Sepuluh tahun setelah dunia porak-poranda akibat perang nuklir, para penyintas hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Monster hasil mutasi berkeliaran, kelaparan menjadi musuh sehari-hari, dan manusia yang seharusnya saling membantu justru menjadi ancaman paling mematikan.
Di tengah kekacauan itu, sekelompok pejuang mencoba bertahan, menggenggam harapan tipis di dunia yang nyaris mati. Dalam upaya mereka untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi global ini, tentunya dengan satu pertanyaan yang masih menggema.
"Benarkah dunia ini hancur karena nuklir? Atau karena busuknya hati manusia itu sendiri?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chubby Lion, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bayangan atau Ledakan 1
Kael bergegas menuruni tangga dan mencari apartemen milik Kak, nomor 382.
Kael tidak memerlukan waktu yang lama untuk segera sampai keruangan Kai. Kael segera mengetuk pintu apartemennya, "Kai apa kamu ada di dalam?" teriak Kael.
Setelah beberapa saat menunggu, pintu perlahan terbuka dan Kai berdiri di depan pintu dengan santai, "Oit, kenapa?"tanya Kai
"Udah punya ruangan pribadi nih ye, mau pamer kah datang kesini?"tanya Kai, sembari mempersilahkan Kael untuk masuk.
"Yoi" ucap Kael
"Rencananya aku akan tinggal disini beberapa waktu."
"Mungkin hingga, ada ingatan atau petunjuk tentang ingatan ku"ucap Kael.
Kai mengangguk setuju. "Ya ya itu ide yang bagus."
"Ngomong-ngomong itu apaan tuh ditangan?"tanta Kai
"Kok wangi gituu"
"Oh ya ini sedikit aja, ada makanan buat lu, anggap aja ucapan terima kasih karena dulu sempat bantu gua" ucap Kael sembari memberikan makanan tersebut.
"Wah, tenks lah tenks (thanks)"ucap Kai.
"Pakai bahasa Indonesia aja kali, ga perlu inggris"ucap Kael.
"Biar keren dikit"balas Kai
"Jadi selain mau ngasih ini, pasti ada hal lain kan?"tanya Kai.
"Yup, betul sekali"
"Aku mau minta saran, biar bisa cepat bertambah kuat"ucap Kael.
"Hum.... menurut ku sih, pengalaman lansung itu pembelajaran terbaik ya"
"Gimana kalau kita coba sparing aja? santai aja gua ngepoor (tidak memberikan kemampuan maksimal) kok nanti"ucap Kai sombong.
Kael terpancing, "oke oke, siap-siap aja, hitungan detik tubuh nya udah jadi debu" tantang Kael.
"Gas, kelapangan, selain untuk pengalaman ini juga penting untuk ngukur kemampuan Radiant mu Kael," balasnya dengan nada percaya diri.
"Oke-oke" mereka segera menuju lapangan latihan di Radovile, dan mencari area atau wilayah yang cukup sepi untuk memulai sparing.
Mereka akhirnya tiba diujung lapangan yang cukup terbuka dan minim dengan Radiant disekitar nya.
Bahkan mengetahui mereka akan sparing beberapa orang yang sedang berlatih memutuskan untuk berhenti sejenak.
Demu menyaksikan mereka melakukan sparing, di antara kerumunan, Lira terlihat berdiri dengan tangan terlipat, memperhatikan dengan tatapan tajam dari balik kerumunan orang.
Kael dan Kai berdiri berhadapan di lapangan. Kai melonggarkan ikat pinggang belatinya, membiarkan delapan bilah belati terayun ringan di pinggangnya. Sementara itu, Kael mengencangkan Knuckle tajam yang melingkari tangannya, persiapannya terlihat serius.
"Wah wah, keknya ready banget tuh mau mukul-mukul"ucap Kai.
"Setelah kupikir-pikir kayaknya kamu lebih cocok jadi tank Kai, skill taunting mu, siper efektif tau!"ucap Kael tanpa berpikir panjang segera berlari menerjang kearah Kai
"Oh aku akan assasin tank," ujar Kai sembari bercanda, Kai sedikit menjaga jarak dan melompat mundur, posisinya berubah menjadi siaga, posisi Kai mulai serius dengan kuda-kuda dan belati dikedua tangannya.
Posisi yang digunakan oleh Kai terlihat seperti seekor ular sedang memantau mangsanya.
Kael tiba didepan Kai dan segera melayangkan pukulan pertamanya, namun Kai melesat dengan Shadow Step nya menghindari serangan dari Kael.
Kai menggunakan Shadow Roots, beberapa akar bayangan meluas di bawah kakinya, membentuk cabang yang hendak segera ingin mencengkram pergelangan kaki Kael.
Kael memutarkan kakinya dan melompat ke belakang untuk menghindari akar tersebut. Namun cengkraman bayangan itu bergerak dengan sangat cepat dan berhasil menahan kaki Kael
Tidak ingin kalah, Kael pun melancarkan pukulan ke arah bayangan tersebut, namun pukulannya tidak berdampak apapun.
"Ohhh, mau coba hancurin bayangan gua cuman pakai pukulan biasa? kayaknya untuk mu itu mustahil deh Kael" ejek Kai.
"Kalau ga bisa hancur sekali, ya seorang aja berkali-kali" setelah beberapa serangan, Kael menghancurkannya, namun tepat setelah ia menghancurkan bayangan Kai.
Kai segera datang dengan tendangan ringan kearah kepala Kael. namun tendangan tersebut berhasil ditahan oleh Kael dengan kedua tangannya.
Kael sedikit terdorong mundur.
"Aduh, itu kalau digame, cuman basic attack loh, come on Kael, gunakan kemampuanmu"
"Kalau gini mulu, kamu akan kalah loh"ejek Kai
"Oh jangan jangan kamu ga bisa makenya"ejek lagi dari Kai
Kael merasa kesal, "oke-oke, jangan menyesal, ini kan yang kamu minta"ucap Kael memejamkan matanya dan menghela nafas, aura gelap muncul ditangannya.
Memenuhi kepalan tangannya, Kai melesat maju, ingin menyerang kaki Kael dengan sebuah tendangan.
Namun Kael, segara menghantarkan tangannya kebawah, membuat Kai menghentikan aksinya dan terpaksa melompat mundur dengan shadow step.
pukulan tersebut memicu ledakan kecil.
"Wow, meledak-ledak ya, kemampuan yang menakjubkan, jadi kamu suka ledakan ya, cukup kuat!"
"Tapi Kael, kamu harus tau, bukan cuman kamu yang bisa meledak-ledak, akan kubuat Adrenalin mu ikut meledak Kael!!," ujar Kai sambil menyeringai.
Ia melempar dua belati ditangannya keatas dan menangkapnya lagi, "Saatnya aku bermain dengan serius"
Kai melesat maju dan melakukan tebasan dari bawah keatas, Kael dengan refleks cepat segera memiringkan tubuhnya, membiarkan belati itu tidak mengenainya.
"Oh tebasan yang Bagus Kai"ucap Kael melakukan serangan kearah Kai, memukul dengan tangan penuh aura.
Kai melompat mundur dan menghindarinya.
"Aku cuman tes reflek kamu aja"
Kai mengangkat satu belatinya dan mengarahkannya pada Kael, "Hindari ini kalau bisa" sebuah belati dilemparkan kearah Kael.
Kael memutar tubuhnya dan berhasil menghindar, "Oh jangan senang dulu", Kai memanipulasi belatinya dengan bayangan. Akar akar muncul dari bawah bayangan Kael, akar bayangan itu menangkap belati yang meleset dan kembali mengarahkannya pada Kael.
Kael tidak dapat menghindari itu, mau tidak mau, Kael menghantam bayangan itu dengan kekuatan ledakannya.
"Ck.." Kael menghela nafas.
"Oh, aku memang beberapa kali telah bertarung melawan Kai, tapi aku belum pernah melihatnya menggunakan Shadow Roots seperti itu, biasanya digunakan untuk mengikat kaki seseorang, nampaknya otak kecil miliknya mulai lebih sering digunakan"gumam Lira tersenyum.
Kai tidak menyia-nyiakan peluang itu, dimana Kael teralihkan perhatiannya dengan belati. Kai segera menyerang dengan cepat, menggunakan skill Shadow Clone, menciptakan bayangan dari tubuhnya yang menyerang dari sisi lain. Kael melihat kedua serangan datang bersamaan.
"Huh, jadi Kai kamu masih menyimpan banyak skillmu ya selama ini," gumam Kael. Ia meregangkan tangannya ke depan, energi mengelilingi tubuhnya.
Ia memusatkan energi ditangannya dan memukul tanah dengan cukup keras, menciptakan gelombang ledakan yang menyebar ke segala arah, menghancurkan clone milik Kai dan memaksa Kai mundur beberapa meter.
"Wah apa-apaan ini, ini sih bukan skill membunuh"gumam Kai
"Skill untuk ngurangin gaji gua"gumam Kai melihat kerusakan lapangan yang ditimbulkan oleh sparing mereka.
Kai memperhatikan napas Kael yang mulai terengah-engah.
"Udah capek aja tuh"ejek Kai.
"Namanya juga baru satu hari punya kemampuan ini, masih kurang lah, perlu latihan lagi," jawab Kael sambil terengah-engah, meskipun keringat mulai membasahi wajahnya ia masih bertahan.
"Oke oke, bersiaplah, belatiku akan datang, jangan lengah"ucap Kai