NovelToon NovelToon
Ayo Bercerai Kaisar!

Ayo Bercerai Kaisar!

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Pernikahan Kilat / Cerai / Obsesi / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: aif04

Annette seorang bangsawan miskin yang tinggal jauh dari kekaisaran. Hidupnya terbilang sederhana akan tetapi penuh kebahagiaan. Hingga suatu hari masalah muncul di hidupnya.

Utusan kekaisaran tiba-tiba datang kerumahnya dan mengatakan jika dirinya telah menikah dengan kaisar dengan cara yang tidak diduga.

"Aku tidak mau! Aku mau cerai!"
Bagaimanakah kelanjutannya? Apakah Annette bisa bercerai atau tidak? Ayo pantengin terus ceritanya di "KAISAR AYO BERCERAI!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1 juta emas

Istana kekaisaran yang terlihat begitu tenang dan juga damai dengan Aldrich yang sedang menikmati secangkir tehnya. Hingga pintu di buka dengan keras membuat perhatian Aldrich teralihkan.

"Yang mulia ada kabar gawat!" pekik Gabriel.

"Apa?"

"Istri Anda telah diculik oleh bandit hutan. Mereka meminta tebusan jika ingin dia selamat," jelas Gabriel dengan surat yang masih ada di tangannya.

"Berikan saja berapa tebusannya," jawab Aldrich dengan begitu santai.

"Anda yakin yang mulia maksud saya ini nominal yang cukup besar," ujar Gabriel.

"Berapa?"

"1 juta emas," jawab Gabriel yang berhasil membuat Aldrich menghentikan niat untuk meminum tehnya.

"Apa bandit itu berniat untuk membuat kerajaan sendiri?" sarkas Aldrich karena 1 juta emas adalah sesuatu yang sangat banyak. Bahkan ini bisa membeli sebuah pulau.

'Bagaimana bisa bandit hutan memikirkan jumlah yang begitu banyak seperti ini,' batin Aldrich.

Beberapa waktu sebelumnya di markas para bandit. Tampaknya mereka masih disibukkan dengan jumlah uang tebusan.

"Baiklah kita akan meminta tebusan 100 emas bagaimana?" tanya pimpinannya yang tampaknya di setujui dengan yang lainnya.

"100 emas? Apa kalian yakin aku hanya seharga 100 emas?" kesal Annete yang mendengar seluruh perkataan pria-pria itu.

"Dasar aneh."

"Hei naikkan lagi hargaku!" teriak Annete.

"Kau gila? Ini cukup tinggi,"

"Tidak itu terlalu murah, ganti harga yang lainnya," pinta Annete.

"Baiklah-baiklah bagaimana dengan seratus?"

"Itu masih kurang banyak."

"Bagaimana dengan sepuluh ribu?"

"Tidak, itu juga masih sedikit cepat buat 1 juta emas," pinta Annete yang membuat seluruh ruangan terdiam lagi.

"Apa kau gila minta uang tebusan 1 juta emas."

"Tidak apa, lagi pula dia itu sangat kaya, setidaknya nyawaku harus berharga sangat malah," jelas Annete.

Penjahat-penjahat itu tampak berpikir sejenak lalu saling memandang sebelum akhirnya menganggukkan kepala dengan pelan.

"Baiklah kami akan buat sesuai yang kau minta," ujarnya yang membuat Annete tersenyum bangga dengan memperlihatkan giginya yang rapi.

Setelah itu mereka mengirimkan surat ancaman tersebut menuju istana sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Annete.

"Hei kak apa kau sudah gila?" tanya Bina yang sedari tadi diam.

Mendengar perkataan tersebut membuat senyum Annete luntur begitu saja.

"Kau masih kecil untuk tahu apa yang akan terjadi," jawab Annete lalu tersenyum penuh arti.

Kembali ke istana saat ini, dimana Gabriel tengah begitu pusing dengan uang tebusan sebesar 1 juta emas. Sedangkan Aldrich sudah meremas kertas tersebut hingga tidak berbentuk.

"1 juta emas? Baiklah aku akan memberi mereka satu juta emas itu," ujar Aldrich dengan nadanya yang begitu dingin.

"Yang mulia..."

"Gabriel siapkan kudaku dan 1 juta emas itu."

"Tapi yang mulia, apa Anda sendiri yang akan pergi? Ini hanya masalah sepele dan saya bisa melakukannya."

"Tidak, aku hanya penasaran dengan bandit yang meminta 1 juta emas ini," tolak Aldrich.

Mendengar perkataan Aldrich yang tidak mau dibantah membuat Gabriel hanya bisa menelan ludah dengan kasar.

"Kenapa masih disini? Cepat siapkan apa yang aku minta!"

"Akh,...baik yang mulia."

Secepat kilat Annete keluar dari ruangan tersebut dan mempersiapkan segalanya.

Aldrich kembali melihat kearah surat yang ada di tangannya lalu tersenyum sinis.

"Bajingan mana yang sudah berani memerasku?" gumamnya.

Beberapa saat kemudian di markas para bandit saat ini semua orang tengah bersantai.

"Hei kau, awas saja jika kau membohongi kami. Maka aku pastikan kepala dan juga badanmu itu akan terpisah!" ancam pria tersebut pada Annete yang masih terikat tali di kedua tangan dan kakinya.

"Iya...iyaaa tunggu saja," balas Annete.

Walaupun wajah Annete terlihat santai akan tetapi saat ini ia juga sangat gugup. Bahkan kedua tangannya sudah basah dengan keringat.

Hingga hari sudah akan berganti malam dan tidak ada tanda bahwa ada yang akan datang.

"BRAK!" meja yang dipukul dengan begitu keras.

"Sialan! Kau benar-benar menipuku jalang!" pekik pria tersebut lalu menarik dagu Annete dengan begitu kasar.

"Ti-tidak bisakah kau lebih sabar?"

Mata Annete menatap berani pada pria itu yang berhasil membuatnya melepaskan cengkraman di wajah Annete.

"Kau!"

Kemudian pria itu melihat kearah Bina yang duduk tepat di samping Annete. Dia hampir saja melupakan gadis kecil itu.

"Baiklah karena suamimu itu sangat lama maka aku akan menjual anak ini saja untuk makan malam."

Kali ini Annete tidak bisa mengendalikan ekspresi takutnya.

"Kak..." gumam Bina yang di dengar jelas oleh Annete.

"Tidak!" bantah Annete.

"Hei, kami juga butuh uang untuk makan malam ini!"

Pria itu lantas mulai mantik Bina secara paksa. Annete berusaha sekuat tenaga untuk menahannya tapi percuma saja kekuatannya tidak sebanding dengan pria tersebut.

"HEI BAJINGAN LEPASKAN DIA!" teriak Annete.

"Kak...kakak hiks.."

Anak itu terus menangis saat dirinya mulai dia bawa semakin jauh dari Annete yang berteriak dengan wajah frustasi.

"KEMBALI KAU SIALAN!" pekik Annete tapi tidak dipedulikan oleh pria tersebut.

"BRAK!"

Mendadak ruangan tersebut terbuka dengan kuat dari luar.

"Tuan! Anda seseorang yang datang dengan uang 1 juga emas!" ujar pria yang tampak begitu bahagia itu.

"Bagus, bagus...ayo kita temui dia..." ujar pria tersebut.

"BRUGH," ia menghempaskan Bina begitu saja hingga terjatuh keatas lantai yang dingin.

"Kak..." cicit anak itu dengan menatap Annete yang diam dengan menatap kearah lobang kecil yang ada di ruangan tersebut.

"Akh, akhirnya semua berakhir si Gabriel akhirnya datang."

Annete tersenyum senang lalu memejamkan matanya dengan perasaan yang sangat lega.

"Hei Bina tenang saja kita akan keluar dari tempat menyebalkan ini."

Bina hanya terdiam saat melihat mata biru Annete yang menunjukkan keyakinan dan kehangatan di dalamnya.

"Hmm iya kak," jawabnya setelah beberapa saat.

Setelahnya Annete hanya mengangguk paham dengan respon anak itu.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di depan gubuk tampak bandit yang terdiri dari beberapa orang pria tersebut tengah berdiri di depan pria berjubah hitam.

"Apa kau membawa tebusannya?" tanya pimpinan bandit tersebut.

Pria dengan jubah hitam tersebut tersenyum tipis dengan bibit merahnya.

"Ya, aku membawanya...ada di dalam kereta itu," ujarnya membuat para bandit tersebut melirik pada kereta kuda yang terlihat cukup mewah.

"Kalian, ambil emasnya!" perintah pimpinan bandit tersebut.

"Baik tuan."

"Tunggu dulu, siapa bilang bahwa emas itu untuk kalian?" gumam pria dengan jubahnya.

"Apa maksudmu?"

"Bukankah satu juta emas terlalu berlebihan hanya untuk tebusan?" tanya pria berjubah tersebut dengan nada yang begitu dingin.

"Itu... bukankah ini adalah nyawa istrimu jadi sudah pasti itu setara dengan satu juta emas."

"Istriku?"

"Iya istrimu, dia ada di dalam."

Pria berjubah tersebut tersenyum tipis lalu membuka jubahnya menampilkan rambut peraknya yang indah. Kesempurnaan tersebut di tambah dengan mata merah miliknya.

Sontak seluruh orang yang ada di sana membulatkan mata mereka. Karena di kekaisaran hanya satu orang yang memiliki rambut dan warna mata seperti itu.

"Hmm apa ya hukuman yang bagus karena sudah berani menculik istri kaisar?" tanyanya dengan wajah yang terlihat ceria tapi penuh ancaman.

.

1
Pa Muhsid
tuh mamam Aldrich, otw bucin puas nanti apalagi udah jebol gawang
Seven sweet
Mampir nih thor
Eka suci
ikut penasaran dgn kasus ketiga, kenapa aldrik menghalangi nya 🤔
Ayudya
ini novel yg ke 2 yg aku baca
kang mager: makasih kk❤️
total 1 replies
Eka suci
lanjuuut thor 💪🏻💪🏻👍🏻
Eka suci
jangan kan kaisar aku aja ngga ngerti Annette mau kemana🤭
Eka suci
lanjuuut 💪🏻
Eka suci
insting kah , atau Annette mang cerdas 🤔
Eka suci
sedikit lucu dan mau bantu, aku tungguin sampai kamu menghalangi Annette menyelesaikan kasus karena kamu ngga mau cerai
Eka suci
UPS sensor 🤭
Eka suci
laaah Annette pergi belum sarapan kena jebakan Batman
Eka suci
lanjuuut 💪🏻💪🏻
Eka suci
semangat Thor 💪🏻💪🏻💪🏻
Eka suci
belajar beladiri jg Annette
Eka suci
semoga bnyk yg minat ya Thor, 💪🏻
Eka suci
mungkin ini kasus ke 2
Eka suci
semangat Thor 💪🏻💪🏻
Eka suci
bahasa Annette masih dunia real bukan kerajaan 🤭
Eka suci
semoga rame ya Thor, semangat
Eka suci
regresi, reinkarnasi masuk ke dunia novel untuk jadi detektif, keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!