NovelToon NovelToon
Terjebak Diantara Cinta Dan Dendam

Terjebak Diantara Cinta Dan Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Murni / Romansa / Menikah dengan Musuhku / Menyembunyikan Identitas / Balas dendam pengganti
Popularitas:11k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Finn kembali untuk membalaskan dendam kematian kedua orang tuanya. Dengan bantuan ayah angkatnya, Finn meminta dijodohkan dengan putri dari pembunuh kedua orang tuanya, yaitu Selena.

Ditengah rencana perjodohan, seorang gadis bernama Giselle muncul dan mulai mengganggu hidup Finn.

"Jika aku boleh memilih, aku tidak ingin terlahir menjadi keturunan keluarga Milano. Aku ingin melihat dunia luar, Finn... Merasakan hidup layaknya manusia pada umumnya," ~ Giselle.

"Aku akan membawamu keluar dan melihat dunia. Jika aku memintamu untuk menikah denganku, apa kamu mau?" ~ Finn.

Cinta yang mulai tumbuh diantara keduanya akankah mampu meluluhkan dendam yang sudah mendarah daging?

100% fiksi, bagi yang tidak suka boleh langsung skip tanpa meninggalkan rating atau komentar jelek. Selamat membaca dan salam dunia perhaluan, Terimakasih 🙏 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 : TDCDD

Siang ini Finn datang mengunjungi kantor milik keluarga Milano. Sebelum pergi Finn sudah menyuruh asistennya untuk memastikan tidak ada yang masuk ke dalam ruangannya supaya Giselle bisa beristirahat dengan nyaman disana. Finn juga menyuruh sang asisten untuk membelikan makanan dan cemilan untuk Giselle.

Reno menatap Finn begitu melihat pria itu masuk kedalam ruangan. Dia baru saja memberikan laporan tentang pengiriman barang yang kembali gagal. Namun Reno merasa bangga karena sudah berhasil menaklukkan musuh dengan menembaknya dan membuat musuh jatuh ke jurang.

"Reno, kamu keluar dulu. Aku ingin bicara hal serius dengan calon menantuku ini," titah Tuan Andreas, menatap Reno yang sedang duduk di sofa seberangnya.

"Baik, Tuan." Reno mengangguk dan bergegas bangun, dia pergi meninggalkan ruangan dan menutup pintunya kembali dengan rapat.

"Silahkan duduk, Finn." Tuan Andreas mempersilahkan, menunjuk arah sofa disampingnya.

Finn segera duduk, memasang wajah santai dan tersenyum tipis, "Ada apa Om mengundangku kemari? Apa ada hal yang serius?"

"Ya, ada hal serius yang ingin Om bicarakan. Tapi sebelumnya Om ingin menanyakan tentang Giselle, bagaimana pekerjaannya? Apakah dia merepotkanmu?" tanya Tuan Andreas.

Finn menggeleng pelan, "Sama sekali tidak, dia belajar dengan rajin dan bekerja dengan baik. Mungkin butuh proses, tapi aku tidak keberatan untuk mengajarinya, Om."

Tuan Andreas menghela nafas panjang, sejujurnya dia merasa tidak tenang jika putrinya dikelilingi banyak orang asing. Ini adalah pertama kalinya Giselle menghirup udara bebas dan langsung bekerja di kantoran, bisa saja putrinya itu merasa tertekan.

"Sebenarnya Om berencana untuk mempercepat pertunangan Giselle dan Glenn. Mungkin sebaiknya dia tidak perlu bekerja lagi di perusahaanmu, Finn."

Finn jelas terkejut, namun dia tidak menunjukkannya dan tetap bersikap tenang, "Kenapa buru-buru sekali, Om? Giselle masih sangat muda dan aku lihat dia sangat menikmati pekerjaan yang aku berikan. Kenapa Om begitu antusias sekali untuk menjodohkannya? Dia hanya anak pelayan, bukan putri Om kan?"

Tuan Andreas tertawa, seolah-olah pertanyaan Finn itu sangat lucu, "Tentu saja bukan. Om hanya merasa kasihan karena Giselle sudah tidak memiliki seorang ayah sejak kecil. Om sudah menganggapnya seperti putri Om sendiri, itulah sebabnya Om ingin melihat dia bahagia. Dan Om rasa Glenn adalah pria yang tepat untuk Giselle."

Suasana kembali hening untuk sesaat.

"Jadi begini, Finn." Tuan Andreas menatap Finn lekat, bersiap membicarakan tujuan utamanya mengundang Finn datang. "Tadi pagi Selena mendapatkan bungkusan berisi pakaian yang penuh dengan noda darah dari seseorang,"

Kening Finn mengernyit, berpura-pura terkejut, "Maksud, Om?"

"Akhir-akhir ini Om dan keluarga Om sedang mendapatkan teror. Ada orang yang dengan sengaja mengirimkan hadiah-hadiah kejutan yang berisikan barang-barang aneh dan surat ancaman. Jadi Om mengundang kamu kesini untuk meminta tolong sesuatu, Finn."

"Apa yang bisa aku lakukan, Om?" tanyanya.

"Percepatan pernikahan kamu dengan Selena. Om ingin ada yang menjaga dan melindungi dia. Bagaimana, kamu mau kan?"

💖

💖

💖

Giselle sudah mulai bosan, beberapa kali dia mengganti channel TV tapi tidak ada yang menarik untuk ditonton. Cemilan yang dibawakan oleh asisten Ferry saja sudah hampir habis dia lahap sendiri.

"Sudah jam setengah lima, tapi dia belum juga kembali." gumamnya, memakan kembali cemilan yang masih tersisa ditangannya.

Drrddtt... Drrddtt...

Giselle melirik ponselnya yang tergeletak di atas meja, ada panggilan masuk dari Glenn. Pria itu pasti menelfon untuk menjemputnya pulang.

"Glenn..."

"Aku ke tempat kerja kamu sekarang ya? Kamu siap-siap dan tunggu aku didepan," suara Glenn terdengar begitu antusias, membuat Giselle tak berani menolak.

"Oke, aku siap-siap dulu kalau begitu,"

Giselle menghela nafas, menurunkan benda pipih itu dari telinganya. Sekarang dia harus pulang, tapi Finn belum juga kembali. Tidak mungkin untuk menghubunginya pria itu karena Finn sedang bertemu dengan papanya sekarang.

"Sebenarnya apa yang papa bicarakan dengan Finn? Kenapa lama sekali?" gumamnya, lalu meletakkan bungkus snack diatas meja dan segera bangun.

Giselle merapikan ruangan itu terlebih dahulu sebelum pergi, begitu keluar kamar dia menatap kearah kursi Finn yang masih kosong. Padahal dia masih marah karena melihat Finn dan Selena berciuman bibir tadi pagi, tapi jika tidak melihat pria itu sebentar kenapa rasanya hatinya sangat gelisah.

Giselle melihat asisten Ferry begitu membuka pintu ruangan kerja Finn, kebetulan pria itu datang memang untuk menemuinya.

"Sudah waktunya pulang Nona, mau saya antar atau..."

"Tidak perlu," potong Giselle cepat, "Aku sudah dijemput kok. Kalau begitu aku pulang dulu, permisi."

Asisten Ferry mengangguk dan mempersilahkan. Setelah memastikan Giselle masuk ke dalam lift, asisten Ferry segera mengirimkan pesan pada bosnya.

[ Nona Giselle sudah pulang, Tuan. Teman prianya sudah menunggunya di bawah. ]

Sementara itu, Glenn tersenyum lebar begitu melihat Giselle keluar dari dalam gedung. Dia mengusap dan merapikan rambut gadis itu yang terlihat sedikit berantakan.

"Bagaimana pekerjaannya? Apa kamu lelah?"

Giselle mengangguk pelan, "Sedikit, mungkin aku belum terbiasa saja dan masih sedikit kaget dengan lingkungan perkantoran seperti ini, tapi nanti lama-lama juga pasti akan terbiasa kok."

Giselle semakin merasa risih saat menyadari tatapan dalam Glenn padanya, apalagi tangan Glenn yang tadi menyentuh rambutnya kini beralih ke wajah, mengusapnya dengan lembut dan dan berakhir mencubit gemas pipinya.

"Kita pulang, kamu mau makan sesuatu dulu sebelum pulang?" tanya Glenn, tangannya turun dan menggenggam tangan Giselle.

"Aku langsung pulang saja, nggak apa-apa kan?" Giselle tak berani menatap Glenn lama, takut pria itu tersinggung karena penolakannya.

Namun bukannya marah, Glenn malah tersenyum. "Baiklah, tidak apa-apa. Tapi lain kamu kamu tidak boleh menolak jika aku ajak makan diluar."

Ada rasa bersalah dalam diri Giselle. Glenn begitu baik, bagaimana jika pria itu tau jika dia tidak mencintainya dan hanya terpaksa menerima perjodohan mereka karena ancaman dari papanya. Selain itu hati Giselle juga sudah tertaut pada Finn. Meskipun hubungan mereka tidak tau mau dibawa kemana, tapi Giselle tidak bisa melupakan Finn dengan begitu saja. Terlebih Finn adalah pria pertama yang tidur dengannya dan berhasil mencuri hatinya.

Butuh waktu satu jam untuk sampai di rumah karena jalanan kota yang cukup padat. Dijam-jam segini jalanan penuh dengan kendaraan karena ini adalah jamnya orang-orang pulang kerja.

"Makasih ya, Glenn,"

"Tidak perlu sungkan. Aku akan mengantar jemput kamu setiap hari, jadi kamu tidak perlu berterima kasih." Glenn nampak berfikir keras, "Mungkin kamu bisa mengucapkan terima kasihnya dengan cara lain,"

Kening Giselle mengernyit, "Cara lain? Bagaimana contohnya?"

Glenn mengulas senyum, "Aku belum pernah mendengar kamu bilang suka padaku. Kalau boleh, aku ingin tau bagaimana perasaan kamu padaku setelah beberapa kali kita jalan bersama. Apa kamu tidak keberatan?"

Giselle terdiam, wajahnya tertunduk dan tak berani menatap Glenn.

"Tidak apa-apa jika kamu belum siap untuk mengatakan perasaanmu, mungkin kita butuh waktu lebih lama lagi untuk bisa saling mengenal dekat," Glenn kembali tersenyum, sedikitpun tak menunjukkan raut kekecewaan.

"Maaf Glenn. Aku turun dulu, kamu hati-hati dijalan ya?"

Glenn mengangguk. Senyumnya meredup setelah Giselle turun dari mobilnya dan berjalan masuk melewati pintu gerbang rumahnya. Meskipun sedikit kecewa tapi Glenn tidak ingin berfikir yang tidak-tidak, dia kembali menyalakan mesin mobilnya dan berlalu meninggalkan area rumah Giselle.

Giselle menoleh kebelakang saat mendengar suara mobil Glenn pergi, "Maafkan aku, Glenn. Maaf karena aku tidak bisa memiliki perasaan yang sama denganmu,"

Bi Nilam menyambut kepulangan Giselle dengan senyuman diwajahnya, wanita itu menghampiri nona mudanya begitu gadis itu masuk ke dalam rumah.

"Bagaimana rasanya bekerja di perusahaan besar, Non? Apa Non senang?"

Giselle mengangguk, "Seneng Bi, cuma..."

"Cuma apa Non? Orang-orang pada jahat ya sama Non?"

Giselle menggeleng cepat, "Enggak kok Bi, cuma aku masih sedikit bingung saja dengan pekerjaanku. Bosku cuma memberiku pekerjaan yang ringan-ringan, jadi banyak waktuku terbuang sia-sia,"

Bi Nilam terkekeh, "Wajar lah Non, yang kasih pekerjaan kan tunangannya Non Selena. Yang penting Non jangan sampai jatuh cinta sama tunangannya Non Selena, nanti Non bisa dapat masalah besar dan bisa diasingkan lagi sama tuan besar,"

Astaga... Bi Nilam kan belum tau kalau pria yang pernah dia temui beberapa kali itu sebenarnya adalah Finn, tunangan Selena. Tapi memang sebaiknya tidak ada yang tau dulu selain Kayla. Ngomong-ngomong tentang Kayla, Giselle jadi merindukan sahabatnya itu. Semenjak kejadian waktu itu, dia belum pernah bertemu dengan Kayla lagi.

BRAKKK...

Dua wanita itu dikejutkan dengan suara pintu yang dibuka dengan kasar. Sonia berjalan mendekat dengan langkah terburu-buru, wajahnya merah padam seperti menahan amarah.

Plakkk... Plakkkk...

Tak tanggung-tanggung, Sonia langsung mendaratkan dua tamparan keras diwajah Giselle dengan telapak tangan dan punggung tangannya. Tak selesai sampai disana, wanita itu lalu menjambak rambut Giselle dan menariknya kuat kebelakang.

"Dasar anak pembawa sial! Kamu harusnya mati saja bersama dengan ibumu dulu!!!"

Giselle meringis, menahan sakit dikepalanya. Dia mencoba melepaskan namun pegangan tangan Sonia dirambutnya begitu kuat.

"Nyonya sudah Nyonya, jangan sakiti Non Giselle lagi. Memangnya Non Giselle salah apa?" bukannya mendapatkan jawaban, Bi Nilam malah mendapatkan dorongan kuat hingga tubuhnya jatuh terjungkal ke belakang dan terduduk di lantai.

"Diam kamu pelayan sialan! Jangan berani kamu membela anak haram ini jika tidak ingin aku pecat!!" Sonia kembali menatap Giselle, semakin menarik kuat rambutnya.

"Ma... Sa-sakit..."

Dengan langkah cepat, Sonia membawa Giselle menuju ke arah tangga tanpa melepaskan pegangannya pada rambutnya, dia sama sekali tak memperdulikan rintihan gadis itu. Emosinya sedang meledak-ledak, Sonia tidak bisa ngontrol dirinya. Dia mendorong tubuh Giselle kuat hingga gadis itu tersungkur dan keningnya membentur anak tangga.

"Non Giselle...!!!"

Bi Nilam berteriak histeris, dia bergegas bangun dan berlari menghampiri Giselle. Bi Nilam membawa tubuh yang sudah lemah tak berdaya itu ke pangkuannya, darah segar keluar dari kening gadis itu.

"Bi..." tangannya terkulai lemah, pandangannya memudar, kesadaran Giselle perlahan mulai menghilang.

Sonia tidak merasa bersalah sama sekali, dia melipatkan kedua tangannya di dada dan menghela nafas panjang. Sedikitpun hatinya tidak tergerak untuk membantu, jika anak itu mati justru semakin bagus. Memang itu yang dia harapkan sejak dulu.

...✨✨✨...

1
FT. Zira
pendeknyaa kakaaa.../Curse//Curse//Curse/ gak sampe 1k ini pasti/Grimace//Grimace/
Zhu Yun💫: Yang penting setor /Joyful//Joyful/
FT. Zira: pantesannn/Sweat//Sweat//Sweat/
total 3 replies
FT. Zira
uhhbh... jlebbb banget ini kata kata finnn
FT. Zira
sketika tuan andreas berteriak... ahh tidak mataku ternoddaaaa🫣🫣🫣🫣🫣 tapi ngintip dikt/Joyful//Joyful//Joyful/
FT. Zira: aduhh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Lihat punya saingan, panjangan mana sama punya dia /Joyful//Joyful//Joyful/
total 2 replies
FT. Zira
Finn milih gisellle.. dan mereka berdua hidup bahagia selamanya... tralaallaaaa/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Zhu Yun💫: Biar cepet kelar /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Nazefa
Halah... dekat juga disiksa../Smug//Smug/
Nazefa
anda mulai mumet???/Joyful//Joyful/
Nazefa
tapi malah punya Finn yang bangun../Facepalm//Facepalm/
Nazefa
aman, aman, mau iya-iya sambil teriak-teriak juga bebas itu..../Curse//Curse//Curse/
Nazefa
waah... berasa ada yang tegak, tapi bukan keadilan../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nazefa
yang iya-iya ya Finn../Smirk//Smirk/
Nazefa
modus.. mau tuker pasangan ini pasti../Joyful//Joyful//Joyful/
Nazefa
karma itu namanya.../Joyful//Joyful//Joyful/
Nazefa
lah, memang kamu biangnya kok../Grievance//Grievance/
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah kan...ini pasti selingkuhan Sonia nih...semoga Selena anak Bima,biar nyahok tu si Andreas tiap hari marahin anak kandung malah nyenengin anak selingkuhan Sonia 😆😆😆😆
Zhu Yun💫: Langsung dijadiin dadar gulung si Sonia kalau sampai selingkuh itu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
semoga ayahnya Finn mau menerima Gissel ya,kesian banget sana sini ditolak...
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mrs.Riozelino Fernandez: aduuuuh ngakak aku kk komennya 🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
ow ow ow... menidurkan yang mana Finn 😆😆😆😆😆
Zhu Yun💫: menidurkan Menaranya,,, alamak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
FT. Zira
vote mendarat d sni🥱🥱🥱
FT. Zira: /Kiss//Kiss//Kiss/
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak Zira 🥳🙏🥰🫰
total 2 replies
FT. Zira
dia benera bisa di sebut ibu ga sihhhh/Curse//Curse//Curse//Curse/
Zhu Yun💫: Iya Ibu-nuh kau /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
FT. Zira
hilang baru kebingungan nyari.. giliran orangnya ada di pukuli mulu. kamu kira giselle ini barang apa gimanaa/Curse//Curse//Curse//Curse/
Zhu Yun💫: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mrs.Riozelino Fernandez: kata kk othor ntar di kasi jampi pelet biar ayahnya mau 🤣🤣🤣🤣
total 7 replies
FT. Zira
alaa...gagal ternyata.
msih bisa di tahan kyaknya🤭🤭
Zhu Yun💫: Masih kuat ,,, dikuat-kuatin sih sebenarnya /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!