NovelToon NovelToon
Transmigrasi Jiwa Baru Aqinfa

Transmigrasi Jiwa Baru Aqinfa

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: amethysti

"Aku terbangun di dunia asing. Tanpa ingatan, tanpa petunjuk, tapi semua orang memanggilku Aqinfa—seolah aku memang gadis itu."

Namun, semakin lama aku tinggal di tubuh ini, semakin jelas satu hal: ada sesuatu yang disembunyikan.

Wajah-wajah yang tampak ramah, bisikan rahasia yang terdengar di malam hari, dan tatapan pria itu—Ziqi—seolah mengenal siapa aku sebenarnya... atau siapa aku seharusnya menjadi.

Di antara ingatan yang bukan milikku dan dunia yang terasa asing, aku—yang dulu hanya Louyi, gadis sederhana yang mendambakan hidup damai—dipaksa memilih:
Menggali kebenaran yang bisa menghancurkanku, atau hidup nyaman dalam kebohongan yang menyelamatkanku.

Siapa Aqinfa? Dan… siapa sebenarnya aku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon amethysti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bisikan Lembah kabut

Tiga hari telah berlalu sejak Aqinfa jatuh pingsan di Lembah Kabut Hitam. Kini ia terbaring lemah di ruang perawatan Akademi Seomu, dalam keheningan yang membuat jantung siapa pun yang melihatnya berdebar tak tenang. Tak satu pun dari sahabatnya yang bisa mengajaknya bicara, bahkan guru penyembuh pun mengatakan bahwa tubuhnya tidak dalam luka berat, namun jiwanya seakan sedang terikat oleh sesuatu yang tak kasatmata.

Ziqi duduk di sisi ranjang, tak banyak bicara. Mata peraknya menatap wajah Aqinfa yang pucat, namun tetap menyimpan kesan keras kepala yang ia kenal. Tangannya terkepal di atas lututnya, seolah mencoba menahan sesuatu—ketakutan, mungkin. Atau rasa bersalah. Hatinya tidak tenang. Ia membatin berulang kali kalimat terakhir Aqinfa sebelum terjatuh, "Senior... aku harus kembali..."

Kembali ke mana? pikirnya. Kau baru saja datang ke hidupku. Baru saja membuat kekacauan yang tak kuinginkan, tapi juga tak sanggup kuabaikan.

“Kembali ke mana?” bisiknya lirih. “Kau baru saja datang ke hidupku. Kau tidak boleh pergi.”

Ia ingin memegang tangan Aqinfa, namun ragu. Hanya diam, menahan napas seperti jika ia bergerak sedikit saja, maka nyawa Aqinfa akan menghilang.

Weimu berdiri di ambang pintu. Ia memperhatikan dari jauh, namun tak sanggup masuk. Lin Yan menariknya pelan, memberi isyarat agar mereka memberi ruang pada Ziqi. Di aula belakang, Weyi duduk bersandar di bahu Qinlan, memandangi langit sore dengan gelisah.

“Dia kuat... dia pasti bangun,” gumam Weyi. Qinlan mengangguk, namun tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

Malam berikutnya, Ziqi tetap tinggal di kamar itu. Ia tidak keluar, tidak berganti pakaian, bahkan tak memedulikan waktu makan. Ia hanya duduk dan mengawasi. Cahaya lentera memantul di matanya saat ia berbicara, entah untuk Aqinfa atau untuk dirinya sendiri.

“Aku tak pandai bicara, Aqinfa... Tapi jika aku diberi satu kesempatan saja... untuk menahanmu tetap di sini, aku akan melawan siapa pun yang berusaha membawamu pergi.”

"Kau membuatku goyah. Kau menyusup ke dalam hidupku seperti kabut, perlahan tapi tak terelakkan. Aku bahkan tak sadar kapan aku mulai takut kehilanganmu..."(gumam ziqi).

Tiba-tiba, suara napas Aqinfa berubah. Lembut, namun mengandung hidup. Matanya bergetar, dan perlahan-lahan terbuka. Samar, wajah yang pertama ia lihat adalah Ziqi.

“Senior?” suaranya serak, namun ada sedikit senyum di sudut bibirnya.

Ziqi menatapnya dalam diam, lalu mengangguk pelan.

“Kau kembali,” bisiknya.

Ada helaan napas panjang yang selama ini tertahan di dadanya akhirnya terlepas. Ia merasa seperti baru saja ditarik dari jurang yang dalam.

Aqinfa menatapnya lebih lama, lalu berkata dengan suara sangat pelan, “Aku mendengar suaramu... Kau memanggilku, kan?”

Ziqi menggenggam tangan Aqinfa dengan lembut. Dingin. Tapi masih hidup. Masih miliknya—setidaknya untuk saat ini.

“Ya. Aku tak akan biarkan kau pergi begitu saja.”

Dalam keheningan malam itu, tanpa perlu kata-kata manis, sesuatu di antara mereka menguat. Hubungan yang tadinya menggantung perlahan mengakar. Bukan karena pernyataan cinta, bukan karena janji yang dibuat, tapi karena kebersamaan di titik paling rapuh.

Hanya mereka berdua, dalam ruang kecil yang penuh harap dan ketulusan. Dunia di luar mungkin belum tahu apa yang terjadi, tapi bagi Ziqi, malam itu... Aqinfa benar-benar telah kembali. Dan untuk pertama kalinya, ia tak ingin melepaskan seseorang yang berada disampingnya.

1
Linechoco
Aku suka gaya penulisanmu, jangan berhenti menulis ya thor!
Millennium Earl
Memukau dari awal hingga akhir
Mich2351
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!