NovelToon NovelToon
Jalinan Scandal Panas.

Jalinan Scandal Panas.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Hamil di luar nikah / Cinta Terlarang / Konflik etika
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Seorang Aktor papan atas berusia 30 tahun. karirnya benar-benar sempurna dalam dunia entertainment. Ketampanan dan ketenarannya juga selalu dia manfaatkan dengan menjalin hubungan bersama banyak wanita.
Hubungan seksual jangan ditanya lagi. Dirgayantara yang memang seorang pemain. Tidak jarang dia menciptakan skandal huru-hara. Tetapi namanya tetap baik karena bantuan manajernya Valery Anastasya yang selama ini berada di sampingnya yang selalu mengurus pekerjaan Dirga.
Hubungan mereka bisa dikatakan tidak cukup baik. Valery banyak mengurus artis-artis, tetapi sikapnya sedikit berbeda kepada Dirga. Dirga merupakan anak dari pendiri perusahaan entertainment yang dinaungi Valery. Seharusnya sikap Valery harus jauh lebih baik kepada Dirga tetapi nyatanya berbanding terbalik yang mereka berdua kerap kali bertengkar.

Sampai akhirnya keduanya terjerat jalinan terlarang yang seharusnya profesional menjadi penuh drama.
Bagaimana kelanjutan tentang hubungan aktris dengan manajer tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15 Sudah Mulai Berfantasi.

Dirga kembali ke basecamp bersama dengan Jensen yang mana keduanya baru saja turun dari mobil.

"Astaga!" Jensen menepuk jidatnya ketika teringat sesuatu.

"Ada apa?" tanya Dirga.

"Bos tasnya ketinggalan di lokasi syuting. Saya harus kembali untuk mengambilnya," jawab Jensen.

"Kenapa kau tidak bisa menyembuhkan penyakit lupa itu. Lama-lama kau juga bisa lupa padaku," ucap Dirga dengan kesal.

"Bos tenang saja, untuk bos aku tidak mungkin pernah lupa," ucap Jensen.

"Sudahlah, sana buruan jemput. Awas saja jika barang-barangku ada yang hilang!" tegas Dirga langsung mengusir Jensen karena kesal.

"Iya-iya, takut amat," ucap Jensen yang langsung pergi kembali memasuki mobil dan sementara Dirga langsung memasuki basecamp tersebut.

"Ada-ada saja yang ketinggalan. Apa dia ingin mengujiku untuk sekali-sekali memecatnya dan menggantikannya dengan orang lain," oceh Dirga.

Mulutnya tiba-tiba saja berhenti mengoceh ketika melihat Valery yang tertidur tampak begitu lelah di sofa. Posisinya tertidur miring dengan kedua tangannya diletakkan di bawah pipinya.

Yang menjadi perhatian Dirga, paha putih mulus Valery yang memang secara tidak sengaja derasnya tersingkap ke atas. Hal itu membuat Dirga menatap lama bahkan kesulitan menelan ludah.

Valery bisa-bisa membuatnya kepikiran untuk percintaan yang kedua kalinya. Tetapi ternyata dia mampu menahan diri yang langsung membuka jasnya dan menutupi bagian terekspos itu.

Mata Dirga berpindah pada pergelangan tangan Valery yang memerah. Dirga mengingat kejadian tadi pagi bahwa ada seorang fans yang memegang tangan Valery.

"Apa benar itu fans?" tanyanya tiba-tiba saja kepikiran.

Valery menyadari ada seseorang yang berdiri di depannya membuatnya membuka mata dan langsung kaget. Sama dengan Dirga yang juga belum sempat pergi dan sudah ketahuan bahwa sejak tadi dia sudah berada di tempat itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Valery langsung duduk.

Matanya melihat ke arah jas tersebut.

"Pertanyaan seperti apa itu? Apa orang yang menumpang di rumah ini harus bertanya kepada pemilik rumah untuk apa dia berada di sini?" Dirga menimpali pertanyaan itu kembali.

"Bukan itu yang aku tanyakan, kau bisa saja datang ke rumah ini dan langsung masuk ke kamarmu dan apa yang kau lakukan berdiri di depanku dan sejak kapan?" tanya Valery.

"Aku baru saja tiba. Aku juga tidak sendirian dan bersama Jensen. Tuh dia yang memberikan jas itu kepadamu," ucap Dirga harus melibatkan orang yang belum sempat masuk ke dalam rumah tersebut.

Valery memang pasti akan bertanya kenapa jazz itu bisa menutupi sebagian tubuhnya, tetapi sebelum Valery kegeeran membuat Dirga terlebih dahulu harus menjual nama temannya.

Dirga tidak ingin banyak berbicara yang langsung berlalu dari hadapan Valery menuju dapur dengan membuka kulkas untuk mengambil air mineral untuk meredakan tenggorokan yang tiba-tiba saja terasa panas.

Mata Dirga masih melihat ke arah Valery yang memegang jazz tersebut dengan wajahnya yang bingung mungkin dia tidak percaya jika itu Jensen yang memberikannya.

"Kapan mulai syuting film The Raid?" tanya Dirga mengalihkan situasi agar Valery tidak berpikir macam-macam.

"Aku sudah membicarakan dengan produser, akan ada konferensi pers terlebih dahulu untuk memperkenalkan film ini dan juga bertemu dengan artis-artis yang terlibat dan kemudian disusul untuk melakukan shooting pertama," jawab Valery.

"Bukankah aku masih banyak pekerjaan, terikat beberapa series yang belum selesai syuting, aku juga ada iklan yang harus diselesaikan dan juga yang lainnya? apa aku tidak bisa diberi istirahat sebentar saja?" tanya Dirga.

Sebagai aktris papan atas, sudah dapat dipastikan Dirga memang memiliki jadwal yang sangat padat.

"Untuk syuting series dalam Minggu ini harus diselesaikan semuanya," jawab Valery.

"Maksudmu? Kau ingin aku kejar tayang?" tanya Dirga memastikan.

"Syuting film the Raid tidak bisa ditunda-tunda karena kita terlibat dengan aktris Luar Negeri, semua harus sesuai kesepakatan. Jadi untuk yang sudah ada kita terselesaikan terlebih dahulu dan tidak bisa berleha-leha," jawab Valery.

"Valery aku ini manusia bukan robot yang setiap hari harus bekerja. Kau lihat jam ini sudah jam 02.00 dan aku baru bisa pulang. Jangan kau sebagai manajerku dan sesuka hatimu memberi pekerjaan kepadaku yang memaksaku untuk melakukan ini dan itu. Kau coba menjadi diriku satu hari saja dari pagi sampai pagi lagi harus syuting kejar tayang dan keuntungannya bukan hanya untukku saja tetapi untukmu juga!" tegas Dirga.

"Dirga aku tahu apa yang terbaik untukmu dan aku juga tidak memperlakukanmu seperti robot. Apa kau tidak bisa sekali saja berpikiran positif kepadaku. Aku bukan hanya menguras dirimu saja dan banyak yang aku urus. Hanya kau satu-satunya orang yang terus saja protes!" sahut Valery.

"Karena kau mengambil keuntungan terlalu banyak dariku yang benar-benar memanfaatkan tenagaku!" tegas Dirga sudah pasti akan menjawab dan tidak mau kalah.

"Terserah," sahut Valery masa bodo.

Menurutnya tidak ada gunanya juga berdebat dengan Dirga. Dirga dan dirinya bagaikan dua orang yang tidak mau kalah sama sekali.

Dirga menghela nafas dengan menenangkan dirinya.

*****

Kediaman Thalia.

Mobil Valery berhenti di pekarangan rumah yang luas itu dan kemudian dia dengan sangat elegan memakai dress berwarna peach sepanjang mata kakinya dengan lengan panjang yang langsung memasuki rumah tersebut dan bahkan saat berpapasan dengan pelayan di rumah tersebut menunjukkan kepala kepada Valery.

Mereka juga menaruh hormat kepada wanita yang memang sering datang ke rumah itu untuk bertemu dengan Thalia sekedar meeting kecil atau bahkan ikut makan malam bersama Thalia.

"Maura sangat senang jika tante menerima oleh-oleh dari Maura!" diruang tamu ternyata Thalia memiliki tamu wanita cantik dengan rambut sebahu memakai dress berwarna merah di atas pahanya.

"Terima kasih Maura, kamu sudah liburan di Jepang selama 1 minggu dan ternyata tidak lupa membawa oleh-oleh untuk saya," ucap Thalia.

"Saya juga membawakan untuk Dirga. Tetapi sampai saat ini saya belum bertemu dengan Dirga," ucap Maura.

"Kamu tahu sendiri anak itu sangat sibuk dan pasti banyak pekerjaan, tapi tidak sulit untuk mencarinya, kamu bisa mencarinya di lokasi syuting dan pasti akan bertemu," sahut Thalia.

"Saya juga ingin seperti Dirga, menjadi aktris besar dan tetap bertahan sampai saat ini," ucap Maura.

"Kedua orang tua kamu sudah sangat kaya, memiliki bisnis di Luar Negeri dan bahkan rumah sakit yang besar. Tetapi kamu ternyata masih ambisi ingin menjadi artis terkenal yang padahal orang tua kamu bisa memberikan bayaran termahal untuk kamu," sahut Thalia.

"Saya tetap ingin mandiri Tante, karena dikenal banyak orang sepertinya asyik," ucap Maura.

"Untuk wanita yang lahir dari kalangan atas seperti kamu, bukankah sangat mudah untuk terkenal melejit dengan singkat," sahut Thalia.

"Tante benar! apalagi untuk artis-artis zaman sekarang hanya viral saja dan nama mereka bisa naik. Mungkin jika saya juga viral dan apalagi saat viral bersama dengan Dirga, bukankah nama saya akan naik," ucap yang memiliki arti dari perkataannya.

"Memang orang yang dekat dengan Dirga namanya akan ikut naik," sahut Thalia.

"Kalau begitu apakah saya harus membuat skandal dengan Dirga agar nama saya ikut naik?" tanya Maura membuat Thalia tersenyum mendengarnya.

Suara heels terdengar yang membuat mereka berdua melihat kedatangan Valery.

Bersambung ...

1
Oma Gavin
disini yg paling yg goblok bin oon valery cuma jadi sapi perahan keluarga nya ngga ayah ibu kakak semua bermasalah yg ibu sakit"sn yg kakak gila yg ayah lucknut silahkan nikmati semua nya valery sampai titik darah penghabisan kamu yg stres dan mati jgn ambil tindakan dan melapor ayahmu ke polisi biarkan terus jadi parasit dasar ngga ngotak
Oma Gavin
nah dirga sudah tau permasalahan pelik ibu dan bapaknya saat kamu turun tangan dirga bantu valery secara materi dan nurutlah supaya valery ngga hrs ribut dgn ibumu yg gendeng
Oma Gavin
dirga salah pilih lawan ternyata valery santai saja hbs kehilangan kehormatan gimana perasaan dirga saat tau valery banting tulang cari uang buat pengobatan ibunya
Dew666
🍒🍒🍒🍒
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!