NovelToon NovelToon
Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Enemy to Lovers / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sibewok

Di balik ketegasan seorang Panglima perang bermata Elysight, mata yang mampu membaca aura dan menyingkap kebenaran, tersimpan ambisi yang tak dapat dibendung.

Dialah Panglima kejam yang ditakuti Empat Wilayah. Zevh Obscura. Pemilik Wilayah Timur Kerajaan Noctis.

Namun takdir mempertemukannya dengan seorang gadis berambut emas, calon istri musuhnya, gadis penunggu Sungai Oxair, pemilik pusaran air kehidupan 4 wilayah yang mampu menyembuhkan sekaligus menghancurkan.
Bagi rakyat, ia adalah cahaya yang menenangkan.
Bagi sang panglima, ia adalah tawanan paling berbahaya dan paling istimewa.

Di antara kekuasaan, pengkhianatan, dan aliran takdir, siapakah yang akan tunduk lebih dulu. Sang panglima yang haus kendali, atau gadis air yang hatinya mengalir bebas seperti sungai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sibewok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 - Malam Yang Menyengat Jiwa

Zevh mendekati peti kecil di atas meja sudut ruangan.

"Semuanya tersimpan di sini Zevh," Raja Devh mengangkat peti itu, dan memperlihatkannya pada Zevh.

"Mulai saat ini kau bisa menyimpannya," ucap Raja Devh.

Ia menatap Elara yang terkulai dalam pelukan Zevh, seandainya situasi tidak seperti saat ini, mungkin Raja Devh akan menyuruh Zevh membuka peti tersegel itu saat ini juga.

"Bawalah bersamamu." Raja Devh meletakkan peti itu di atas pelukan Elara.

"Aku tidak membutuhkannya." Zevh berbalik, peti itu kembali di pegang oleh Raja Devh.

"Bukankah Segel sudah terbuka di tubuhku, untuk apa aku menyimpan benda tidak berguna itu." Zevh melangkah pergi, tapi sebelum Zevh melewati pintu. Suara ibunya memanggil lembut.

"Zevh..." langkah Zevh berhenti, ia sangat mencintai ibunya, ia tak bisa mengabaikan ibunya, apalagi saat ibunya memanggilnya dengan lembut seperti itu.

"Ada kitab suci leluhur mu dalam peti itu, kau bisa mendalami ilmu-ilmu dari leluhur mu jika Oxair memaksa membelah jiwanya, lalu... kakek mu juga meninggalkan sebuah liontin, yang bisa melindungi mu, Jika Oxair mengambil alih tubuh mu." ucap ibunya, ia mengetahui semua informasi itu dari Raja Devh.

"Aku tidak perlu semua itu." Jawab Zevh tanpa menoleh.

Kedua orang tua Zevh tak pernah tahu, Peningkatan mata Elysight Zevh semakin meningkat setelah ia bersama Elara, dan Zevh bisa merasakan hal tersebut.

Buktinya, ia bisa melihat isi dari peti yang tersegel yang di pegang ayahnya.

Kalung liontin, itu sudah terpecah belah di dalamnya, buku suci leluhur Obscura sudah jadi abu hitam. Taka ada hal berharga lagi di dalam peti itu. Zevh tak bisa membayangkan jika Ayah dan Ibunya tahu akan hal tersebut.

"Simpanlah," ucap Zevh lalu ia pergi. meninggalkan Ayah dan Ibu di dalam ruangan yang kini sunyi.

Raja Devh menghela nafasnya pelan, "Semuanya sudah berakhir, putra kita telah memutuskan." ucapnya sambil meletakkan peti yang hanya bisa di buka oleh Zevh itu ke dalam lemari.

"Apa maksud mu sudah berakhir?" Tanya sang Ratu.

"Tugas kita sudah berakhir membimbing putra kita. Karena keputusan sudah di ambil oleh Zevh, penerus Obscura." Raja Devh menghampiri istrinya. "Putra kita keras kepala, ia menolak peti peninggalan kakeknya, jadi kita harus percaya pada kemampuan putra kita."

"Apa itu berarti peninggalan dari ayahmu itu tidak berguna untuk Zevh? Semua usaha Raja terdahulu sia-sia?" tanya Sang Ratu.

"Bagaimana aku bisa tahu, Jika Zevh sama sekali tidak membuka peti itu, segelnya hanya bisa di buka oleh mata Elysight Zevh." Raja kembali duduk di kursinya sambil meminum arak putih dari gelas sloki.

"Lalu bagaimana dengan permintaan Zevh yang ingin menikahi Elara?" Tanya lagi Sang Ratu.

"Sebenarnya aku ragu, aku takut Elara bisa melukai Zevh, karena gadis itu yang membuka segel di tubuh Zevh, menjadi penghubung antara Zevh dengan Oxair." Raja Devh menatap istrinya yang duduk di sampingnya, mendengarkan setiap ucapan suaminya.

"Oxair dalam tubuh Zevh itu sudah jelas menginginkan Elara karena gadis itu keturunan dari Penjaga sungai Oxair." Tutur sang Raja, dan Sang Ratu mengangguk pelan, paham. Cerita yang baru kali ini ia dengar dari Raja Devh.

"Aku hanya cemas, jika sutau waktu Elara tahu, bagaimana kalau Elara memilih Oxair dari pada putra kita. Putra kita bisa lenyap di kuasai Oxair." Sang Ratu menggeleng pelan, tak ingin kehilangan sosok putra semata wayangnya.

"Lebih parah lagi, jika Oxair membelah jiwanya, putra kita bisa mati, dan 4 wilayah akan hancur di tangan Oxair." Raja menggenggam erat sloki araknya yang sudah kosong.

"Tapi aku melihat, ada setitik harapan." kata itu meluncur bagai angin malam yang menyejukkan di hati Sang Ratu.

"Apa itu..?" tanya Sang Ratu, penasaran.

"Zevh tak pernah meminta pernikahan, Sekarang dia menginginkan Elara menjadi istrinya. itu adalah titik harapannya." Sang Raja menatap sang Ratu. "Sepertinya Zevh mempunyai rencananya sendiri saat ini." ucap Sang Raja Devh, ia menggeser pandangannya menatap lemari yang menyimpan peti yang tersegel yang di tolak oleh Zevh.

"Elara, seperti apa di mata putra kita." gumam Sang Ratu, ia menatap pintu yang tertutup oleh Zevh.

Sang Ratu lalu meninggalkan ruangan penuh cerita itu dan melangkahkan kakinya untuk menyusul Zevh.

"Jika Putraku ingin menikahi Elara, Putri bangsawan dari keluarga Elowen, lalu bagaimana nasib Putri Liora Endless." Langkah Sang Ratu terhenti saat melihat Zevh berdiri di depan jendela besar yang terbuka, sambil menggendong tubuh Elara. Jubah merahnya berkibar di terpa angin malam. sorot matanya memandang jauh ke aliran sungai Oxair di perbukitan nan jauh di sana.

"Zevh ..." panggil ibunya. Zevh menoleh pelan.

"Ayahmu tidak keberatan soal pernikahan mu." ucap Sang Ratu.

Zevh menyunggingkan senyum tipis yang nyaris tak terlihat di bibirnya, tentu saja ayahnya akan melaksanakan keinginannya, karena Zevh tahu, masa depan ke empat wilayah berada di tangannya.

Dulu ayahnya memang keras memaksa Zevh melakukan pernikahan politik dengan Liora Endless, hanya untuk menaklukkan Pangeran Arons di wilayah Utara melalui politik atau bisnis para bangsawan.

Tapi Zevh selalu punya caranya sendiri, Ia akan menaklukkan semuanya, terutama Oxair, dan membiarkan Elara hidup dan menjadi istrinya.

"Zevh, ibu minta kau berlaku adil pada Liora. Dia gadis baik hati, dia juga pintar dalam berbagai bidang keahlian dalam tatanan kerajaan, Dia juga sama dari keluarga terpandang. Jangan bedakan dirinya dengan Elara." pesan Ibunya terdengar lembut tapi sedikit mencubit hati Zevh.

"Mereka berbeda ibu, yang istimewa lebih berharga." Zevh menatap Elara lalu ia membungkuk di hadapan ibunya.

Sang Ratu mendesah pelan, Raja Devh benar, putranya sudah memilih, dan mereka hanya harus menunggu hasil dari strategi Zevh kedepannya.

Sementara itu, Zevh kini telah merebahkan tubuh Elara di sebuah kamar, ruangan itu cukup luas.

"Elara, kau tahu, seharusnya kau aku bunuh, setelah aku mengetahui semuanya." bisik Zevh, pada telinga Elara yang masih pingsan.

"Kau adalah calon istri Arons di dunia ini, dan istri dari Oxair yang tersegel di tubuhku. Tapi kau juga tawanan istimewa Zevh Obscura. Dan aku akan merebut dirimu dari Arons, juga dari Oxair." gumam Zevh. " Zevh merendahkan lagi tubuhnya lebih mendekat pada tubuh Elara yang berbaring. Ia menatap wajah cantik Elara yang selalu berani menantangnya.

Dan pada kenyataannya Zevh lebih tahu siapa Elara dari pada Raja Devh, karena Zevh sudah membaca gulungan yang pernah ia dapatkan di desa Osca, Mitos soal penunggu Sungai Oxair memang ada, dan Elara adalah buktinya, simbol pusaran air di bahunya, kekuatannya yang bisa menyembuhkan, sedikit demi sedikit Zevh mulai mempercayai mitos tersebut. Karena Elara juga menunjukkan hal-hal di luar nalar manusia.

"Kau dan aku istimewa Elara, kita dari bangsa yang berbeda di dunia ini."

"Seandainya aku bisa tahu bagaimana rupa Oxair di dalam tubuhku, sepertinya akan sangat menyenangkan bukan?" Zevh menatap Elara, jarak wajah mereka hanya berapa centi saja.

"Pelayan..." panggil Zevh, "Ganti pakaian tawananku, aku ingin dia cantik malam ini." Zevh lalu menjauhkan tubuhnya, Zevh pun pergi untuk membersihkan diri sambil menunggu Elara juga yang sedang di bersihkan oleh empat pelayan yang kini masuk ke dalam ruangan kamar.

"Hei, kau kenapa diam saja," bisik salah satu pelayan pada temannya, saat Zevh sudah pergi meninggalkan ruangan.

"Pangeran Zevh sudah pergi, cepat beri kabar pada Putri Mahkota, Pangeran sepertinya akan tidur bersama tawanannya malam ini." ucapnya menyampaikan informasi penting untuk Liora Endless.

Pelayan yang berdiri dekat pintu segera membungkuk dan pergi untuk menyampaikan kabar itu pada Putri Mahkota.

Bersambung...

1
Tina
Bagus ceritanya
Sibewok: makasih k 🙏
total 1 replies
Siti Amalia
novel yang bagusssssssssss bangettttt. plissss thor jangan di gantung ya plissssss
Sibewok: Terima kasiih 🙏 siap k 👌 ikuti terus kisah Elara dan Zevh sampai akhir ya 😎
total 1 replies
Siti Amalia
novelnya bagussssssss bangettttttttt, terimakasih authorrr. jangan berenti ditengah jalan yaaaa,,,, pliisssssssss.
Sibewok: Siaap! 😎 ikuti terus ka next babnya ya 😉
total 1 replies
Aveline
haloo kak
aku mampir yaa🙏
Sibewok: halo 👋
Terima kasih kak sudah mau mampir 🐱
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
Sibewok: semangat untuk mu juga, 👌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!