Kisah Iyan yang terpuruk karena ayahnya pergi dan meninggalkan banyak hutang,sedangkan Iyan masih SMA,iya pun menjadi tukang ojek untuk membayar hutang tersebut.iyan menemukan system tukang ojek tanpa sengaja bagaimana kisah selanjutnya silahkan dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alijapul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22: Project Kreatif dan Kegembiraan Yang Menggelora
Setelah perjalanannya yang sukses sebagai pengemudi Ojek Asyik, Iyan tidak dapat menyembunyikan senyum di wajahnya. Pengalaman pertamanya mengantarkan pelanggan memberi Iyan rasa percaya diri yang baru. Dengan semangat baru, dia pulang ke sekolah untuk berbagi kabar baik kepada teman-temannya.
Di sekolah, suasana terasa ceria. Iyan menemukan Udin, Encep, Mira, Sari, dan Joko berkumpul di kantin sambil mengobrol. “Teman-teman! Aku punya berita besar!” Iyan berteriak, menarik perhatian semua orang.
“Apa? Pizza gratis?” Joko melontarkan komentar dengan bercanda sambil mengedipkan mata.
“Lebih baik dari pizza! Aku baru saja mengantar pelanggan dan menerima tips! Ojek Asyik resmi berjalan!” Iyan mengumumkan dengan bangga.
“Wah, mantap! Berarti kita bisa jajan lebih banyak!” Udin bersorak riang. “Ayo kita buat Ojek Asyik jadi terkenal!”
“Setuju!” Mira mengangkat tangan, “Kita perlu rencana bagus untuk promosi!”
Bergerak cepat, Iyan dan teman-temannya mulai merencanakan serangkaian promosi untuk Ojek Asyik. Mereka memutuskan untuk membuat acara menarik di sekolah. “Bagaimana kalau kita adakan kompetisi antar kelas?” Encep mengusulkan, “Penjualan Ojek Asyik di kelas mana yang paling banyak!”
“Eh, itu ide cemerlang! Kita bisa buat poster dan mengundang semua orang,” Sari menambahkan bersemangat. “Kita juga bisa menampilkan layanan ajaib Ojek Asyik!”
“Jadi kita bisa jadi Duta Ojek Asyik! Menyapih kelas dengan diskon menarik!” Joko menggoda.
“Ide-ide kalian bagus! Mari mulai membuat poster yang menarik!” Iyan menyerukan dan semua mulai bekerja sama.
Di sela-sela mempersiapkan acara, Iyan merasa bahagia bisa belajar manajemen dan pemasaran langsung dari teman-temannya. Namun, saat kepanikan muncul ketika mereka harus menyusun rencana, Encep mengajukan pertanyaan konyol. “Eh, kita harus memikirkan gimmick untuk menarik perhatian, bukan? Seperti bicara dalam bahasa alien saat pelanggan menjelaskan alamat?!”
“Bicara alien? Sungguh, kita bukan di film sci-fi, Encep!” Iyan menanggapi sambil tertawa. “Kita perlu hal yang lebih realistis!”
Setelah banyak diskusi, mereka akhirnya sepakat untuk membuat stand Ojek Asyik dengan beberapa permainan menyenangkan dan memberikan diskon untuk para siswa yang menggunakan layanan mereka selama dua minggu ke depan.
Hari acara tiba, dan semua orang sangat bersemangat. Mereka memasang banner berwarna cerah dengan tulisan “Ojek Asyik Diskon dan Keseruan!” di samping stand kecil yang mereka bangun.
Saat acara berlangsung, siswa-siswa berbondong-bondong mencoba layanan Ojek Asyik sambil bersenang-senang. Iyan merasa bangga bisa melihat hasil kerjanya dan teman-temannya.
Namun, di tengah ramainya acara, Udin yang saat itu bertugas memberi pelayanan ojek dengan sarung superhero yang berlebihan. “Bergabunglah dengan Ojek Asyik! Menjadi pahlawan itu menyenangkan!” dia berteriak sambil beraksi dengan gaya dramatis.
Bahkan seorang guru lewat dan melihat wajah Udin sambil tertawa, “Udin, kamu tidak menjadi superhero untuk nganter siswa, kan?”
“Tidak, Bu! Tetapi saya menjadi pahlawan bagi semua yang menggunakan jasa Ojek Asyik!” Udin membalas penuh semangat, menyebabkan tawa di sekitar mereka.
Iyan melihat semua momen ini dan merasakan kegembiraan. Mereka mengumpulkan banyak pelanggan, dan tak disangka, ada beberapa orang dewasa yang juga datang untuk menggunakan jasa Ojek Asyik.
Setelah acara usai, Iyan dan teman-temannya menghitung hasil penjualan. “Kita mendapat cukup uang untuk modal dan alat!” Iyan bersorak gembira.
“Jadi, kita bisa memulai tahap berikutnya!” Mira mengungkapkan rasa syukurnya. “Kita perlu membuat Ojek Asyik lebih terkenal di kalangan masyarakat!”
Mereka semua sepakat untuk merencanakan langkah selanjutnya, dan saat-saat lucu selama acara membuat semuanya terasa lebih dekat. “Saya menyarankan kita memasang stiker lucu di motor! Seperti ‘Laporkan kepada Tukang Ojek yang Sehat!’” Encep berceloteh.
Setelah sukses merencanakan dan melaksanakan acara promosi Ojek Asyik, Iyan dan teman-temannya menikmati euforia dari pengunjung yang antusias. Keberhasilan ini membantu mereka merasakan apa yang disebut kemitraan dan kerja keras yang berbuah manis. Kini saatnya memikirkan langkah selanjutnya.
Keesokan harinya, Iyan tidak sabar untuk berbagi berita baik dengan Nuxee, sistem tukang ojeknya yang setia. “Nuxee, kita baru saja menyelesaikan promosi, dan itu sangat sukses! Apa misi selanjutnya?” tanya Iyan saat dia menyalakan motornya.
“Nah, Iyan, bagus sekali! Misi berikutnya adalah menjalin kerjasama dengan pemilik bisnis lokal. Jika kamu berhasil mendapatkan tiga mitra, hadiah untukmu adalah kendaraan baru yang keren!” Nuxee menjelaskan.
“Wah, kendaraan baru lagi? Ini sangat keren! Mari kita lakukan!” Iyan menjawab penuh semangat, bertekad untuk membuktikan kemampuan Ojek Asyik.
Di sekolah, Iyan berkumpul kembali dengan Udin, Mira, Sari, Encep, dan Joko. “Teman-teman, kita harus mulai menjalin kerjasama dengan bisnis lokal. Kita perlu menawarkan promo khusus bagi mereka yang menggunakan Ojek Asyik!” Iyan menjelaskan rencananya.
“Jadi kita akan menjadikan mereka pelanggan sekaligus mitra? Itu ide yang hebat!” Udin bersemangat.
“Bagaimana kalau kita mendekati pemilik warung yang terkenal dan membuat kesepakatan diskon untuk pelanggan yang memesan dari Ojek Asyik?” Mira menambahkan.
“Setuju! Kita bisa jadi garda terdepan dalam pengantaran!” Encep berkomentar sambil menggerak-gerakkan tangan seolah-olah sedang memimpin pertemuan. “Siapkan presentasi yang mantap!”
Joko beraksi, pura-pura memegang mikrofon. “Selamat datang di pelatihan Ojek Asyik! Kini kita belajar cara menjadi pemandu terbaik di jalanan!”
Sari menggoda Joko, “Kalau kamu pemandu, haruskah kita pakai baju circus? Itu adalah gaya yang tepat untuk menghibur penumpang!”
Semua orang tertawa ketika mereka mulai membuat rencana untuk presentasi kepada pemilik bisnis lokal. Saat mereka beranjak untuk melaksanakan rencana, Iyan merasa ditengah keributan dan kegembiraan.
Hari presentasi tiba, dan Iyan bersama teman-temannya menuju warung yang mereka tuju. Dengan tergesa-gesa, mereka merapikan penampilan dan siap untuk memperkenalkan Ojek Asyik kepada pemilik warung. “Ingat, kita harus menunjukkan betapa pentingnya kerja sama ini! Jangan sampai melupakan keunggulan yang kita tawarkan!” Iyan mengingatkan semua orang.
“Tenang saja! Saya akan bersikap seprofesional mungkin dalam seharusnya!” Udin berkata sambil memakai bib apron yang dia temukan di dapur warung.
Ketika tiba di warung, tampaknya ada kesibukan. Iyan mendekati pemilik warung yang masih muda, “Selamat pagi, Pak! Kami ingin mengajak kerja sama antara Ojek Asyik dan warung Anda!”
“Kerja sama apa?” tanya pemilik warung agak skeptis.
Iyan beraksi. “Dengan menggunakan Ojek Asyik, pelanggan Anda akan dapat diskon untuk pengantaran, dan kami akan membantu meningkatkan penjualan Anda!”
Udin yang masih mengenakan apronnya menambahkan, “Kami juga bisa tetap bersahabat, dan siapa tahu, kita bisa mengadakan acara spesial bersama!”
Pemilik warung mulai tertarik, tetapi terlihat ragu. “Hmm, akan tetapi bagaimana?
Mira mengambil kesempatan, “Kita bisa mulai dari promosi bulanan! Setiap pembelian tertentu, pelanggan bisa mendapatkan potongan harga untuk menggunakan Ojek Asyik!”
“Jadi segitu besar saya kasih potongan untuk mereka?” tanya pemilik warung.
“Langsung, dan kita akan membagi keuntungan untuk semua!” Iyan memastikan.
Pemilik warung akhirnya terlihat lebih yakin. “Baiklah, terdengar menarik! Mari kita coba kerja sama ini!”
Setelah akur, Iyan dan timnya merasakan kegembiraan saat menandatangani kesepakatan pertama mereka. “Kita baru saja mendapat pasangan bisnis revolusioner!” Encep berkomentar, “Dan saya harus mengucapkan selamat datang ke tim pahlawan Ojek!”
Dalam perjalanan pulang, semua merayakan keberhasilan mereka.
Bersambung..