Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 ( Masa lalu 2)
Felix berdiri tepat di depan sebuah mansion milik keluarganya, ini adalah pertama kalinya ia datang setelah hari pernikahanya yang kacau. Hubungannya dengan ayahnya memang baik, tapi Felix sangat jarang berkunjung ke mansion jika tidak ada sesuatu yang sangat penting.
“Jika aku sudah datang kesini, artinya ada sesuatu yang penting” ucap Felix.
“Selamat datang tuan muda, tuan besar sudah menunggu di ruang kerjanya” ucap sekretaris ayahnya yang bernama Liam.
Felix hanya tersenyum tipis dan langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion. Dia menaiki tangga besar dengan karpet merah sebagai alasnya, matanya melihat lampu gantung besar yang usianya jauh lebih tua dibandingkan dengannya. Felix juga tersenyum saat melihat foto mendiang ibunya yang sudah meninggal sejak ia berusia 10 tahun.
“Aku berkunjung sebentar ibu” ucap Felix lirih.
Langkahnya terhenti saat dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, ia melihat seekor anjing peliharaan ayahnya yang begitu ia rindukan. Felix terkekeh saat mengingat fakta bahwa ayahnya itu mungkin lebih menyukai anjingnya, dibandingkan dengan anaknya sendiri.
‘Tok ‘Tok ‘Tok
“Masuk” ucap suara yang berasal dari dalam ruangan.
Felix masuk dengan membuka pintu perlahan, dia menutupnya kembali dengan perlahan juga. Ia langsung menghadap ayahnya dan membungkukkan badannya untuk memberikan rasa hormatnya sebagai anak.
“Felix datang ayah, maaf karena jarang berkunjung” ucap Felix dengan senyum tipisnya.
“Duduklah” ucap ayah Felix yang bernama Jackson.
Felix duduk di sebuah sofa panjang yang biasa digunakan ayahnya untuk menerima tamu penting, Felix duduk dengan sopan dan sedikit canggung. Karena memang, Felix sangat menghormati ayahnya sejak dia masih kecil.
“Ada perlu apa? Apa ada masalah?” Ucap Jackson.
“Sebenarnya aku ingin tau sesuatu, ini bersangkutan dengan perusahaan milik Edward” ucap Felix.
“Ah, dia ayah kandung istrimu bukan?” Ucap Jackson dan Felix mengangguk.
“Asal kau tau, dia adalah teman baikku” ucap Jackson dengan senyum tipisnya.
“Dan sebenarnya, perjodohanmu dengan Valencia sudah ada sejak lama” ucap Jackson, dan berhasil membuat Felix terkejut.
“Bahkan perjodohan itu sudah dilakukan diatas kertas, aku masih menyimpannya. Edward dan aku akan bekerja sama di suatu bisnis saat itu, dan kami sepakat menggunakan perjodohan ini sebagai syaratnya” ucap Jackson.
“Tapi dia tiba-tiba jatuh sakit dan meninggalkan dunia ini, aku sangat terpukul saat itu. Karena dia adalah teman baikku” ucap Jackson, Felix semakin ingin mendengar semuanya.
“Aku masih mengingat perjodohan itu. Sampai kau bersikeras untuk menikah dengan wanita lain, aku hanya bisa membiarkanmu. Dengan harapan, kau akan bercerai dengan Lisa secepat mungkin. Dan menikah dengan Valencia”
“Tapi seperti sebuah takdir, kau justru menghamili Valencia. Dan terjadilah pernikahan ini, aku sangat bahagia sampai tidak bisa berkata apa-apa” ucap Jackson dengan kekehannya.
“Jadi aku memang sudah berjodoh dengan Valencia sejak awal?” Ucap Felix lirih.
Jackson menceritakan semuanya, dia juga bercerita tentang skandal istri dari Edward yang berselingkuh. Pada intinya, Sonya telah berselingkuh dengan Roy sejak lama. Bahkan sejak Valencia masih kecil, perselingkuhan itu berlangsung sangat lama. Dan Edward mengetahui itu semua, dia menceritakan semuanya pada Jackson sebagai teman yang dia percaya.
“Dan kau tau?” Ucap Jackson, dan membuat Felix semakin penasaran dibuatnya.
“Dia menitipkan perusahaanya padaku, tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Karena perusahaan miliknya sekarang di kelola oleh Sonya dan suami barunya. Dan perusahaan itu dalam kondisi yang tidak baik, mereka akan segera bangkrut dalam waktu dekat” ucap Jackson.
“Mungkin hanya rumah besar itu yang tersisa untuk Valencia” ucap Jackson dengan raut wajah sedihnya.
Felix menghela nafasnya kasar setelah mengetahui cerita panjang ayahnya, ternyata banyak yang dia tidak tau selama ini. Bagaimana keluarga Edward, dan perjodohannya dengan Valencia yang ternyata sudah diatur sejak lama.
“Ayah, aku sudah memutuskan hubunganku dengan kekasihku” ucap Felix.
“Tapi aku takut, bahwa perasaanku pada Valencia masih dangkal. Aku takut suatu saat aku akan menyakitinya” ucap Felix lagi.
“Kau harus bisa mengendalikan perasaanmu sendiri. Kau harus segera tau, siapa yang paling kau cintai dan kau pedulikan” ucap Jackson.
Felix terdiam sembari merenungkan perasaanya, dia masih belum mengerti lebih jauh. Dia hanya mencoba menjalani apa yang sudah menjadi keputusannya. Dan Felix akan berusaha sebaik mungkin, untuk bertanggung jawab dengan keputusan yang ia buat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Halaman depan Apartemen, pukul 19.00.
Valencia menunggu Felix menjemputnya saat pria itu mengatakan bahwa dia akan mengajaknya pergi untuk mengunjungi pembukaan bar milik Leya dan Alex yang baru saja dibuka hari ini. Valencia sudah tampil cantik dengan dress bermotif bunga dengan make up tipis diwajahnya. Rambut panjangnya ia biarkan tergerai sempurna, dan heels yang ia pakai hari ini hanya 3 cm.
“Aku baru ingin mengunjungimu, tapi sepertinya kau akan pergi ke suatu tempat” ucap Sonya yang tiba-tiba datang.
Ekspresi Valencia langsung berubah, ia tidak lagi ceria seperti sebelumnya. Kedatangan ibunya itu justru membuatnya tidak nyaman, karena mereka memang tidak pernah akur sejak awal. Valencia hanya tidak ingin berdebat dengannya.
“Kau senang? Karena Felix sudah putus dengan Lisa?” Ucap Sonya.
“Benarkah? Aku bahkan tidak tau! Syukurlah!” Ucap Valencia dengan senyum tipisnya.
Sonya mendekat dan menjambak rambut Valencia dengan kuat, dia memojokkannya sampai ke dinding. Membuat Valencia meringis kesakitan, dia berusaha melepaskan jambakan ibunya dengan sekuat tenaga.
“Kau pikir kau sudah menang? Kau pikir kau sudah berhasil?”
“Kau hanya menang sesaat Valencia! Tidak ada yang benar-benar menyukaimu di dunia ini. Jika ada, maka itu hanyalah rasa suka sesaat”
“Karena kau pembawa sial, kau adalah terburuk dari yang terburuk. Bahkan ibu kandungmu ini juga membencimu, lantas? Apa lagi yang bisa kau banggakan?” Ucap Sonya, membuat Valencia terdiam.
Valencia menatap mata ibunya yang menatapnya dengan tajam, dia tidak pernah melihat rasa sayang di mata ibunya. Setiap kali ia mencoba menatap ibunya, Valencia terus berharap bahwa tatapan benci itu akan hilang. Tapi ternyata, tatapan benci itu masih bertahan sampai sekarang.
“Kenapa kau masih membenciku sampai detik ini?” Ucap Valencia.
“Karena kesalahanmu tidak bisa di maafkan” ucap Sonya.
“Sudah aku katakan, semua itu bukan gara-gara aku! Itu bukan kesalahanku!” Teriak Valencia saat mengingat kejadian yang membuat ibunya membencinya.
“Itu semua murni karena kesalahanmu” ucap Sonya dengan seringainya.
Sonya melepaskan jambakan itu setelah dia puas. Dia beralih menarik Valencia untuk mengikutinya pergi ke area parkir bawah tanah gedung ini. Dan disana, Valencia melihat Roy dan Lisa yang sudah menunggunya.
“Kenapa kau membawaku kesini?” Ucap Valencia pada Sonya.
Sonya mengarahkan Valencia untuk berlutut di depan Roy dan juga Lisa. Valencia mencoba untuk tidak menuruti perintahnya, tetapi Sonya terus menahannya dengan kuat agar ia tetap berlutut di tempatnya.
“Kau harus meminta maaf pada Lisa sekarang, karena sudah merebut seluruh kebahagiaannya” ucap Sonya, membuat Valencia menatapnya tak percaya.
“Berlututlah sekarang!!” Bentak Sonya.
“Tidak akan!!” Jerit Valencia.
“Bukankah kalian yang harus berlutu padaku! Kalian yang menghancurkan hidupku lebih dulu!!!” Jerit Valencia, dia tidak tahan lagi dengan ini semua.
...----------------...