Dosenku Suamiku

setelah menikmati makan malamnya,rendi berpindah duduk di sofa,sedangkan anin membantu membereskan meja makan,

"sayang...ambilkan keripik kentangku.."

teriak rendi yang langsung di sambut anin,

"sebentar kak...sabar ya..."sahut anin sambil meraih keripik kentang di atas rak dapur.

lalu anin datang membawa cemilan kesukaan rendi itu,dan duduk di bawah lantai lesehan,sedangkan rendi di atas sofa sudah mulai sibuk dengan laptopnya,

anin menyuapi suaminya dengan keripik kentang,

sedangkan anin hanya menonton tv sambil menemani rendi.

"kak...ini sudah malam...tidakk capek?tidak istirahat?"

tanya anin pada suaminya.

rendi melirik istrinya lalu menunduk mengecup rambut nya.

"kamu tidur dulu gih...nanti aku nyusul..."

ucap rendi agar istrinya tidur lebih dahulu.

lalu anin pun beranjak berdiri dari tempat duduknya,

bersiap akan kembali ke kamar terlebih dahulu.

"sebentar sayang..."

dengan cepat rendi menarik tangan istrinya mengangkat dagu nya,dan "cup"...rendi mengecup tepat di bibir istrinya.

"aku takut tidurmu tidak nyenyak tanpa ciumanku,"

goda rendi pada istrinya,

anin hanya ngeloyor berlalu dengan wajah merah malunya.

waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam,meski rendi begitu capek,namun ia harus mengerjakan kerjaannya yang menumpuk karena di tinggalnya dua hari,

bukan hanya tugasnya sebagai dosen saja,tapi juga tugasnya sebagai pewaris perusahaan keluarganya,

kakek sudah mulai memberikan tugas yang benar-benar berat untuk percobaannya,

bukannya kakek tidak sayang,tapi karena kakek sudah cukup tua sebagai pemegang utamanya.

tanpa mengganti bajunya,ia menaiki tempat tidur dan berbaring di samping istrinya,tangannya memeluk anin begitu rapat.

anin yang sudah mulai terbiasa dengan perasaan itu pun melanjutkan tidurnya,hingga pagi menjelang,

"tok tok tok...."

terdengar ketokan pintu dari luar,

diam-diam anin melepas pelukan suaminya dan perlahan beringsut dari sisi rendi,ia turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu untuk membukanya.

"nyonya...selamat pagi..."sapa bik ani saat anin membuka pintu kamar.

"pagi juga bi..."jawab anin sambil berbisik,

"kak rendi baru dini hari tadi bi...tidurnya,"

kata anin masih dengan bisikannya.

"baik nyonya...sarapannya sudah siyap..."

kata bi ani dengan berbisik pula seperti nyonya nya itu.

"nanti anin turun sama kak rendi ya bi...terimakasih bi..."

bisik nya lagi takut suaminya terbangun.

lalu dengan pelan ia menutup pintu kamarnya,

"astaga"

teriak anin saat ia tahu rendi dengan senyumnya yang cool sperti biasa berdi di belakangnya,

"kukira kak rendi masih tidur...makanya aku bisik-bisik agar tidak membangunkanmu kak..."kata anin menerangkan.

"aku terbangun...bukan karena dengar kamu bisik-bisik sayang...tapi karena yang ku peluk tidak ada di tempatnya,"sambil tangannya membelai rambut istrinya,

"ayo temani aku tidur sebentar lagi sayang...aku masih mengantuk,"ucap rendi sambil menggandeng tangan anin.

"bangunkan aku jam sembilan pagi nanti ya..."

pintanya pada istrinya.

lalu anin mengiyakan dan kembali berbaring di pelukan suaminya.menemaninya seperti yang rendi inginkan.

tiba-tiba aslan bertamu ke rumah rendi,karena rendi dua hari izin,dan aslan benar-benar penasaran dengan gosip itu,makanya aslan memutuskan untuk pagi-pagi mendatangi rumah temannya ,aslan sudah beberapa kali di ajak pulang oleh rendi,sehingga dia tahu betul tata letak ruangan yang ada di rumah rendi.apa lagi kamar tidur nya.bi ani dan bi ana pun sudah mengenal aslan dengan sangat baik.

"bi...selamat pagi..."

sapa aslan pada bi ani dan bi ana yang sibuk seperti biasa di pagi hari,

"pagi tuan aslan..."sapa kedua bibi.

"rendi ada bi?"tanya aslan yang langsung ngeloyor pergi begitu saja,karena ia tidak melihat rendi dimana mana pastilah ia belum bangun.

"ada di kamarnya tuan...dengan...."

sebelum bi ani melanjutkan kata-katanya,aslan sudah pergi menuju kamar rendi dengan cepatnya.

"dasar rendi...jam segini masih saja belum bangun,"

gumam aslan sepanjang perjalanan menuju kamar rendi.

"tok tok tok"...terdengar ketukan di luarr pintu kamar,

"tok tok tok "...sekali lagi ketukan nya terulang lagi,

lalu anin turun dari tempat tidurnya,berniat membuka pintu,ia berjalan perlahan menuju pintu kamar.

saat pintu terbuka,

"bi...ada apa lagi...kak rendi masih tidur..."

kata anin yang langsung melongo melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya itu.

matanya terbelalak tidak percaya,

"pak aslan!"...

kata anin dengan terkejut.