Di Talak Setelah Ijab Kabul

Dea tiba di Bandara Paris-Charles de Gaulle setelah menempuh jarak 16 jam setengah dari indonesia. Dirinya langsung di jemput oleh utusan dari Hotel Paradise. Niko memang sudah mempersiapkan semuanya. Sedang dirinya akan menggunakan Jet pribadi nantinya bersama Naura.

Sampai di Hotel, Dea langsung di suguhkan minuman welcome dari karyawan hotel. wanita itu memakai kebaya khas Bali. Yang di suguhkan juga berupa teh melati. Dea tentunya sangat antusias, Dirinya merasa sudah seperti tamu terhormat saja di sambut begini. Padahal para tamu yang baru datang semua akan di suguhkan berbagai macam minuman khas Indonesia.

Setelah mendapatkan akses kamarnya, Dea langsung menuju ke lift. Di dalam juga ada seorang pria, tapi Dea acuh saja karena memang tidak kenal. Mereka sempat bersitatap, tapi Dea langsung mengalihkan pandangannya. Sementara pria yang tak lain adalah Biyu itu agak terkejut juga karena wanita pujaan hatinya malah berada di Paris.

Biyu juga berada di Paris karena membawa mama nya liburan dan ada urusan pekerjaan juga. Mereka rencana nya akan berangkat bertiga dengan anak angkat mama nya, tapi anak angkat Dian itu malah menolak. Biyu beranggapan mungkin wanita yang di sebut mama nya anak angkat itu sungkan pada nya, atau ada kesibukan lain.

Pintu lift terbuka, kedua nya dengan bersamaan keluar dan melangkah ke arah yang sama. Ini Dea sudah mukai waspada dan kesal juga. Karena merasa seperti di ikuti. Dea juga belum tau jika ini pria yang beberapa hari terakhir membuatnya kesal, Karana Biyu memakai kaca mata.dan mengenakan jas. Biasanya ketika tak sengaja ketemu, Biyu pasti mengenakan hoody atau baju santai.

Dea berbalik, otomatis Biyu langsung menabraknya.

“Eh monyet? Lo?! Lo suami nya wanita sinting sok bersih itu kan?! Ngapain Lo ngikutin gue dan berdiri di sini?!’’ sembur Dea kesal sekali.

“Percaya diri boleh, tapi tau diri juga lebih utama. Ni lihat no Card lock ini?!’’ Biyu menunjukkan di depan mata Dea no kamarnya dan kunci SIM nya.

“Alesan!'’ Dea langsung berbalik menuju kamar sebelahnya. karena memang bersebelahan.

Tak lama seorang wanita keluar. Dia menatap Biyu dengan tatapan menyelidik, lalu menatap kiri dan kanan.

“Mama kenapa?’’ tanya nya.

“Mama mendengar keributan di luar. Kamu bicara sama siapa? Kok seperti suara wanita?!’’ mama Dian menatap curiga sang anak.

“Calon istri ma’’ balas Biyu dengan gaya tengilnya, lalu masuk ke kamar.

“Ha?’’ mama Dian melongo.

Sudah jelas wanita paruh baya ini merasa heran dan penasaran. Anak tunggalnya ini memang kerap kali bercanda, tapi tidak pernah membawa soal perempuan. Biyu hanya akan bersikap hangat dan bercanda hanya dengan sahabat, mama dan Tiara saja. Jika dengan orang lain, jangankan mau bercanda, mau berbicara saja malas pria itu.

Tentu saja mama Dian merasa penasaran. Biasanya jangankan menyebut soal calon istri, Dirinya mau mengenalkan dengan perempuan saja Biyu langsung mengalihkan topik pembicaraan. Ini tiba-tiba saja sang anak malah mengatakan soal calon istri, tentu wanita ini merasa aneh dan senang juga. Mama Dian langsung menyusul sang anak di kamar hotelnya.

“Kamu serius sudah punya calon istri nak?’’ mama Dian duduk di sofa, sedangkan Biyu berbaring di Sofa bed.

“Hm’’ Biyu hanya berdehem saja. Dia sibuk berbalas pesan dengan orang suruhannya di kota lain.

“Biyu, mama ini serius Loh bertanya!’’ kesal juga apabila di acuhkan begini.

Abiyu langsung duduk, Dia jadi salah tingkah juga di tatap tajam begitu oleh sang mama. Dirinya langsung duduk bersebelahan dengan mama Dian, saling berhadapan lalu menggenggam jemari wanita paruh baya ini.

“Ma, mama dengerin dulu ya. Jangan langsung marah.’’ ucapnya yang dibalas anggukan mama Dian.

“Dulu saat masih SMA aku pernah menyukai seorang wanita, tapi aku terlanjur menyakitinya. Bahkan pindah ke Jakarta pun aku nggak sempat bilang, karena Dia begitu membenci ku. Baru berapa Minggu lalu aku kembali di pertemukan dengannya tapi Dia sama sekali mengenaliku_’’

“Mama do'ain aku ya semoga bisa kembali meluluhkan hatinya. Dan aku juga mohon mama jangan bilang dulu jika aku ini adalah Abisatya Atmojo. Aku akan cerita sendiri di waktu yang tepat’’ ucap Biyu serius sekali.

“Kenapa kamu nggak pernah cerita nak?’’ mama Dian juga bingung dengan kisah cinta anak nya ini.

“Panjang ceritanya ma, Biyu juga Nggak mau mama banyak fikiran’’ balas Biyu.

“Oh iya, Dia ada disini. Entah urusan kerja atau sekedar liburan.’’ lanjutnya lagi.

“Apa mama boleh bertemu?’’ wanita ini sudah tidak sabar bertemu calon mantu meski belum pasti.

“Nanti akan Biyu usahakan ya ma. Biyu mandi dulu.’’ Abiyu langsung menuju kamar mandi. Mereka sudah dua hari di Paris.

.

.

🩵

.

Dea di kamarnya bukan main malunya. Sudah marah-marah, malah salah kamar pula. Entah bagaimana nanti jika bertemu, rasanya sudah tidak punya muka didepan pria itu.

“Kok bisa sih monyet tampan itu malah bersebelahan dengan kamarku?’’ Dea juga bingung juga.

"Eh apa tadi? Monyet tampan?! Idih amit-amit, monyet ya monyet aja, Mana ada tampannya’’ Dea kesal sendiri dengan ucapannya yang malah memuji Biyu.

Pusing malah memikirkan pria tak jelas menurutnya itu, Dea memutuskan untuk mandi. Dia sudah berencana malam ini akan jalan-jalan sendiri. Wanita ini memang tidak akan takut jika sendirian jalan-jalan, meskipun di luar negeri begini. Mau jalan juga dengan siapa. Dia sudah yakin jika kakang CEO nya itu tidak akan membiarkan Naura jalan dengannya. Dia juga sudah tau rencana Niko yang mau melamar Naura. Dea tentu turut bahagia, akhirnya setelah dihina dan di maki oleh mertua juga di khianati oleh suami, akhirnya Naura menemukan tambatan hati. Tidak hanya baik dan tampan, tapi kaya raya.

Malam harinya Dea sedang bersiap-siap. Makan malam juga sudah. Dia berencana akan berjalan di sekitar menara Eiffel saja, karena mau foto-foto sudah pasti. Dia akan memamerkan pada karyawan yang kemarin tidak percaya jika Dia jalan keluar negeri.

Saat asik berdandan, telfon WhatsApp nya ada yang menghubungi. Tapi nomor tidak dikenal. Hati Dea juga tidak enak juga, jadi langsung di angkat.

“Hallo! Siapa?’’

.....

“Tama?! Ada apa dek?’’

......

“Apa?!’’

......

“Baiklah, besok Mbak akan pulang ke Solo’’

Dea langsung terduduk lemas, wanita itu menangis terisak. Menangis dalam diam di hadapan kaca rias. Menatap wajahnya, lalu menertawakan dirinya sendiri. Yang selalu tidak beruntung dalam masalah percintaan. Saat dulu pernah cinta, tapi malah di tipu. Sekarang tidak cinta malah di paksa menikah. Mana yang memaksa adalah orang tua kandung.