Takdir Ke Dua

Takdir Ke Dua

Awal ketahuan

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Duar duar duar

Huuuuuuuu hahahahha

Suara gemuruh dari party Popper dan teriakan para tamu undangan malam itu benar-benar sangat meriah.

bahkan sang pemilik pesta semakin hanyut dalam hubungan terlarang antara dirinya dengan seorang artis pendatang baru, yang memancing jiwa mudanya untuk bermain-main di belakang sang istri.

Hanya main-main, tak lebih dari itu!! Gumam Vincent ketika tergoda untuk menerima berwujud layanan wanita sebagai hadiah tembusnya proyek kerja sama mereka. hadiah itu dari salah seorang sahabatnya sebagai ucapan terimakasih, karena Vincent membantunya meyakinkan ayahnya agar mau bekerja sama dengan perusahaan sahabatnya.

"Kakak Ipar, ayo tunjukkan pesonamu!"

Semua orang yang berstatus rekan kerja dari sang Pria bernama Vincent itu justru mendukung sahabatnya untuk bermain api dengan seorang artis. bahkan seluruh tamu di sana saling mengetahui kartu dari masing-masing teman mereka yang hadir di tempat itu.

Bulan yang merupakan artis papan atas sekaligus selingkuhan Vincent pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk semakin menggoda Pria berstatus CEO di itu agar tak bisa lepas dari pesonanya.

Dengan lincah, Bulan berjalan berlenggak lenggok lalu duduk di pangkuan Vincent. hingga tanpa malu wanita itu mengalungkan tangannya di leher pria yang begitu ia cintai itu.

"Sayang, peluk aku!" Ucap Bulan dengan berbisik di samping telinganya Vincent, hingga membuat seluruh bulu kuduk pria itu seketika meremang.

Momen itulah yang di manfaatkan Bulan untuk meraba seluruh tubuh Vincent hingga dengan berani, wanita itu mencium bibir pria pujaan hatinya itu dengan sangat mesra.

"Waw waw waw.... "

Plok plok plok

Seluruh teman-teman Vincent berteriak serta bertepuk tangan sangat meriah ketika melihat kemesraan dua sejoli itu.

Anehnya, saat Keduanya berciuman, Bulan justru melirik ke arah pintu yang sedikit terbuka sembari tersenyum miring.

Hingga siapa sangka, apa yang di lakukan Bulan itu ada alasannya. sebab, di luar ruangan party itu, seorang wanita cantik tengah menangis sembari memegangi dadanya yang terasa nyeri.

"Nona, ini tidak bisa di biarkan. ayo kita masuk!"

"JANGAN!!" Ucap Arneta yang merupakan istri dari Vincent.

Ia memang sengaja mencegah asisten pribadi nya itu untuk tidak membuat keributan di sana. terlebih, di tempat itu begitu banyak rekan kerja suaminya sehingga ia tidak ingin di buat malu.

"Tapi Nona, Bagaimana anda bisa diam setelah mereka terang-terangan mengkhianati anda?"

"Sudahlah. ayo kita pergi saja dari sini!"

Bukannya menjawab pertanyaan sang asisten pribadi, Arneta justru memilih menarik tangan asisten pribadi nya itu untuk segera pergi dari sana sebelum keberadaan mereka ketahuan.

Kepergian Arneta, nyatanya terpantau jelas oleh Bulan yang berfikir bahwa ini adalah kemenangan pertama untuknya merebut Vincent dari tangan Arneta.

Setelah memastikan Arneta benar-benar pergi, Bulan menarik diri dari ciuman mereka hingga membuat Vincent sedikit kecewa.

"Ada apa?" Tanya Vincent dengan wajah yang berubah dingin

Ia kecewa, sebab ketika ia tengah menikmati ciuman mereka, Bulan justru menarik diri hingga ciuman mereka terlepas.

"Ck. jangan marah sayang! Aku hanya ingin mengajakmu bersenang-senang di tempat lain, aku merindukan semuanya yang ada pada tubuh kekar ini." Ratu Bulan sembari meraba dada bidang Vincent hingga sukses membuat pria tampan itu tak sabar untuk bersenang-senang dengannya.

Vincent lalu menangkap tangan Bulan, lalu menciumnya. "Nakal ya," Ucap Vincent

Namun, Bulan hanya tersenyum sembari menggigit bibir bawahnya dengan menggoda. hingga membuat Vincent lantas langsung membopong tubuhnya ke ruangan lain yang ada di sisi lain ruang cara oke VVIP itu.

"Hei, mau kemana?"

"Halah, paling mereka mau......." Teman-teman Vincent nampak saling lirik sebelum akhirnya mereka tertawa terbahak-bahak.

"Tuan Vincent ternyata sudah ketagihan kuda-kuda an dengan Biduan."

"Diam kalian!" Bentak Vincent yang justru melipir masuk ke dalam room yang memang sudah di sediakan di samping tempat karaoke.

semua rekan bisnis Vincent justru meledek hingga menertawakan tingkah laku Vincent yang seratus delapan puluh derajat berubah setelah mengenal Bulan.

Vincent yang dulu paling alim di antara mereka, kini justru mudah sekali tergoda dengan sikap manja Bulan.

Awalnya Vincent adalah pengusaha kaya raya yang tidak neko-neko. Pria itu begitu setia pada istrinya, hingga suatu hari, teman-teman nya menjerumuskannya pada hal-hal terlarang.

Awalnya ia hanya coba-coba. Namun, berkat keinginannya coba-coba itu, Ia bertemu Bulan artis cantik yang tengah naik daun hingga berhasil meruntuhkan imannya.

******

"Tunggu dulu Nona! Nona lepaskan saya!" Ucap Mira sang sekretaris pribadi, sembari menghempaskan tangan Arneta agar tidak lagi menyeret dirinya. "Nona, apa yang anda lakukan?" tegur Mira sembari melipat kedua tangannya di depan dada

"Apa maksudmu?" Sikap Arneta yang begitu tenang jelas membuat Mira tak habis pikir dengan jalan pikiran atasannya itu.

Wanita itu menyaksikan suaminya berselingkuh di depan matanya sendiri. namun, sikap Arneta bisa setegar ini. bukankah seharusnya Arneta marah, begitu lah isi pikiran Mira.

"Nona, seharusnya anda marah dan melabrak penghianat itu!"

"kau berharap apa dariku? kau ingin melihatku mempermalukannya dengan menjambak nya tepat di depan rekan kerja suamiku, begitu?"

"Tentu saja. jika aku jadi anda, aku pasti sudah akan menjambak bahkan mencakar wajahnya bila perlu." Jawab Mira dengan menggebu

"Tapi sayangnya aku bukan kamu."

Deg.

Pernyataan Arneta barusan membuat Mira terdiam, lalu beberapa saat kemudian ia tertunduk. ia baru sadar jika apa yang ia lakukan tadi salah, sebab ia sempat lupa siapa Arneta.

"Nona, maafkan saya!" Ucap Mira sembari mengatupkan kedua tangannya

Arneta tersenyum, Lalu menggenggam tangan Mira sembari berusaha untuk memberikan pengertian pada asisten pribadinya itu.

"Dengar Mira! di tempat itu berisi seluruh rekan kerja suamiku. tidak kah kau tau jika mereka itu sama saja? jika kita gegabah mendatangi mereka dan membuat keributan di sana, apakah kau yakin jika mereka akan membela kita?"

Deg

Mira yang tadinya tertunduk, kini sontak mengangkat wajahnya dengan mata terbelalak.

Apa yang di katakan atasannya itu ada benarnya. bahkan, hampir semua orang yang ada di ruangan tadi, ia pun mengenal mereka.

"Apa menurutmu tidak aneh, jika mereka semua hanya diam mengetahui perselingkuhan Vincent dengan wanita itu? sementara mereka mengenalku dengan baik."

Bibir Mira semakin menganga lebar setelah mendengar fakta yang di ucapkan Arneta. lantas ia menutup mulutnya sendiri sembari menatap Arneta yang bahkan sudah berfikir sejauh itu, pemikiran yang sama sekali tidak terbesit di benaknya saat tadi melihat sendiri perselingkuhan suami atasannya bersama seorang artis terkenal.

Sembari meraih tangan Arneta, Mira bertanya. "Nona, anda baik-baik saja kan?"

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Lebih baik kita pergi dari sini sebelum Vincent dan teman-temannya nya melihat kita ada di sini, ayo!"

Lalu, Keduanya terburu-buru masuk ke dalam mobil. Sikap tenang yang di tunjukkan Arneta di depan Mira ternyata tak sepenuhnya benar. di dalam hati, Arneta begitu terpukul namun tetap mencoba untuk menutupi keterpurukan nya di hadapan Mira.

Episodes
1 Awal ketahuan
2 Undangan menyakitkan
3 Kilas balik
4 Firasat
5 Bangkit
6 Drama sang Gundik
7 Kecewa
8 Tipu muslihat
9 Sukses
10 Rasa bersalah
11 Kemunculan yang tak terduga
12 Mempermalukan
13 Pengusiran
14 Ancaman
15 Sesuai rencana
16 Kecurigaan
17 Kekesalan
18 Siasat
19 Menghindar & visual
20 Gugatan
21 Gugatan 2
22 Perasaan Reyhan sesungguhnya
23 Reyhan Asegaf
24 Viral
25 Penyesalan Arneta
26 Kemarahan Arneta
27 Rencana sang Gundik
28 Putusan
29 Sikap Nyonya Ardiansyah
30 Reyhan Vs Vincent
31 Usaha untuk Rujuk
32 Awal Mulanya Kehancuran Vincent
33 Siasat Nyonya Caterina
34 Memohon maaf sang Ibu (1)
35 Berdamai
36 Kegilaan Vincent
37 Semakin dekat
38 Bejatnya Susan
39 Ancaman
40 Akal licik
41 Akal licik Vincent
42 Perhatian
43 Kisah para pelakor
44 Kekecewaan Arneta
45 Pertemuan tidak terduga
46 Romeo Vz Juliet
47 Rencana licik
48 Teror
49 Khawatir
50 Kebohongan
51 Kekhawatiran
52 Adu domba
53 Kegaduhan
54 Penyesalan
55 Ketegasan seorang IBu
56 Pelaku Utama
57 Tertangkap basah
58 Kejutan
59 Kejutan Yang membuat terkejut
60 Lamaran
61 Melupakan
62 Bertemu kembali
63 Upaya pencarian
64 Ancaman
65 penyelidikan
66 Mulai Gila
67 Bimbang
68 Hari yang di tunggu
69 Hilang
70 Penculikan
71 Kegaduhan
72 Bukti
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Awal ketahuan
2
Undangan menyakitkan
3
Kilas balik
4
Firasat
5
Bangkit
6
Drama sang Gundik
7
Kecewa
8
Tipu muslihat
9
Sukses
10
Rasa bersalah
11
Kemunculan yang tak terduga
12
Mempermalukan
13
Pengusiran
14
Ancaman
15
Sesuai rencana
16
Kecurigaan
17
Kekesalan
18
Siasat
19
Menghindar & visual
20
Gugatan
21
Gugatan 2
22
Perasaan Reyhan sesungguhnya
23
Reyhan Asegaf
24
Viral
25
Penyesalan Arneta
26
Kemarahan Arneta
27
Rencana sang Gundik
28
Putusan
29
Sikap Nyonya Ardiansyah
30
Reyhan Vs Vincent
31
Usaha untuk Rujuk
32
Awal Mulanya Kehancuran Vincent
33
Siasat Nyonya Caterina
34
Memohon maaf sang Ibu (1)
35
Berdamai
36
Kegilaan Vincent
37
Semakin dekat
38
Bejatnya Susan
39
Ancaman
40
Akal licik
41
Akal licik Vincent
42
Perhatian
43
Kisah para pelakor
44
Kekecewaan Arneta
45
Pertemuan tidak terduga
46
Romeo Vz Juliet
47
Rencana licik
48
Teror
49
Khawatir
50
Kebohongan
51
Kekhawatiran
52
Adu domba
53
Kegaduhan
54
Penyesalan
55
Ketegasan seorang IBu
56
Pelaku Utama
57
Tertangkap basah
58
Kejutan
59
Kejutan Yang membuat terkejut
60
Lamaran
61
Melupakan
62
Bertemu kembali
63
Upaya pencarian
64
Ancaman
65
penyelidikan
66
Mulai Gila
67
Bimbang
68
Hari yang di tunggu
69
Hilang
70
Penculikan
71
Kegaduhan
72
Bukti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!