NovelToon NovelToon
I Love You Tuan (ILYT)

I Love You Tuan (ILYT)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Unchi

Jealita seorang gadis berusia 20 tahun yang dijual ibu tirinya ke sebuah tempat Dolly.

Di saat Jealita ditugaskan untuk melayani lelaki yang berhidung belang. Jealita ditemukan pingsan di kamar mandi.

Madam Natalie akhirnya marah dan mengadakan lelang. Akhirnya diperlelangan itu, Jealita dibeli oleh seorang pengusaha yang sudah menduda. Umurnya juga masih muda 28 tahun tuan Andrew parker namanya.

Hubungan mereka sampai ke jenjang kepernikahan. Hingga perceraian tak terhindarkan.

Setelah perceraian itu, Jealita yang sudah bukan gadis polos lagi akhirnya mencintai Tuan barunya. Apakah cintanya akan terbalaskan??? Jika takdir berkata lain, bagaimana kisah selanjutnya???

saksikan kisahnya hanya di sini. Tentunya dibumbui dengan adegan sesuatu ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unchi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33

.

.

.

Jea masih diam mematung, fikirannya melalang buana entah kemana. Pasalnya, ia sedikit ragu, melanjutkan saja atau pergi -mencari pekerjaan yang lain-.

Kelvin merasa aneh sama orang yang mau melamar pekerjaan ini. Disuruh duduk tapi tak ada respon. Dengan terpaksa Kelvin mendongakkan kepalanya. "Jea?" gumam Kelvin pelan.

Penampilan Jea sangat berbeda, celana yang sepertinya sudah tidak jamannya lagi. Dan kemeja putih yang sepertinya kedodoran. Tapi tak merubah kecantikannya sih, Jea tetaplah cantik dan mempesona dengan penampilan yang seperti itu..

"Jea kau kah itu?" tanya Kelvin yang kini berjalan mendekati Jea.

"I-iya Tuan."

Jea menggigit bibir bawahnya karena gugup. Apa yang harus ia katakan jika Kelvin bertanya-tanya tentang dirinya saat ini? Aaaaaah, dunia begitu sempit ternyata. Kenapa dia harus bertemu Kelvin dalam keadaan yang seperti ini? apa rencanamu wahai pembuat cerita? Batin Jea yang mulai berkecamuk.

"Apa kamu ada masalah dengan Andrew? Atau... jangan-jangan, kau melarikan diri." Selidik Kelvin yang kini posisinya sudah berdiri bersandar pada meja kerjanya. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam kantong celana. Terlihat begitu cool.

Jea merasa terpojokkan. Apa dia harus jujur saja?

"Dua-duanya," balas Jea lirih.

Kelvin mengangguk mengerti. Hidup bersama Andrew tak semudah dengan kehidupan manusia normal lainnya. Hidup bersama Andrew bukannya tidak normal, hanya saja, sikapnya yang membuat orang lain merasa tak normal jika hidup bersamanya. Andrew orangnya suka seenaknya sendiri. Kelvin hapal akan hal itu.

"Terus kamu cari kerja?" tanya Kelvin yang diangguki mantap oleh Jea. "Bagaimana dengan kehamilanmu?" tanya Kelvin lagi. Ia belum tahu menahu kalau Jea sudah keguguran.

"Sa-saya sedang tidak ha-hamil Tuan," balas Jea sambil menunduk gugup. Sebenarnya dia penasaran. Kenapa Kelvin bisa tahu tentang kehamilannya? Aaa, mungkin Andrew yang memberi tahunya. Pikir Jea berusaha positif thinking.

"Apa terjadi sesuatu Jea?" selidik Kelvin yang masih penasaran.

"Ya, saya keguguran Tuan," lirih Jea yang kemudian kembali menunduk. Sepertinya Jea lebih suka menunduk dibanding bertatapan muka langsung dengan lawan bicaranya. Lucu sekali dia. Mungkin karena pengaruh gugup. Maybe.

Kelvin menarik nafas berat. 'Baiklah...'

" Duduklah Jea, aku akan mewawancaraimu sebagaimana mestinya." Kelvin mempersilahkan Jea dan kembali duduk pada tempatnya.

Dengan kaki dan tangan yang bergetar, Jea akhirnya berjalan duduk ke sebuah kursi yang berseberangan dengan Kelvin. Jarak mereka hanya dibatasi oleh meja kerja persegi panjang. Jea menyodorkan sebuah map coklat berisi tentang foto copy-an yang sesuai dengan syarat yang ditentukan oleh KL Resto. Kelvin menerimanya dan membukanya sambil membaca-baca tulisan di sana. Kelvin diam sejenak. Kemudian ia kembali menatap Jea.

"Di sini butuh waitress Jea, penampilan harus menarik. Kamu harus dandan semenarik mungkin, dan untuk baju, ada seragam khusus."

Kelvin terus menjelaskan apa-apa saja yang harus dipatuhi saat bekerja. Jea mendengarkan dengan jantung yang terus berdegup tak karuan. Melihat Kelvin berbicara yang serius membuat hatinya bergejolak. Jea benar-benar kagum melihatnya.

Penjelasan Kelvin pun berakhir. "Selamat kamu diterima bekerja di sini. Kamu boleh bekerja mulai besok," tegas Kelvin sambil menjulurkan tangannya ke depan.

Jea berusaha menelan ludahnya. Panas dingin yang ia rasakan. Kemudian ia menyambut uluran tangan itu. "Te-terima kasih Tuan," balas Jea sedikit gugup.

"Ya sama-sama." Kelvin tersenyum simpul dan ia kembali fokus pada angka-angka yang ada di laptopnya.

Jea menatap Kelvin dengan intens. Banyak hal yang ingin ia tanyakan. Sepertinya tidak masalah jika ia ingin menanyakan sesuatu. Toh, Kelvin orangnya suka bercanda juga kan? Ya meskipun sekarang status mereka berbeda.

"Tu-tuan." Ingin rasanya Jea olahraga jantung, biar tidak gugup saat berbicara dengan Kelvin.

"Ya..." jawab Kelvin datar sambil terus menatap laptopnya.

"Maafkan saya tentang waktu itu." Jea bernafas lega. Akhirnya ucapannya lancar juga.

"Yang mana ya?" tanya Kelvin yang seolah-olah lupa atau memang lupa. Jea merutuki dirinya sendiri. Mungkin Kelvin tak mengingat kejadian itu. Tapi apa iya? Semudah itukah para pria melupakan sesuatu?

"Yang anda di serang oleh Bimo," jujur Jea sambil berusaha mengingatkan.

"Oh, itu sudah lama, lupakan saja Jea. Kamu bisa pergi sekarang,, karena sebentar lagi aku ada pertemuan," ucap Kelvin yang seperti mengusir Jea.

Jea merasa tak enak sendiri. Harusnya dia tak bebesar kepala tadi. Dia fikir dia siapa? Ayolah Jea, kamu harus sadar. Kalau kamu itu bukan kakak iparnya lagi. Sekarang kamu pelayan di restorannya.

"Ba-baik, terima kasih sudah menerima saya Tuan. Permisi." Jea langsung berdiri, melangkah cepat karena malu sekaligus gugup yang tiada kira.

Sedang di dalam ruangan itu, Kelvin mengumpat kesal. Kenapa dia jadi gelisah saat berhadapan dengan Jea secara langsung? Aaaah, Kelvin mengusap-ngusap tengkuk lehernya. Memikirkan sikapnya tadi yang secara tidak langsung mengusir Jea. Harusnya dia senang jika Jea ada di sini. Tapi dia malah bersikap yang sebaliknya.

***

Di tempat lain.

"Bimo! Dimana istriku?"

Sejak kepergian Jea dari mansion, penampilan Andrew berubah 180 derajat. Dia sering ngamuk-ngamuk sendiri. Marah-marah tak jelas. Rambutnya yang biasa tertata rapi menjadi awut-awutan. Ia jadi berkumis dan mulai jenggotan. Untung ada Roy yang mengurus kerjaannya. Meskipun Roy tak semahir dan tak sehebat Andrew juga. Setidaknya dia mampu untuk mengurus Parker Company.

"Maafkan saya Tuan, saya belum menemukan titik terang," balas Bimo menunduk, Bimo benar-benar merasa bersalah dan disalahkan. Karena Jea kabur saat pergi bersamanya.

"Bodoh! Aku tak akan mengampunimu Bimo!" teriak Andrew emosi. Baru saja dia merasakan cinta. Justru sekarang cintanya itu pergi.

"Saya benar-benar minta maaf Tuan, saya sudah berusaha mencari nona Jea di rumah Ayahnya. Tapi kata pak Andriansya, Nona Jea tak pernah sekalipun mengunjunginya. Jadi kami semua semakin bingung akan keberadaannya..." terang Bimo sejujurnya.

"Biarkan aku turun tangan," balas Andrew sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

Berita Andrew yang kehilangan Jea dimanfaatkan Axel dan Ferdinand dengan baik. Itulah saatnya bagi mereka mengeruk beberapa saham perusahaan milik Andrew.

***

Jea tersenyum sumringah. Dia sudah berada di rumah kontrakannya bersama Patty.

"Selamat ya Lita, akhirnya kamu diterima." Patty terus-terusan mengucapkan selamat kepada Jea.

"Iya, makasih Patt, gimana kandunganmu? Apa kamu tidak ingin membawanya ke dokter kandungan?" tanya Jea akhirnya.

"Tidak usah Lita, aku tak mau merepotkanmu terlalu banyak. Aku sudah bersyukur diterima di sini olehmu."

Patty merasa tidak nyaman sendiri. Dia hanya menumpang hidup pada Jea, teman satu kelas yang selalu ia hina dulu.

"Tidak masalah, sekarang kita berteman bukan? Dari pada kamu bersedih, temani aku membeli alat-alat make up dan celana kerja," pinta Jea pada akhirnya. Patty pun akhirnya mengalah. Ia ikut menemani Jea dengan perut yang lumayan membesar karena sudah menginjak 6 bulan.

***

Hari pertama kerja membuat Jea kelelahan. Para seniornya memanfaatkan keadaan Jea yang notabene sebagai anak baru. Setiap ada pengunjung, Jea lah yang selalu disuruh memgantarkan pesanan. Tak perduli dengan keadaan Jea yang kakinya mulai pegal-pegal karena harus mondar-mandir ke sana-kemari ke pelanggan satu ke pelanggan lainnya. Untunglah Jea wanita pekerja keras. Meskipun di hari pertama bekerja. Dia tidak melakukan kesalahan apapun.

Jam istirahat tiba. Sedari tadi Jea tak melihat ada Kelvin ke sini. Kenapa ya??? Pikir Jea heran.

"Hai, aku Sila. Kamu anak baru ya?" Wanita yang sebaya dengan Jea mengulurkan tangannya memperkenalkan diri. Dengan senang hati Jea menyambutnya. "Aku Jea."

"Hai Jea, rasanya aku tak asing dengan wajahmu," ucap Sila yang menatap wajah Jea secara detail.

"Ah iyakah? Mungkin wajahku pasaran, jadi mudah dikenali," jawab Jea sambil terkekeh bercanda. Sila pun ikutan tertawa.

"Oh ya Sila, tuan Kelvin jarang kesini ya?" tanya Jea to the point , karena dia tidak mau lagi terlalu memendam kata hatinya. Jea yang sekarang bukanlah Jea yang lemah dan penakut. Jea yang sekarang adalah Jea yang sesuai dengan kata hatinya

"Hari-hari ke sini kok, tapi waktunya yang tak menentu. Maklum cabangnya ada 4." Jawab Sila seraya memberitahu. Jea hanya mengangguk paham.

***

Jea bernafas lega, akhirnya pekerjaan yang melelahkannya itu usai juga. Semua karyawan sudah bersiap-siap untuk kembali ke rumahnya masing-masing. Termasuk Jea yang sudah mulai melangkah meninggalkan KL Resto. Tiba-tiba suara yang begitu familiar memanggilnya.

"Jea," panggil orang itu yang tak lain adalah Kelvin.

"I-iya Tuan," jawab Jea sambil celingukan. Takut ada karyawan lain yang melihatnya. Tapi ternyata Jea adalah karyawan terakhir yang belum pulang. Bahkan Jea tidak tahu kapan datangnya Kelvin di restoran itu. Karena sedari tadi Jea fokus pada pekerjaan barunya ini.

"Aku antar pulang." Tanpa persetujuan dari Jea, Kelvin langsung mencekal lengan tangannya dan membawanya menuju ke mobil.

"Kamu tinggal dimana?" tanya Kelvin yang kini sudah melajukan mobilnya. Jea benar-benar gugup bukan main. Ketemu Kelvin membuat darahnya berdesir.

"Saya tinggal di rumah kontrakan di gang depan Tuan," balas Jea sambil menunjuk ke tempat yang ia maksud.

"Kok Tuan?" tanya Kelvin berusaha mengingatkan.

"Karena sekarang, anda Tuan saya. You're my Boss."

"Oh ya, aku hampir lupa," balas Kelvin yang nada bicaranya kembali seperti dulu.

Jea menatap Kelvin sejenak. Jea merasa tidak asing dengan kelakuan Kelvin ini. Apa mereka pernah saling kenal sebelumnya?

1
Erina Munir
kesiaan deh lo dreuw...😂😂😂😂😂
Erina Munir
ya Tuhan...dasar andreuw gilaaa
Ratna Lita
ama andrew aja jealitha...q jd ilfil low kamu mau ditiduri laki2 sana sini,gimana gitu ya🤭
Ranyta Erni
kno jdi berbelit2 ceritanya si jea jdi gak jelas gitu
kesanya jdi kaya murahan
Yunaisye
jea kembali ma adrew thor
Yunaisye
saya mungkin suka yg rada2 kulit gelap ya jd maco dan dewasa exel itu orangnya
Fitrah Fitrah
duren sawit rupanya
sayangnya galak
Darmi Lulut
sijelly mudah jatuh kepelukan pria lain apa kabarnya siandrew thour
de hàllu
Dari pertama bc aq cm nyimak aj thor cerita mu tp makin ksini udh gk thn mau komen,greget bgt liat sifat ny jea,bs gk thor buat jea pntr dkit atau hilangkan rs cntany sm andrew. mnding sm kalvin aj y thor jea ny
🤩😘wiexelsvan😘🤩
akhirnya heppy end,,,boom 👍👍👍 coment juga vote tertinggal thorrr 😘😘😘
🤩😘wiexelsvan😘🤩
visualnya mantab dech thorrr,,,ganteng" juga chantik 😍😍😍
🤩😘wiexelsvan😘🤩
heyyyy thorrr mo absen dgn 👍👍👍 tertinggal pastinya 😊
Abdul malik Mohamed daud
Bagus cerita nya
Abdul malik Mohamed daud
Mudah mudahan happy ending
Sunnyta Mukherji
hadeeh Queen mbok ya punya sifat nya Andrew sedikit lah
Sunnyta Mukherji
duh... kenapa jelly baik sama patty sih
jellek jengkelinn
murahan bener lw jea
Chenli 🍂🦋🍁
Lanjut kk Unchi
Tri Sulistyowati
langsung tancap
Tri Sulistyowati
wah wah Wah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!