NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

modus pak ketua

Adrian dengan berat hati mengantarkan Sari pulang ke rumah orang tuanya karena Sari merengek ingin tidur disana

"Kamu masukin beberapa pakaian kamu ke dalam paper bag ini" pinta Adrian lalu memberikan paper bag berisi mukena baru Sari

"Buat apa kak?" Tanya Sari polos

"Buat kamu ganti baju kalau di rumah Abi nanti" jawab Adrian lesu

"Iya, sini aku pilih bajunya dulu" ucap Sari lembut

"Kak, itu kado dari teman teman kak Rian belum di buka" ucap Sari sambil menunjuk beberapa kado pemberian para sahabat Adrian

"Iya juga, kita belum buka kadonya" gumam Adrian serius

"Tapi aku harus pulang sekarang" ucap Adrian bingung

"Besok kan hari Minggu, kita buka kadonya besok" ucap Adrian memberikan usul dan diangguki Sari

"Aku pulang ya, kamu jangan nakal" ucap Adrian lalu memeluk tubuh mungil Sari

"Iya" jawab Sari membenamkan wajahnya di dada Adrian dan membalas pelukan Adrian

"Besok aku jemput ya, kamu harus mau nginap di rumah Abi, soalnya besok aku ada kerja kelompok sama yang lain" bujuk Adrian lembut

"Iya, besok aku nginap di rumah Abi" jawab Sari mendongakkan wajahnya sambil tersenyum manis dengan masih memeluk Adrian

"Ya udah lepasin akunya" ucap Adrian terkekeh

"Susah tangannya udah nempel" jawab Sari yang masih betah memeluk Adrian, sepertinya dia mulai kecanduan aroma parfum Adrian atau mungkin aroma tubuhnya

"Hahaha... Besok kamu boleh peluk suamimu ini sepuasnya" ucap Adrian sambil menciumi rambut Sari

"Iya deh" jawab Sari cemberut dan membuat Adrian mencuri ciuman di bibir Sari lalu pergi setelah mencium kening Sari juga berpamitan pada orang tua Sari yang ada di teras rumah mereka

.....................

Pagi hari di rumah keluarga Wijaya, Halimah sibuk membantu bi Minah memasak untuk sarapan, bahkan Sari juga ikut membantu. Ya, Sari kembali di antarkan ayahnya saat malam hari karena dia tidak bisa tidur dengan alasan terbiasa tidur memeluk Adrian, ayahnya sampai menggerutu kesal karena mereka baru sehari menikah tapi sudah menempel seperti prangko dan tak bisa berjauhan

"Kenapa jalan kamu seperti itu Sari?" Tanya Halimah khawatir karena melihat Sari berjalan sedikit kaku

"Pinggul Sari sakit umi, yang bekas di suntik kemarin ko malah jadi bengkak ya umi" jawab Sari meringis

"Kamunya sih pake acara ngamuk nggak mau di suntik sama Bu bidannya, jadi kan sakit sekarang" ucap Halimah lalu membuka kulkas dan mengambil beberapa es batu

"Sari sampai tak bisa tidur umi, kak Adrian usapin semalaman baru Sari bisa tidur" ucap Sari jujur dan membuat Halimah tersenyum lembut

"Ini, umi sudah masukin beberapa es batu ke dalam plastik, kamu kompres ke bekas yang di suntik kemarin supaya nggak bengkak lagi" pinta Halimah lembut dan sari langsung mengambil bungkusan es batu itu lalu menuju ke dalam kamar Adrian

Di dalam kamar Adrian, masih tertidur setelah solat subuh, setelah semalaman mengusap ngusap pinggul Sari karena tak tega melihat Sari terus meringis

"Kak, bangun sudah jam enam" ucap Sari membangunkan Adrian

"Hmm... Iya" jawab Adrian membuka matanya dan melihat Sari memegang plastik berisi es batu

"Itu buat apa?' tanya Adrian penasaran dengan wajah bantalnya yang tetap terlihat tampan meski rambutnya berantakan

"Buat kompres pinggul Sari" jawab sari polos

"Masih bengkak memangnya?" Tanya Adrian serius sambil sedikit modus mengusap pinggul istrinya

"Hmm... Masih ngilu, makanya umi suruh kompres pake ini" jawab Sari sambil mengangkat plastik berisi es batu tersebut

"Sini aku bantu, kamu kan pasti nggak bisa lihat mana bekas suntikannya" bujuk Adrian tersenyum manis dan membuat Sari ragu

"Coba kamu kompres sendiri!" Ucap Adrian menaikkan alisnya dan Sari memasukkan plastik berisi es tersebut ke balik bajunya dan mencoba mencari bekas suntikan tersebut

"Susah kan, udah sini biar aku aja" ucap Adrian lalu merebut plastik es tersebut dan meminta Sari tengkurap

"Malu" rengek Sari cemberut

"CK.. aku ini suami kamu Puspita Sari, kamu juga pernah lihat aku nggak pake baju kan" ucap Adrian terus merayu Sari

"Tapi itu kan yang atas, bukan yang bawah" jawab Sari polos dan membuat Adrian kembali mempunyai ide licik di kepalanya

"Ya udah nanti kamu lihat juga bagian bawah aku, gimana?" Ucao Adrian tersenyum manis

"Ko perasaaan Sari nggak enak ya" celetuk Sari yang kebingungan

"Udah sini, jangan kelamaan nanti kamu malah tambah sakit dan harus ke rumah sakit terus di suntik sama jarum yang lebih gede" ucap Adrian menakut nakuti Sari dan berhasil, Sari akhirnya menyerah dan di kompres oleh Adrian yang terus tersenyum senang karena bisa melihat pemandangan indah di pagi hari.

..............

Di sekolah para murid sudah mulai berdatangan dan menuju ke kelas mereka masing masing

"Sari kamu kenapa?" Tanya Dela khawatir karena Sari duduk dengan perlahan

"Gue habis di suntik kemarin" jawab Sari polos

"Kamu di suntik siapa?" Tanya Sintia melotot dengan pikiran yang kemana mana

"Ya Bu bidan lah, gue di suntik katanya supaya sehat dan nggak gampang sakit tapi malah pantat gue sakit" jawab Sari mengumpat

"Hahaha lagian kamu kalau nggak sakit ngapain di suntik" ucap kirana tertawa

"Gue juga nggak tahu" jawab Sari polos

"Sar ko kamu bisa pacaran sama kak Adrian?" Tanya Vania penasaran

"Ya karena kak Adrian udah jadi pacar gue lah" jawab Sari polos dan membuat teman temannya tepuk jidat

"Maksudnya itu, kapan kamu jatuh cinta sama dia Sari" ucap Kirana gemas

"Tiga hari yang lalu pas dia buka mata batin gue, pas gue buka mata dia jadi ganteng banget" jawab Sari tersenyum manis

"Apa mungkin si Sari kena pelet kak Adrian?" Tanya Dela mengerutkan alisnya

"Nggak mungkin cowok tertampan di sekolah pake pelet dan yang di pelet seorang Sari yang jadi musuhnya" jawab Kirana serius

"Bisa aja kan mereka jadi jatuh cinta karena terbiasanya ketemu tiap hari" ucap Sintia terkekeh

"Iya Sintia benar" ucap Vania menambahkan

"Oh iya, Nia Lo jangan suka nyuruh kak Hendra buat dekat sama si ulat Hana itu" ucap Sari tegas

"Kenapa memangnya?" Tanya Vania penasaran

"Kemarin dia sampai patah hati, gara gara Lo nyuruh dia ngantar si Hana ke rumah sakit dan kak Hendra mikirnya Lo itu nggak suka sama dia" jawab Sari serius

"Ko kamu tahu?" Tanya Vania serius

"Kan kemarin kak Rian ngajak aku main ke markasnya dan di sana gue masak bereng kak Hendra, dia cerita masalah kemarin dan kelihatan sedih" jawab Sari santai

"Kamu ke markas Dark Dragon?" Tanya Kirana kaget dan diangguki Sari

"Nanti aku minta maaf sama kak Hendra, tapi aku bingung mau ngomong apa, aku malu" jawab Vania menunduk

"Kamu bilang aja, maaf soal kemarin gitu" ucap Sintia serius

"Dan kasih sesuatu ke kak Hendra" ucap Dela tersenyum lembut

"Kasih apa ya?" Tanya Vania tersenyum lembut

"Kasih hati kamu ke dia" jawab Sari Sintia Dela dan Kirana bersamaan sambil tertawa

...................

"Cerah banget ketua kita" ledek Hendra terkekeh

"Iya secerah mentari di pagi hari" ucap Samuel juga terkekeh

"Dia pasti menang lotre tuh" ucap Angga meledek

"Curiga gue kalau lihat dia senyam senyum sendiri begitu" ucap Mandala memegang kening Adrian

"Bawa ke UKS Dala" ucap Sandi terkekeh

"Jangan ke UKS tapi bawa ke rumah sakit jiwa" ucap Saraswati tertawa

"Tumben Lo kalau ngomong benar" ucap Septian sambil tos dengan Saraswati

"Tebakan kalian sepertinya salah semua" ucap Irsyad tersenyum lembut

"Dia pasti habis dapat vitamin dari si Sari" celetuk Mahesa dan membuat semua perhatian tertuju padanya

"Vitamin apa nih? Otak gue jadi traveling nih?" Tanya Angga penasaran

"Vitamin apa ketua?" Tanya Hendra terkekeh

"Anak kecil nggak usah mau tahu urusan orang dewasa" jawab Adrian cuek dan membuat semua sahabatnya mencebikkan bibirnya

"Urusan Lo di Bandung udah selesai syad?" Tanya Adrian serius

"Alhamdulillah sudah, kemarin ada penghuni kontrakan yang sudah nunggak enam bulan tapi dia ngotot nggak mau pindah" ucap Irsyad serius

"Terus dia mau bayar?" Tanya Samuel terkejut

"Dia nggak mau bayar karena katanya dia sudah di Usir dari kontrakan" jawab Irsyad tersenyum lembut

"Ada ya orang tidak bertanggung jawab seperti itu" umpat Mandala kesal

"Tapi kontrakannya Alhamdulillah sudah ada yang ngisi lagi sekarang" jawab Irsyad tersenyum manis

"Rezeki emang nggak kemana ya syad" ucap Hendra lembut

"Iya, Lo benar DRA" jawab Irsyad

"Bawa oleh oleh nggak?" Tanya Saraswati antusias

"Oleh oleh aja Lo pikirin, tapi emang ada kan syad?" Ucap Septian terkekeh dan mendapat geplakan di kepalanya oleh Saraswati

"Sama aja Lo" umpat Saraswati

"Ada, gue bawa baju kotor gue, kalian mau nyuciin?' tanya Irsyad tertawa

"Nggak ah makasih gue harus ke pasar soalnya" jawab Septian cengengesan

"Gue juga sibuk soalnya nanti gue ada jadwal pemotretan" ucap Saraswati memberi alasan

"Pemotretan di kantin sekolah ya, mengintai siapa saja yang bisa Lo palakin" ucap sandi meledek

"Ish... Bisa nggak sih kalian tuh jangan berburuk sangka sama gue" gerutu Saraswati cemberut

"Karena lo terlalu spesial dan membuat kita selalu berburuk sangka sama Lo" jawab Samuel terkekeh

"Terlalu istimewa Saras" ledek Hendra tertawa

"Image Lo sebagai tukang palak sudah menempel di kepala kita" ucap Mahesa datar

"Ya udah sekarang Lo gue palak, siniin duit Lo" ucap Saraswati lantang pada Mahesa

"Nih" ucap Mahesa lalu memberikan Saras uang sebesar lima ratus rupiah bergambar orang utan.

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!