabrakan dua aura mengerikan. Tanah suci tempat duel berlangsung terbelah seperti kertas yang disobek paksa, retakan menganga ratusan meter, memuntahkan cahaya hitam dan bintang-bintang yang berantakan.

Yualian terhempas jauh, tubuhnya menghantam dinding jurang gunung, batu meledak menjadi serpihan. Napasnya kacau. Darah menetes dari sudut bibirnya. Matanya menyipit tajam menatap ke arah sosok berkabut hitam di kejauhan—Xio Lun, atau setidaknya tubuhnya.

Namun aura yang memancar sekarang jelas bukan aura bocah itu.

“Bajingan kecil ini…” Yualian mengumpat lirih, suaranya bergetar oleh kemarahan dan keterkejutan.

“Tidak… dia bukan bocah yang sebelumnya melawan Tiandu. Ini jiwa lain… jiwa yang mengambil alih tubuh anak itu.”

Dalam genggamannya, seberkas cahaya biru kemerahan menyala. Artefak tombaknya—Tombak Naga Lidah Ular, artefak kelas Langit Setengah Dewa—bergetar seperti merasakan tekanan dahsyat dari sesuatu yang jauh lebih tinggi dari dunia ini. Pada bagian bilahnya, ukiran naga melilit dengan sisik berpendar seperti bintang. Ujung tombak bercabang dua seperti lidah ular, menyala aura petir kebiruan bercampur merah darah.

Namun, meski tombak itu merupakan kebanggaan Klan Bintang Langit…

Ia kalah dalam sekali bentur.

Dari tengah badai debu, sosok Xio Lun melangkah keluar perlahan. Wajahnya menatap Yualian dengan ekspresi penuh ejekan. Rambut hitamnya berkibar meski angin bahkan belum berani menghampirinya.

“Melawan Tiandu saja sudah membuat tubuh ini lelah.”

Suaranya dalam, dingin, dan penuh kesombongan yang tak pernah dimiliki Xio Lun sebelumnya.

“Dan kau—berani menyusul kematiannya?”

Yualian menegakkan tubuhnya. Aura Jiwa Ilahi meledak keluar, bintang-bintang bersinar terang di langit yang mulai runtuh. Namun, pupil Yualian gemetar—ketakutan yang tak mampu ia sembunyikan.

“Siapa kau sebenarnya… Bajingan!?” teriak Yualian.

Sosok itu tersenyum tipis.

“Aku adalah Dewa Perang.

Pembantai jutaan dewa di masa lampau.

Penguasa Kegelapan yang kalian kira telah menghilang.”

Yualian menelan ludah. Nama itu…

Nama yang bahkan para leluhur mereka tilu namanya dengan rasa takut.

“D-Dewa… Perang…? Mana mungkin! Tubuhmu… cuma bocah ini! Kau seharusnya sudah mati!”

“Mati?”

Dewa Perang mengangkat Pedang Kegelapan, aura hitamnya menelan seluruh cahaya.

“Aku hanya tertidur. Dan kalian semua… sudah terlalu berisik.”

Pedang Kegelapan bergetar, memanggil aura pembantaian dari dasar jurang neraka.

Yualian tidak ingin mati di sini.

Ia membuka semua titik akupunkturnya, aura bintangnya mencapai puncak.

Jurus Klan Bintang Langit — Meteor Suci Jatuh!

Ribuan meteorit cahaya turun dari langit, mengarah untuk menghancurkan wilayah itu menjadi lubang tanpa dasar. Tanah suci berubah menjadi hujan kehancuran.

“Hahaha! Sekalipun kau Dewa Perang, tubuh bocah itu takkan mampu menahan jurus ini!” Yualian berteriak.

Dewa Perang hanya tertawa pelan.

“Bahkan meteor pun akan tunduk di bawah kegelapan.”

Ia menghunus pedangnya.

Jurus Ke-2 — Seribu Pedang Kegelapan.

Langit gelap seketika.

Seribu pedang bayangan muncul dari kehampaan, berputar mengelilingi tubuh Dewa Perang seperti kawanan serigala kelaparan.

Meteorit cahaya bertabrakan dengan pedang-pedang kegelapan.

BOOOOMMMM!!!

Ledakan tak terbayangkan memuntahkan badai kehancuran. Cahaya dan kegelapan bertarung memperebutkan langit. Namun kegelapan menang.

Meteorit…

Lenyap satu per satu seperti salju jatuh ke dalam kawah magma.

Yualian terbelalak.

“T-Tidak mungkin!! Itu jurus puncakku—!?”

“Jurus puncak?”

Dewa Perang mencibir.

“Di hadapan maut… tidak ada puncak.”

Dewa Perang menghilang.

Muncul sudah tepat di hadapan Yualian.

Kecepatannya…

Melampaui logika kultivasi dunia ini.

Yualian refleks mengangkat tombak—namun terlalu lambat.

Pedang Kegelapan menebas.

CRAASSHH!!

Setengah tombaknya terbelah.

Ukiran naga yang sakral mengeluarkan raungan terakhir sebelum kandas menjadi abu.

Yualian terdiam, tubuhnya bergetar hebat.

“I-Ini… artefak kelas Langit Setengah De—”

Pedang Kegelapan ditempelkan ke tenggorokannya.

“Sudah kubilang, jangan bandingkan langit dan kegelapan.”

Yualian memaksa diri tetap berdiri.

“Tunggu!! Kita… kita bisa bernegosiasi! Aku… aku bisa—”

“Diamlah.”

Dewa Perang menyeringai, mata hitamnya bersinar tajam.

Pedang Kegelapan bergetar,,, jurus ke empat tangisan kegelapan pekikan energi yang keluar darai pedang kegelapan melesat cepat menembus tubuh tetuan yulian tubuh tianya lenyap begitu saja,,

Tetua yang begitu di hormati klan bintang langit, dan bahkan dia menempati daftar pringkat 9 orang terkuat di Benua barat

Kini dia harus meregang nyawa di tangan bocah yang usianya belum genap 20 tahun,

Di benua tengah

Benua yang tingkat para kultifatornya jauh di bandingkan dengan dunia barat ,

#TU BE CONTINUED#

1
G.Lo
Malas juga koment yang nulis novel ini,kadang kek skrip sebuah drama...anda kalau jadi penulis belajar lagi yach...
G.Lo
Novel yang gua baca SMP sampai Mahasiswa nggak ada pake simbol2...
G.Lo
Orang nulis novel dari dulu nggak pake simbol2...
Amir Hamzah
dari beberapa chapter yang sudah di baca MC nya masih terlalu palan plin terlalu banyak darama nya padahal katanya ingin balas dendam
Dian Pravita Sari
kita lihat cerita ini tamat atau cerita anjing spt biasanua
Ibad Moulay
Pinus
Ibad Moulay
Aroma
Ibad Moulay
Uraaa 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Amir Hamzah
cerita nya kacau MC sendiri yang berjanji tapi dia sendiri yang lupa dan tidak tahu apa yang terjadi dengan sekte tempat dia berjanji 😄😄🤭
Si Hibernasi: mampir kak, judulnya legenda pendekar 2 naga🙏
total 1 replies
Khairul Azman Abdul Kahar
Alur ceritanya mengelirukan bukan tadi sudah bertemu ibunya
Khairul Azman Abdul Kahar
Dimana ibunya
Megi Mariska
1 chapter masih belum mulai juga... Bener2 kebanyakan mulut
Megi Mariska
Kebanyakan mulut janji2 doank tapi zonk ... Mau balas dendam, tapi ...??? Mau jaga ... ??? Bleh 🤮🤮🤮🤮
Megi Mariska
Walah ... Masih pada bocil di bawah umur (15 tahun) udah bucin2 an ... MC nya ranah leluhur , yg notabene ranah tertinggi tapi tiap abis tarung kok terluka sama ranah yg jauh dibawah nya... Author nya paham ga sich novel fantasi Timur....??? Mo pake alasan kekuatan nya masih baru??? YA JANGAN MIKIR CINTA DULU, KOCAK.... FOKUS PADA KEKUATAN NYA DULU, MASIH DI BAWAH UMUR TAPI UDAH MIKIR CINTA, LAWAN RANAH RAJA / KAISAR AJA UDAH HAMPIR PINGSAN, GIMANA MO BALAS DENDAM ....??? TOLOL 😡😡😡😡
Ibad Moulay
Uraaa🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
yos helmi
hehehe... tamat ng nih ceritanya ???? biasanya ng tamat...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!