NovelToon NovelToon
Aku, Kamu, Dan Jarak Yang Tak Kasat Mata

Aku, Kamu, Dan Jarak Yang Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Venus Earthly Rose

"Apa yang Dipisahkan Tuhan takkan pernah bisa disatukan oleh manusia. Begitu pula kita, antara lonceng yang menggema, dan adzan yang berkumandang."
- Ayana Bakrie -

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Venus Earthly Rose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rabu 27 April 2016

Ayah mengajak kami ke pantai hari ini. Pantai Watu Dodol. Kami berpiknik di sana. Ibuku menyiapkan perbekalan yang kami santap dengan saksama. Ada nasi, ayam goreng, pecel pitik, sambel tempong, lalapan, ada juga bekamal (ayam yang diolah dengan fermentasi lengkuas). Minuman yang kami bawa yaitu sari tebu dan air mineral. Kami membeli es batunya di sana, takut mencair karena perjalanan dari rumahku ke sana memakan waktu sekitar empat puluh lima menit hingga satu jam perjalanan. Kami berkendara ke sana dengan menaiki dua sepeda motor. Aku naik motor sendiri sementara ayah dengan ibuku.

Ayahku libur bekerja hari ini karena anak bosnya sedang ada acara. Jadi semua karyawannya diliburkan. Ayahku bekerja sebagai karyawan di salah satu toko yang mengurusi perbengkelan. Beliau sudah bekerja di sana puluhan tahun.

Sesampainya kami di sana, kami langsung menggelar tikar yang kami bawa di dekat pantai. Menikmati sejuknya angin yang berembus sambil mengagumi hamparan laut yang indah merupakan hal yang paling membahayakan ketika makan. Ditambah lagi berkumpul dengan keluarga yang tercinta. Kami menikmati setiap momen hari ini dengan canda dan tawa. Masakan ibuku adalah yang terbaik.

Keluarga ku selalu mengutamakan anak-anaknya dibandingkan apapun. Aku mendapatkan cinta yang sangat besar dari orang tua. Meskipun kami bukan orang kaya, namun kebutuhan kami selalu dipenuhi. Tak pernah kekurangan apapun, tak pernah kekurangan cinta dan perhatian. Ayah dan ibuku selalu bilang jika kunci dari apapun adalah bersyukur. Apapun yang kita syukuri akan membawa dampak yang baik bagi kita. Aku merasa dididik dengan penuh cinta.

Ayah dan ibuku memiliki perbedaan usia dua tahun. Mereka merupakan adik dan kakak kelas ketika SD. Ayah bilang ayah memang tertarik dengan ibuku dari ibu kelas satu SD. Ibuku selalu kelihatan cantik dan penyayang. Namun ayah tak pernah mengungkapkannya. Saat lulus SD, ayah sebenarnya berharap ibuku akan masuk SMP yang sama dengan ayah. Sayangnya ibuku tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan ibu tinggal di pondok pesantren selama tiga tahun.

Saat ayah lulus SMA, ayah bertemu dengan ibu lagi. Ayah rasa sudah saatnya ayah menyatakan perasannya, mengingat cukup banyak orang yang juga menaruh hati kepada ibu. Ayah pun mulai mendekati ibuku hingga ayah berani datang melamar, lamarannya diiyakan kakekku. Jika sedikit saja terlambat, maka ayah tak jadi menikahi ibu. Karena ketika ayah melamar ibu setelah maghrib, setelah isya' datanglah lamaran lain yang ditujukan untuk ibu.

Sementara kata ibuku, ayahku selalu kelihatan berwibawa, maka dari itu ibu menerima lamaran ayah. Ibu yakin jika ayah akan menjadi imam dan suami  yang baik. Lalu empat tahun setelah merek menikah, aku, Ayana yang cantik, lahir.

Tak lupa aku juga bertukar kabar dengan Andra tentang kegiatan yang kami lakukan hari ini. Dia bilang dia sedang mengikuti lomba debat di sekolah tetangga, dia juga mengirimkan foto dan videonya saat debat. Andra memakai seragam almamater sekolahnya, bajunya berwarna putih sedangkan celananya berwarna merah maroon, dibalut dengan jas dengan warna senada. Tak lupa dilengkapi dengan dasi warna hitam. Dia terlihat tegas. Suaranya pun begitu. Dia selalu terlihat indah di mataku. Yang paling indah. Semua tentangnya akhir-akhir ini semakin indah.

Aku menceritakan kepada ayah dan ibuku juga tentang Andra. Respon mereka baik. Kadang ibuku titip salam kepada Andra. Tentu saja Andra selalu menitipkan salam balik untuk ibuku. Aku sering bercerita tentang keluargaku kepada Andra. Dia bilang ibuku adalah orang yang penyayang. Dan dia memang benar. Ibuku sangat penyayang.

Andra memintaku mendoakan agar dia menang tadi. Dan Alhamdulillah, bukan hanya karena doaku, dia memang menang, itu juga karena dia memang pantas menang. Dia memiliki kemampuan yang luar biasa. Dia langsung menggunakan fotonya yang sedang memeluk piala hasil menang lomba debat sebagai foto profil akun whatsappnya. Dia terlihat sangat bahagia dan tampan. Andra memang sesempurna itu. Bagiku.

Aku juga mengirimkan foto selfie kami saat piknik kepada Andra, dia bilang dia ingin ikut piknik kami juga. Sepertinya dia ingin mencicipi masakan ibuku. Aku berjanji akan berbagi resepnya dan mengajari cara memasaknya suatu hari nanti. Hari yang tentu saja sangat ingin aku wujudkan. Meskipun aku tak tahu apakah Andra hanya bercanda atau bersungguh-sungguh mengatakannya.

Lalu, rasa biru itu muncul lagi semakin dalam. Kali ini, rasa sedihnya semakin besar. Aku menebak apakah Andra sedang bersedih hati di sana atau tidak, jadi ku putuskan untuk langsung bertanya kepadanya.

"Kamu lagi sedih?" Ketikku.

Dia langsung membaca pesanku. Namun lama sekali sampai akhirnya dia mulai mengetik.

"Kenapa kamu mikirinnya saya sedih?" Balasnya.

"Nggak tahu, feelingku bilangnya begitu."

"Feeling mu benar sekali berarti, Na. Wkwkwkwk"

"Kamu sedih karena apa? Kalau kamu mau cerita boleh, kok."

"Jangan sekarang, ya. Kalau saya sudah siap cerita, nanti saya ceritakan."

Aku terdiam sejenak. Aku rasa aku merasakan kesedihan yang sedang ia rasakan. Tetapi apa penyebabnya. Apa yang membuatnya sedih. Beberapa saat kemudian dia kembali mengirimkan pesan.

"Na, menurutmu apa arti keluarga?"

"Orang yang selalu ada untukku, mencintaiku, dan selalu menerimaku."

"Meskipun bukan berasal dari ikatan darah?"

"Bisa saja. Terkadang keluarga tidak hanya berasal dari ikatan darah. Aku pribadi menganggap teman-temanku sebagai keluarga. Meskipun memang berbeda dengan keluarga ku yang sebenarnya. Keluarga kandung ku."

"Begitu, ya."

"Kalau menurutmu bagaimana arti keluarga?"

Andra melakukannya lagi, tak langsung membalas pesanku padahal dia sudah membacanya dan dalam status online.

"Orang yang memberikanku cinta." Ketiknya.

Lalu dia masih lanjut mengetik hingga beberapa waktu, aku dengan sabar menunggunya. Aku ingin kesedihan yang ia rasakan hilang. Aku tahu ada sesuatu tentang keluarganya namun aku tak pernah berani bertanya.

"Istriku kelak juga keluargaku. Ia pasti mencintaiku dan menerima semua kekuranganku. Dan cintaku akan sangat lebih besar kepadanya dibanding rasa cintanya kepadaku. Aku akan menikah dengan orang yang ku cintai."

Hatiku terasa begitu sesak. Aku tahu alasannya. Dia terasa seperti begitu terluka. Kesedihannya begitu dalam. Aku harap dia bisa berbagi kesedihannya denganku. Aku harap bisa menghapus rasa sedih itu.

"Kamu tidak bahagia sekarang? " Tanyaku pada akhirnya.

"Wkwkwkwk. Terima kasih sudah bertanya, Na." Jawab Andra.

"Andra, apa sekarang kamu sedang tidak bahagia?" Tegasku lagi.

Dia mengetik cukup lama. Lalu, status mengetiknya hilang. Kemudian muncul lagi beberapa saat kemudian.

"Rasanya sudah lebih baik karena saya sedang chatting denganmu." Ketiknya.

"Wkwkwkwk. Kamu ternyata pintar gombal, ya. Tidak kalah dari Si Bri." Bri adalah panggilan kami ke Brian akhir-akhir ini.

"Berbeda, Na. Saya tidak pernah bercanda jika mengobrol dengan kamu. Kalau Brian itu the real buaya." Kata Andra.

Aku merasa semakin biru. Rasa sedih itu semakin mendalam hingga membuat mataku berkaca-kaca. Aku juga bingung kenapa tiba-tiba seperti ini. Apa mungkin aku terlalu melankolis atau aku terlalu lebay. Tetapi aku sangat sedih saat Andra mengetik seperti itu meskipun aku tidak tahu apakah itu memang benar atau hanya gurauan atau bahkan hanya omong kosong belaka. Mengingat selama ini kami tak pernah bertelfon dan hanya sesekali mengirim pesan suara.

Andra, aku harap masalah apapun yang sedang kamu hadapi, bisa kamu selesaikan secepat mungkin. Semoga lindungan Tuhan selalu menyertaimu dan semoga kebahagiaan menghiasi hari-harimu.

1
nurul hidayati
ceritanya bagus... cuma direct speech nya aj yg agak banyakin.... biar berasa real aj. good 👍🏻👍🏻
Venus Earthly Rose: oke kak, makasih masukannya 🫶🏻🫶🏻🫶🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!