NovelToon NovelToon
Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Model / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:188.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Ini adalah kisah cinta pria berkebangsaan Korea dan gadis berdarah Indonesia.

Waktu SMA, Ha joon tidak setampan sekarang. Pria itu gemuk dan selalu memakai kacamata tebal kemana-mana. Ha joon sangat menyukai Rubi, gadis populer di sekolahnya.

Namun suatu hari Ha joon mendengar Rubi menghina dan mengolok-oloknya di depan teman-teman kelas mereka. Rasa suka Ha joon berubah menjadi benci. Ia pun memutuskan pindah ke kampung halamannya di Seoul.

Beberapa tahun kemudian, Rubi dan Ha joon bertemu lagi di sebuah pesta pernikahan. Ha joon sempat kaget melihat Rubi yang berada di Korea, namun rasa dendamnya sangat besar hingga ia berulang kali menyakiti perasaan Ruby.

Tapi, akankah Ha joon terus membenci Ruby? Mulutnya berkata iya, namun tiap kali gadis itu tidak ada didepan matanya, ia selalu memikirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perdebatan kecil

Sena memiringkan kepala, menatap Ruby dengan sorot mata penuh rasa ingin tahu. Pertanyaannya belum di jawab. Ruby diam saja dari tadi. Namun dengan diamnya gadis itu Sena sudah bisa menebak kalau perkiraannya benar.

"Wah … jadi benar, ya? Itu dari Ha Joon?" bisiknya sambil nyengir, seolah baru saja menemukan rahasia besar.

Ruby menghela napas pelan.

"Jangan dibesar-besarkan, Sena. Pak Ha Joon cuma meminjamkannya karena aku kedinginan. Kebetulan dia berada di dekatku. Itu saja. Nggak lebih."

Sena mengangkat alis tinggi-tinggi.

"Tapi yang aku tahu dari Jaemin, Ha Joon itu bukan tipe orang yang suka peduli sama orang lain, apalagi kasih jaket. Bahkan salah satu teman wanitanya yang paling dekat dengannya di antara wanita-wanita lain, tidak pernah ku lihat mengenakan barang-barangnya.

Ruby diam. Ucapan Sena seperti menegaskan bahwa apa yang Ha Joon lakukan barusan bukanlah hal yang biasa. Tunggu,

Ha Joon memiliki teman dekat wanita?

Sedekat apa mereka? Ia mulai bertanya-tanya dalam hati. Namun dalam waktu singkat ia menyingkirkan hal tersebut dalam pikirannya. Ia menatap Sena lagi.

"Sena…" katanya akhirnya, menatap temannya.

"Kalau aku minta kamu untuk tidak cerita ke siapa-siapa soal jaket ini, kamu bisa, kan?"

Sena menatapnya sebelum menghela nafas panjang.

"Baiklah kalau itu maumu. Tapi kalau aku bisa tahu itu jaket Ha Joon, karyawan yang lain juga pasti akan memikirkan hal yang sama denganku. Kau tetap masih tidak aman."

Ruby tersenyum tipis. Ia tahu Sena bisa dipercaya, tapi tetap saja ada kegelisahan yang tak bisa dihindari. Seperti yang Sena katakan barusan.

***

Hari mulai gelap, menggantikan semburat senja yang pudar. Udara di perkemahan semakin dingin, tapi suasana justru menjadi lebih hidup. Api unggun dinyalakan di tengah area utama, dikelilingi para karyawan dan model yang duduk membentuk lingkaran, tertawa, bernyanyi, dan menikmati makanan hangat.

Ruby duduk di dekat Sena, tubuhnya masih terbalut jaket Ha Joon. Meski ia berusaha terlihat santai, matanya sesekali melirik sekeliling, mencari sosok pria itu. Namun Ha Joon tidak terlihat di antara kerumunan.

"Apa dia belum kembali?" gumam Ruby pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Sena yang duduk di sampingnya mendengar dan ikut menoleh ke arah kerumunan.

"Mungkin dia benar-benar ingin menyendiri. Dia kan nggak suka keramaian." bisik Sena setengah tertawa. Ruby jadi malu karena ketahuan mencari keberadaan seorang Ha Joon.

"Ruby- ah! Bagaimana perasaanmu selama di sini? Menurutmu Seoul bagus?" Salah satu model perempuan yang duduk di sebelah kiri Ruby tiba-tiba bertanya. Kalau tidak salah ingat namanya So min. Di sampingnya duduk mode lainnya bernama Minji.

Ruby ingat jelas Minji adalah perempuan yang angkuh dan merasa dirinya yang paling cantik di antara model-model lainnya. So min dan Minji berteman, meski perempuan itu tampak lebih baik dari Minji, bisa berbaur dengan yang lain, Ruby merasa tidak terlalu nyaman di dekatnya. Ia lebih nyaman dengan Sena yang terasa jauh lebih tulus. Atau mungkin dia yang terlalu waspada sekarang terhadap orang yang mau mendekatinya? Pengalaman masa lalu membuatnya tertutup dan sulit mempercayai orang lain lagi.

Ruby tersenyum kecil menanggapi pertanyaan So Min.

"Aku suka Seoul … kotanya hidup. Tapi kadang terlalu ramai buatku." dia bilang begitu karena sekarang dirinya lebih menyukai ketenangan.

So Min mengangguk pelan, seolah memahami.

"Kau pasti kaget dengan cuacanya. Musim gugur di sini bisa sangat dingin, ya?"

Ruby hanya mengangguk, tak ingin memperpanjang percakapan. Tapi Minji, yang sedari tadi hanya memandangi api unggun, tiba-tiba ikut bersuara.

"Dingin, ya? Tapi tetap saja kau tampak nyaman." Tatapannya jelas mengarah pada jaket yang Ruby kenakan.

Sontak Ruby menoleh, jantungnya berdebar. Cara Minji menatapnya membuatnya tak nyaman, ada sesuatu di balik senyuman manis itu.

"Jaket itu edisi terbaru. Limited edition. Harganya sangat mahal, tiga bulan bayaranmu bekerja sebagai model pun belum tentu bisa membelinya. Aku dengar kau lahir dari keluarga sederhana. Itu jaket laki-laki juga, kau dapat dari mana? Apa ada laki-laki kaya raya yang mendekatimu atau ..." kata Minji lagi, suaranya terdengar sedikit meremehkan Ruby, tapi nadanya menyelidik. Beberapa pasang mata kini ikut menoleh ke arahnya.

Ruby membuka mulut, ingin menjawab, tapi Sena lebih dulu bicara.

"Itu jaket pacarnya. Pacarnya memang kaya raya. Kenapa, apa kau iri?"

Ruby menoleh cepat ke Sena dengan mata membulat lebar. Pada saat yang sama Ha Joon muncul. Pria itu itu duduk di seberang sana, samping

Oh Jin young. Astaga, apa Ha Joon dengar yang Sena bilang tadi?

Ruby tidak ingin Ha Joon salah paham dan mengira dirinya memanfaatkan pria itu. Bagaimana kalau ada karyawan yang tahu kalau jaket itu milik Ha Joon dan mengira mereka berpacaran?

Ruby sedikit kesal pada Sena. Tapi, perempuan itu tidak bersalah. Ia hanya membelanya di depan Minji yang angkuh sekali.

"Oh, jadi itu milik pacar kayamu. Tidak heran sih. Wajahmu memang cantik, bisa mendapatkan banyak laki-laki kaya." balas Minji masih dengan nada meremehkan.

Ruby yakin sekali suara Minji terdengar sampai di telinga Ha Joon karena jarak mereka hanya terpisah sekitar dua meter setengah dan suara Minji cukup kencang. Wanita itu pasti sengaja.

Ruby menarik napas dalam-dalam, menahan gejolak emosi yang mulai mendesak di dadanya. Ia tidak suka jadi pusat perhatian seperti ini, apalagi saat bannyak tatapan mulai tertuju padanya, termasuk Ha Joon yang kini menatap ke arah mereka, ekspresinya sulit ditebak di balik cahaya api unggun yang menari di wajahnya.

"Aku tidak merasa perlu menjelaskan apa-apa padamu, Minji," ucap Ruby akhirnya, suaranya tenang namun tajam.

"Tapi kalau kamu ingin membicarakan pakaian, mungkin kamu bisa fokus pada milikmu sendiri. Jangan terlalu sibuk menilai orang lain."

Sena menahan tawa, So Min juga tersenyum kaku, jelas tidak nyaman dengan arah pembicaraan itu.

Minji menyipitkan mata, tersenyum tipis seperti baru saja ditampar halus.

"Ternyata mulutmu tajam juga ya. Aku pikir kau wanita pendiam, lugu dan sopan, ternyata semua itu hanya di permukaan." balas Minji karena merasa dipermalukan oleh Ruby tadi.

"Minji, apa mak ..."

Ruby dengan cepat menahan Sena agar wanita itu tidak terbawa emosi. Ia tidak ingin merusak suasana orang-orang yang sedang menikmati api unggun malam itu.

"Biarkan saja." gumamnya pelan di telinga Sena. Ia juga merasa tidak enak pada Ha Joon yang masih duduk di seberang sana.

"Minji, jangan bikin masalah lagi." So Min menegur Minji. Akhirnya wanita itu diam, tapi raut wajahnya tidak senang.

1
nyaks 💜
woahhhhh 🤣🤣🤣🤣😜😜
wiemay
eomma ksh ide gila
LB
sama ,aku pun penasaran, siapa yang mengancam Ruby, bagaimana dengan kecelakaan yang menimpanya, lalu apa alasan ibunya ha Joon suka sekali sama Ruby, secara Ruby hanya orang asing,bukan pula putri orang berpengaruh di Korea
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
hajoon kayaknya emakmu mulai gak waras deh🤭🤭🤭 astagaaaa bisa-bisanya nyuruh mrawanin anak orang yang masih sakit😂😂
anonim
Ha Joon tidak usah tunangan langsung nikahin Ruby semoga Ruby masih ori /Facepalm/
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣nah lho dapet tutorial
Rita
😅😅😅😅bar2 calon nenek
Rita
heh😜😜😜
Rita
😅calon menantu kesayangan
mang tri
Ada2 sih Eomma, biasanya dilarang ehh ini malah disuruh 😂
Sri Aminah
kemonnn Hajoon sayangi Ruby sepenuh hati 😘
Santi
sungguh nasehat yang luar biasa dari ibu yg solehot
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻💪🏻😘
Zainab Ddi
ooh Krn ancaman ruby menghina han jo
☠ᵏᵋᶜᶟ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳ɳҽˢ⍣⃟ₛ♋
cari tahulah ha joon
dyah EkaPratiwi
ya Allah eomma sarannya kog gitu
yuning
ide bagus eomma 😁
Esther Lestari
jangan ikuti ide gila eomma yang ingin cepat punya cucu Ha Joon😂.
Ilfa Yarni
ibu hajoon sangat ingin ruby jd menantunya sampe ngajarin yg ga2 ke hajoon aku jg penasaran sama ruby yg yg tlah terjadi pdnya
༄༅⃟𝐐Loeyeolly𝐙⃝🦜
Eomma bantu mereka, 😂😂😂

Nah krn dirimu sudah penasaran, mending nyuruh detektif buat nyari tau kehidupan Ruby seblumnya Joon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!