Yuan Chen, seorang yatim-piatu yang hidup dilanda kemiskinan. Direndahkan, dikucilkan, dihina, dan diperlakukan tidak baik oleh semua orang, sudah menjadi makanan sehari-hari baginya.
Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Yuan Chen tak mempunyai kesempatan untuk berlatih, ia selalu sibuk setiap harinya hanya untuk mencari sesuap nasi.
Namun, kehidupannya perlahan berubah, di saat takdir mempertemukannya dengan seorang Kakek tua yang memberinya Batu Hitam yang memberikannya kekuatan dan menjadikannya sangat kuat. Dan saat itulah Yuan Chen pun bangkit dari keterpurukannya dan memulai perjalanannya di dunia kultivasi yang kejam ini. Inilah kisah Yuan Chen, seorang pemuda yang berhasil menguasai Tiga Alam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Hari yang dinanti-nantikan akhirnya telah tiba! Arena pertarungan dipenuhi dengan sorak-sorai penonton yang bersemangat, menanti-nantikan pertandingan semi final antara Yuan Chen dan Fu Han. Suasana di arena sangat meriah, sedangkan sebelumnya, Qin Feng telah berhasil mengalahkan Ling Jun, dan memastikan bahwa dirinya memasuki babak final.
Ketika Yuan Chen melangkah ke arena, sorak-sorai penonton semakin keras! Nama Yuan Chen digaungkan oleh para pendukungnya, menciptakan atmosfer yang sangat elektrik. Di sisi lain, Fu Han muncul dengan senyum percaya diri, angin kencang berhembus di sekitarnya, pertanda bahwa dia tidak akan meremehkan lawannya. Di mana Fu Han adalah lawan yang akan di hadapi Yuan Chen.
Fu Han— 20 tahun, seorang praktisi tingkatan ranah ketiga, dan ia juga memiliki elemen angin ekstrim.
"Kau hebat juga, Yuan Chen! Bahkan dapat mengalahkan Wu Yu!" kata Fu Han dengan nada yang menantang.
Yuan Chen tersenyum santai, "Ah, dewi beruntungan hanya sedang berpihak kepadaku saja saat itu." jawabannya sontak disambut dengan tawa dan sorak-sorai penonton.
Suasana semakin memanas, pertarungan antara Yuan Chen dan Fu Han siap dimulai. Tidak lama dari itu, Wasit Rong Geng pun tiba, ia melayang di udara dengan kedua tangannya yang berada di punggung, dengan suara yang lantang dan penuh wibawa, Wasit Rong Geng mengumumkan dimulainya pertarungan. "Pertarungan kedua babak semi final, Yuan Chen, melawan, Fu Han. Dengan ini aku umumkan, pertarungan, di mulai!"
Saat kata-kata terakhir Wasit Rong Geng terdengar, angin kencang berhembus di sekitar arena, pertanda bahwa Fu Han telah memulai serangannya. Yuan Chen, dengan mata yang tajam dan siap siaga, memandang Fu Han dengan penuh konsentrasi.
Tanpa ragu, Fu Han melesat ke arah Yuan Chen dengan kecepatan yang luar biasa, semburan angin yang kuat menghantam ke arah Yuan Chen. Yuan Chen, dengan gerakan yang gesit dan lincah, berhasil menghindari serangan Fu Han dengan mudah.
Pertarungan yang sangat sengit pun dimulai, kedua petarung saling menyerang dan bertahan dengan kemampuan mereka masing-masing. Walaupun mereka masih terlihat melakukan pergerakan-pergerakan kecil sebagai pemanasan, tetapi setiap benturan bilah pedang menimbulkan hempasan udara yang keras.
Suara dentingan pedang yang tajam dan keras menggema di arena, sementara angin kencang yang dihasilkan oleh Fu Han membuat penonton merasa terkesan dengan kekuatan dan kecepatan serangan-serangan Fu Han. Yuan Chen, dengan mata yang tajam dan fokus, membalas setiap serangan Fu Han dengan gerakan yang gesit dan lincah, bilah pedangnya bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.
Pertarungan yang sangat intensif dan penuh aksi ini membuat penonton menahan napas, tidak ada yang berani berkedip karena takut melewatkan momen-momen penting dalam pertarungan ini.
"Yuan Chen! Kau benar-benar kuat!" di saat Yuan Chen terus menerus bertukar serangan dengan Fu Han. Fu Han berbicara seperti itu dengan ekspresi wajahnya yang menyeringai.
Tetapi Yuan Chen hanya tersenyum kecil sembari terus menerus menahan serangan pedang yang di ayunkan oleh Fu Han.
Hingga Fu Han pun melompat ke belakang, tetapi segera menunjukan sikap kuda-kudanya. Pedangnya itu berada tepat di samping wajah dengan kedua tangan yang yang memegang gagang pedang dengan erat.
"Pedang Angin Ekstrim!" kata Fu Han, menyerukan nama jurusnya. Ia pun melesat dengan pedangnya yang bergerak lurus.
Kedua mata Yuan Chen berdenyut, di saat melihat Fu Han yang melesat dan diiringi dengan sepuluh perwujudan pedang hijau yang terbuat dari energi, berada tepat di belakang Fu Han.
Yuan Chen pun segera menari dengan pedangnya, setiap gerakan pedang seolah-olah membelah angin. Hingga pandangan Yuan Chen pun tertuju kepada Fu Han yang berlari ke arahnya, lalu Yuan Chen pun berkata, "Sepuluh gaya pedang, gaya pertama! Pedang Pembelah Langit!" kata Yuan Chen, menyerukan nama jurusnya.
Lagi dan lagi Yuan Chen membuat semua orang yang tengah menyaksikan jalannya pertandingan itu terkejut bukan main. Di mana teknik pedang Yuan Chen mengeluarkan sosok bayangan naga emas yang terbentuk dari energi pedang Yuan Chen.
Roar— —
Naga emas meraung panjang, membuat udara seolah-olah bergetar. Membuat Fu Han pun terpaksa menghentikan langkah kakinya. Namun, Yuan Chen pun mengayunkan pedangnya yang diikuti oleh Naga Emas yang terbang membawa kekuatan kuat mengarah kepada Fu Han.
Fu Han tak bisa untuk tidak terkejut, kedua matanya membola bulat, ia pun segera melanjutkan jurus pedang angin ekstrim nya.
Bang— — Duar ....
Benturan dua jurus pedang itu menyebabkan ledakan yang maha dahsyat. Asap tebal membumbung tinggi ke langit, membutakan pandangan semua orang, sehingga tidak tahu apa yang terjadi di balik tabir asap tersebut.