NovelToon NovelToon
TAWANAN PRIA PSIKOPAT

TAWANAN PRIA PSIKOPAT

Status: tamat
Genre:Misteri / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Psikopat itu cintaku / Tamat
Popularitas:173.3k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi Gusriyeni

‼️Harap bijak dalam memilih bacaan‼️

CEO tampan dan dingin itu ternyata seorang psikopat kejam yang telah banyak menghabisi orang-orang, pria itu bernama Leo Maximillian

Leo menjadikan seorang wanita sebagai tawanannya, wanita itu dia jadikan sebagai pemuas nafsu liarnya.

Bagaimana nasib sang wanita di tangan pria psikopat ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 : Sentuhan Lembut Sang Ayah

...•••Selamat Membaca•••...

Maureen melangkahkan kakinya dengan ragu masuk ke dalam rumah mewah milik Leo itu, kenangan waktu dia disiksa terus berputar di dalam benaknya.

Maureen menghentikan langkahnya, tidak berani masuk. Leo yang merasa tidak diikuti oleh Maureen lagi juga menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuh menatap Maureen.

“Ayo masuk, kenapa kau berdiri di sana?” tanya Leo pada Maureen yang hanya berdiri di depan pintu.

“Sebenarnya apa maumu? Dulu kau memberikan sejumlah uang padaku dan sekarang kau malah membawaku ke sini, aku tidak mau disiksa lagi tuan, aku akan lakukan apapun yang kau mau tapi tolong jangan siksa aku lagi, itu menyakitkan,” jawab Maureen dengan nada suara yang bergetar dan air mata meluncur bebas membasahi kedua pipinya.

Leo mengerti dengan ketakutan yang dirasakan oleh Maureen, wajar jika wanita itu takut apalagi dia pernah diperkosa dan disiksa oleh Leo sedemikian rupa hingga dirinya masuk rumah sakit.

“Jika kau masih terus begini, aku benar-benar akan menyiksamu, tugasmu hanyalah tinggal di sini bersama denganku sampai semua kerugian ku tertutupi.”

“Apa yang akan aku kerjakan di sini?”

“Kau tidak perlu mengerjakan apapun.”

“Lalu bagaimana aku akan menutupi kerugianmu, jika aku tidak bekerja.”

“Kau bisa menutupinya Maureen.”

“Dengan apa?”

“Tubuhmu?” Maureen membulatkan matanya.

“Aku bukan pelacur.”

“Haha lalu apa kalau bukan pelacur hah? Bukankah ayah tirimu sudah menjualmu, sekarang kau tidak memiliki harga diri sama sekali Maureen, kau memang pelacur.” Apa yang dikatakan oleh Leo memang benar adanya, tapi hatinya begitu sakit mendengarkan kata itu.

“Jika kau kembali pada ayahmu itu, sudah dipastikan, kau akan melayani banyak pria hidung belang di luaran sana, apa itu bukan pelacur namanya?” Air mata Maureen terus mengalir, dia terlalu takut untuk membantah ucapan Leo.

“Yah, kau benar, tuan.” Maureen menunduk.

“Itulah kenapa aku memilih untuk melarikan diri dari semuanya,” tambahnya lagi, Leo sedikit merasa bersalah pada Maureen lalu mendekatinya.

“Sudahlah, lupakan, ayo masuk.”

“Lalu apa tugasku tuan?”

“Tugasmu hanya melayani hasratku.”

Leo menarik tangan Maureen menuju ke dalam kamar, Maureen mengedarkan pandangannya menelisik seluruh ruangan besar itu. Kamar Leo begitu besar dan megah, semua interior yang ada di sana tidak ada yang murah.

“Sekarang, ini akan menjadi kamar kita, kau istirahatlah, aku harus bekerja.” Leo meninggalkan Maureen di dalam kamar, saat akan memegang gagang pintu, suara Maureen menghentikan langkahnya.

“Apa aku boleh minta sesuatu tuan?” Leo membalikkan tubuhnya menatap Maureen.

“Apa?”

“Tolong semua pakaian dan barang-barangku dibawa ke sini, juga aku minta tolong padamu untuk membelikan susu hamil serta makanan, aku sangat lapar tuan.” Leo menganga mendengar ucapan wanita yang kini telah menjadi tawanannya.

“Kau memerintahku?”

“Bukan tuan, aku hanya minta tolong, jika kau keberatan biar aku saja yang mengambil.” Leo kembali memasang raut wajah datar.

“Kau istirahat saja di sini, aku akan mengambilkannya untukmu.”

“Terima kasih banyak tuan.”

Leo menutup pintu kamar, dia memerintahkan anak buahnya untuk mengambil semua barang-barang Maureen sedangkan dia ke supermaket untuk membelikan semua keperluan Maureen.

Dia memilih makanan yang aman untuk ibu hamil, saat ada di rak susu, dia bingung susu apa yang dikonsumsi oleh Maureen selama ini, dia takut jika salah beli. Alhasil, Leo membeli semua merek susu ibu hamil lalu membawanya pulang.

Di dalam rumah, Maureen sudah memasak untuknya bersama dengan para pelayan, dia juga mengenakan pakaian pelayan yang diberikan oleh  Ema, selaku kepala pelayan di rumah besar itu.

“Kenapa kau memakai pakaian ini?” tanya Leo pada Maureen dan dengan cepat Ema menyahut.

“Bukankah dia pelayan di rumah ini tuan, makanya saya berikan pakaian pelayan padanya.” Ema menyahut sambil menunduk, wanita 30 tahun itu membuat emosi Leo meluap, dia memegang kuat tangan Ema.

“Siapa yang bilang kalau dia pelayan di rumah ini hah?”

“Hm di-dia sendiri yang bilang tuan, kalau dia di sini bekerja sebagai pelayan.”

“Brengsek, dia bukan pelayan di rumah ini.”

“Mm..maaf tuan.”

“Ikut aku!” Leo menarik tangan Maureen menuju ke dalam kamar.

“Kenapa kau bilang pada Ema kalau kau pelayan di sini?” geram Leo.

“Aku tidak bilang begitu, tadi saat aku sedang istirahat di kamar ini, dia memanggilku dan meminta aku memakai pakaian ini.” Maureen menunjukkan pakaian yang dia kenakan saat ini.

“Dia bilang, tuan yang mengatakan padanya kalau aku ini seorang pelayan, makanya aku mau.” Leo mencengkram lengan Maureen dengan kuat.

“Dengar ya wanita bodoh, kau memang pelayan, tapi bukan pelayan di rumah ini, melainkan pelayan yang akan memuaskan hasratku di ranjang,” tekan Leo.

“Aduh sakiit, iya aku mengerti, tolong lepaskan aku, ini sakit.” Leo melepaskan lengan itu lalu memberikan pakaian ganti untuk Maureen yang telah dia beli tadi serta memberikan beberapa makanan dan susu hamil.

“Kenapa susunya banyak sekali? Aku hanya minta dibelikan satu kotak saja.”

“Aku bingung Maureen, aku tidak tau susu apa yang kau konsumsi biasanya.”

“Ooh iya, ini salahku juga, harusnya aku bilang merek susunya, maafkan aku tuan, aku akan meminum semuanya.”

“Tidak, kau pilih salah satu yang biasa kau konsumsi, jika kau mengkonsumsi semuanya, itu bisa bahaya untukmu.” Maureen mengambil satu kotak susu yang biasa dia konsumsi lalu yang lainnya akan dibuang oleh Leo.

“Mau diapakan itu?” tanya Maureen melihat Leo memasukkan semua kotak susu ke dalam kantong plastik besar.

“Membakarnya.”

“Kasihan sekali, lebih baik berikan saja pada ibu hamil lainnya, banyak ibu hamil di luaran sana yang tidak bisa membeli susu.” Leo tertegun mendengar perkataan Maureen.

“Lalu kau ingin aku untuk keliling-keliling membagikan susu ini, begitu?” Maureen tersenyum.

“Kalau anda tidak keberatan tuan, kan sayang sekali jika susu sebanyak ini harus dibakar, anda tadi membelinya kan pakai uang. Aku tau di mana tempat untuk membagikan susu ini.”

“Baiklah, segera ganti pakaianmu, kita akan bagikan semua susu ini.” Maureen tersenyum lalu mengambil baju ganti yang diberikan oleh Leo, dia beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri lalu keluar dengan pakaian yang sudah lengkap serta rambut cokelatnya yang basah.

Maureen terlihat sangat anggun dengan atasan berwarna putih dipadukan dengan rok berwarna cokelat muda, sangat pas dikulitnya yang putih bersih. Maureen mengeringkan rambut dengan handuk karena Leo tidak memiliki hair dryer.

Perut Maureen yang terlihat membesar itu membuat Leo terpana, dia masih tidak menyangka kalau saat ini wanita cantik itu tengah mengandung benihnya.

Leo mendekati Maureen dan memeluknya dari belakang, Maureen tak bergeming, terlalu takut untuk menolak Leo, bisa-bisa nanti Leo menyiksanya lagi.

Leo mengusap lembut perut Maureen, dia tersenyum karena merasa ada ikatan dengan bayi yang tumbuh dalam rahim wanita itu.

“Apa kau sudah memeriksanya?” tanya Leo dengan lembut di telinga Maureen, karena dagu Leo kini berada tepat di bahu Maureen.

“Sudah tuan.”

“Apa dia sehat?”

“Terakhir kali aku periksa, dia sehat dan sekarang cukup aktif.” Baru saja Maureen bilang begitu, anak dalam kandungan Maureen melakukan pergerakan, mungkin itu sebuah tendangan kecil.

Leo semakin tersenyum dan tanpa sadar air matanya jatuh membasahi bahu Maureen, dia membiarkan Leo sibuk mengelus perutnya.

Leo berjongkok dan mencium lembut perut buncit Maureen.

“Sehabis ini kita ke rumah sakit, aku ingin melihatnya secara langsung.” Maureen mengangguk.

“Iya tuan.” Entah kenapa hati Maureen menghangat dengan sikap lembut Leo, mungkin anaknya juga merasakan hal yang sama saat mendapatkan sentuhan lembut dari sang ayah.

...•••BERSAMBUNG•••...

...~LEO MAXIMILLIAN~...

...~MAUREEN CHULPAN~...

1
💞
jadii pengen ke rusiaaa, kereen banget niih authornya bkin ceritanyaa 😍😍😍
Vebi Gusriyeni: Makasih ya cantik 🥰 yuk mari ke rusia dalam hayalan dulu 😄
total 1 replies
💞
ya ampun, nikah bukan main main iihh.
kasian maula masih kecill.
rayden yg sabar yaaa
Putri vanesa
Tim rayden dan maula, semangattt 45 kk ❤️
Putri vanesa
Aaa makasih kk udah update terus buat bahagian kitaa hehe, sepanjang baca novel pasti novel kk trus yg ditunggu 🫰🏻🫰🏻, semangat yaaaa sehat truss
Vebi Gusriyeni: Terharunya aku, mksih ya cantik /Grimace//Heart//Heart/
total 1 replies
Indri Ali
aseeek akhir nya reles juga disini makasi thor kesayangan semngat y berkarya nya aq mendukungmuuu ❤😘
Vebi Gusriyeni: Masama 🥰 ditunggu dukungannya di karya baru yaaa 🥰🥰
total 1 replies
Emon Joer
ok banget ceritanya... Author berkarya terus dan tetap semangat...
Vebi Gusriyeni: Makasih kak karena selalu kasih dukungan/Heart//Heart/
total 1 replies
Anonymous
udh tmt aja, post disni aja seriesnya thor, kmi bklan baca kok/Drool/
Vebi Gusriyeni: Oke siap, makasih ya udah suport saya /Heart/
total 1 replies
Maryam Nushaibah
hah tamat? nggk mau tauk, lnjut thor. aku blm move on sma novel ini.
Vebi Gusriyeni: Oke siap, nanti saya rilis di sini, makasih ya cantik/Heart/
total 1 replies
Veer Kuy
Lanjut thor, series itu keren, lnjut pokok nya
Vebi Gusriyeni: Oke siap, makasih ya /Heart/
total 1 replies
Rina Meylina
ditunggu series pertamanya thor, luv you/Heart//Rose/
Vebi Gusriyeni: Oke, dibaca dan didukung ya /Heart/
total 1 replies
Rina Meylina
Oh nooo, kenapa cepat banget nih tamatnya? Lanjutin aja seriesnya thor, aku pasti bacaa. Cepet ya dilanjut.
Annissa Riani
Aku sebagai pembaca dibuat terbawa arus loh sama cerita kamu. Ditunggu loh series pertamanya yaa, cepetan up oke/Applaud/
Indri Ali
mendadak bgt thor tamat nya 😭 pengen lanjutan ny y thorr karya thor luar biasa bagus nya aq pada mu thorr ❤😘
Vebi Gusriyeni: Aku terharu banget, bakalan rilis di sini, jangan lupa dukungannya ya /Heart/
total 1 replies
Annissa Riani
Untuk kak vebi authorku tersayang. lanjutin di apk ini aja kak, aku pasti bakalan baca kok semua karya kamu. Soalnya aku masih belum bisa move on dari novel ini, ini novel keren dan bisa membuat aku terbawa suasana dalam setiap alurnya. Lanjutin di noveltoon ini aja ya kak, semua series nya pasti bakalan aku baca. Harus tetap pede kak, karyamu bagus kok. Susunan kata hingga kalimatnya bikin hati nyyeessss/Heart//Heart//Heart/
Vebi Gusriyeni: Aaaa terharu, makasih banyak ya cantik/Heart/
total 1 replies
Annissa Riani
kirain beneran nikah /Facepalm/
Annissa Riani
Aku ikutan berasa jalan-jalan di Rusia loh, keren kmu thor/Heart//Heart/
Vebi Gusriyeni: Hayalin aja dulu yee kan /Grin//Grin/
total 1 replies
Indri Ali
ya ampun thor niat bgt see nulis cerita ini.. baca nya kaya riel bgt bahasa ny itu looh keren dan berkelas bgtt ❤❤❤
Putri vanesa: Ih setuju banget tau, baru saya mau komen. Kayak kita bisa ngebayangin seindah itu Rusia ☺️☺️❤️
Vebi Gusriyeni: nulis harus pake niat dan perasaan biar feel nya nyampe ke pembaca. makasih ya 🥰🥰
total 2 replies
Putri vanesa
Suka bangettt 🥹🥹 udah dagdigdug eyy, kk kalo boleh nnti acher ketemu sma aku aja ya vanesa 🤣🤣 ngayal dikit atulahh
Vebi Gusriyeni: Boleh-boleh, antagonis tapi yaa /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Indri Ali
ternyata gak nikah beneran bahagia nya aq
tim nya rayden ni thor ❤😘😅🤣
Vebi Gusriyeni: /Facepalm//Facepalm/ Pemanasan dikit lah yaa
total 1 replies
Putri vanesa
😭😭😭 Raydennn 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!