NovelToon NovelToon
Water Teapot

Water Teapot

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Badboy / Cintamanis / One Night Stand / Tamat
Popularitas:15.9M
Nilai: 5
Nama Author: Gallon

"Cinta hanyalah sebuah omong kosong sebelum aku mengenalmu," Adipati Berutti


Beberapa bagian cerita ini terdapat cerita 21+.

(Tahap Revisi)

S1 Bab : 1 sd 150 (tamat)
S2 Bab : 151 sd 384 (Tamat)

Taca Safina Trina, Gadis cantik dengan masa lalu yang kelam, harus rela memberikan kegadisannya kepada pria asing disebuah kamar mandi club malam elite di Jakarta. Ternyata, Taca memberikan kegadisannya kepada Adipati Berutti lelaki yang tidak pernah jatuh cinta dan seorang Womanizer sejati, jenis laki-laki yang selalu Taca hindari, kerena trauma masa lalunya. Tapi, anehnya cinta satu malam tersebut menumbuhkan rasa cinta diantara Adipati dan Taca.

Lika liku percintaan Adipati dan Taca, diwarnai dengan komedi, cinta, romantisme dan hubungan yang panas.

Ada pula Juan dan Iis pasangan kocak, yang berjuang menerima kenyataan akan rahasia Juan.

Semua karakter, visual, tempat, tokoh masyarakat, instansi, kejadian dalam novel ini hanyalah fiksi, novel ini murni karya fiksi dan tidak berhubungan dengan orang, organisasi, lokasi atau kejadian nyata.

Dilarang melakukan plagiatisme, bila anda menemukan cerita yang memiliki alur yang sama harap hubungi penulis, terima kasih...


Ig : storyby_gallon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gallon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duo bangsul tobat...

"Bi,"

"Iya, Den..."

"Bi, nanti dikamar saya, ada Bu Taca dia lagi tidur udah biarin aja, jangan diganggu. Kalau dia tanya saya kemana jawab aja saya ke kantor," Adipati berkata sambil meminum kopinya.

"Sama, Bi. Bisa bikinin jamu nyeri datang bulan ?" tanya Adipati.

"Hah... buat apa Den ? Aden ngak mungkin datang bulan 'kan ?"

"Bukan buat saya, Bi. Buat Bu Taca, kasian dia lagi sakit datang bulan. Semalaman minta saya usap-usap punggungnya, tolong bikinin yah, Bi," ujar Adipati sambil tersenyum manis.

"Iya Den. Siap, nanti Bibi bikinin yang paling topcer," jawab Bi Yuli sambil mengacungkan jempolnya.

"Oke, saya pergi dulu, Bi. Mari,"

Bi yuli hanya bisa mengerjapkan matanya, sejak kapan Tuannya ini bisa sesopan itu. Dulu kalau mau berangkat kantor boro-boro nyapa yang ada udah hilang aja dari pandangan.

•••

Sesampainya di kantor, Adipati langsung menuju lift khusus miliknya, lift yang hanya bisa dipakai oleh dirinya dan orang tertentu saja.

Sesaat setelah didalam lift Adipati mendengar teriakkan.

"DI, PLEASE HOLD,"

Adipati melihat Juan yang berlari kearah lift, meminta tolong untuk menahan pintu lift agar dia bisa masuk. Adipati bisa saja menahan pintu lift dan berbagi lift dengan Juan, apalagi mengingat sebentar lagi mereka akan meeting dengan para petinggi perusahaan.

Tapi, Adipati yang masih kesal dengan Juan, karena dia semalaman harus menghadapai ocehan Taca mengenai status hubungan Juan dan Iis, membuat Adipati membiarkan pintu lift tertutup sempurna, sambil melambaikan tangan ke arah Juan.

"Hah... sweet revenge," Adipati tersenyum bahagia sambil membenarkan jasnya.

•••

Setelah rapat selesai, Adipati merasakan tepukkan dibahunya.

"Di, bocil banget sih lo, tadi," maki Juan kesal, gara-gara Adipati tidak menahan pintu lift, Juan harus terlambat mengikuti rapat.

"Sorry, Ju. Gue kesel ama lo masalahnya."

"Lo kesel kenapa ? Gue punya dosa apaan ?" tanya Juan bingung sambil berjalan disebelah Adipati.

"Gara-gara lo, gue harus puasa."

"Hah ? Bulan puasa masih lama, Di. Ngapain lo puasa sekarang ?"

"Hiss bukan puasa yang itu, puasa yang lain. Gara-gara lo deket sama Iis, Taca semaleman uring-uringan sampai bilang gue harus puasa sampai penghulu ngomong sah," oceh Adipati sambil membuka pintu ruangan kerjanya kemudian duduk dikursi miliknya.

"Hahahhahaaaa...." Juan tertawa terpingkal-pingkal mendengar omongan Adipati. Tidak pernah terpikir dibenaknya, sahabatnya ini akan sangat mencintai seorang wanita.

"Lo minta gue hajar, yah. Ngak kasian lo ma gue. Gue puasa, Ju. PUASAAAAA...!!!" oceh Adipati sambil membuka-buka berkas dihadapannya dengan kesal.

"Yah, terus mau gimana ? Mau gue pangilin Becca biar lo kagak puasa ?"

"NOOO... mending gue puasa ajalah. Thank's," Adipati melambaikan tangannya kesal.

"Di, kalau gue serius sama Iis, misal. Iis mau nerima gue ngak, yah ?" tanya Juan tiba-tiba.

Adipati langsung menatap sahabatnya, dia tau kepercayaan diri Juan akan wanita, ambruk setelah Juan ditinggalkan Cicil. "Gue ngak tau, Ju. Mending lo tanya langsung. Gue ngak bisa berspekulasi sama sekali, Ju. Sorry."

Ada perasaan kecewa dihati Juan, dia takut ditolak, dia takut direndahkan bahkan lebih parahnya, dihina.

"Yah..mungkin kalau Iis mau nerima gue, gue bakal tobat kaya lo. Hidup bermonogami. Menanggalkan kebangsulan."

Adipati menatap Juan, ingin rasanya menyemangati Juan, tapi masalah yang dihadapi Juan berbeda.

"Gue selalu dukung lo, Ju. Gue rela deh puasa, atau Taca uring-uringan tiap hari asal lo, emang bener-bener mau serius sama Iis," ujar Adipati sambil mengambil air minum didekatnya.

"Makasih, Bro. Gue ngak tau hidup gue bakal gimana kalau ngak temenan ama lo." jawab Juan.

"Jadi duo bangsul tobat nih ?"

Tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu ruang kerja Adipati, membuat Juan dan Adipati melihat kesumber suara.

"Papa."

"Om Gio."

"Hadeuh melankolis amat ini, anak-anak muda," ujar Gio sambil duduk dikursi khusus tamu diruangan Adipati.

"Om, tumben kesini."

"Ada yang mau, Om obrolin sama Adipati, biasalah masalah laki-laki. Hahahhaaa."

"Kenapa, Pa ?" Tanya Adipati sambil duduk disebelah Gio.

"Kita makan diluar yah, ada yang mau Papa sampaikan," ujar Gio sambil tersenyum riang.

•••

"Ini apa, Pa," tanya Adipati bingung saat Gio memberikan kotak berisikan cincin bermata tiga merk Tiffany and Co.

"Cincin lah, kamu sangka apaan ?"

"Maksud, aku. Ini buat siapa ?"

"Buat Taca lah, masa buat Becca. Kamu mau nikah sama Taca atau Becca, hah ?" tanya Gio geram.

"Jadi..."

"Nikahi Taca, Di. Dia gadis yang baik, jaga dia. Jangan pernah sakiti hatinya, Di. Papa suka dengan, Taca. Dia gadis yang menyenangkan."

"Tapi dia bawel, Pah. Apalagi kalau lagi PMS, haduh kepala Aku bisa pecah." ujar Adipati kesal.

"Hahahahhaaa... kan dulu Papa pernah bilang, cewe PMS lebih galak dan cerewet daripada tukang kredit."

Adipati langsung tertawa renyah mendengarkan perkataan Gio. Dulu dia tidak pernah peduli tentang hal tersebut. Tapi, sekarang sepertinya Adipati harus mendengarkan petuah Gio dengan baik.

"Pinta dia dari orang tuanya, bersikaplah baik pada saat memintanya. Jangan bikin heboh satu kampung," Gio memperingari Adipati.

"Iya, Pa."

"Jangan kaya Papa dulu pas mau nikah sama Ibu kamu, bikin heboh satu kampung. Hahahahaa" Gio mulai mengingat saat dia meminang istrinya.

"Mungkin, bulan depan aku bakal cuti panjang, Pa. Aku bakal kekampung Taca."

"Kamu tau kampungnya dimana ?"

"Hmm... lupa, Pa. Nanti aku liat lagi deh didatanya Taca."

"Tanyain langsung aja, hari ini ajak lah dia makan malam. Kasih ini cincin. Tunjukkan keseriusan kamu. Tunjukkan kalau kamu adalah bangsul yang sudah tobat," ujar Gio sambil menatap mata Adipati.

"Oke Pah."

•••

Selesai makan siang dengan Gio, Adipati langsung menelpon Taca, untuk mengabarkan mereka akan makan malam.

Pada deringan ke tiga Taca mengangkat teleponnya.

"Iyah, Di..."

"Amore, hari ini kita makan diluar yah. Aku lagi ingin makan diluar."

"Hah... kenapa Bi Yuli udah masak, ih. Sayang tau, ngak bagus buang-buang makanan. Udah makan di apartemen aja," tolak Taca, Taca sedang malas keluar apartemen hari itu.

"Aduh, Amore makan diluar yah. Please," pinta Adipati.

"Hadeuhh... ya udah makan diluar deh, tapi bajunya aku yang pilih yah. Aku ngak mau kamu yang milihin bajunya, tobat aku mah da...!"

"Tapi aku..."

"Nooo.. aku yang pilih bajunya, ngak mau tau. Baju pilihan kamu ngak ada yang bener. Udah beli mahal-mahal dipake sekali doang," hardik Taca kesal.

"Iya..iya.. astaga Taca kenapa kamu jadi cerewet gini, sih..." ujar Adipati.

"Biarin, biar kamu pusing hehehee... udah ah, sampai ketemu nanti sore. Byee, love you."

"Love you to, Amore."

•••

Cewe kalau PMS yang kalem pun berubah jadi kaya singa hahahaha

Terima kasih sudah membaca maaf klo masih banyak typo...

Add ig author yah storyby_gallon

Jangan lupa comment,like, kasih bintang, kasih tau juga orang-orang satu kampung buat baca karya author and vote yah ❤️❤️

Comment yang banyak, author suka keributan hehehe...

Salam sayang Gallon

1
Kasmi Wati
Luar biasa
Lenni Namora
😍😍
Naftali Hanania
namanya berubah² ya ..kadang rina eh tau² jd rani ....saking gak penting nya ya ....😂✌️✌️
Mom's Dinda
Luar biasa
Bunda Faiq
Luar biasa absurd kelakuan taca n adipati..ada aja yg bikin ngakak ma klakuan mereka..btw Juan nti bsa dunk punya anak ma lis,kan kasian klo mreka ber dua mpe gak punya keturunan..yg penting jngan mpe tnjakan apalagi tikungan.🤣🤣
dah gtu aj deh,q klo komentar panjang2 suka binun 🤭..
Dia Amalia
kan sadarrrrrr y taca😂🤣😂
Dia Amalia
nasibmulh taca dimakan sm singa kelaparan 🤣😂🤣
Dia Amalia
mampir thor☺️☺️
Endri Yani
aku juga mau yg kayak Adipati satu,/Drool//Drool//Drool/
Erna Sri Mardiana
Ujang Tataaaangggg....kade tong jd playboy siga bapak Berutti nyak 🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
abaaaaahhhh avanza....🤣
Erna Sri Mardiana
SAAAAHHHHHHHH.....🤣
Erna Sri Mardiana
dasar biji ketumbarrrrr 🤣🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
🤣🤣🤣🤣
Erna Sri Mardiana
Luar biasa
Erna Sri Mardiana
cihuuuuyyy...kaluar basa Sunda na 😄
Sintya Yulianti
Luar biasa
🌼mami cia🌼
aq tu baca ulang novel ini ehhh namaku disebut diatas 🥰🥰🥰🥰🥰 love u galon
Instagram: storyby_gallon: Love you tooo ❤️❤️
total 1 replies
Imas deemashayoe Deemashayoe
Luar biasa
fiendry🇵🇸
makanya jangan sombong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!