NovelToon NovelToon
Topeng Kemiskinan - Rahasia Sang Putri Yang Terkhianati

Topeng Kemiskinan - Rahasia Sang Putri Yang Terkhianati

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Pelakor / Ibu Mertua Kejam / Tamat
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kim Yuna

Anatasya menyembunyikan identitasnya sebagai putri bungsu keluarga konglomerat dari suaminya. Ia membantu Adrian membuka perusahaan. Tapi siapa sangka ternyata Adrian tidak pernah mencintai Anatasya, dia bahkan jijik dengan bau amis yang melekat pada tubuh istrinya.

Suatu hari, Adrian menceraikan Anatasya dan mengungkapkan bahwa dia memiliki pacar, yaitu Clara, seorang wanita kaya dan cantik yang merupakan adik sepupu dari keluarga Santoso.

Anatasya merasa hancur dan terhina. Tasya akan membuat orang yang menyakiti nya membayar mahal dibantu oleh ketiga abangnya. Damian, Julian dan Rafael.

Ketiga Abangnya tidak akan membiarkan adik bungsu mereka terluka.

Bagaimana reaksi Adrian dan keluarga nya setelah mengetahui jika wanita yang selama ini mereka hina adalah putri konglomerat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TK - 33 Jejak Kematian Orang Tua Damian Terkuak & Intrik Jamilah

Di kediaman Santoso yang luas dan megah, suasana terasa serius, namun penuh dengan tekad. Rafael dan Julian, dengan semangat membara untuk melindungi kakak mereka, mulai bekerja sama dengan asisten pribadi Damian, seorang wanita cerdas dan cekatan bernama Rina.

Rina, yang telah lama mengabdi pada Damian dan sangat loyal kepadanya, adalah aset berharga dalam tim ini.

Mereka bertiga membentuk tim investigasi internal, bertekad untuk menggali kebenaran di balik kematian orang tua kandung Damian yang misterius.

"Rina, kau sudah mengumpulkan semua data awal tentang orang tua kandung Damian?" tanya Rafael, matanya terpaku pada layar laptop di ruang kerja Damian. Jemarinya dengan cepat menelusuri folder-folder digital yang tersimpan rapi.

"Sudah, Tuan Rafael," jawab Rina, suaranya tenang dan profesional, sambil menunjuk beberapa file di layar besar yang terhubung ke laptop.

"Orang tua kandung Tuan Damian adalah Profesor Bayu Wijaya dan Dokter Kartika Dewi. Mereka adalah ilmuwan jenius yang bekerja di bidang energi terbarukan dan bioteknologi. Mereka sangat berdedikasi pada penelitian mereka, hampir mengabdikan seluruh hidupnya untuk sains."

Julian menyipitkan matanya, keningnya berkerut. "Detektif yang disewa Jamilah itu menyebutkan teknologi revolusioner. Apakah ada proyek spesifik yang mereka kerjakan saat itu yang sangat krusial?"

Rina mengangguk, membuka file lain yang menunjukkan diagram-diagram kompleks. "Ya, Tuan Julian. Mereka sedang mengerjakan sebuah prototype generator energi kinetik yang bisa menghasilkan listrik dari gerakan kecil, bahkan dari getaran. Dan mereka juga fokus pada penelitian tentang vaksin untuk penyakit langka, sebuah terobosan yang bisa menyelamatkan jutaan nyawa.

Penemuan ini bisa mengubah banyak hal, baik di bidang energi maupun kesehatan, dan berpotensi mengancam banyak industri raksasa."

Rafael mencatat informasi itu dengan cermat, pikirannya mulai merangkai benang merah.

"Lalu, tentang kecelakaan yang menimpa mereka. Apa yang kita ketahui selain laporan polisi?"

"Catatan polisi menyebutkan kecelakaan lalu lintas tunggal," jelas Rina, membuka file lain yang berisi foto-foto lokasi kejadian.

"Mobil mereka tergelincir dan jatuh ke jurang di daerah pegunungan yang terpencil. Namun, laporan investigasi internal yang kita minta menunjukkan adanya kejanggalan serius. Rem mobil sepertinya dirusak, bukan hanya sekadar kegagalan mekanis."

"Dirusak?" ulang Julian, nada suaranya menajam, rahangnya mengeras.

"Artinya, ini bukan kecelakaan biasa. Ini pembunuhan yang disengaja."

"Itu kemungkinan besar, Tuan," kata Rina, suaranya penuh keprihatinan.

"Namun, pada saat itu, investigasi dihentikan karena tidak ada bukti kuat yang bisa mengarahkan pada pelaku, dan kasusnya ditutup sebagai kecelakaan murni. Tidak lama setelah itu, keluarga Santoso yang merupakan kerabat jauh, mengadopsi Tuan Damian."

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan Damian masuk, wajahnya serius, matanya memancarkan tekad. Ia telah mendengarkan sebagian besar pembicaraan mereka.

"Itu sebabnya kita harus menggali lebih dalam, jauh lebih dalam dari apa pun yang pernah dilakukan sebelumnya. Jika orang tuaku dibungkam karena penemuan revolusioner mereka, maka ada dalang di balik semua ini, dalang yang bersembunyi di balik kekuasaan dan kekayaan."

Rafael mengangguk, pandangannya bertemu dengan Damian. "Kita akan mulai dengan mencari rekan kerja mereka, atau siapa pun yang terlibat dalam proyek-proyek itu. Mungkin ada yang tahu lebih banyak, orang-orang yang selama ini takut bicara, yang bisa kita yakinkan untuk mengungkap kebenaran."

Julian menambahkan, "Kita juga harus mencari arsip lama di lembaga penelitian tempat mereka bekerja, laporan penelitian, atau catatan pribadi orang tua Kak Damian. Siapa tahu ada petunjuk yang tersembunyi, sebuah catatan yang bisa membuka tabir kebenaran yang terkubur."

Mereka mulai menyusun daftar orang-orang yang harus dihubungi dan tempat-tempat yang harus ditelusuri. Tim investigasi internal Santoso bergerak cepat, memanfaatkan jaringan luas dan sumber daya yang mereka miliki.

Mereka tahu ini bukan sekadar mencari kebenaran, ini adalah upaya untuk membersihkan nama Damian dan mengungkap konspirasi yang mungkin telah lama terkubur. Mereka berjanji untuk tidak berhenti sampai semua kebenaran terungkap sepenuhnya.

☘️☘️

Beberapa hari kemudian, ponsel Adrian berdering. Panggilan itu dari Bram, detektif swasta yang mereka sewa.

Suaranya terdengar lebih bersemangat, bahkan sedikit bergetar, karena ia telah menemukan petunjuk baru yang jauh lebih signifikan dari sekadar gosip murahan.

"Bos, saya sudah menemukan bukti yang lebih kuat tentang sabotase pada mobil orang tua kandung Damian," lapor Bram, nadanya penuh keyakinan.

"Ada bekas kawat yang dipotong dengan sengaja di sistem rem, dan jejak chemical yang tidak biasa. Ini bukan kecelakaan, Bos. Ini pembunuhan yang disengaja, direncanakan dengan sangat rapi."

Adrian terkejut. Informasi ini jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Sebuah pembunuhan. Jika ini terungkap, citra Damian akan hancur total, entah bagaimana caranya. Ia membayangkan bagaimana ia bisa memutarbalikkan fakta ini untuk kepentingan Jamilah, menciptakan narasi baru yang akan menyudutkan Damian.

"Apakah ada petunjuk siapa pelakunya?" tanya Adrian, suaranya sedikit bergetar karena kegembiraan yang campur aduk dengan sedikit rasa ngeri.

"Belum pasti, Bos. Tapi saya menemukan jejak sebuah perusahaan farmasi besar, Apex Corp, yang punya kepentingan besar dalam paten vaksin yang sedang dikembangkan orang tua Damian," jawab Bram.

"Sepertinya ada persaingan bisnis yang sengit di balik itu, sebuah perebutan hak paten bernilai miliaran dolar."

Informasi ini membuat Adrian semakin bersemangat. Ini bukan sekadar gosip murahan, ini adalah konspirasi tingkat tinggi yang melibatkan kekuatan korporasi besar. Ia segera menghubungi Jamilah dan Winda, tidak sabar ingin menyampaikan berita ini.

☘️☘️

Pertemuan rahasia pun digelar di sebuah restoran mewah yang tersembunyi, sebuah tempat yang aman untuk membicarakan rencana licik mereka tanpa khawatir ada yang mendengar.

Jamilah mendengarkan laporan Bram dengan saksama, matanya berbinar penuh perhitungan, seringai licik mulai terbentuk di bibirnya.

"Jadi, orang tua Damian dibunuh karena penemuan mereka?" Jamilah mengulang, nadanya dipenuhi kepuasan yang menyeramkan.

"Ini jauh lebih baik dari yang kubayangkan. Kita bisa gunakan ini untuk menghancurkan Damian secara total, menghancurkannya hingga tak bersisa."

"Tapi bagaimana, Ma?" tanya Adrian, sedikit bingung.

"Ini kasus lama, dan Damian adalah korban di sini. Jika kita mengungkap ini, bukankah publik akan bersimpati padanya?"

"Itu yang membuat ini menarik, Adrian," kata Jamilah, mencondongkan tubuhnya ke depan, matanya berkilat jahat.

"Kita tidak akan menuduh Damian membunuh orang tuanya secara langsung. Itu terlalu mudah ditebak dan tidak logis. Kita akan membuat cerita yang lebih licik, bahwa Damian mengetahui kebenaran tentang kematian orang tuanya sejak lama, tapi ia memilih untuk diam dan melindungi keluarga angkatnya yang kaya raya, keluarga Santoso, demi mendapatkan keuntungan dan posisi di perusahaan. Kita akan menuduhnya sebagai seorang yang oportunis dan haus kekuasaan, yang rela mengorbankan kebenaran demi kepentingan pribadinya."

Winda mengerutkan kening. "Tapi itu tidak masuk akal, Ma. Mengapa Damian menyembunyikannya? Dia tidak punya motif yang kuat."

"Kita akan membuat cerita yang masuk akal dan bisa dipercaya publik, Winda," jawab Jamilah, senyum liciknya semakin lebar.

"Kita akan mengatakan bahwa Damian tahu siapa pembunuh orang tuanya, tapi ia memilih untuk diam demi kepentingan keluarga Santoso, sebuah keluarga yang kini ia anggap sebagai 'keluarganya sendiri'. Ini akan membuat Anatasya ragu pada integritas Damian, dan publik akan melihat Damian sebagai seseorang yang kejam, yang rela mengorbankan kebenaran dan keadilan demi keuntungan dan posisi."

Jamilah melihat potensi besar dalam informasi ini. Jika mereka bisa memutarbalikkan fakta, maka reputasi Damian akan hancur di mata semua orang, terutama Anatasya, yang akan melihat tunangannya sebagai seseorang yang licik dan tidak bermoral.

"Bram, aku ingin kau terus menggali lebih dalam tentang Apex Corp dan keterlibatan mereka," perintah Jamilah, suaranya tegas.

"Cari bukti sekecil apa pun yang bisa kita gunakan untuk menuduh Damian menyembunyikan kebenaran, untuk menyudutkannya. Bahkan jika itu hanya petunjuk kecil, kita akan membesarkannya."

Bram mengangguk, meskipun dalam hati ia merasa ragu dengan rencana keji ini. Hati nuraninya mulai sedikit terganggu. Namun, uang yang ditawarkan Jamilah terlalu besar untuk ditolak, dan ia sudah terlalu jauh terlibat dalam permainan kotor ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ma Em
Karena ambisi dan keserakahan akhirnya menghancurkan Adrian ,Bu Jamilah juga Winda itulah hukuman untuk orang2 yg serakah iri dgn kesuksesan orang dan mau menguasai harta orang lain, untuk Damian dan Natanasya semoga bahagia langgeng pernikahannya serta segera mendapatkan momongan.
Ma Em
Bu Jamilah,Adrian dan Winda kamu pasti akan hancur dgn permainanmu sendiri begitu juga dgn Sarah pasti karirnya akan hancur juga.
Adinda
aku setuju anatasya sama damian
Adinda
anatasya sama damian aja thor
Adinda
damian sama Anatasya saja thor
Heny
Duh clra gk malu y sok kenal sok akrab
Heny
Knp clara dan anastasya gk saling knl y
Heny
Baru kaya dkt sdh sombong
Ma Em
Clara tdk ada kapok2 nya sdh minta maaf malah skrg bertambah gila mau membuat Tasya menderita , siap2 saja Clara pasti hidupmu akan hancur dan untuk bu Jamilah dan Adrian sekarang kamu baru sadar dan baru tau bahwa Tasya adalah anak seorang pengusaha sukses Adrian menyesalkan karena sdh membuang berlian hanya untuk kerikil yg tajam pasti akan menusukmu Adrian
Ma Em
Thor kapan waktunya Adrian dan keluarganya tau bahwa Anatasya adalah putrinya Santoso, mau tau reaksi Adrian dan keluarganya begitu juga dgn Clara dan usaha si Adrian bangkrut agar si Andin dan ibunya yg sombong itu merasakan hdp nya susah lagi.
Ma Em
Kenapa sih Anatasya sama ibunya Adrian ditampar kok diam saja Ana itu bkn sabar tapi kamu terlalu bodoh jadi orang masa setiap di buly sama keluarga Adrian dan selalu dihina Ana diam saja tdk melawan heran saja ada orang dihina ditampar biasa saja , coba tunjukan Ana pada Adrian dan Clara bahwa kamu benar putri bungsu santoso kayanya punya empat kakak yg sangat menyayangi Anatasya tapi waktu Ana dihina dan tampar kok tdk ada yg belain , jadi ga seru karakter si Anatasya nya terlalu lemah
Ma Em
Thor maaf up nya yg banyak lagi seru2nya habis , ga sabar mau tau Adrian dan keluarganya hancur.
Ma Em
Fans apaan begitu fanatik hanya membahayakan orang saja .
Ma Em
Adrian pasti menyesal karena sdh menyakiti dan menyia nyiakan putri dari keluarga Santoso malah memuja muja si anak haram dari keluarga Santoso si Clara, si Adrian sdh salah pilih berlian yg sdh ada digenggaman malah Adrian lepaskan dan di tukar dgn tembaga
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novelku berjudul Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 1 replies
Ma Em
Thor tambah dong bab nya lagi seru banget ingin melihat reaksi tiga orang ini Adrian, Winda dan Clara setelah tau kalau Tasya adalah putri bungsu pak Santoso ditunggu thor upnya lagi.
Ma Em
Clara ngaku2 adik Rafael padahal teman2 Rafael sdh tau adik Rafael adalah Tasya bakalan malu tuh si Clara yg pede banget ngaku dari keluarga Santoso apalagi si Adrian dan si Winda kalau tau Tasya putri bungsu Santoso bakal pingsan dia.
Ma Em
Adrian dan keluarganya menghina Anatasya kok ga berhenti2 hina Tasya coba tunjukan sama kamu Tasya bahwa kamu putrinya tuan Santoso bungkam tuh mulut si Clara yg cuma anak selingkuhan saja kok bangga juga sama si Adrian sama keluarganya agar si Adrian menyesal karena sdh membuang berlian dan ngambil yg imitasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!