Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05. Gadis pucat lagi
"Oh apa sudah pagi ya?" Luna terbangun dan dia mendapati diri sedang ada di bawah pohon.
"Rasa nya aku sedang tidur di dalam kamar ya tapi kok sekarang malah ada di bawah pohon ini." Luna masih agak bengong karena dia belum paham dengan keadaan yang baru saja dia alami ini.
Karena emang seingat dia sedang tidur di dalam kamar setelah makan bakso yang di beli dari warung Bu Dewi, tapi sekarang ketika terbangun dia sudah ada di bawah pohon yang memiliki ayunan di depan rumah kost ini tentunya sehingga membuat Luna merasa bingung dan juga tidak tahu kapan dia berjalan kemari.
Yang tukang mengigau sebenarnya adalah Gita dan selama ini Luna tidak pernah mengigau seperti itu sehingga dia merasa mungkin saja tadi dia memang berjalan kemari, tapi setelah di perhatikan lagi ini masih malam dan tidak ada cahaya matahari yang menyinari bumi sehingga jelas perasaan aneh timbul di hati gadis cantik tersebut.
Yang membuat kerang kawasan ini adalah lampu yang di pasang di mana-mana sehingga terlihat sangat cerah seperti sudah siang, ayunan yang biasa dimainkan oleh gadis berwajah pucat itu saat ini kosong tidak ada yang duduk di sana namun tetap bergoyang seolah ada yang sedang bermain dengan seru.
Luna perlahan berjalan menjauh karena dia tidak ingin ada sesuatu yang terjadi, sebab dari awal perasaan Luna sudah mengatakan kalau tempat kost yang murah seperti ini mesti ada sesuatu yang tersembunyi di dalamnya. namun ketika pertama kali datang dia sudah merasa bahwa rumah ini aman saja dan tidak bernuansa horor seperti yang sedang dia pikirkan ketika di perjalanan.
Hati gadis ini sudah merasa sedikit tenang dan juga merasa memang mungkin saja Bu Dewi sengaja memberi harga murah sekalian untuk menolong orang yang tidak mampu seperti dia, rasa kesan horor itu hilang begitu saja namun sekarang justru dia mengalami hal yang tidak bisa di terima dengan akal sehat.
"Pintu terkunci seperti ini jadi bagaimana aku bisa masuk?" Luna ingin mencoba membuka pintu tapi ternyata terkunci dari dalam.
"Apa yang sudah terjadi sehingga aku terkunci di luar rumah seperti ini?!" rasa panik jelas timbul di hati Luna karena dia ada di luar rumah sendirian.
"Ya Allah masa baru malam pertama saja sudah mendapat hal yang tidak enak seperti ini lah." keluh Luna sambil menatap kesana kemari.
"Eh itu bagian belakang kok seperti sedang ramai ya, apa aku ke sana saja untuk mencari tahu dan sekalian minta tolong cara masuk ke dalam." Luna tertarik dengan suara berisik yang ada di belakang rumah.
Gadis ini segera berjalan untuk menuju belakang rumah karena dia ingin melihat siapa yang sedang ngobrol di belakang itu dan sekalian minta tolong untuk di bukakan pintu, bisa saja bagian belakang juga ada pintu lain yang bisa membuat dia masuk ke dalam kamar.
"Kok tidak ada orang di sini." Luna menatap bingung karena tidak ada yang di bagian belakang sini.
"Tadi suara berisik banyak sekali tapi setelah di datangi malah tidak ada orang." Luna sangat bingung karena memang tidak ada orang satu pun.
"Cari siapa?" tegur suara dari belakang sehingga membuat Luna kaget bukan main.
"Ah anu, aku terkunci di luar dan tidak tahu cara mau masuk ke dalam lagi." Luna menoleh dan mendapati gadis yang berwajah pucat di atas ayunan kemarin.
"Kalau sudah terkunci di luar seperti ini maka tidak akan bisa masuk sampai besok pagi datang." ujar gadis pucat.
"Oh apa karena pintu sudah terkunci dan tidak ada orang di luar ya?" Luna menggaruk kepala karena membayangkan semalaman akan ada di luar.
"Memang peraturannya seperti itu sejak dulu sampai saat ini." ujar gadis pucat.
"Kamu sendiri apa juga terkunci di luar seperti aku?" tanya Luna karena gadis ini juga terlihat di luar.
Gadis pucat tidak menjawab dan dia malah berjalan semakin menuju arah belakang sehingga Luna mau tidak mau segera mengikuti saja karena dia berpikir gadis ini bisa di anggap sebagai teman, semalam full di luar tentu saja Luna akan membutuhkan teman dan tidak akan berani untuk sendirian menunggu di luar.
"Nama ku Luna."
"Zizi." gadis pucat tersenyum dan kembali berjalan.
"Kita mau tidur di mana ini jadinya kalau menunggu di luar seperti ini?" Luna menatap sekitar dan bagian dalam memang terlihat lampu yang hidup walau redup.
"Tunggu saja di sini, besok kamu baru bisa akan masuk ke dalam rumah itu lagi." Zizi berkata pelan dan dia duduk di gubuk yang terlihat reot.
Tidak ada pilihan lain bagi Luna dan dia segera duduk saja di sana dengan teman Zizi sebagai teman ngobrol malam ini, daripada dia hanya terdiam sendirian di depan rumah dan pasti akan ada rasa takut yang bergelayut di dalam hati karena duduk sendiri.
Ini walau Zizi terkesan agak angkuh dan juga jarang mengajak dia bicara namun Luna merasa sedikit aman karena ada teman, jadi memang lebih baik dia di sini saja menunggu pagi datang dan besok baru bersiap masuk ke dalam rumah lalu berangkat kerja seperti biasa.
"Ini bagian belakang memang banyak pondok seperti ini ya?" Luna memperhatikan sekitar dengan teliti.
"Ya." Zizi mengangguk.
"Guna nya buat apa, apa memang sengaja di buat untuk para anak kost yang tidak bisa masuk ke dalam sehingga mereka tidur di sini saja?" Luna kembali bertanya pada gadis cantik ini.
Zizi hanya mengangguk kembali dan dia duduk dia menatap kegelapan malam yang terasa begitu panjang, Luna berulang kali menarik nafas karena dia agak bosan juga dan ternyata memang Luna sama sekali tidak membawa ponsel sehingga sudah pasti bingung ingin berbuat apa dan ingin berbicara apa pada teman baru nya ini.
"Lain kali jangan sampai terkunci di luar dan bermalam seperti ini." Zizi berucap pelan.
"Iya, aku juga tidak tahu kalau sampai terkunci di luar seperti ini karena seingat ku aku sudah di dalam dan tidur." jawab Luna yang tidak mengerti.
"Kalau belum mengalami maka sudah pasti kau tidak akan mengerti." sahut Zizi.
Luna ingin bertanya tentang apa yang harus dia alami sehingga harus mengerti nanti, karena melihat Zizi yang terkesan kurang ramah jadi pertanyaan itu dia urungkan saja dan di simpan di dalam hati, teman baru seperti ini tentu harus menjaga sikap agar tidak terjadi pertengkaran dan salah paham besar.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya.
kau tak kn bisa mencari tau dan mengungkapkan semua mending pergi deh dari kos itu
makan hati purnama dalam kasus ini dia harus bisa mehan diri😁😁
kudu pke tenaga dalam dulu pur 🤣🤣
ini kalo mas Zidan lihat bisa bikin klepek-klepek